Saturday, November 23, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedRevisi UU Kebebasan Beragama Demi Gay

Revisi UU Kebebasan Beragama Demi Gay

[AkhirZaman.org] Para wakil rakyat di negara bagian Indiana, AS, mulai mengerjakan amandemen undang-undang kebebasan beragama untuk memastikan UU tersebut tidak dapat digunakan sebagai landasan bagi kalangan bisnis untuk mendiskriminasi kelompok gay dan lesbian.

Fraksi Republik yang menguasai Kongres dan Senat Indiana mengatakan mereka merevisi UU untuk menjamin tidak ada siapapun yang akan dapat didiskriminasi, termasuk para kamu homoseksual.

Gubernur Indiana yang konservatif dari Partai Republik, Mike Pence, menuai protes dari kelompok-kelompok perjuangan hak kaum gay dan kalangan eksekutif perusahaan-perusahaan besar Amerika setelah meloloskan UU tersebut.

Para kritik mengatakan UU tersebut akan memungkinkan bisnis-bisnis untuk menggunakan kepercayaan agama mereka untuk mendiskriminasi kaum gay dan menolak menyediakan layanan kepada mereka, seperti jasa katering bagi pasangan sesama jenis. Gubernur di setidaknya tiga negara bagian lainnya telah membatalkan perjalanan resmi ke Indiana sebagai aksi protes akan UU tersebut.

Dengan protes yang berdatangan dari berbagai penjuru Amerika, Pence dan wakil rakyat negara bagian Indiana dengan cepat memutuskan untuk mengubah UU itu, walaupun negara bagian ini memutuskan tidak akan meloloskan UU terpisah yang akan melindungi kaum gay dari diskriminasi. Amendemen UU akan mencantumkan bahwa bisnis-bisnis di Indiana tidak dapat mendiskriminasi atas dasar “orientasi seksual” atau “identitas gender.”

Kelompok-kelompok yang mendukung lolosnya UU versi awal mengatakan bahwa amandemen akan menghancurkan UU itu, dan akan memaksa pengusaha Kristiani untuk menyediakan layanan bagi kelompok yang bertentangan dengan kepercayaan mereka.

Amarah terhadap penggunaan UU kebebasan beragama ini untuk mendiskriminasi kelompok gay juga merebak di Arkansas, di mana Gubernur Asa Hutchinson mengatakan, Rabu, ia berubah pikiran mengenai niatannya menandatangani versi UU tersebut di negara bagiannya dan meminta wakil rakyat untuk melakukan revisi.

Hutchinson berubah arah setelah sejumlah kritik yang mengatakan bahwa UU tersebut akan secara hukum melindungi bisnis-bisnis yang menolak melayani gay dan lesbian dengan mengatasnamakan agama. Perusahaan terbesar di Arkansas, peritel Walmart, dan juga Kamar Dagang di Little Rock, mendesak Hutchinson untuk tidak menandatangani UU tersebut.

Dua puluh negara bagian AS lainnya memiliki UU kebebasan beragama, serupa dengan hukum federal yang ditandatangani 1993 oleh Presiden Bill Clinton, mantan gubernur Arkansas. Hukum federal tersebut dimaksudkan untuk melindungi kelompok minoritas agama, termasuk berbagai ritual suku asli Indian.

Kontroversi penggunaan UU kebebasan beragama muncul di saat warga Amerika Serikat semakin terbuka terhadap pernikahan sesama jenis, yang sekarang telah legal di 37 dari 50 negara bagian. Dan yang akan paling ditung-tunggu bahwa Mahkamah tertinggi di AS diperkirakan akan mengeluarkan keputusannya di akhir Juni mengenai apakah pernikahan sesama jenis harus dilegalkan di seluruh Amerika.

http://www.voaindonesia.com/content/negara-bagian-di-amerika-serikat-revisi-ruu-kebebasan-beragama-di-tengah-kekhawatiran-diskriminasi/2704276.html

Saat kita membahas mengenai homoseksualitas maka akan muncul banyak pro dan kontra. Seringkali pandangan dan perlakuan yang yang ditujukan atau yang diterima oleh kaum itu mengundang simpati dari berbagai pihak. Beberapa pengalaman yang tidak semestinya dialami oleh mereka yang berada pada golongan gay dan lesbian.

