[AkhirZaman.org] Pada akhir pekan 22 Maret 1997, 39 anggota Sekte Gerbang Surga bergabung dalam bunuh diri massal, yang terbesar dalam sejarah Amerika. Mengapa mereka melakukan sesuatu yang begitu radikal? Mereka percaya bahwa melalui kematian, mereka akan pergi ke tempat hidup yang lebih tinggi.
James Tabor, ahli sekte di University of North Carolina. “Kelompok ini benar-benar berbeda. Orang-orang ini lebih tenang mengikuti bunuh diri sebagai jalan keluar mereka, dalam cara yang sangat positif, ke tingkat yang lebih tinggi eksistensi.“
“Mereka mendefinisikan kematian bukan sebagai musuh kehidupan tetapi sebagai kehidupan itu sendiri.”
Pertanyaan: Apa kata Alkitab? Apakah kematian pintu masuk ke tingkat berikutnya? Apakah kematian awal kehidupan lain dalam bentuk lain, dan di tempat lain? Apakah kematian itu teman atau musuh?
Sekte Gerbang Surga tadi percaya bahwa kematian adalah teman karena membebaskan jiwa dari penjara tubuh yang mereka sebut “wadah.”
Tapi mari kita lihat apa yang Alkitab katakan. Dalam I Korintus 15:26, “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut (kematian).” Alkitab mengatakan kematian adalah musuh. Itu bukan teman kita. Itulah upah dosa, itu merupakan kutukan.
Tapi Sekte Gerbang Sorga” mendefinisikan kematian bukan sebagai musuh kehidupan tetapi sebagai kehidupan itu sendiri.” Itulah mengapa mereka melakukan bunuh diri.
Mengapa mereka melakukan bunuh diri? Karena mereka telah membuka pintu setan. Istilah “GERBANG SURGA“ yang mereka gunakan sebenarnya adalah “PINTU SETAN!”
Jadi apa pintu setan? Hampir semua sekte telah membukanya, atau sebagian besar agama di dunia ini telah membuka ( banyak orang telah membukanya. )
Apa sebenarnya pintu setan itu? Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, pertama mari kita menjawab pertanyaan lain. Bagaimana Anda dapat mengenali sekte sesat?
Sebagian besar dari kultus telah membuka pintu setan, ini akan sangat membantu bagi kita untuk terlebih dahulu memahami bagaimana mengenali kultus.
Apa yang menyebabkan mereka untuk membuka pintu setan? Kita akan menjawabnya. Ada beberapa sekte besar dalam hidup kita.
Kembali di tahun tujuh puluhan, ada kultus besar di Jonestown, Guyana. Lebih dari 900 orang tewas dalam bunuh diri massal. Bagaimana mengenali sekte sesat?
Dari perspektif Kristen, sekte adalah kelompok yang tidak menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan menolak Alkitab sebagai dasar iman. Kita akan melihat 4 cara untuk mengenali sebuah sekte:
1. Sekte mengikuti pemimpin manusia dan bukan Yesus.
Misalnya, Sekte Gerbang Surga. Mereka mengikuti seorang pria bernama Marshall Applewhite. Bukan Yesus yang menjadi pemimpin mereka.
Dalam Yohanes 14:6 Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup: tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Jika kita ingin pergi dengan aman, ikuti Yesus. Siapa yang Anda ikuti? Kami berharap Anda mengikuti Yesus.
Alkitab berkata dalam Yohanes 10:4, “Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.”
Kita berharap seperti domba, mengikuti Yesus Kristus. Aman untuk mengikuti Yesus. Kami tidak meminta Anda untuk mengikuti manusia, atau kata-kata manusia.
Sekte mengikuti pemimpin manusia dan bukan Yesus. Sayangnya, ada beberapa orang Kristen yang membuat kesalahan yang sama.
Beberapa orang, ketika mereka melihat apa yang Alkitab katakan, mereka berkata, “Jika Tuhan mengatakan itu, aku akan melakukannya.”
