“. . . Kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia. . .”(2 Petrus 1:16).
[AkhirZaman.org] Sementara kita tidak boleh mencari pertikaian, dan tidak perlu menjadi pelanggar hukum, kita harus menyampaikan kebenaran ltu dengan jelas dan dengan tekad, dan bertahan dengan gigih kepada apa yang Allah sudah ajarkan kepada kita dalam firman-Nya. Kamu tidak harus melihat kepada dunia dalam rangka belajar tentang apa yang kamu akan tuliskan dan terbitkan atau apa yang kamu akan katakan. Biarlah semua perkataan dan perbuatanmu memberi kesaksian, . . Kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia. . (2 Petrus 1:16). “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah dlsampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. . (2 Petrus 1:19)
Rasul Paulus berkata kepada kita, “ Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya . . (1 Korintus 1 :21). lnilah pelaksanaan rencana Allah bagi keyakinan dan pertobatan manusia, yang tetap digoda untuk mengagungkan kuasa mereka sendiri. Tuhan akan membuat nyata apakah orang-orang oleh hikmat mereka yang terbatas bisa mendapatkan suatu pengetahuan yang benar, apakah mereka bisa mengenal Allah, Pencipta mereka. Ketika Kristus dalang ke dunia kita, percobaan itu sepenuhnya dibuat, dan hal itu membuktikan hikmat manusia yang dibanggakan adalah bukan apa-apa selain kebodohan. Hikmat yang tidak terbatas tidak sanggup membuat kesimpulan yang benar mengenai Allah, dan itulah sebabnya manusia tidak mampu sama sekali untuk mengritik hukum-Nya. Tuhan sudah mengizinkan pada zaman kita terjadi krisis, dalam pemujaan hal yang salah di atas hal yang benar, sehingga la, Allah Israel, boleh bertindak dengan perkasa untuk membela kebenaran-Nya sebagaimana hal yang salah itu ditinggikan.
Dengan mata-Nya yang tenuju kepada jemaal, Tuhan sudah mengizinkan berulang dan berulang kali terjadl keadaan krisis, sehingga dalam kebutuhan mereka yang sangat umat Allah akan mencari hanya bantuan-Nya. Doa-doa mereka, iman mereka, bersama-sama dengan maksud mereka yang setia untuk menjadi benar, sudah memintakan campur tangan Allah, dan selanjutnya la menggenapi janji-Nya, “Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan la akan berkata: lni Aku! . . . ” (Yesaya 58:9). Lengan-Nya yang perkasa sudah dibentangkan untuk melepaskan umat-Nya. Allah menyediakan bantuan-Nya yang lembut demi umat-Nya sampai masa kebutuhan yang sangat itu; jadi la membuat kelepasan mereka lebih ditandai, dan kemenangan-kemenangan mereka lebih mulia. Ketika semua hikmat manusia gagal, campur tangan Tuhan akan lebih jelas diakui, dan la akan menerima kemuliaan yang adalah hak-Nya. Bahkan musuh-musuh iman kita, para penganiaya, akan yakin bahwa Allah sedang bekerja bagi umat-Nya untuk melepaskan mereka dari penawanan.
( 2SM 371, 372)