Mengapa Allah Memberikan Mata, Telinga, dan Kesanggupan Berbicara kepada Kita?
[AkhirZaman.org] Allah telah memberikan kepada manusia mata, supaya dapat melihat perkara ajaib yang ada dalam hukum-Nya. Dia memberi telinga kepada mereka untuk mendengar, supaya manusia dapat mendengar tentang Dia, dari hal Dia yang diucapkan oleh Guru yang hidup itu. Dia memberikan kepada mereka talenta berbicara, agar mereka dapat memperkenalkan Kristus sebagai Juruselamat yang mengampuni dosa. Manusia dapat mempercayai kebenaran dengan pikiran dan hati, dan dengan mulut manusia mengadakan pengakuan terhadap keselamatan.
Bagaimana Caranya Setan Memasuki Jiwa Kita.
Semua orang harus mengendalikan pancainderanya, agar Setan tidak akan menaklukkan mereka; karena ini adalah salah satu jalan raya memasuki jiwa.
Engkau haruslah seorang penjaga yang setia terhadap mata, telinga dan semua pancaindera jika engkau mau mengendalikan pikiran dan menolak kesia-siaan, dan pikiran-pikiran jahat yang akan menodai jiwamu. Hanya oleh kuasa kasih karunia manusia dapat melaksanakan pekerjaan yang sangat dirindukan itu.
Setan dan para malaikatnya sedang sibuk menciptakan suatu suasana yang melumpuhkan pancaindera itu sehingga semua aman, peringatan, dan perbaikan akan tidak didengarkan; atau, kalau didengar tidak akan membawa perbaikan kepada hati dan tidak terjadi perubahan dalam kehidupan.
Saudara-saudaraku yang kekasih, Allah memanggil kamu sebagai pengikut-Nya untuk berjalan dalam terang. Kamu perlu memperhatikan tanta-tanda bahaya itu dengan cermat. Dosa sudah merejalela di tengah-tengah kita dan dosa itu sudah memuncak sampai melampaui batas yang tidak disadari dan tidak nampak. Pancaindera orang banyak sudah kaku dan lumpuh oleh karena pemanjaan selera dan sudah terbiasa dengan dosa. Kita perlu sekali lebih maju dan lebih dekat kepada surga.
Mengacaukan Panca indera adalah Siasat Setan.
Setan bekerja keras untuk memimpin manusia supaya melupakan Allah, pikiran manusia dikacaukan dan diasikkan serta diserap sedemikian rupa sehingga Allah tidak ada lagi dalam pikiran mereka. Pendidikan yang mereka terima menjadikan suatu tabiat yang berpikiran kacau dan terang kebenaran itu menjadi pudar dalam pikiran mereka. Setan tidak menginginkan kalau manusia itu mempunyai sesuatu pengetahuan tentang Allah. Seandainya Setan dapat mengatur sesuatu permainan dan pertunjukan sandiwara yang akan mengacaukan pancaindera anak-anak muda, bahwa makhluk manusia ini akan dibinasakan dalam kegelapan, sementara terang sedang bercahaya di sekeliling mereka, maka Setan akan bersukaria sepuas-puasnya.
Tanpa Persetujuan Kita Setan tidak Dapat Masuk ke Dalam Pikiran.
Kita harus tunjukkan di hadapan manusia suatu kenyataan bahwa Allah tidak membiarkan kita menanggung pencobaan di luar kesanggupan kita. Tetapi dengan setiap pencobaan itu Dia akan menyediakan suatu jalan keluar. Kalau kita menyerahkan segenap hidup kita kepada Allah, kita tidak membiarkan pikiran dimanjakan dengan memikirkan diri sendiri.
Kalau saja Setan dibiarkan menembus jalan masuk ke dalam pikiran, dia akan menaburkan bibit-bibit kejahatan, dia akan mengusahakan agar benih-benih itu bertumbuh, sehingga mereka akan menyerah terjerumus pada suatu penuaian yang limpah kelak. Dalam kasus apa pun Setan tidak dapat menguasai pikiran manusia, kata-kata dan tingkah laku kita, sebelum kita membuka pintu masuk dengan suka rela dan mengundang dia untuk masuk. Kemudian dia akan masuk dan oleh mencuri bibit-bibit yang baik dari dalam hati, sehingga kebenaran itu tidak mempunyai pengaruh lagi di dalam jiwa.