Dan saya sepakat bahwa apa pun keadaan seseorang entah dia gay maupun lesbi, tidak pantas untuk mendapat perlakukan yang menyakiti mereka. Mereka juga tetap berhak mendapat layanan-layanan dalam masyarakat. Namun bukan berarti pula harus dibuat kebijakan-kebijakan yang memberi kesan kepada golongan homoseksual bahwa mereka mendapat dukungan untuk penyimpangan yang mereka lakukan.

Dalam hati nurani sebagai umat beragama pasti kita sadar bahwa homoseksualitas tidak mendapat persetujuan dari Alkitab. Bahkan 1 Korintus 6:9 mengatakan, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit.”

Dalam Alkitab terjemahan KJV, “orang-orang yang tidak adil” ditulis sebagai “orang-orang yang tidak benar.” Dan setiap orang yang melakukan yang tidak benar Alkitab katakan “tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Dan salah satu golongan yang berlaku dikatakan tidak benar adalah “orang pemburit.”

Apa orang pemburit? Dalam kamus pemburit dikatakan sebagai orang yang bersetubuh dengsan sesama jenis. Apa yang Alkitab katakan mengenai apa yang akan dialami orang-orang pemburit? Sekali lagi Alkitab mengatakan tidak akan mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah.

Kita di sini tidak untuk menghakimi. Saya juga tidak mengatakan bahwa para kaum homoseksual akan secara pasti tidak dapat pergi ke sorga. Namun yang pastinya jika mereka tahu bahwa yang mereka lakukan salah namun mengeraskan hati untuk tidak berbalik kepada pertobatan maka sudah tentu Kerajaan Allah tidak akan menerima mereka.

Ibrani 10:26, 27 mengatakan, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Masihkah Anda ingat satu peristiwa yang terjadi sebelum kota Sodom dan Gomora dihanguskan di dalam api yang turun dari langit? Sesaat sebelum kota itu dimusnahkan, Allah mengutus dua malaikatnya untuk masuk ke kota itu demi menyelamatkan Lot dengan keluarganya.

Dalam pandangan manusia, dua malaikat itu tampak sebagai pria. Dan apa yang kemudian menjadi respon orang-orang Sodom dan Gomora begitu mereka mengetahui bahwa Lot menerima dua malaikat itu di rumahnya? Kejadian 19:4, 5 mencatat: “Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot: ‘Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini?’”

Para pria dewasa dari kota itu mendatangi rumah Lot dan meminta Lot untuk membawa keluar dua malaikat yang tampak sebagai pria untuk. Dan apa yang mereka katakan kepada Lot? Kalimat terakhir ayat 5 menuliskan permintaan mereka itu: “Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka.

Apa maksudnya ketika mereka berkata “supaya kami pakai mereka”? Dalam KJV, kalimat itu berbunyi “that we may know them.” Bila kita terjemahkan secara literal maka akan berbunyi “supaya kami tahu mereka.” Namun sesungguhnya kalimat ini tidak berarti bahwa orang-orang Sodom ingin mengenal mereka. Kata yang berbunyi “know” di dalam KJV hampir sama dengan kata yang digunakan di dalam Kejadian 4:1. Mari kita baca: “And Adam knew Eve his wife; and she conceived, and bare Cain, and said, I have gotten a man from the LORD.” Kata “knew” di sini memiliki pengertian bahwa Adam ingin tahu mengenai Hawa.

Tetapi yang menarik adalah kalimat berikutnya berbunyi bahwa Hawa mengandung (conceived). Maka kita dapat simpulkan bahwa kata “know di Kejadian 19:5 dan “knew” di Kejadian 4:1 menunjukkan pada suatu makna hubungan badan atau seks.

Dan bila kita melihat Kejadian 19:5 kalimat terakhir pada Alkitab terjemahan Contemporary English Version maka berbunyi, “so we can have sex with them!” Yang kalau diterjemahkan makan artinya adalah “supaya kami dapat berhubungan seks dengan mereka.”

