[AkhirZaman.org] Kristus adalah pengganti kita. Dia menjadi manusia dan mengambil posisi manusia berdosa sepenuhnya. Dia mengambil keadaan lemah kita atas diriNya. Ia ” yang tidak mengenal dosa menjadi dosa, “untuk menyembuhkan manusia dari dosa. Meskipun tanpa dosa, Kristus mati ketika Dia mengalami rasa kegelapan terpisah dari Allah, berseru “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?”. Di salib, Ia mengalami konsekuensi dosa semua orang berdosa, termasuk maut untuk orang berdosa yang tidak bertobat di akhir masa. Dalam otak Yesus debagai manusia, Kasih mengalahkan godaan untuk menyelamatkan diri sendiri (egoisme), dengan demikian, menghancurkan sifat duniawi, secara sempurna memulihkan hukum Tuhan yang kasih kedalam spesies manusia, sehingga memulihkan persekutuan antara manusia dan Tuhan.
Model Pergantian Hukuman: Kristus adalah pengganti kita yang mengambil tempat manusia berdosa dengan menanggung semua tindakan dosa masa lalu, sekarang dan masa depan ditransfer kepada-Nya dan mengambil hukuman kita yang sah dikenakan atas diriNya dan dijatuhkan hukuman dan dieksekusi oleh Bapa-Nya.
Catatan Alkitab untuk Model Penyembuhan Penggantian:
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah… 2 Korintus 5:21
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 1 Petrus 2:24
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Yesaya 53:4
Yesus mengambil kondisi kita, kelemahan dan keberdosaan atas diri-Nya ketika Ia berinkarnasi. Ia lahir dari seorang perempuan di bawah hukum, (Galatia 4:4), tetapi Ayah-Nya adalah Roh Kudus. Jadi dalam Kristus Yesus kita memiliki manusia yang dapat tunduk dalam hawa nafsu dan mengalami pengodaan seperti kita masing-masing adanya, namun yang telah memiliki hukum kasih yang secara sempurna bekerja di otak-Nya.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Yakobus 1:13,14
Kristus dicobai dalam segala hal yang sama seperti kita dan kita dicobai oleh keinginan kita sendiri yang jahat. Sementara Kristus tidak pernah berbuat dosa, dia mengalami godaan alamiah penyebab-penyebab kejatuhan. Dalam Getsemani Dia mengalami emosi manusia yang kuat untuk “Menyelamatkan diri sendiri.”
Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.Lukas 22:41-44
Namun setiap kali emosi manusia menggoda-Nya, Dia memilih untuk menyerah diri dan memberi diri dalam kasih. Jadi dalam otak Kristus sebagai manusia, (ketuhanan tidak dapat dicobai lihat Yakobus 1 di atas) hukum kasih Allah menghancurkan infeksi ketakutan dan keegoisan!
Saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan penting ini: Sebagai Allah Ia tidak dapat dicobai, tetapi sebagai manusia Dia bisa digoda, dan itu sangat kuat, dan Dia dapat menyerah pada godaan. Sifat manusia-Nya harus melewati ujian dan cobaan yang sama dengan yang Adam dan Hawa hadapi. Kemanusiaan-Nya diciptakan; bahkan tidak memiliki kekuatan sekedar seperti malaikat. Ini adalah manusia, identik dengan kita sendiri. Dia melalui wilayah di mana Adam jatuh. Dia berada di mana, jika Dia tahan menjalani ujian dan cobaan atas nama ras yang jatuh, Dia akan menebus aib kegagalan dan kejatuhan Adam, dalam kemanusiaan kita sendiri. {3SM 129,3}
Pekerjaan besar penebusan bisa dilakukan hanya oleh Penebus mengambil tempat dari Adam yang jatuh. Dengan dosa-dosa dunia diletakkan pada-Nya, Dia akan melalui seluruh wilayah di mana Adam tersandung. Dia akan menanggung sebuah ujian yang jauh lebih parah daripada apa yang Adam gagal lalui. (Con 17)
Adalah benar bahwa Kristus pada satu waktu berkata tentang dirinya sendiri, ” sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.” Yohanes 14:30. Setan menemukan dalam hati manusia beberapa titik di mana dia bisa mendapatkan pijakan, beberapa keinginan berdosa dihargai, oleh cara mana godaan-godaan itu menyatakan kekuatannya. Tapi dia tidak bisa menemukan apa-apa dalam Anak Allah yang akan memungkinkan dia untuk mendapatkan kemenangan. Yesus tidak menyetujui dosa. Bahkan oleh pikiran Dia tidak bisa dibawa kepada kekuatan godaan setan. Namun ada tertulis tentang Kristus bahwa ia dicobai dalam segala hal sama seperti kita. Banyak berpendapat bahwa dari alamiah Kristus mustahil bagi godaan-godaan Setan untuk melemahkan atau merobohkan-Nya. Kemudian Kristus tidak bisa ditempatkan dalam posisi seperti Adam, untuk berada di wilayah di mana Adam tersandung dan jatuh; dia tidak bisa meraih kemenangan yang Adam gagal untuk dapatkan. Kecuali Dia ditempatkan di posisi dicobai seperti tempat di mana Adam berdiri, ia tidak bisa menebus kegagalan Adam. Jika manusia dalam arti apapun juga dicobai dengan lebih berat daripada Kristus untuk dapat bertahan, maka Kristus tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong manusia ketika digoda. Kristus mengenakan kemanusiaan dengan semua kewajibannya. Dia mengambil sifat manusia dengan kemungkinan untuk menyerah terhadap godaan, dan ia mengandalkan kekuatan ilahi untuk melindungi-Nya. {GCB, 25 Februari 1895 par. 6}
Betapa sebuah cinta! Sebuah kerendahan menakjubkan! Raja kemuliaan mengajukan diri untuk merendahkan diriNya kepada kemanusiaan yang jatuh! Dia rela menempatkan kaki-Nya dalam langkah-langkah Adam. Dia berkenan mengenakan alamiah manusia berdosa, dan terlibat untuk menaklukan dengan sekuat tenaga musuh yang mengalahkan Adam. Dia akan menang terhadap Setan, dan dengan melakukannya, Dia akan membuka jalan bagi penebusan dari aib kegagalan dan kejatuhan Adam, semua orang yang percaya pada-Nya. {Con 18,1}
Hukum menuntut kebenaran, –sebuah kehidupan yang benar, tabiat yang sempurna, dan manusia tidak dapat berikan. Manusia tidak dapat memenuhi tuntutan hukum Allah yang kudus. Tetapi Kristus, datang ke bumi sebagai manusia, menghidupkan kehidupan yang suci, dan mengembangkan tabiat yang sempurna. Ini Dia persembahkan sebagai pemberian cuma-cuma kepada semua yang mau menerimanya. Hidupnya menjadi perwakilan untuk kehidupan manusia. Jadi manusia mendapat pengampunan dari dosa yang lampau, melalui kesabaran kasih Tuhan. Lebih dari ini, Kristus mengaruniai manusia dengan sifat-sifat Tuhan. Dia membangun tabiat manusia menurut tabiat ilahi, sebuah tenunan rohani yang kuat dan indah. Jadi kebenaran hukum yang sesungguhnya digenapi dalam hidup orang-orang yang percaya dalam Yesus. Allah akan” ternyata benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. ” Roma 3:26. {DA 762,2}
Oleh: Timothy R. Jennings, M.D.