Perhubungan yang Sungguh-sungguh adalah Pengalaman Seumur Hidup
[AkhirZaman.org] Untuk mendapat pengertian yang benar tentang perhubungan nikah ialah suatu pekerjaan seumur hidup. Orang-orang yang berumah tangga memasuki suatu sekolah di mana mereka tidak pernah tamat dalam dunia ini.
Bagaimanapun telitinya dan bijaksananya orang yang memasuki lembaga perkawinan itu, hanya sedikit saja suami istri yang bersatu dengan sempurna ketika upacara perkawinan itu diadakan. Persatuan yang sesungguhnya dari kedua orangtua itu dalam ikatan perkawinan ialah suatu pekerjaan yang akan terjadi pada tahun-tahun yang berikut.
Sementara kehidupan itu menanggung beban kebingungan dan pemeliharaan yang dihadapi kedua sejoli yang baru kawin itu, keadaan romantis yang demikian timbul dalam kenangan pernikahan pun hilang lenyap. Suami dan istri mempelajari tabiat satu dengan yang lain karena mustahil dapat dipelajari dalam hubungan mereka yang sebelumnya. Seringkali mereka melihat kelemahan-kelemahan satu dengan yang lain dan catat yang tidak disangka-sangka; tetapi hati yang diikat oleh cinta akan memandang juga kemuliaan yang belum diketahui sampai kini. Akan lebih baik semua mencari kemuliaan itu dan jangan mencari cacat-cacat itu. Seringkali karena sikap kita sendirilah, suasana yang mengelilingi kita menentukan apa yang akan dinyatakan kepada kita dari pihak lain.
Cinta Haruslah Dicoba dan Diuji
Cinta kasih mungkin akan jernih seperti kristal dan indah dalam kemurniannya, namun kasih sayang itu mungkin dangkal adanya karena belum diuji dan dicobai. Jadikanlah Kristus itu yang pertama dan yang terakhir, yang terbaik dalam segala perkara. Senantiasalah memandang kepada-Nya, dan kasihmu kepada-Nya akan lebih mendalam sementara diserahkan kepada ujian untuk dicobai. Dan sementara kasihmu bertambah kepada-Nya, cintamu terhadap satu dengan yang lain akan lebih kuat dan lebih mendalam setiap hari.
Walaupun timbul kesukaran, kebingungan, dan tawar hati janganlah biarkan suami dan istrimu menyimpan sangkaan bahwa persatuan mereka adalah satu kesalahan atau suatu kekecewaan. Tetapkanlah dalam hati supaya mejadi segala-galanya apa pun yang terjadi terhadap satu dengan yang lain. Teruskanlah perhatianmu yang dahulu. Dalam segala cara berikanlah dorongan terhadap satu dengan yang lain untuk memperjuangkan segala peperangan hidup. Belajarlah untuk membahagiakan satu dengan yang lain. Pupuklah cinta bersama, dan kesabaran bersama. Kemudian jadikanlah perkawinan itu awal percintaan, bukan akhir dari cinta. Kehangatan persahabatan yang benar, cinta yang mengikat hati kepada hati ialah suatu pendahuluan dari segala kesukaan surga.
Semua orang harus mempertumbuhkan kesabaran oleh mempraktekkan kesabaran. Dengan berlaku manis budi dan panjang sabar, cinta yang benar dapat dipelihara dengan hangat di dalam hati, dan sifat-sifat yang akan diperkenankan surga akan diperkembangkan.
Musuh Itu akan Berusaha Menceraiberaikan
Setan selamanya siap sedia untuk mengambil keuntungan apabila sesuatu perselisihan timbul, dan oleh menggerakkan segala sifat tabiat warisan yang tidak disukai suami dan istri, ia akan berusaha mengadakan perceraian di antara orang-orang yang telah mempersatukan kepentingan mereka di dalam satu perjanjian yang tekun di hadapan Allah. Di dalam sumpah perkawinan mereka telah berjanji menjadi satu, sang istri berjanji hendak, mengasihi dan menurut suaminya, dan si suami berjanji hendak mengasihi dan mencintai istrinya. Kalau hukum Allah diturut, maka Iblis perbantahan itu tidak akan diperbolehkan masuk dalam keluarga, dan tidak ada pemisahan perhatian akan terjadi tak diperbolehkan pemutusan hubungan kasih sayang.
