Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus. 1 Yohanes 1:3.Â
[AkhirZaman.org] Adalah hak kita mengecap manisnya persekutuan dengan Juruselamat yang disalibkan dan sudah bangkit itu. Tetapi, agar hal ini benar-benar dimakan, maka diri sendiri haruslah diserahkan kepada Allah. Memanjakan diri sendiri berarti bahwa Kristus tidak diikuti di dalam penyangkalan diri sendiri dan mengangkat salib. Bilamana diri berusaha mencapai tempat yang paling tinggi, maka pandangan rohani menjadi kabur. Pandangan dialihkan dari Kristus kepada gambaran diri yang buruk itu. Janganlah kita menjadi terpisah dari Kristus. Kita haruslah senantiasa memandang kepada Yesus, pencipta dan akhir iman kita ….
Setelah kita bersekutu dengan Kristus, terang yang berkilauan dan kudus itu bercahaya masuk ke dalam jiwa kita hingga setiap kamar jiwa itu diterangi, lalu kita menjadi terang yang bercahaya di dalam dunia ini, memantulkan kemuliaan Kristus kepada orang lain; Kita harus membuat Kristus di depan kita sebagai teladan kesempurnaan.
Persekutuan dengan Allah adalah hidup jiwa. ltu bukanlah sesuatu yang dapat kita tafsirkan, sesuatu yang kita dapat selubungi dengan kata-kata yang indah, akan tetapi yang tidak memberi kepada kita pengalaman sejati yang membuat perkataan kita bermakna. Persekutuan dengan Allah memberi kita pengalaman setiap hari yang sungguh menggembirakan hati kita.
Orang-orang yang mempunyai persekutuan seperti ini dengan Kristus akan menyatakannya di dalam roh dan di dalam perkataan serta perbuatan. Pengakuan tidak ada artinya kalau buahnya tidak dinyatakan melalui perkataan dan perbuatan. Persekutuan, persatuan satu sama lain dan dengan Kristus inilah buah yang dihasilkan oleh setiap cabang pokok anggur yang hidup itu. Jiwa disucikan yang telah dilahirkan kembali, memiliki kesaksian yang jelas dan nyata ….
Untuk mengenal Allah, adalah bersatu dengan Dia di dalam hati dan pikiran, mempunyai pengetahuan yang berdasarkan pengalaman tentang Dia, memegang persekutuan yang suci dengan Dia sebagai Penebus. Hanyalah melalui penurutan yang sungguh-sungguh kita dapat mencapai persekutuan ini ….
Mengikuti teladan Kristus dengan pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, memiliki percaya seperti percaya anak-anak, di dalam jasaNya, dan menurut segala suruhanNya, kita akan menerima persetujuan dengan Allah. Kristus akan tinggal di dalam hati kita, dan pengaruh kita akan menjadi harum semerbak bersama-sama kebenaranNya.