“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya” (Wahyu 18:1 -3).
[AkhirZaman.org] Teori-teori akan terus digerakkan untuk membelokkan pikiran, untuk menggoyahkan iman. Mereka yang memiliki pengalaman sebenarnya dalam menyingkapkan nubuatan-nubuatan, telah membuat apa adanya mereka sekarang, Umat yang menantikan kedatangan-Nya yang kedua, oleh nubuatan-nubuatan ini.
Mereka harus berdiri dengan berikatpinggangkan kebenaran, dan dengan segenap senjata. Mereka yang belum memiliki pengalaman ini berkesempatan memegang pekabaran kebenaran dengan keyakinan yang sama. Terang yang Allah berkenan berikan kepada umat-Nya tidak akan melemahkan keyakinan mereka pada jalan di mana la telah memimpin mereka pada zaman yang silam, tetapi akan menguatkan mereka untuk memegang teguh iman itu. Kita harus memegang teguh permulaan keyakinan kita sampai kesudahan.
“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Di sini kita berdiri, di bawah pekabaran malaikat ketiga. “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari surga. la mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya. Lalu aku mendengar suara lain dari surga berkata: Pergilah kamu hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapelakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya” (Wahyu 18:1-5).
Dengan demikian pokok pekabaran malaikat kedua diberikan kembali kepada dunia oleh malaikat lain yang menerangi bumi dengan kemuliaannya. Semua pekabaran ini bercampur menjadi satu, datang ke hadapan orang banyak pada hari-hari terakhir sejarah dunia ini. Seluruh dunia akan diuji, dan semua yang pernah berada dalam kegelapan kesalahan sehubungan dengan hari Sabat hukum keempat akan mengerti pekabaran rahmat terakhir yang harus diberikan kepada manusia.
(2 SM 115, 116)