Tetapi banyak orang katakan, “Ya aku tahu itulah yang Alkitab katakan, TAPI AKU AKAN PERGI MENANYAKAN KEPADA PENDETA SAYA apa yang dia pikir.“
Dengan demikian siapa yang mereka ikuti? Jangan salah paham, tidaklah salah untuk mengajukan pertanyaan kepada pendeta. Kita bisa mengikuti apa yang pendeta katakan jika ia mengikuti firman Allah. Jangan mengikuti seseorang! Namun mari ikuti Yesus.
Tapi sekte mengikuti pemimpin manusia ketimbang Yesus.
Alkitab berkata dalam Yeremia 17:5, “Beginilah firman Tuhan, terkutuklah orang yang mengandalkan manusia …”
2. Mengikuti ajaran manusia daripada Alkitab.
Kami menantang kita semua untuk mengikut Yesus, fiman yang hidup, dan mengikuti Alkitab. Dalam Yohanes 17:17 Yesus berkata, “Firman-Mu adalah kebenaran.”
Dan kemudian dalam Mazmur 119:105 Alkitab mengatakan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Mengapa kita membutuhkan lampu atau terang? Supaya kita tidak jatuh ke dalam perangkap setan. Kita membutuhkan penerangan firman Allah di jalan kehidupan. Tapi sekali lagi, sekte atau aliran sesat mengikuti ajaran manusia daripada Alkitab.
Satu lagi contoh penyesatan dari Sekte Gerbang Surga. Di sekte ini ada 38 pengikut Marshall Applewhite (pemimpin sekte ini). Ada 2 kursi yang sengaja diletakkan di atas meja. Marshall Applewhite duduk di salah satu kursi tersebut. Lalu siapa yang duduk di kursi yang lain? Dia mengatakan bahwa hantu pacarnya yang sudah meninggal.
Beginilah ceritanya: Marshall Applewhite meninggalkan istrinya, lari dengan wanita lain, dan mereka mulai Sekte Gerbang Surga. Kemudian pacarnya meninggal karena kanker. Setelah itu Marshall akan selalu menempatkan kursi di sampingnya dan berpikir bahwa hantu pacarnya yg telah mati bisa duduk dengan dia dan membantunya dalam mengajar pengikutnya.
Apakah Anda mau mengikuti aliran seperti ini? Sebagian besar dari Anda pasti akan berkata “tidak mau.”
Sekarang ada pertanyaan untuk Anda. Apakah mungkin dunia Kristen bisa membuat kesalahan yang sama, yaitu mengikuti ajaran manusia daripada Alkitab? Tentu saja bisa. Sesungguhnya sangat mengherankan bila mengetahui berapa banyak anggota jemaat yang tahu apa yang Alkitab ajarkan.
Sebagai contoh, banyak orang Kristen tahu bahwa ada 10 Perintah dalam 10 Perintah Allah. Namun ketika kita bertanya mengapa tidak menjaga 10 Perintah Allah, akan ada banyak alasan mengapa tidak perlu menurut seluruh 10 Perintah Allah itu. Bahkan beberapa dari mereka mengubahnya. Kita akan belajar tentang hal ini lebih dalam pada pelajaran mendatang.
3. Sekte mendesak persamaan dalam kelompok.
Sebuah contoh dari ini sekali lagi adalah Sekte Gerbang Surga tadi. Mereka melakukan bunuh diri, mereka menyiapkan video yang menguraikan rencana mereka. Bila menonton video setelah kematian mereka, Anda tidak bisa membedakan antara yang satu dengan yang lain. Mereka semua berpakaian hampir mirip. Mereka semua memiliki potongan rambut pendek.
Dan kita tidak bisa membedakan manakah yang pria, mana yang wanita, mana yang masih muda, atau mana yang tua. Lalu bagaimana dengan dunia keKristenan? Banyak orang Kristen memiliki gagasan bahwa jika semua orang melakukannya, itu berarti benar. Kesalahkaprahan yang ada dalam masyarakat adalah jika semua orang melakukannya, itu pasti benar.
