“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, la harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”’ (Matius 16:24).
[AkhirZaman.org] Allah telah mempercayakan uang dan kesanggupan kepada hamba-hamba-Nya untuk melakukan suatu pekerjaan yang jauh lebih tinggi daripada apa yang sekarang la harapkan.
“Oh,” kata utusan surga itu, “lembaga-lembaga Tuhan sangatlah ketinggalan di belakang kebesaran kebenaran-kebenaran yang sedang digenapi pada masa kini. Ada salah konsep yang mengerikan terhadap tuntutan kewajiban. Suasana membeku dimana orang-orang percaya puas hidup memperlambat pergerakan-pergerakan mengorbankan diri yang harus diadakan untuk memberi amaran kepada dunia dan menyelamatkan jiwa-jiwa.
“Kuasa-kuasa kegelapan sedang bekerja dengan usaha yang hebat, dan tahun demi tahun beribu-ribu orang, dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa, meninggal tidak diberi amaran dan tidak bersedia. iman kita harus berarti sesuatu yang lebih pasti, lebih menentukan, lebih penting.
“Tanya lembaga dan gereja yang mengaku menanti kedatangan-Nya yang kedua, ‘Engkau percaya akan firman Allah? Jadi mampukah yang engkau lakukan dalam bidang misionaris? Adakah engkau bekerja dengan penyangkalan diri dan pengorbanan diri? Adakah engkau percaya bahwa firman Allah sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya? Tindakan-tindakanmu menunjukkan bahwa engkau tidak demikian. Bagaimanakah engkau akan bertemu di pengadilan Allah dengan jutaan orang yang tak terhitung itu, yang tidak diberi amaran, yang akan hilang selama-lamanya?
“Apakah akan ada pintu kasihan kedua? Tidak, sama sekali tidak ada. Pengertian yang salah ini sebaiknya segera ditinggalkan. Pintu kasihan yang sekarang itulah yang akan kita peroleh. Adakah engkau menyadari bahwa keselamatan manusia yang jatuh harus diperoleh dalam kehidupan sekarang, atau mereka akan hilang selama-lamanya?”
Pekabaran Laodikia kena kepada gereja masa kini. Adakah engkau percaya pekabaran ini? Adakah engkau memiliki hati yang merasa demikian? Atau adakah engkau terus-menerus mengatakan, kami kaya dan bertambah-tambah dalam kekayaan, dan tidak memerlukan apa-apa? Adakah sia-sia bahwa pernyataan tentang kebenaran kekal telah diberikan kepada bangsa ini untuk disampaikan kepada segala bangsa di dunia? Allah telah memilih suatu umat dan menjadikan mereka tempat penyimpanan kebenaran penting dengan hasil-hasil yang kekal. Kepada mereka telah diberikan terang yang harus menerangi dunia. Sudahkah Allah membuat kesalahan? Apakah kita ini benar-benar alat-alat pilihan-Nya?