Nasihat kepada Suami Istri yang Keras Kepala
Sang suami maupun istri sekali-kali tidak boleh mempertahankan untuk menguasi. Tuhan telah meletakkan suatu prinsip yang harus menjadi penuntun dalam masalah ini. Suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mencintai jemaat itu. Istri harus menghormati serta mengasihi suaminya. Keduanya harus mempertumbuhkan roh kemurahan hati dengan ketetapan hati tidak akan pernah mendukakan atau melukai hati satu dengan yang lain….
Jangan coba memaksakan kehendak terhadap satu dengan yang lain, sebagaimana yang diingini. Kamu tidak melakukan ini dan coba mempertahankan cinta terhadap satu dengan yang lain. Segala kemauan yang dipaksakan akan merusakkan perdamaian dan kebahagiaan rumah tangga itu. Jangan biarkan hidup perkawinan itu menjadi suatu hidup perbantahan. Jika kamu berbuat yang demikian kamu berdua akan sama-sama tidak berbahagian. Usahkanlah kelemahlembutan dalam pembicaraan dan belas kasihan dalam perbuatan, menyangkal kemauan sediri. Segala perkataan hendaklah dijaga baik-baik, karena perkataan itu mempunyai pengaruh yang berkuasa untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Jangan biarkan kata-kata tajam ke dalam suaramu. Bawalah kedalam hidupmu yang dipersatukan itu keharuman yang sama dengan yang dibawa oleh Kristus.
Ucapkanlah Cinta dalam Perkataan dan Perbuatan
Banyak orang menganggap bahwa ucapan cinta itu suatu kelemahan, sehingga mereka bersikap diam yang membuat orang lain segan. Roh yang demikian ini menyumbat arus kasih sayang. Kalau segala dorongan hati yang bersifat sosial itu dan murah hati itu ditekan terus, sifat-sifat itu menjadi layu dan hati menjadi muram dan membeku. Haruslah kita waspada terhadap kesalahan ini. Cinta tidak dapat hidup lama tanpa diungkapkan. Janganlah biarkan hati sesorang yang berhubungan dengan kamu itu merana karena kurangnya kemurahan hati dan simpati….
Biarlah masing-masing memberikan cinta gantinya menuntut cinta. Pertunjukkanlah hal yang mengagungkan dalam dirimu, dan segeralah menyadari sifat-sifat yang baik di antara sama sendiri. Kesadaran bahwa kita dihargai adalah satu pendorong yang ajaib dan hal yang meuaskan hati. Simpati dan penghormatan mendorong usaha mencari mutu yang paling baik, dan cinta itu sendiri akan semakin bertambah bila didorong kepada tujuan yang mulia.
Apa yang menyebabkan banyak pria dan wanita yang keras hati dalam dunia kita ini, ialah karena cinta kasih yang benar itu telah dipandang sebagai suatu kelemahan dan tidak diberikan dorongan malahan ditindas. Bagian yang lebih baik dalam sifat-sifat orang dalam golongan ini telah tersesat dan dikerdilkan sejak masih anak-anak; kecuali terang Ilahi dapat menghancurkan kebekuan mereka itu dan kekikiran yang keras hati, kebahagiaan orang yang demikian akan terkubur untuk semalama-lamanya. Kalau kita mau mempunyai hati yang lemah lembut, seperti yang ada pada Tuhan Yesus pada waktu Dia berada dalam dunia ini, dan simpati yang dikuduskan sebagaimana yang dimiliki oleh malaikat-malaikat terhadap manusia yang berdosa, haruslah itu menumbuhkan lemah lembut itu sejak masa anak-anak, yaitu tulus ikhlas adanya. Kemudian kita akan dihaluskan, ditinggikan, dan dipimpin oleh prinsip surga.
