“Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini” (1 Yohanes 4:15-17)
[AkhirZaman.org] Adalah keharuman jasa Kristus yang membuat perbuatan-perbuatan baik kita berkenan kepada Allah, dan adalah kasih karunia yang menyanggupkan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik kita yang olehnya la memberi pahala kepada kita.
Perbuatan-perbuatan kita di dalam dan luar semuanya tidak merupakan jasa. Bilamana kita telah melakukan semua yang mungkin dapat kita lakukan, kita harus menganggap diri kita sebagai palayan-pelayan yang tidak harus mendapat keuntungan. Kita tidak layak mendapat ucapan terima kasih dari Allah. Kita hanya melakukan apa yang menjadi kewajiban yang kita harus lakukan, dan perbuatan-perbuatan kita tidak dapat dilaksanakan dengan kekuatan sifat kita sendiri yang berdosa.
Tuhan meminta kita untuk mendekat kepada-Nya dan la akan mendekat kepada kita; dan oleh mendekat kepada-Nya maka kita akan menerima kasih karunia yang olehnya kita melakukan perbuatan-perbuatan yang akan diberi pahala tersebut di tangan-Nya.—Review and Herald, 29 Januari 1895. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19). Pertobatan yang benar, penyucian yang benar, akan menjadi penyebab perubahan dalam pandangan kita dan perasaan kita terhadap satu dengan yang lain dan terhadap Allah. “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita, Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (ayat 16). Kita harus bertumbuh dalam iman. Kita harus mengenal penyucian Roh. Dengan doa yang tekun kita harus mencari Allah, supaya Roh llahi dapat bekerja di dalam diri kita. Maka Allah akan dimuliakan dengan teladan dari agen manusia. Kita akan menjadi teman sekerja dengan Allah.
Penyucian jiwa, tubuh, dan roh akan mengelilingi kita dengan suasana surga. Jika Allah telah memilih kita dari surga, itu adalah supaya kita menjadi kudus, kata hati kita disucikan dari perbuatan-perbuatan menuju kebinasaan gantinya untuk melayani Allah yang hidup. Dengan cara apa pun kita tidak boleh membuat diri kita menjadi dewa. Allah telah menyerahkan diri-Nya sendiri untuk mati bagi kita, supaya la dapat menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan akan melaksanakan pekerjaan penyucian ini bagi kita jika kita mau mengizinkan diri kita dikendalikan oleh-Nya. la melaksanakan pekerjaan ini adalah demi kebaikan kita dan kemuliaan nama-Nya saja.
(3SM 200,201)