Setiap Jalan Masuk terhadap Penggodaan Harus Ditutup.
Semua orang yang menyebut nama Kristus perlu berjaga-jaga, berdoa dan berhati-hati menjaga jalan masuk kepada jiwa, karena Setan sedang bekerja untuk merusak dan membinasakan kalau saja diberikan kelonggaran kepadanya.
Sesuatu yang berbahaya dan tidak membawa keselamatan bagi kita kalau kita tetap hidup untuk merenungkan keberhasilan Setan melalui penyerahan diri kepada anjuran Setan. Dosa berarti kecemaran dan menjadi malapetaka terhadap jiwa orang yang memanjakan diri dengan dosa itu; karena sifat-sifat dosa itu membutakan dan menipu, dan rayuan yang disuarakannya sangat memikat hati. Kalau kita berusaha atau main spekulasi di pihak Setan, kita tidak mempunyai perlindungan yang pasti dari kuasanya. Sampai sebegitu jauh diberi kesempatan bagi kita untuk menentukannya, biarlah kita menutup segala pintu masuknya pencobaan itu kepada kita.
Siapakah yang dapat mengetahui akibat yang mengerikan dari langkah yang tergesa-gesa yang menjadi akibat dari satu kesalahan. Satu-satunya yang lebih selamat bagi kita ialah dengan berada pada perlindungan Allah di setiap saat, dan jangan kita merusak penglihatan mata rohani sendiri supaya kita jangan disebut orang jahat yang baik, dan yang baik tapi jahat. Tanpa ragu-ragu atau bimbang, kita harus menutup dan menjaga jalan masuknya kejahatan itu kepada jiwa.
Setiap orang Kristen harus berjaga-jaga senantiasa, memperhatikan setiap jalan masuk sehingga Setan tidak akan masuk kepada jiwa. Dia harus berdoa kepada Ilahi memohon pertolongan dan pada waktu yang sama dengan tegas menolak tiap-tiap kecenderungan untuk melakukan dosa. Dengan keberanian yang disertai iman, dan oleh usaha yang tekun, dia dapat menjadi pemenang. Tetapi biarlah dia mengingat bahwa untuk memperoleh kemenangan Kristus harus tinggal di dalam Dia dan dia di dalam Kristus.
Hindarkan Diri Membaca, Melihat, atau Mendengar Jahat.
Rasul Petrus berusaha untuk mengajar orang percaya supaya jangan mengisi pikiran mereka dengan perkara-perkara yang dilarang atau untuk tidak membuang tenaga mereka kepada hal-hal yang tidak berguna. Mereka yang tidak mau terjerumus menjadi mangsa Setan, harus menjaga pintu gerbang jiwa mereka. Mereka harus menghindarkan diri dari membaca, melihat, mendengar sesuatu hal yang menajiskan pikiran. Jangan dibiarkan pikiran dikuasai sewenang-wenang dengan segala pokok persoalan yang diusulkan oleh musuh. Kemurnian hati harus dipelihara dengan baik, atau segala kejahatan dihindarkan supaya tidak timbul di dalamnya, dan jiwa itu tidak akan mengembara di dalam kegelapan.
Segala sesuatu yang dapat dilakukan harus diperbuat untuk menemukan kepribadian kita sendiri dan anak-anak kita, sehingga tidak akan kelihatan ketidakadilan sebagaimana yang dipraktekkan di dalam dunia ini. Kita harus menjaga ketat sedemikian rupa supaya pandangan mata kita itu dan pendengaran telinga kita agar perkara yang mengerikan tidak masuk kepada pikiran kita, Ketika surat kabar harian masuk kedalam rumah, supaya merasa kalau boleh sebenarnya menyembunyikannya, supaya hal-hal yang merangsang kegila-gilaan dan sensasi yang ada di dalamnya tidak kelihatan. Tampaknya musuh itu seolah-olah meletakkan dasar sesuatu perkara yang akan diterbitkan dalam surat-surat kabar. Segala perkara yang dipenuhi dosa dibukakan dan dipropagandakan secara terbuka di hadapan dunia ini.