Terlalu banyak keluh kesah dan beban dibawa ke dalam keluarga kita, dan terlalu sedikit ketulusan yang ikhlas dan kedamaian serta kebahagiaan yang dihargakan. Seharusnya lebih sedikit perhatian terhadap dunia luar dan lebih banyak perhatian ditujukan terhadap lingkungan keluarga. Seharusnya lebih sedikit pertunjukan dan sikap pura-pura tentang kesopanan duniawi, dan haruslah lebih banyak sikap lemah lembut dan cinta, kegembiraan dan ramah-tamah Kristen di antara anggota rumah tangga. Banyak orang yang perlu mempelajari bagaimana caranya membuat rumah tempat tinggal yang menarik satu tempat yang menjadi kegemaran. Hati yang bersyukur lemah lembut dan wajah yang berseri-seri lebih tinggi nilainya daripada kekayaan dan kemewahan, dan kepuasan hati dengan segala kesederhanaan akan menjadikan rumah tangga itu bersukaria, bila cinta kasih ada di sana.
Perhatian Kecil Berjasa
Allah mencobai dan menguji kita oleh segala kejadian yang biasa dalam hidup. Perkara-perkara kecil itulah yang menyatakan isi yang ada dalam lubuk hati. Perhatian kecil, peristiwa sederhana yang tidak terhitung banyaknya, serta ramah-tamah hidup yang sederhana yang akan menjadi timbunan kebahagiaan hidup; dan karena dilalaikan murah hati, dorongan dan belas kasihan, serta ramah-tamah yang sederhana dalam hidup yang menolong terbentuknya timbunan kesengsaraan. Pada akhirnya akan nyata kelak bahwa penyangkalan diri demi kebaikan dan kebahagiaan orang-orang yang ada di sekeliling kita merupakan sebagian besar dari catatan hidup di dalam surga. Kenyataan akan membuktikan juga bahwa mengurus diri sendiri, tanpa memperdulikan akan kebaikan dan kebahagiaan orang lain, bukannya tidak mendapat perhatian Bapa kita yang di surga.
Suami yang Tidak Mengucapkan Cinta Kasih
Suatu rumah tangga yang ada cinta di dalamnya, di mana cinta itu diamalkan dalam perkataan, perbuatan dan roman muka, ialah suatu tempat di mana malaikat-malaikat suka menyatakan hadiratnya serta menguduskan pemandangan itu oleh sinar terang dari kemuliaan. Di sanalah segala tugas kewajiban rumah tangga yang hina itu mempunyai penarikan di dalamnya. Tiada tugas kewajiban kehidupan itu yang tidak menyenangkan kepada istri di dalam kewajiban kehidupan itu yang tidak melakukannya dengan roh kegembiraan dan akan menjadi seperti sinar matahari kepada semua orang yang ada di sekelilingnya, maka ia akan mengadakan nyanyian pujian yang merdu di dalam hatinya kepada Tuhan. Pada waktu ini ia merasa bahwa tidak diperolehnya kasih sayangmu. Engkau telah memberikan kepada suatu alasan mengapa dia merasa demikian. Engkau melakukan tugas kewajiban yang perlu, yang dipertanggungjawabkan kepadamu sebagai kepala rumah tangga, tetapi ini adalah suatu kekurangan. Ada suatu pengaruh cinta yang besar, yang membawa kepada sikap memperhatikan dengan murah hati. Cinta itu haruslah kelihatan dalam roman muka, tingkah laku dan kedengaran dalam bunyi suara.
Seorang Istri yang Kecewa dan Mementingkan Diri Sendiri
Tabiat batiniah orang-orang yang bersatu dalam hubungan perkawinan akan ditinggikan atau dihinakan karena pergaulan mereka; dan pekerjaan yang menunjukkan kemerosotan yang didorong oleh sikap yang hina, penipu, mementingkan diri, dan yang tidak terkendalikan dimulai tidak terlalu lama sesudah upacara perkawinan itu. Kalau seorang pemuda mengadakan suatu pilihan yang bijaksana, biarlah ia mencari seorang teman yang dapat mendampingi dia seumur hidup yang akan menanggung beban bersama, sesuai dengan kesanggupan dan kekuatannya menanggung beban hidup yang akan memuliakan dan menghaluskan budinya, dan menjadikan dia gembira dalam cintanya. Akan tetapi kalau seorang istri resah, menghargakan suaminya dengan segala dorongan hati dan perasaan yang bersalah dari tidak dapat mengendalikan diri; jika dia tidak mempunyai pandangan yang tajam dan dapat membedakan yang indah, mengenal cinta dan menghargai cinta itu, dan jikalau hanya membicarakan kelemahan dan kekurangan cinta yang tidak memuaskan, sang istri sudah dapat dipastikan akan membawa penyesalan; ia akan membuat tuduhannya itu menjadi kenyataan.
