[AkhirZaman.org] Dalam pelajaran nubuatan yang lalu kita telah mempelajari nubuatan dalam Daniel 7 dan 2. Di sana kita melihat bahwa setiap binatang dan logam dalam kedua pasal itu melambangkan kerajaan-kerajaan dunia yang pernah menguasai dunia secara bergantian. Dan kerajaan terakhir, yaitu Kerajaan Romawi kafir terhenti kekuasaannya bukan karena dikalahkan oleh kerajaan lain namun karena terbagi menjadi sepuluh kerajaan, yang juga menjadi cikal bakal dari seluruh negara-negara di Eropa, terkhususnya Eropa Barat (dalam Daniel 7 dilambangkan oleh sepuluh tanduk, sedangkan dalam Daniel 2 dilambangkan oleh sepuluh jari-jari kaki. Jadi tanduk dan jari-jari kaki juga melambangkan kerajaan yang muncul dari Kerajan Romawi kafir).
Namun ada yang membedakan antara nubuatan dalam dua pasal tersebut. Di Daniel 7 ada suatu kuasa yang dilambangkan oleh tanduk kecil. Dalam pasal 7 dikatakan: “Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong” (Daniel 7:8). Dan “sesudah mereka (kesepuluh kerajaan), akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja” (ayat 24).
Apakah yang dimaksud dengan kuasa tanduk kecil dalam ayat di atas? Bangsa manakah itu? Bagaimana kita dapat mengenalinya? Kita akan menganalisisnya satu persatu.
1. Ia muncul dari antara sepuluh kerajaan (sepuluh tanduk). Hal ini berarti bahwa ia muncul dari Kerajaan Romawi, yaitu dari kepala Kekaisaran Romawi yang juga adalah binatang keempat itu.
2. Ia muncul setelah sepuluh kerajaan, jadi ini berarti bahwa secara urutan waktu ia muncul setelah tahun 476 M (tahun di mana Kerajaan Romawi mulai terpecah menjadi sepuluh).
3. Kuasa ini akan berbeda dengan raja-raja terdahulu (kesepuluh tanduk itu). Kesepuluh tanduk atau kerajaan itu hanyalah lembaga politik saja. Tapi tanduk kecil ini akan mendapat kekuasaannya dari sumber yang berbeda, yaitu dari sumber keagamaan yang akan segera kita pelajari.
4. Kemunculan tanduk kecil (kerajaan) ini akan menyebabkan tiga dari sepuluh kerajaan akan dicabut kekuasaannya. “Ia akan merendahkan tiga raja,” tulis Daniel dalam salah satu ayatnya di pasal 7.
5. Tanduk kecil ini akan mempunyai “mata seperti mata manusia.” Dalam Alkitab mata adalah lambang dari kecerdasan Ilahi (baca dari Efesus 1:18). Nabi dalam Alkitab sering disebut “pelihat.” Ia melihat dengan kuasa penerangan Ilahi sampai kepada masa depan. Ia melihat dengan mata Allah.
Dan tanduk ini juga mempunyai “mata,” namun bukan mata Allah melainkan mata manusia. Ia dituntun bukan oleh Ilahi namun oleh kecerdasan manusia, kepemimpinan manusia, dan keuasaan manusia.
Jadi pertanyaannya adalah, kuasa manakah yang cocok dengan semua penjelasan ini? Kuasa apakah yang muncul sangat menonjol di Eropa bagian Barat setelah tahun 476 M dan mencabut kekuasaan tiga bangsa atau kerajaan lainya? Bagaimanakah kekuasaan ini berbeda dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya?
Catatan sejarah memberikan jawabnya, dan hanya ada satu jawab untuk mengenal kuasa tanduk kecil ini. Segera setelah Kerajaan Romawi runtuh, terbagi dan membentuk sepuluh kerajaan di Eropa, maka satu negara yang berciri politik dan agama pun terbentuk. Ia memperluas pengaruhnya untuk beberapa abad lamanya dan muncul secara menonjol di Eropa bagian Barat. Ia muncul dan berkuasa tepat pada waktunya seperti yang disebutkan.
Kebangkitannya untuk berkuasa mengakibatkan hancurnya tiga bangsa, yaitu Heruli, Ostrogoth, dan Vandal. Ketiga negara ini berdasar sejarah tercabut sampai ke akar-akarnya, tepat seperti yang dinubuatkan. Tetapi kita masih bisa menelusuri jejak tujuh bangsa lainnya di Eropa sekarang ini. Misalnya saja, bangsa Frank berkediaman di Prancis, Anglo-Saxon di Inggris, dan Alemani di Jerman. Tetapi untuk Heruli, Ostrogoth dan Vandal sudah secara tuntas dibinasakan dengan munculnya kuasa tanduk kecil ini karena perbedaan kepercayaan.
