“Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7: 12).
[AkhirZaman.org] Dalam menyajikan tuntutan hukum yang mengikat, banyak yang gagal menonjolkan kasih Kristus yang kekal. Mereka yang memiliki kebenaran-kebenaran yang begitu besar, reformasi-reformasi yang begitu berat untuk disajikan kepada orang banyak belum memiliki kesadaran terhadap nilai korban penebusan sebagai suatu pernyataan kasih Allah yang besar kepada manusia.
Kasih bagi Yesus dan kasih Yesus bagi orang-orang berdosa, telah ditiadakan dari pengalaman keagamaan mereka yang telah ditugaskan untuk memberitakan lnjil, dan diri sendiri yang ditinggikan gantinya penebus manusia. Hukum itu harus dinyatakan kepada para pelanggarnya, bukan sebagai sesuatu yang terpisah dari Allah, melainkan sebagai penggerak pikiran dan tabiat-Nya. Sebagaimana sinar matahari tidak dapat dipisahkan dari matahari, demikianlah hukum Allah dengan benar tidak dapat dinyatakan kepada manusia terpisah dari Pencipta llahi. Utusan harus sanggup untuk mengatakan, “Di dalam hukum terdapat kehendak Allah; mari, lihatlah sendiri bahwa hukum adalah seperti apa yang Paulus nyatakan—‘kudus, dan benar; serta baik.’” Hukum menegur dosa, menuding orang berdosa, tetapi hukum itu menunjukkan kepada orang berdosa itu keperluannya akan Kristus, yang memiliki kemurahan dan kebaikan serta kebenaran berlimpah-limpah. Walaupun hukum tidak dapat membatalkan hukuman untuk dosa, tetapi membebani orang berdosa itu dengan semua hutangnya, Kristus menjanjikan pengampunan berlimpah-limpah kepada semua orang yang bertobat, dan yang percaya akan kemurahan-Nya. Kasih Allah disampaikan dengan berlimpah-limpah kepada jiwa yang bertobat dan percaya. Cap dosa pada jiwa dapat dihapus hanya melalui darah Korban yang menebus. Persembahan yang dituntut tidak kurang dari korban Dia yang sama dengan Bapa. Pekerjaan Kristus—kehidupan, kerendahan hati, kematian, dan pengantaraan-Nya untuk manusia yang hilang—membesarkan hukum, dan menjadikan hukum itu terhormat.
Banyak khotbah yang dikhotbahkan yang menyatakan tentang tuntutan hukum adalah tanpa Kristus, dan kekurangan ini telah membuat kebenaran itu tidak berhasil dalam mempertobatkan jiwa. Tanpa kasih karunia Kristus tidaklah mungkin mengambil satu langkah dalam penurutan terhadap hukum Allah. Jadi alangkah pentingnya bagi orang berdosa mendengar tentang kasih dan kuasa penebus dan sahabatnya! Sementara duta bagi Kristus dengan jelas harus menyatakan tuntutan-tuntutan hukum, ia harus menerangkan supaya dimengerti bahwa tidak ada orang yang dapat dibenarkan tanpa pengorbanan Kristus yang mengampuni.