Para Wanita Haruslah Memenuhi syarat untuk Menjadi Ibu-ibu
[AkhirZaman.org] Para wanita memerlukan kesabaran yang mendalam sebelum mereka memenuhi syarat menjadi ibu-ibu. Allah telah menentukan bahwa mereka harus dipantaskan untuk pekerjaan ini. Pekerjaan seorang ibu menjadi kekal melalui hubungannya dengan Kristus. suatu hal yang tidak dapat dimengerti. Kedudukan wanita itu suci adanya. Hadirat Kristus diperlukan di dalam rumah; karena pelayanan ibu yang disertai kasih itu dapat membentuk rumah tangga itu menjadi suatu Beitel. Suami dan istri harus kerja sama. Dunia yang bagaimanakah yang kita akan peroleh kalau semua ibu rela menyerahkan keturunan mereka kepada Allah, baik sebelum dan sesudah anak itu lahir!
Pentingnya pangaruh itu Sebelum Lahir
Akibat pengaruh sebelum lahir dipandang oleh banyak ibu bapa sebagai sesuatu yang tidak penting; tetapi surga tidak memandang demikian. Pekabaran yang disampaikan oleh seorang malaikat Allah dan dua kali diberikan dalam cara yang paling tekun, menunjukkan bahwa hal itu patut diterima pikiran kita dengan cara yang teliti.
Dalam kata-kata yang diucapkan kepada seorang ibu Ibrani itu (istri Manoah), Allah berbicara kepada semua kaum ibu dalam semua turunan. “Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya,” kata malaikat itu. Kesejahteraan anak itu dipengaruhi oleh kebiasaan ibunya. Ada sesuatu yang harus dihindarkannya, sesuatu pekerjaan yang harus dilawannya, kalau kiranya ia menggenapi maksud Allah baginya dalam memberikan kepadanya seorang anak.
Dunia ini penuh dengan jerat bagi kaki anak yang masih muda itu. Banyak sekali tertarik oleh kehidupan kekikiran dan kepelesiran hawa nafsu. Mereka tidak dapat melihat bahaya yang tersembunyi atau akibat yang mengerikan dari jalan yang nampak kepada mereka itu jalan kebahagiaan. Dengan pemanjaan selera dan hawa nafsu, tenaga mereka diboroskan, dan berjuta-juta binasa bagi dunia ini dan bagi dunia yang akan datang. Para ibu bapa harus ingat bahwa anak-anak mereka harus melawan segala penggodaan ini. Bahkan sebelum anak itu lahir, persediaan harus disiapkan yang akan menyanggupkan anak itu berjuang dengan kemenangan dalam peperangan melawan kejahatan.
Kalau sebelum anaknya lahir ibu itu telah memanjakan diri, kalau ia bersikap mementingkan diri sendiri, kurang sabar dan rewel, sifat-sifat ini akan terbawa ke dalam tingkah laku anak itu. Dengan demikian banyak anak telah menerima sebagai suatu hak azasi kecenderungan terhadap kejahatan yang hampir tidak terelakkan.
Tetapi jikalau ibu itu tetap teguh dan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip yang benar, kalau ia bertahan dan menyangkal diri, kalau ia manis budi, lemah lembut dan tidak mementingkan diri, ia boleh memberikan kepada anaknya ciri-ciri tabiat yang indah ini.
Pentingnya Penjagaan ketika Mengandung
Pada umumnya suatu kesalahan dilakukan karena tidak membedakan hidup seorang wanita yang dekat kepada kelahiran anak-anaknya. Pada masa yang penting ini pekerjaan ibu itu haruslah diringankan. Perubahan besar sedang terjadi di dalam tubuhnya. Darah diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak dan oleh sebab itu pertambahan makanan yang lebih sehat diperlukan untuk diubahkan menjadi darah. Kecuali ibu itu mendapat makanan sehat secukupnya, ia tidak dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dan keturunannya dirampas dari kekuatan vitalitasnya. Pakaiannya juga meminta perhatian. Penjagaan harus diadakan supaya tubuhnya jangan mengalami perasaan kedinginan. Janganlah dituntut daya hidupnya tanpa ada gunanya untuk memenuhi keperluan karena kekurangan pakaian. Kalau ibu itu tidak diberikan bahan makanan yang banyak dan sehat, ia pun akan kekurangan darah dalam jumlah yang banyak maupun dalam kwalitasnya. Peredaran darahnya akan kurang baik, dan anaknya juga akan kekurangan benda yang sama. Tidak akan ada kesanggupan bagi anak itu untuk mempergunakan bagi dirinya makanan yang dapat ditukarkannya menjadi darah yang baik untuk menyehatkan tubuhnya. Kesejahteraan ibu dan anak tergantung banyak kepada pakaian yang baik dan hangat serta persediaan makanan yang sehat.
Perhatian besar harus dikerahkan untuk mejadikan tempat sekeliling ibu itu senang dan gembira. Suami dan bapa mempunyai tanggung jawab yang khusus untuk melaksanakan apa yang dapat dilakukannya dalam meringankan beban istri dan ibu itu. Dia harus memikul seberapa banyak tanggungan yang diemban oleh istrinya. Dia harus baik hati, ramah-tamah, murah hati dan lemah lembut dan khususnya menaruh perhatian kepada segala keperluan istrinya. Tidak ada separoh perhatian diberikan kepada ibu yang melahirkan anak-anaknya dibanding dengan yang diberikan kepada hewan yang melahirkan di kandang.
