“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supa ya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Matius 26:41).
[AkhirZaman.org] Di padang belantara pencobaan Kristus tidak ada makanan selama empat puluh hari. Pada peristiwa khusus, Musa pernah demikian lama tanpa makanan. Tetapi ia tidak merasakan sengatan rasa lapar. la tidak digoda dan dicobai oleh musuh yang jahat dan berkuasa, sama seperti Anak Allah. la ditinggikan di atas manusia. Terutama la ditunjang oleh kemuliaan Allah yang mengelilinginya.
Setan berhasil dengan sebaik-baiknya dalam menipu malaikat-malaikat Allah, dan dalam kejatuhan Adam yang mulia, sehingga ia mengira bahwa dalam perendahan diri Kristus ia akan berhasil mengalahkan Dia. Ia memandang dengan kegembiraan yang meluap-luap ke atas hasil pencobaan-pencobaannya dan meningkatnya dosa dalam pelanggaran terhadap hukum Allah yang berkesinambungan selama lebih dari empat ribu tahun. la yang mengerjakan kehancuran orang tua kita yang pertama itu, dan mendatangkan dosa serta kematian ke dalam dunia, dan memimpin untuk membinasakan orang banyak sepanjang zaman, abad, dan golongan-golongan. Dengan kuasanya, ia mengendalikan kota-kota dan bangsa-bangsa sampai dosa mereka menggerakkan murka Allah untuk membinasakan mereka dengan api, air, gempa bumi, pedang, kelaparan, dan wabah penyakit. Dengan kehalusan dan usaha-usahanya yang tidak mengenal lelah ia mengendalikan selera makan dan membangkitkan serta menguatkan hawa nafsu sampai ke taraf yang begitu menakutkan, yang ia rusak, dan hampir melenyapkan rupa Allah pada manusia. Keagungan badani dan moralnya berada dalam suatu taraf yang begitu rusak, sehingga ia membawa hanya penampilan yang redup dalam tabiat, dan kesempurnaan bentuk yang mulia, untuk mengagungkan Adam di Eden. “
Pada kedatangan Kristus yang pertama, Setan telah membawa manusia turun dari kesuciannya yang asli dan mulia, dan telah mengurangi keindahan emas dengan dosa. la telah mengubah manusia, yang diciptakan berdaulat di Eden, menjadi seorang budak di bumi, merintih di bawah kutuk dosa. Lingkar kemuliaan, yang Allah berikan kepada Adam yang suci, menutupi dia sebagai sebuah jubah, terpisah dari dia setelah pelanggarannya. Terang kemuliaan Allah tidak dapat menutupi ketidaktaatan dan dosa. Gantinya kesehatan dan kelimpahan berkat-berkat, kemiskinan, penyakit, dan penderitaan dari setiap jenis harus menjadi bagian anak-anak Adam.
Melalui kuasanya yang memikat, Setan telah memimpin manusia melalui filsafat sia-sia kepada pertanyaan dan akhirnya tidak percaya pada penyataan llahi dan keberadaan Allah. Ia dapat memandang seluas-luasnya ke atas suatu dunia yang rusak moralnya, dan suatu bangsa yang terbuka untuk murka Allah yang membalas dosa, dengan kemenangan yang jahat dan kejam yang ia telah begitu berhasil dalam menggelapkan jalan begitu banyak orang, dan telah memimpin mereka untuk melanggar hukum Allah. Ia membungkus dosa dengan penarikan-penarikan yang menyenangkan untuk mencapai kebinasaan banyak orang.