“Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12, 13). ‘
[AkhirZaman.org] Mukjizat-mukjizat Allah tidak selamanya membawa kemiripan mukjizat-mukjizat secara luar. Sering mukjizat-mukjizat itu menimbulkan suatu cara yang tampaknya seperti jalan peristiwa-peristiwa yang alami.
Ketika kita berdoa untuk orang sakit, kita juga bekerja untuk mereka. Kita menjawab doa kita sendiri dengan menggunakan obat-obatan yang berada dalam jangkauan kita. Air, yang diberikan dengan bijaksana adalah suatu obat yang paling berkuasa. Ketika air itu digunakan dengan cerdas, hasil-hasil yang menyenangkan kelihatan. Allah telah memberikan kepintaran kepada kita, dan la ingin membuat berkat-berkat-Nya paling memberi kesehatan kepada kita. Kita meminta supaya Allah memberikan roti kepada yang lapar; maka dengan demikian kita bertindak sebagai tangan-Nya yang menolong dalam melegakan yang lapar. Kita harus menggunakan setiap berkat yang Allah tempatkan pada jangkauan kita demi kelepasan mereka yang berada dalam bahaya. Sarana-sarana alami, yang digunakan sesuai dengan kehendak Allah, menghasilkan hasil-hasil supra alami. Kita meminta suatu mukjizat, lalu Allah mengarahkan pikiran kepada suatu obat yang sederhana. Kita meminta supaya dijaga dari wabah yang mengendap-endap dalam kegelapan, yang memburu dengan kuasa sedemikian rupa melalui dunia; dengan demikian kita harus bekerja sama dengan Allah, sambil memelihara hukum-hukum kesehatan dan kehidupan. Setelah melakukan semua yang mungkin dapal kita lakukan, kita harus terus meminta kesehatan dan kekuatan dalam iman. Kita harus memakan makanan yang akan melestarikan kesehatan tubuh. Allah tidak memberi kita dorongan bahwa la akan melakukan untuk kita apa yang dapat kita lakukan sendiri. Hukum-hukum alam harus ditaati. Kita tidak boleh gagal melakukan bagian kita. Allah mengatakan kepada kita, “. . . Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. . . . Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12, 13).
Kita tidak dapat menyepelekan hukum alam tanpa menyepelekan hukum-hukum Allah. Kita tidak dapat mengharapkan Tuhan mengadakan suatu mukjizat bagi kita sementara kita melalaikan pengobatan sederhana. la telah menyediakan lengkap bahan-bahan untuk kita gunakan, yang bila digunakan dengan tepat dan pada waktunya, akan menghasilkan suatu hasil yang ajaib. Oleh sebab itu, berdoalah, percayalah, dan bekerjalah.—Letter 66, 1901.
( 2 SM 346, 347 )
