Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Wahyu 13:3.
[AkhirZaman.org] Amerika Serikat tidak akan sendirian berbakti pada Kepausan. Pengaruh Roma di berbagai negara yang dulu mengakui kekuasaannya, sampai saat ini masih tetap ada.
Dalam pertentangan yang terakhir kelak hukum penyucian hari Sabat akan menjadi issu utama kontroversi di seluruh dunia Kekristenan. Para pejabat pemerintahan dunia dan para pemimpin religius akan bersatu untuk menegakkan penyucian hari Minggu; dan karena upaya-upaya yang lembut tidak berhasil, maka aturan-aturan yang sangat memaksa akan diberlakukan. Akan ada desakan untuk tidak mentolerir sejumlah orang yang membangkang pada lembaga gereja dan hukum negara….. Seperti Romanisme di masa lalu, demikian pula Protestantisme di akhir zaman ini, akan memaksakan kekerasan yang sama kepada mereka yang menghormati aturan-aturan ilahi.
Yang disebut sebagai dunia Kristen akan menjadi panggung sandiwara perbuatan-perbuatan yang hebat dan menyesatkan. Orang-orang yang menduduki jabatan akan memberlakukan aturan-aturan yang mengendalikan hati nurani, setelah mendapat contoh dari Kepausan. Babil akan membuat semua bangsa meminum anggur dari murka percabulannya. Setiap bangsa akan dilibatkan [Wahyu 18 : 3-7] dikutip.
Amaran dari malaikat yang ketiga [dari Wahyu 14]…… dilambangkan dalam nubuatan sebagai yang dinyatakan dengan seruan keras oleh seorang malaikat yang terbang di tengah-tengah langit; dan ia akan mengeluarkan perintah untuk diperhatikan dunia.
Dalam issu yang dipertentangkan itu seluruh Kekristenan akan terbagi dalam dua kelas—yakni mereka yang tetap memegang perintah-perintah Allah dan iman akan Yesus pada satu kelas, dan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya serta menerima tandanya pada kelas yang lain. Walaupun gereja dan negara akan menyatukan kekuatan mereka untuk memaksa “semua orang, baik kecil maupun besar, kaya ataupun miskin, merdeka atau budak” (Wahyu 13:16), menerima “tanda binatang itu”, namun umat Allah tidak akan menerimanya. Nabi yang di Patmos itu melihat “mereka yang mengalahkan binatang itu, patungnya, serta bilangan namanya, berdiri di atas lautan kaca, membunyikan kecapi Allah dan menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba. Wahyu 15:2,3.