Tanduk kecil ini, sebagai pembela iman yang ortodoks, berusaha meyakinkan ketiga suku bangsa itu akan kesalahan kepercayaan mereka oleh karena perbedaan keyakinan dengan tanduk kecil ini. Namun karena susah meyakinkan mereka maka kekuasaan negara yang juga kekuasaan agama yang sudah populer ini beralih dengan cara pemaksaan.
Kuasa tanduk kecil ini sangat berbeda dengan kuasa-kuasa lain yang sudah pernah memerintah. Ia memliki kekuasaan politik dan agama. Nubuatan dengan jelas menyatakan bahwa ia “berbeda” dari kerajaan-kerajaan lain. Dunia belum pernah melihat perpaduan yang luar biasa antara kuasa agama dan politik seperti yang diperlihatkan oleh tanduk kecil ini.
Pada pembahasan kita tentang nubuatan Daniel ini, alangkah baiknya jika kita memperhatikan beberapa nubuatan yang berhubungan dengan itu dari Perjanjian Baru yang berkaitan dengan pengalaman Jemaat Kristen yang mula-mula. Rasul Paulus sangat memperhatikan masa depan Jemaat itu. Kepada para penatua Efesus ia memberikan nasihat berikut ini: “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata” (Kisah 20:29-31).
Terhadap amaran penting ini ia menambahkan dalam sebuah surat kepada orang-orang Tesalonika, “Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja…” (2 Tesalonika 2:7).
Tiga perkara yang menyusahkan Paulus akan masa depan Jemaat yang mula-mula itu:
1. Terdapat tantangan dari luar. Paulus membandingkan tantangan yang datang dari luar itu seperti serigala ganas yang berada di tengah-tengah kawanan domba. Paulus melihat dari jauh ancaman penganiayaan oleh mana setan akan berusaha untuk menghancurkan gereja itu.
2. Tetapi penganiayaan luar yang dilihat oleh Paulus itu tidak terlalu mengancam keberadaan jemaat dibandingkan dengan perhatian Paulus yang kedua ini, yaitu kedurhakaan dari dalam. Ia menyatakan, “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang…” (Kisah 20:28-31). Ini adalah orang-orang yang muncul dan memutarbalikkan kebenaran.
Kata memutarbalikkan berarti mengalihkan maknanya dari arti yang sebenarnya. Paulus memohon dengan cucuran air mata demi mempertahankan kemurnian iman tetapi ia tahu bahwa kemurtadan akan datang. Dan memang benar-benar demikian.
Kepada orang-orang Tesalonika ia menulis: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu (kedatangan Kristus kedua kali) haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa” (2 Tes. 2:3).
3. Perkara ketiga yang Paulus perhatikan adalah bahwa permulaan kemurtadan ini akan datang dengan segera. Dengan kata lain tidak akan lama lagi kemurtadan itu akan memasuki jemaat setelah zamannya.
Kita lihat pemberontakan ini lebih rinci lagi. Bahasa Yunani yang digunakan Paulus untuk kemurtadan ini secara harfiah berarti “suatu keadaan yang jatuh keluar” atau suatu tindakan untuk keluar dari kemurnian iman.
Paulus mengamarkan bahwa tindakan untuk keluar ini akan dipumpin oleh “manusia durhaka (atau dosa),” yaitu “orang yang dinyatakan untuk binasa.” Pernyataan “orang yang dinyatakan untuk binasa” disebutkan dalam Alkitab dalam satu ayat, yaitu pada saat menjelaskan keadaan Yudas Iskariot. Yudas mengkhianati Yesus sementara ia berlaku seperti seorang sahabat. Ia menunjukkan kasih sayang secara luar biasa padahal sedang menkhianati Tuhan dan Juruselamatnya.
Paulus menggunakan istilah “orang yang dinyatakan untuk binasa” yang sama untuk menjelaskan kemurtadan yang tampak bahwa kuasa ini memiliki ciri-ciri yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Yudas Iskariot. Dengan kata lain kuasa ini akan mengkhianati Injil Kerajaan Allah, sedangkan pada saat yang sama menunjukkan dirinya sebagai seorang yang setia luar biasa. Keadaan ini adalah hasil tuntunan “manusia durhaka (atau dosa),” yang mengaku serta menganggap dirinya sebagai hamba Allah.
Saudara, Anda boleh lihat bahwa dengan fakta ini sangat besar kemungkinan banyak umat-umat Tuhan yang tidak menyadari dan akan tertipu dengan kepura-puraan kuasa tanduk kecil ini sebagaimana kesebelas murid Yesus tertipu oleh kepura-puraan Yudas Iskariot.
Memang benar ketika Paulus mengingatkan kita bahwa “orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka” (2 Korintus 11:13-15).
Tetapi kita belum tahu siapakah kekuataan tanduk kecil ini. Kita akan lanjutkan dalam pelajaran selanjutnya.