Tetapi yang sesungguhnya adalah jika semua orang melakukannya, itu mungkin belum tentu benar. Ada banyak orang Kristen yang mengikuti hal itu hari ini. Dan Iblis menggunakan tekanan dari teman-teman dan keluarga kita untuk menjauhkan kita dari menaati firman Allah.
Penyebab yang lain adalah pengendalian pikiran. Iblis tahu bahwa jika ia dapat mengontrol pikiran para pemimpin, ia dapat mengendalikan orang banyak. Sehingga tidak mengherankan bahwa banyak pemimpin berpengaruh yang memiliki pengikut yang banyak meski dia melakukan hal yang salah.
Saudara-saudara, Allah telah memberikan kebebasan memilih. Jangan biarkan orang mengatur kehendak bebas Anda. Jika Tuhan mengatakan sesuatu dalam Alkitab (bukan dari yang lain), mari kita lakukan.
Mari kita ingat kisah dari dari teman-teman Daniel, yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam Daniel 3. Tiga pemuda Ibrani berada di dataran Dura dengan ribuan orang lain. Semua orang yang ada adalah orang penting dalam kerajaan Babel ada di sana. Dan raja Babel memerintahkan semua untuk sujud kepada patung emas yang telah didirikan. Semua orang, ribuan banyaknya, membungkuk dan menyembah di depan patung emas. Tapi tiga pria berdiri tegak dan tidak mau sujud menyembah patung emas itu! Mereka seolah-olah berkata, “Kami lebih suka mati daripada tidak mentaati Allah.” Padahal demi keselamatan, sebenarnya mudah saja bagi mereka untuk mengatakan: “Mari kita membungkuk dan berpura-pura menyembah patung itu.” Tapi mereka tidak melakukan.
Mereka lebih mendengarkan perintah Tuhan untuk tidak menyembah patung berhala, dan mereka bertekad untuk taat. Mereka bersedia mematuhi meskipun mereka hanya bertiga.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita bersedia untuk mematuhi Allah bahkan jika hanya kita sendiri yang melakukan dan tidak ada orang lain yang bersama-sama dengan kita? Mari kita meniru ketiga pemuda Ibrani tadi.
Alkitab berkata dalam Amsal. 16:25, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi pada akhirnya menuju maut.”
Sering kali kita berpikir telah melakukan yang benar. Tampaknya benar karena semua keluarga kita melakukannya dengan cara ini. Tampaknya tepat karena banyak orang lain juga melakukan hal yang sama. Tapi hati-hati, membawa kemanakah pilihan yang kita tentukan? Apakah cara untuk mati?
Pertanyaan, jika Anda pernah tinggal di zaman Nuh, apakah kita akan pergi ke dalam bahtera? Apakah kebanyakan orang benar atau salah pada zaman Nuh? Salah.
Apa yang dunia waktu itu katakan tentang Nuh? “Nuh adalah Orang yang gila!“
Jika kita tinggal di zaman Nuh, siapakah yang akan kita dengarkan? Nuh yang hanya satu orang? Atau kita mengikuti banyak orang yang sebenarnya mereka salah?
Saudara, ini adalah tentang memuja dan taat kepada Allah meskipun hanya kita yang melakukannya.
4. Aliran sesat tertipu dengan keadaan manusia ketika dia mati.
Dari semua tanda pengenal dari sebuah sekte, yang satu ini adalah yang paling jelas. Mereka menawarkan gagasan fasih tentang kehidupan setelah kematian, yang menyebabkan banyak orang ingin bergabung.
Sekte Zaman Baru (salah satunya adalah Sekte Gerbang Surga) MENGIKUTI Kebohongan Zaman Lama : (1) TIDAK ADA KEMATIAN, (2) MANUSIA ADALAH ALLAH (3) PENGETAHUAN DIRI ADALAH KESELAMATAN.
Karena sekte ditipu tentang keadaan manusia dalam kematian, mereka membuka pintu setan. Kita akan melihat bahwa dalam penelitian kita. Apa yang dikatakan tentang kelompok ini? “Kelompok ini benar-benar berbeda. Orang-orang ini lebih tenang mengikuti bunuh diri sebagai jalan keluar mereka, dalam cara yang sangat positif, ke tingkat yang lebih tinggi eksistensi.”