Sifat-sifat Seorang Istri dan Ibu yang Dapat Dijadikan Kawan
Gantinya terbenam ke dalam tanggungan rumah tangga yang membosankan, biarlah sang istri dan ibu itu mengambil waktu untuk membaca, menjadikan dirinya mempunyai pengetahuan, menjadi teman kepada suaminya, serta mengikuti jalan pikiran anak-anaknya yang sedang berkembang. Biarlah dia menggunakan dengan bijaksana segala kesempatan yang dimilikinya untuk mempengaruhi yang dikasihinya demi kehidupan yang bermutu tinggi. Biarlah memanfaatkan waktu untuk menjadikan Juruselamat yang kekasih itu menjadi Teman dan Sahabat yang lebi terkenal. Biarlah dia mempergunakan waktu mempelajari sabda Allah, menggunakan waktu pergi bersama anak-anak ke alam terbuka dan mempelajari tentang Allah melalui keindahan perbuatan tangan-Nya.
Biarlah ia selalu gembira dan hidup. Gantinya menghabiskan waktu terus-menerus menjahit, jadikanlah waktu sore suatu saat pertemuan keluarg yang senang, di mana keluarga bertemu kembali setelah sepanjang hari sibuk dalam tugas masing-masing. Dengan cara demikian seorang suami diajak untuk memilih pergaulan rumah tangga lebih baik daripada pergaulan rumah bola dan warung minuman. Banyak anak laki yang terhindar dari berkeliyaran di jalan-jalan raya atau di warung penjual minuman dan jajan di warung roti. Dengan jalan demikian banyak anak gadis yang terhindar dari segala pergaulan yang sia-sia dan menyesatkan. Pengaruh rumah tangga akan menjadi suatu berkat seumur hidup kepada ibu bapa dan anak-anak, sebagaimana yang telah dimaksudkan Allah.
Hidup perkawinan bukan selamanya cerita roman saja; ada juga kesukarannya yang sungguh-sungguh serta seluk-beluknya yang menyenangkan. Sang istri sekali-kali tidak boleh memandang dirinya sebagai satu boneka, yang harus dirawat atau digendong-gendong, melainkan seorang wanita memikul beban tulen dengan sungguh-sungguh, bukan pekerjaan khayalan, beban, dan hidup dalam suatu pengertian dengan pemikiran, serta mengingat masih ada banyak hal lain yang harus dipikirkan di samping diri sendiri….Kehidupan sejati itu mempunyai bayangan dan dukacitanya. Kesusahan harus datang kepada tiap-tiap jiwa. Setan selalu bekerja untuk merubuhkan iman dan menghancurkan keberanian hati dan pengharapan setiap orang.
Nasihat kepada Suami Istri yang Tidak Berbahagia
Setelah kawin kehidupan kamu banyak persamaannya dengan suatu pandangan gurun tetapi hanya sedikit tempat yang hijau bila dipandang ke belakang dengan suatu kenangan ucapan syukur. Tidaklah seharusnya dengan yang demikian.
