“Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gadang permainan kecapi menyukakan engkau; di antara mereka yang disayangi terdapat puteri- puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir” (Mazmur 45:9, 10).
[AkhirZaman.org] Dan di sini saya akan menyatakan bahwa meskipun saya bergantung atas Roh Tuhan dalam menulis pandangan-pandangan saya dan dalam menerima penglihatan-penglihatan,
namun perkataan-perkataan yang saya pakai dalam menjelaskan apa yang saya sudah lihat adalah kata-kata saya sendiri, kecuali itu adalah kata-kata yang dibicarakan kepada saya oleh seorang malaikat, yang selalu disertai dalam tanda-tanda kutipan.
Selagi saya menulis tentang hal berpakaian, pandangan terhadap tiga kelompok itu terulang kembali dalam pemikiran saya sejelas ketika saya menyaksikannya dalam penglihatan; tetapi saya dibiarkan untuk menjelaskan tentang panjang dari pakaian yang pantas itu dengan menggunakan bahasa saya sendiri sebaik yang saya bisa, yang saya sudah lakukan oleh menyatakan bahwa ujung bagian bawah dari pakaian itu seharusnya dekat dengan bagian atas sepatu wanita, yang demikian perlu agar bebas dari debu jalanan, di dalam kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya.
Saya berbicara tentang cara berpakaian, tentang panjangnya yang mendekati apa telah saya lihat dan menjelaskannya sedapat yang saya bisa pertimbangkan. Saudari-saudari di belahan utara Michigan juga menerimanya. Dan ketika pokok pembicaraan tentang ukuran inci itu muncul dalam usaha memperbaiki ketidakseragaman tentang panjangnya di setiap tempat, suatu aturan disampaikan dan didapati bahwa panjang dari pakaian kita bervariasi dari delapan sampai sepuluh inci dari lantai. Akan hal ini, beberapa darinya sedikit lebih panjang dari contoh yang ditunjukkan kepada saya, sementara yang lainnya sedikit lebih pendek.—The Review and Herald, 8 Okt. 1867.
(3SM 278, 279)