Mereka yang ingin mempunyai hikmat dari Allah harus menjadi bodoh terhadap pengetahuan dosa yang merajalela pada zaman ini, supaya mereka menjadi orang-orang yang bijaksana. Mereka harus menutup mata terhadap kejahatan supaya mereka boleh melihat dan belajar bukan tentang kejahatan. Mereka harus menutup telinga terhadap kejahatan dan berusaha memperoleh pengetahuan yang dapat mempertahankan kemurnian dan pikiran dan perbuatan. Demikian juga lidah mereka harus dijaga, supaya mereka tidak mengucapkan kabar kejahatan dan tipu muslihat pun tidak terdapat di dalam mulut mereka.
Dengan Membuka Pintu Perlawanan menjadi Lemah.
Jangan melihat betapa dekatnya engkau dapat berjalan di pinggir tebing curam itu dan akhirnya menjadi selamat. Hindarkan diri dari pendekatan pertama terhadap bahaya. Pentingnya keselamatan jiwa jangan diremehkan. Tabiat yang baik itulah yang menjadi modalmu. Hargailah tabiat itu sama seperti sebuah harta kekayaan emas. Kemurnian akhlak, rasa harga diri, sesuatu kekuatan dalam perlawanan, harus tetap teguh dan hendaklah senantiasa dipelihara. Jangan ada seorang pun yang lalai dari sikap berhati-hati, seorang yang hidup akrab dengan kebiasaan dunia, seorang yang berlaku tidak bijaksana maka jiwa itu akan terancam bahagia, karena pintu penggodaan sedang terbuka dan kuasa perlawanan menjadi lemah.
Setan Membuat tidak Penting Kemuliaan yang akan Datang.
Setan telah bekerja terus-menerus supaya kemuliaan kerajaan dunia yang akan datang menjadi tidak penting dalam pikiran manusia dan menarik segala perhatian mereka kepada perkara yang ada dalam kehidupan ini. Setan telah bekerja keras sedemikian rupa untuk mengatur segala sesuatu sehingga pikiran, keinginan dan segala usaha kita dikerahkan untuk urusan dunia, sehingga kita tidak dapat melihat atau tidak menyadari nilai yang luhur dari kesungguhan kehidupan kekal. Dunia dengan segala kemauannya sudah terlalu besar pada suatu tempat, sementara Yesus dan segala sesuatu mengenai surga terlalu kecil untuk mengambil tempat dalam pikiran kita dan untuk kita cintai. Kita harus berhati-hati untuk menghentikan tugas-tugas rutin setiap hari tetapi di atas segala sesuatu itu, kita harus mengusahakan cinta kasih yang kudus kepada Yesus Kristus Tuhan kita.
Para Malaikat Surga akan Menolong Kita.
Kita harus tanamkan di dalam pikiran bahwa wakil yang tidak kelihatan itu sedang bekerja, baik yang jahat maupun yang baik, untuk mengendalikan pikiran manusia. Mereka bertindak dengan tidak kelihatan, namun dengan sesuatu pengaruh yang penuh kuasa. Para malaikat yang baik itu melayani dengan roh yang baik, berusaha menyebar luaskan pengaruh surga untuk hati dan pikiran manusia. Sementara itu musuh besar dari jiwa yaitu Iblis dan para malaikatnya sedang terus bekerja untuk melaksanakan kehancuran kita….
Sementara kita hidup bertekun dalam keadaan terbuka terhadap serbuan musuh yang tidak tampak dan tidak kelihatan itu, maka kita perlu mengetahui dengan pasti bahwa musuh itu tidak dapat membahayakan kita tanpa memenangkan persetujuan kita.
-RTA