Cinta tidak dapat lagi hidup kalau tidak menyatakan dirinya dalam perbuatan-perbuatan lahir, sama seperti api tidak dapat terpelihara menyala dengan tidak ada kayu bakar. Engkau, saudara C, telah merasa terlalu hina untuk menyatakan cinta kasih oleh perbuatan-perbuatan yang manis serta menunggu sesuatu kesempatan untuk membuktikan sesuatu kesempatan, dan bukti ucapan kasih sayang pada istrimu oleh ungkapan hasih sayang dan perhatian yang manis. Apakah perasaanmu berubah-ubah dan sangat dipengaruhi oleh keadaan sekelilingmu….Tinggalkan keluh kesah dan kebingungan serta gangguan-gangguan pekerjaanmu bila kamu meninggalkan perusahaan itu. Pulanglah kepada keluarga dengan roman muka yang gembira, dengan simpati, lemah lembut dan cinta kasih. Ini jauh lebih baik daripada menghabiskan uang untuk membeli obat-obat atau membayar dokter untuk istrimu. Cara demikian akan merupakan kesehatan kepada tubuh dan kekuatan kepada jiwa. Kedua-duanya kamu mempunyai peranan melakukan yang demikian. Allah tidak berkenan atas kesengsaraan kamu itu; kamu mendatangkannya terhadap dirimu karena kurang mengendalikan diri.
Kamu biarkan perasaanmu membawa kegoncangan. Engkau memandang hina untuk mengucapkan cinta, hai saudara C, untuk berbicara dengan manis dan cinta kasih. Semua kata kelemahlembutan menurut pendapatmu tidak perlu, karena dianggap berbau kelemahan. Tetapi di tempatnya datanglah perkataan cerewet, ucapan perselisihan, dan celaan….
Kamu tidak mempunyai unsur-unsur roh tidak puas. Kamu selalu berada di dalam kesusahan; kekurangan dan kemiskinan yang diangan-angankan di masa datang nampak mencemaskan wajahmu; kamu merasa disusahkan, ditekan, melarat, otakmu nampaknya terbakar, dan rohmu murung. Kamu tidak menghargai cinta Allah dan ucapan syukur di dalam hati tidak ada atas berkat-berkat yang dikaruniakan oleh Bapamu yang di surga. Kamu hanya melihat kesusahan hidup. Kegilaan duniawi membungkus kamu seperti awan tebal gelap. Setan bermegah-megah atas kamu karena kamu akan sengsara padahal damai dan kebahagiaan ada dalam kuasa tanganmu.
Cinta terhadap Satu dengan yang Lain dan Kesabaran Beroleh Upah
Tanpa kesabaran dan cinta satu dengan yang lain tidak ada kuasa dunia dapat mengikat kamu dan suamimu dalam ikatan persekutuan Kristen. Persahabatanmu dalam hubungan perkawinan haruslah erat dan lemah lembut, suci dan ditinggikan, bernafaskan kuasa rohani ke dalam hidupmu, supaya kamu boleh menjadi segala sesuatu kepada satu dengan yang lain sebagaimana yang telah dituntut sabda Allah. Apabila kamu telah mencapai tuntutan yang dirindukan Allah, kamu akan mendapat surga di dunia ini dan Allah di dalam hidupmu.
Ingatlah, hai saudara dan saudari yang kekasih bahwa Allah itu kasih adanya, dan oleh kasih karunia-Nya kamu dapat berhasil membahagiakan satu dengan yang lain, sebagaimana kamu telah berjanji berbuat demikian dalam sumpah perkawinan.
Pada pria dan wanita dapat mencapai yang dicita-citakan Allah itu bagi mereka, kalau mereka mau mengambil Kristus sebagai penolongnya. Apa yang tidak dapat dibuat oleh kebijaksanaan manusia, kasih karunia-Nya akan melaksanakan bagi semua orang yang menyerahkan diri kepada-Nya dalam keyakinan yang mengasihi. Pemeliharaan-Nya dapat mempersatukan hati dalam ikatan yang berasal dari surga. Kasih bukan merupakan kata-kata lembut dan memuji-muji saja. Alat tenun surga itu menenun dengan benang dan tali yang lebih halus, namun lebih kokoh daripada yang dapat ditenun oleh alat-alat tenun dunia. Hasilnya bukan seperti jaringan kain tenun biasa, melainkan satu lapisan yang akan tahan benturan dan ujian serta pencobaan. Hati akan diikat kepada hati dalam ikatan cinta keemasan yang dapat bertahan untuk selamanya.
–Buku RTA