“Mereka mendefinisikan kematian bukan sebagai musuh kehidupan tetapi sebagai kehidupan itu sendiri.”
Ketika Anda mendefinisikan kematian sebagai kehidupan, Anda bingung tentang apa yang terjadi ketika Anda mati. Banyak Sekte yang tertipu pada keadaan manusia dalam kematian. Ketika Anda mendefinisikan kematian sebagai kehidupan, Anda pasti tertipu pada keadaan manusia dalam kematian.
Sekte percaya bahwa ketika Anda meninggal, Anda tidak benar-benar mati, ada bagian dari Anda yang benar-benar hidup. Sekte percaya bahwa kematian adalah pintu masuk kepada kehidupan berikutnya atau tingkat berikutnya.
Apakah ada orang Kristen yang memiliki keyakinan yang sama? Ya. Ada banyak orang Kristen yang percaya bahwa ketika Anda meninggal Anda tidak benar-benar mati.
Satu-satunya perbedaan adalah tujuan. Kebanyakan orang Kristen mengatakan bahwa jika Anda baik, maka Anda pergi ke surga sesaat setelah Anda mati. Jika Anda buruk Anda pergi ke tempat yang panas (neraka).
Sekte mengatakan bahwa ketika Anda meninggal Anda pergi ke kosmos. Tujuannya berbeda, tapi keyakinannya adalah sama-bahwa ketika Anda meninggal Anda tidak benar-benar mati. Keyakinan bahwa ketika Anda mati Anda tidak benar-benar mati, adalah Selot pada Pintu Setan.
Kita akan melihat bahwa komunikasi dengan “kematian” adalah memang pintu setan. Siapa suara-suara yang berbicara kepada kita dari kubur? Suara teman kita tercinta? Atau suara berbahaya? Siapakah roh spiritisme?
Bisakah itu berbahaya untuk berkomunikasi dengan roh-roh orang mati? Haruskah kita membuka pintu itu? Apa yang Alkitab telah katakan? Mari kita lihat dalam Alkitab. Yesaya 8:19, 20, “Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,” maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?” “Carilah pengajaran dan kesaksian!” Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, itu karena tidak ada terang di dalamnya.”
Dengan kata lain Yesaya mengatakan pergilah ke Allah yang hidup melalui firman-Nya untuk meminta petunjuk. Mengapa pergi kepada orang mati untuk kenyamanan? Mengapa pergi ke perkumpulan orang mati? Apakah tidak ada Allah yang hidup dimana orang hidup bisa pergi? Mengapa kita harus berbicara dengan orang mati? Ayat 20 mengatakan jika mereka, para pemimpin sekte, jika mereka, para pengkhotbah, jika mereka tidak berbicara selaras dengan firman ini karena “tidak ada terang di dalamnya.”
Jadi kita harus menguji mereka dengan firman Allah. Apa yang firman Allah telah katakan tentang roh-roh orang mati: Apakah mereka tinggal lagi di dalam beberapa bentuk, dan jika demikian, kita bisa berkomunikasi dengan mereka? Haruskah kita berkomunikasi dengan mereka? Mari kita tinjau apa yang kita pelajari tentang keadaan orang mati. “Orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa” (Pengkhotbah 9:5).
Ini membawa kita ke pertanyaan lain. Apakah roh-roh orang mati kembali untuk mengunjungi orang yang hidup? Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang roh-roh orang mati yang kembali untuk mengunjungi mereka yang hidup. Tapi sekali lagi, apa yang Alkitab katakan? Ayub 7:9, 10, “Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.” Menurut Alkitab, ketika seseorang meninggal, ia tidak akan pernah kembali untuk mengunjungi orang yang hidup. Apakah Anda percaya Alkitab?
Sekarang kita bisa menjawab pertanyaan ini: Apakah roh orang mati kembali mengunjungi orang hidup? Jawaban untuk pertanyaan itu adalah: TIDAK.
Mari kita membaca kembali ayat ini: “Orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap” (Pengkhotbah 9:5).
