Monday, November 25, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Beberapa Sabat dengan Keluarga White(Bagian 4)

[RH] Beberapa Sabat dengan Keluarga White(Bagian 4)

“Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu” (Keluaran 20:9-10).

[AkhirZaman.org] Perjalanan dari Colorado ke Battle Creek, Sabat, 8 November 1873. Mengadakan perjalanan pada hari Sabat, dengan perasaan menyesal.*

Kami beristirahat di kereta pada malam hari. Kami tidak mau melaporkan bahwa kami berada di dalam kereta pada pagi ini, tetapi situasi-situasi yang berhubungan dengan alasan dan pekerjaan Allah memintakan kehadiran kami di General Conference. Kami tidak bisa menunda. Jika kami melakukan urusan kami sendiri maka kami merasa menyesal sebab itu adalah pelanggaran hukum keempat oleh mengadakan perjalanan pada hari Sabat. Kami tidak terlibat dalam percakapan umum. Kami berusaha untuk menjaga dalam pikiran kami suatu gambaran kebaktian dan kami menikmati kehadiran Allah selagi kami sangat menyesalkan perlunya mengadakan perjalanan pada hari Sabat.—Manuscript 13, 1873.

[Sydney, N. S. W. Australia]-4 Februari 1893. Berkhotbah pada pagi hari, naik kapal pada sore hari. Kami membuat perjalanan ke gereja di Sydney, dan saya membicarakan lbrani pasal 11, tentang iman. Tuhan menguatkan saya oleh anugerah-Nya. Roh Kudus memenuhi saya. Kekuatan, baik fisik dan rohani, diberikan dengan berlimpah kepada saya. Pada sore hari sekitar jam dua, kami menaiki kapal uap untuk mengadakan perjalanan. Semua bekal kami sudah disediakan sejak hari Jumat. Kami sangat tidak suka mengadakan perjalanan pada hari Sabat tetapi karena pekerjaan maka harus dilakukan dalam menyampaikan pekabaran pada dunia, dan kami bisa memelihara pikiran dan hati kami terangkat kepada Allah dan tinggal pada Yesus. Dan bilamana kami tidak bisa mengendalikan perkara-perkara ini kami harus menyerahkan semua ini kepada Bapa kami yang di surga. Jika kita percaya pada Allah, maka la akan menolong kita.—-Manuscript 76, 1893. * Lihat Testimonies, vol. 6, hlm. 360.

(3SM 264, 265)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?