Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. Zakharia. 14:9.
[AkhirZaman.org] Rencana besar penebusan itu memberikan hasil di dalam membawa kembali seutuhnya dunia ini kepada kemurahan Allah. Semua orang yang telah hilang oleh dosa dipulihkan. Bukan hanya manusia tetapi dunia juga ditebus, menjadi tempat tinggal abadi milik orang-orang yang taat.
Selama enam ribu tahun Setan telah berjuang untuk mempertahankan kepemilikannya atas bumi ini. Sekarang maksud semula Allah dalam penciptaannya dituntaskan. “Orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya” (Daniel 7:18).
“Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN” (Mzm. 113:3). “Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya” (Zak. 14:9)……. Segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran” (Mzm. 111:7,8).
Hukum-hukum suci yang Setan benci dan upayakan untuk menghancurkannya, akan dihormati di sebuah jagad raya yang tanpa dosa.
Melalui pekerjaan penebusan Kristus pemerintahan milik Allah dapat dibenarkan. Yang Mahakuasa itu dikenal sebagai Allah cinta kasih. Tanggungan-tanggungan Setan ditolak, dan tabiatnya diungkapkan. Pemberontakan tiada dapat muncul lagi. Dosa tak dapat lagi memasuki jagad raya. Selama abad-abad kekekalan semuanya aman dari kemurtadan.
Dengan pengorbanan diri dari cinta kasih, para penduduk bumi dan surga disatukan kepada Pencipta mereka dalam ikatan-ikatan dari persatuan yang tak dapat dibatalkan.
Di tempat di mana dosa berlimpah, kasih karunia Allah jauh lebih melimpah. Bumi itu sendiri, ladang satu-satunya yang Setan klaim sebagai miliknya, adalah bukan saja harus ditebus tetapi juga ditinggikan.
Dunia kita yang kecil ini, yang di bawah kutukan dosa menjadi sebuah aib gelap di dalam ciptaan-Nya yang mulia, akan dihormati di atas segala dunia lain dalam jagad raya milik Allah. Di sini, di mana Anak Allah berdiam dalam kemanusiaan; di mana Raja kemuliaan itu telah hidup dan menderita dan wafat di sini, ketika Dia akan membuat segala perkara menjadi baru, tabernakel Allah itu akan menjadi bersama manusia, “Dia akan tinggal bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya, dan Allah sendiri akan tinggal bersama mereka, dan menjadi Allah mereka.”
Dan selama abad-abad kekekalan itu sebagaimana orang-orang tebusan itu berjalan dalam terang milik Tuhan, mereka akan memuji Dia untuk Hadiah-Nya yang tak terucapkan itu Immanuel, “Allah bersama kita.”
-Maranatha