Karena Alkitab adalah benar, maka orang mati memang tidak tahu apa-apa, karena orang mati tidak kembali untuk mengunjungi hidup. Lalu siapa yang datang mengunjungi orang yang hidup? Siapa yang berbicara dari kubur? Siapa yang ingin menipu orang yang hidup? Iblislah yang melakukan itu. Yang menyesatkan Sekte Gerbang Surga ke bunuh diri terbesar dalam sejarah manusia adalah juga Setan.
Mari lihat dalam Alkitab mengenai ayat yang menarik. Ini adalah 2 Korintus 11:14, “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.”
Ini adalah bagaimana musuh kita, Iblis, berusaha untuk menipu kita. Karena Iblis dapat mengubah dirinya menjadi malaikat terang, apakah Anda pikir dia bisa mengubah dirinya menjadi berpenampilan sebagai salah satu dari orang yang kita sayangi? Atau mungkin salah satu roh jahat? Tentu saja.
Ada sebuah kisah nyata beberapa waktu lalu. Ada sebuah keluarga misionaris yang tinggal di Afrika. Mereka memiliki seorang gadis kecil, kebanggaan dan kegembiraan hidup mereka. Tapi sementara di Afrika, gadis kecil ini tertular penyakit tropis dan meninggal. Orang tua patah hati dan mengubur anak gadis mereka di Afrika. Mereka tidak mampu untuk kembali ke Amerika untuk pemakaman. Dua minggu setelah pemakaman, ibu sedang duduk di dapur masih berduka atas hilangnya gadis kecil ini. Tiba-tiba, pintu terbuka dan berlari seperti anak gadisnya dengan tangan terbuka lebar. “Mama, mama, aku tidak mati!”, serunya.
Dalam hati, ibu ini sangat ingin bahwa anak gadisnya kembali dalam pelukannya. Semua indranya mengatakan kepadanya bahwa ini adalah putrinya. Dia tampak dan berbicara persis seperti putrinya. Tapi ibu ini tahu yang Alkitab katakan. Dia tahu bahwa orang mati tidak kembali untuk mengunjungi yang hidup dan orang mati tidak tahu apa-apa. Kepada gadis kecil yang berdiri di hadapannya ibu ini berkata, “Dalam nama Yesus Kristus, tinggalkan rumah ini.”
Iblis keluar untuk menipu orang. Jika kita tidak mengambil Alkitab sebagai pemandu, kita akan tertipu oleh musuh. Alkitab berkata dalam Wahyu 16:14, “Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib.”
Iblis memang telah melakukan pekerjaan yang rapi menipu sekte. Namun, ia tidak hanya menipu sekte, ia telah menipu sebagian besar dunia.
Sekte yang tertipu pada keadaan manusia dalam kematian, maka demikian juga banyak orang Kristen dan sebagian besar dunia yang tertipu. Jutaan orang mengklaim telah memiliki pengalaman mendekati kematian.
Apakah Anda tahu bahwa Marshal Applewhite (pemimpin Sekte Gerbang Surga tadi) benar-benar memiliki pengalaman dekat kematian? Dia harus pergi ke rumah sakit untuk prosedur jantung, memiliki pengalaman dekat kematian dan selamat, kemudian ia meninggalkan istrinya dan lari dengan perawat dan memulai Sekte Gerbang Surga. Semuanya mulai dari pengalaman mendekati kematian.
Alkitab mengajarkan bahwa harapan kita setelah kematian adalah pada hari KEBANGKITAN saat kedatangan Kristus kedua kali. Yohanes 5:28, 29, Yesus mengatakan, “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.” (Kita akan bicara tentang dua jenis kebangkitan pada pelajaran-pelajaran yang akan datang).
JADI PERTANYAAN, “DARI MANA GAGASAN ORANG YANG MATI ADALAH TIDAK BENAR-BENAR MATI PERTAMA KALI?” ITULAH TIPUAN YANG SANGAT, YANG PERTAMA SETAN PERNAH KATAKAN UNTUK MANUSIA. Tetapi kita akan membahasnya lebih lanjut dalam artikel Pintu Gerbang Setan (2).