“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam lnjil, karena lnjil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:16, 17).
[AkhirZaman.org] Allah merancang supaya Kitab Suci, sumber pengetahuan di atas semua teori manusia, akan diselidiki. la menginginkan supaya manusia akan menggali dalam-dalam di pertambangan kebenaran, supaya dapat memperoleh harta berharga yang terkandung di dalamnya.
Tetapi terlampau sering teori-teori dan hikmat manusia ditaruh untuk mengganti pengetahuan tentang Alkitab. Manusia terlibat dalam pekerjaan mengubah maksud-maksud Allah; mereka berusaha membeda-bedakan antara kitab-kitab dari Alkitab itu. Melalui penemuan-penemuannya mereka membuat Kitab Suci bersaksi kepada suatu dusta.
Allah tidak membuat penerimaan terhadap lnjil bergantung atas penalaran manusia. lnjil diserap untuk makanan rohani, untuk mengenyangkan selera rohani manusia. Dalam setiap hal itu adalah apa yang manusia perlukan. Mereka yang merasakan perlunya pelajar-pelajar di sekolah kita mempelajari banyak penulis adalah mereka sendiri yang paling bodoh tentang tema-tema besar dalam Alkilab. Guru-guru sendiri perlu mengambil buku di atas segala buku, dan belajar dari Kitab Suci itu bahwa lnjil mempunyai kuasa untuk membuktikan Keilahian-Nya sendiri kepada pikiran yang sederhana dan menyesal. lnjil adalah kuasa Allah dan hikmat Allah. Tabiat Kristus di bumi menyatakan keilahian, dan lnjil yang diberikan-Nya harus menjadi bahan pelajaran bagi warisan manusia dalam semua dapartemen pendidikan mereka, sampai para guru, anak-anak, dan orang muda akan mengerti tentang satu-satu-Nya Allah yang benar dan hidup yang merupakan sasaran iman dan kasih serta pemujian mereka. Firman itu harus dihormati dan dipatuhi. Buku tersebut yang berisi catatan tentang kehidupan Kristus, pekerjaanNya, ajaran-ajaran-Nya, penderitaan-Nya, dan kemenangan terakhir, haruslah menjadi sumber kekuatan kita. Kita dikaruniai kesempatan-kesempatan di sekolah kehidupan di dunia ini supaya kita dapat mencapai kelayakan untuk kehidupan yang lebih tinggi—tingkat terakhir di sekolah tertinggi, di mana, di bawah Allah, pelajaran kita akan terus berlanjut sampai selama-lamanya.