Selera Saya bukanlah Suatu Penuntun yang Selamat
Pendapat yang mengatakan, bahwa wanita itu mempunyai keadaan yang istimewa, biarlah selera mereka dimanjakan, maka ini adalah suatu kesalahan yang didasarkan atas kebiasaan, tetapi bukan dengan pengertian yang sehat. Selera para ibu dalam keadaan ini dapat berubah-ubah, beraneka rasa, dan sukar untuk memuaskannya; dan kebiasaan yang membolehkan dia mendapat apa saja yang timbul dalam hatinya, tanpa bertanya kepada pikiran sehat apakah makanan yang demikian dapat memberikan bahan-bahan yang sehat yang diperlukan oleh tubuhnya untuk pertumbuhan anaknya. Makanan itu haruslah yang menyehatkan, tetapi seharusnya janganlah yang merangsang….Kalau ada satu saat di mana diperlukan kesederhanaan makanan dan perhatian yang khusus mengenai kwalitas bahan-bahan yang dimakan, maka itulah waktu yang paling penting.
Para wanita yang mempunyai prinsip ini, dan yang dididik dengan baik, tidak akan menyimpang dari kesederhanaan makanan pada masa ini lebih dari segala masa yang lain. Mereka akan mempertimbangkan bahwa suatu kehidupan yang lain bergantung kepada mereka untuk berhati-hati di dalam segala kebiasaannya dan teristimewa dalam makanan. Janganlah mereka memakan makanan yang tidak menyehatkan dan yang merangsang, hanya karena enak rasanya. Begitu banyak para penasihat yang bersedia membujuk mereka agar melakukan hal-hal yang diterima pikiran sehat serta membertakan kepadanya perkara yang tidak perlu dilakukan. Telah lahir anak-anak yang berpenyakit karena pemanjaan selera oleh para ibu bapa….
Kalau begitu banyak makanan yang dimasukkan ke dalam perut sehingga alat-alat pencernaan terpaksa bekerja lembur agar menyisihkan dan membebaskan tubuh dari zat-zat yang merangsang, sang ibu bertindak tidak adil terhadap dirinya sendiri, serta meletakkan dasar penyakit kepada keturunannya. Kalau ia memilih untuk memakan apa saja yang timbul dalam pikirannya, tidak peduli akan segala akibatnya, ia pun akan menderita hukumannya, tetapi bukan hanya diri sendiri. Anaknya yang tidak berdosa itu harus menderita karena kurang kebijaksanaan.
Perlu Pengendalian Diri dan Bertarak
Keperluan tubuh seorang ibu sekali-kali tidak boleh dilalaikan. Dua kehidupan bergantung kepadanya, dan segala kehendak hatinya haruslah disambut dengan lemah lembut, dan segala keperluannya dicukupkan. Tetapi pada waktu ini lebih daripada waktu yang lain, ia haus menghindarkan apa pun yang akan mengurangkan kekuatan tubuh dan otaknya, baik dalam makanan maupun dalam jurusan apa pun. Oleh perintah Allah sediri dipertanggungjawabkan padanya suatu tugas kudus untuk melatih pengendalian diri.
Dasar tabiat yang benar pada manusia di kemudian hari dikuatkan oleh kebiasaan bertarak dengan tekun pada pihak ibu mendekati anaknya akan lahir….Janganlah dipandang pelajaran ini dengan sikap tidak peduli.
Ajarkan Tingkah Laku yang Gembira dan Merasa Puas
Setiap wanita yang menjadi seorang ibu, apa pun yang ada di sekelilingnya, harus menganjurkan selalu satu tingkah laku yang gembira, bersukacita dan merasa puas, karena mengetahui bahwa sumua usahanya ke jurusan ini akan diberikan pahala sepuluh kali ganda dalam tabiat anaknya baik secara jasmani maupun secara batin. Bukan hanya itu saja. Oleh kebiasaan, ia dapat membiasakan diri sendiri berpikir gembira dan dengan demikian menganjurkan keadaan pikiran gembira serta membayangkan kegembiraan rohnya itu kepada keluarganya dan orang-orang dengan siapa bergaul. Dan dalam taraf yang lebih besar kesehatannya sendiri akan dipengaruhi. Suatu kemauan yang kuat akan diberikan kepada pencaran hidup itu, darah tidak akan beredar dengan tersumbat, sebagaimana pasti akan terjadi bilamana ia menyerahkan kepada kemurungan dan tawar hati. Kesehatan pikiran dan batinnya akan desegarkan oleh sukacita dalam batinnya. Kuasa kemauan dapat menolak kesan-kesan pikiran dan akan ternyata suatu penawar kepada syaraf. Anak-anak yang dirampas kesegaran daya hidupnya yang harus diwarisinya dari ibu bapanya haruslah memperoleh perawatan yang sebaik-baiknya. Olah memperhatikan dengan sungguh-sungguh undang-undang kesejahteraan mereka sendiri, dapatlah dijadikan suatu keadaan yang lebih baik dari segala perkara.
Memelihara Suatu Sikap yang Tenang dan Penuh Harap
Wanita yang mengharap hendak menjadi seorang ibu harus memeliharakan jiwanya dalam kasih Allah. Pikirannya haruslah tenang; ia harus bersandar pada kasih Yesus, mengamalkan perkataan Kristus. Ia harus mengingat bahwa ibu itu adalah seorang pengerja bersama dengan Allah.
-RTA