Maka kita dapat ketahui bahwa ketika di Alkitab Terjemahan Baru Bahasa Indonesia mencatat bahwa orang-orang Sodom berkata kepada Lot untuk “bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka”, maka itu indikasi bahwa pria-pria itu ingin berhubungan seks dengan mereka.

Dan apa yang setelah itu terjadi? Kejadian 19:24 mengatakan bahwa “kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit.” Dan di ayat 28 dituliskan, “dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.”

Memang sebelum dua malaikat itu masuk ke kota itu Allah telah berencana untuk menghukum kota itu, dan bukan karena pria-pria gay di kota itu ingin menyodomi dua malaikat itu. Namun apa yang menjadi niat mereka ketika dua malaikat itu berada di rumah Lot hanyalah semakin menegaskan bahwa salah satu yang membuat Tuhan memutuskan menghancurkan kota itu adalah karena orientasi seksual mereka yang menyimpang.

Mungkin Anda berpikir bahwa sekarang pun Tuhan sepertinya tidak akan menghukum dunia ini karena perilaku menyimoang yang ditunjukkan oleh para kaum gay dan lesbian. Dan memang Tuhan tidak akan menghukum dunia ini sebelum hari kiamat seperti yang Dia lakukan terhadap kota Sodom dan Gomora. Namun apa yang dituliskan Rasul Yudas (yang bukan Iskariot) di dalam Yudas 1:7? Mari kita membacanya, “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”

Penghukuman Sodom dan Gomora dimaksudkan untuk menjadi peringatan bagi kita, bahwa kota itu dihukum karena percabulan dan usaha-usaha mereka dalam mengejar kepuasan-kepuasan yang tidak wajar. Dan ayat 8 menjelaskan dengan tidak terbantahkan mengenai sebab yang membuat Tuhan menghukum mereka. “Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.”

Dan Alkitab mengatakan bahwa saat-saat terakhir sebelum masa kiamat itu datang, maka apa yang terjadi adalah sama dengan yang terjadi di zaman kota Sodom dan Gomora. Lukas 17:29, 30 mengatakan: “Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.”

Bila kita melihat keadaan dunia sekarang, dan bilamana kita menghubungkan dengan merebaknya penyimpangan-penyimpangan moralitas dan salah satunya adalah homoseksualitas, maka ini adalah saat-saat terakhir menjelang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus yang kedua kali.

Beberapa waktu lalu kita telah melihat perkembangan yang terjadi di Amerika bahwa setahun lalu Barack Obama menyatakan persetujuaannya dengan homoseksualitas dan sekarang sekitar 38 negara bagian di Amerika telah menyetujui dengan pernikahan sesama jenis. Dan bilamana itu sudah resmi di negara adidaya itu, maka tidak lama lagi banyak negara di dunia juga akan menyatakan persetujuaannya dengan pernikahan ini.

Saudara, kita sudah di ambang pintu kedatangan Tuhan kedua kali. Tidak lama lagi penangguhan tidak akan lagi ditahankan Tuhan seperti yang selama ini telah Dia lakukan. Banyak orang mulai melupakan bahwa kiamat sepertinya tidak akan datang sehingga umat Kristen sekalipun terlena dengan dunia sehingga bagi mereka kedatangan Tuhan adalah peristiwa biasa yang tidak istimewa.

Tetapi yang pasti, 2 Petrus 3:9 mengamarkan kepada kita, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

Jika selama ini Tuhan menangguhkan kedatangan-Nya adalah karena kesabaran-Nya dalam memberikan waktu bagi semua orang untuk berbalik dan bertobat supaya tidak ada yang binasa.

Dimanakah kita akan berdiri? Sikap seperti apakah yang Anda akan ambil meski dunia begitu dalam jatuh dalam kejahatan? Tuhan rindu kita menyatakan sikap seperti yang Abraham, Nuh dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya tunjukkan. Meski sekeliling mereka jatuh ke dalam kemurtadan, namun mereka menyatakan imannya hanya kepada Tuhan.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?