Thursday, November 28, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan HarianPERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS

PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS

Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita adalah setia. I Korintus 1:9. 

[AkhirZaman.org] Orang Kristen sejati senantiasa memelihara pintu jiwa terbuka terhadap sorga la hidup di dalam persekutuan dengan Kristus. KehendakNya disesuaikan kepada kehendak Kristus.  Kesukaan hatinya yang tertinggi menjadi lebih menyerupai Kristus, dan ia mungkin menyatakan apa yang rasul Paulus katakan: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. (Galatia 2:20).

Haruslah kita berusaha sungguh-sungguh dan tidak kenal lelah untuk mencapai apa yang dicita-citakan Allah bagi kita. Bukan sebagai sebuah tebusan dosa kita melakukan ini, melainkan sebagai satu-satunya alat untuk memperoleh kebahagiaan sejati. Satu-satunya jalan untuk memperoleh damai dan sukacita adalah dengan hidup yang berhubungan dengan Dia yang telah mengorbankan hidupNya bagi kita, yang mati agar kita dapat hidup, dan yang hidup untuk menyatukan kuasaNya dengan usaha mereka yang berjuang mencapai kemenangan.

Kekudusan adalah persetujuan yang tetap dengan Allah. Tidakkah berjuang untuk mencapai hal yang diidam-idamkan Kristus kita menjadi orang-orang yang hidup demikian menjadi orang Kristen dalam kekuatan dan di dalam kebenaran agar dunia ini dapat melihat di dalam hidup kita satu ilham kuasa kebenaran yang menyelamatkan? Dunia ini adalah sekolah persiapan bagi kita. Sementara kita hidup di dunia ini, kita akan menghadapi berbagai macam penderitaan dan kesukaran. Musuh Allah selalu berusaha memisahkan kita dari kesetiaan kita. Akan tetapi apabila kita setia kepada Dia yang telah menyerahkan diriNya Sendiri bagi kita, maka kitapun akan selamat.

Segenap dunia ini sudah berada di dalam pelukan Kristus. la mati di atas kayu salib untuk membinasakan yang berkuasa untuk membunuh serta mengangkut dosa setiap jiwa yang percaya. Ia mengundang kita agar mempersembahkan diri kita di atas mezbah, menjadi korban yang hidup, korban yang dihanguskan. Kita harus mengadakan suatu persembahan tanpa pamrih kepada Allah dari segala yang ada pada kita.

Di dalam sekolah yang lebih rendah di dunia ini wajiblah kita mempelajari berbagai pelajaran yang akan menyiapkan kita masuk ke dalam sekolah yang lebih tinggi, di mana pendidikan kita akan senantiasa bertumbuh di bawah pimpinan Kristus dengan langsung. Kemudian Ia akan membukakan kepada kita arti dan maksud firmanNya kepada kita. Tidakkah kita, pada masa pintu kasihan yang pendek yang tersisa bagi kita, bertindak selaku pria dan wanita yang mencari kehidupan dalam kerajaan Allah, bahkan suatu kebahagiaan yang kekal? Janganlah kita menghilangkan hak kita untuk melihat Kristus muka dengan muka dan mendengar dari padaNya kisah penebusan.”

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?