Monday, November 25, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaPEMERINTAHAN RUMAH TANGGA

PEMERINTAHAN RUMAH TANGGA

Prinsip Penuntun bagi Para Orangtua
[AkhirZaman.org] Banyak orang di dunia yang menaruh perhatian besar pada perkara yang mungkin baik untuk mereka sadari, tetapi pikiran mereka sudah merasa puas dengan hal-hal yang demikian dan tidak lagi mencari kebajikan yang lebih besar yang ingin diberikan oleh Kristus kepada mereka. Sekarang kita tidak boleh dengan kasar merampas dari mereka sesuatu yang mereka hargakan itu. Nyatakanlah kepada mereka keindahan dan ketinggian nilai kebenaran itu. Pimpinlah mereka untuk memandang Kristus dan keindahan-Nya; kemudian akan mengalihkan perhatian mereka dari segala sesuatu yang mengambil perhatian mereka dari pada-Nya. Inilah prinsip yang harus dipakai oleh para orangtua dalam mendidik mereka. Dengan cara bagaimana engkau memperlakukan anak-anak kecil itu, dapatlah engkau dengan rahmat Kristus membentuk tabiat mereka untuk kehidupan yang kekal.

Para ibu bapa haruslah berusaha belajar dalam kehidupan mereka bahwa anak-anak mereka menjadi anak-anak yang lebih sempurna, yang dapat dicapai oleh usaha manusia dengan disertai pertolongan Tuhan. Pekerjaan ini dengan segala kepentingan dan kewajiban yang tercakup di dalamnya, sudah mereka terima, karena mereka sudah melahirkan anak-anak ke dalam dunia.

Peraturan yang Perlu di Rumah Tangga
Setiap rumah tangga Kristen haruslah mempunyai peraturan; dan para orangtua haruslah memberi teladan dalam perkataan, di dalam tingkah laku terhadap satu dengan yang lain baik kepada anak-anak dalam kehidupan sebagaimana yang mereka kehendaki hidup mereka dikemudian hari…. Ajarlah anak-anak itu dan para orang muda untuk menghormati diri mereka, supaya setia kepada Allah, setia kepada prinsip; ajarlah mereka untuk menghormati dan menurut hukum Allah. Kemudian prinsip ini akan mengendalikan dan niscaya dibawa kepada pergaulan mereka dengan orang di luar rumah tangga.

Prinsip-prinsip Alkitab yang Harus Diikuti
Perlu ada penjagaan yang senantiasa untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip yang manjadi fondamen pemerintahan rumah tangga itu tidak diabaikan. Tuhan telah merencanakan supaya para keluarga di bumi ini menjadi lambang keluarga yang di surga. Dan apabila para keluarga yang di bumi ini dipimpin pada jurusan yang benar maka penyucian Roh itu akan dibawa kepada jemaat.

Para orangtua itu sendiri haruslah terlebih dahulu bertobat serta mengetahui apa artinya tunduk kepada kehendak Allah, seperti anak-anak kecil, membawa semua pikiran mereka kepada kehendak Kristus, sebelum mereka dapat dengan benar mewakili pemerintahan yang Allah rencanakan harus berkuasa dalam keluarga itu.

Allah sendiri yang menentukan hubungan kekeluargaan itu. Firman-Nyalah satu-satunya yang terbaik dalam usaha memelihara anak-anak. Falsafah menusia belum pernah menemukan sesuatu yang melebihi apa yang diketahui Allah atau merumuskan sesuatu rencana yang lebih bijaksana untuk memperlakukan anak-anak daripada yang diberikan oleh Allah. Siapakah yang dapat lebih memahami kebutuhan anak-anak manusia daripada Khalik mereka? Siapakah yang dapat memperhatikan lebih mendalam tentang kesejahteraan mereka dari Dia yang telah menebus mereka dengan darah-Nya itu? Kalau firman Allah dipelajari dengan saksama dan dituruti dengan setia maka akan berkuranglah penderitaan karena kelakuan anak-anak nakal.

Hormatilah Hak Anak-anak
Ingatah bahwa anak-anak mempunyai hak yang harus dihormati. Anak-anak itu mempunyai hak yang harus diakui sah dan dihormati oleh para orangtua. Mereka mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran yang akan membuat mereka menjadi berguna, terhormat dan anggota masyarakat yang tercinta di sini dan yang akan melayakkan moral mereka untuk menggabungkan diri dengan masyarakat umat yang saleh dan suci di dunia baru yang akan datang. Kaum muda perlu diberi pelajaran bawha baik kebahagiaan mereka sekarang maupun di kemudian hari sebagian besar tergantung pada kebiasaan yang mereka bentuk pada masa kanak-kanak dan masa muda mereka. Pada waktu mereka masih berusia muda mereka sudah harus dibiasakan menurut, menyangkal diri dan memikirkan kebahagiaan orang lain. Mereka harus diajar untuk mengatasi nafsu kemarahan mereka, menahan ucapan-ucapan yang sembrono, menunjukkan kasih sayang, kesopanan dan penguasaan diri sendiri.

Kepada Orangtua yang Didaya oleh Kasih Sayang Buta
Cinta buta suatu pernyataan cinta picisan, sudah sering engkau lakukan. Untuk melingkarkan tangan di sekeliling leher adalah pekerjaan mudah. Tetapi perbuatan itu tidak boleh dibina kecuali benar-benar berisi nilai yang dibuktikan oleh penurutan yang sempurna. Pemanjaanmu terhadap anak-anak itu berarti mengbaikan tuntutan Allah suatu bukti kekejaman yang paling besar. Engkau mendorong dan memaafkan orang yang tidak mau menurut dengan berkata: “Anak-anak saya mencintai saya.” Kasih yang demikian murahan dan menipu adanya. Hal seperti itu bukanlah kasih yang sebenarnya. Kasih, kasih sejati wajiblah dipupuk keluarga karena mengandung nilai yang dibuktikan oleh penurutan….

Kalau engkau mengasihi anak-anakmu, usahakanlah supaya mereka hidup dengan teratur. Tetapi ciuman yang berlebihan dan tanda kasih itu memperdaya penglihatanmu dan anak-anakmu itu mengetahui hal itu. Kurangilah perbuatan luar yang bagaikan pamer merangkul dan mencium anak-anak itu dan usahakanlah cara yang sebaik-baiknya dari semuanya itu serta tunjukkanlah apakah arti kasih orangtua yang sebenarnya. Tolaklah pernyataan ini yang bentuknya seperti tipu daya, dengan suatu kekecualian, bila didukung oleh penurutan dan perasaan hormat terhadap perintahmu.

Jangan Tunjukkan Cinta Buta ataupun Kekerasan yang Tidak Pantas
sementara kita tidak boleh memanjakan diri dalam cinta buta, kita juga tidak boleh menyatakan kekerasan yang tidak pantas. Karena anak-anak tidak dapat dibawa kepada Allah dengan kekerasan. Mereka itu dapat dibimbing tetapi bukan ditunggangi. “Segala domba-Ku mendengar akan suara-Ku, dan Aku kenal dia dan sekaliannya pun mengikut Aku,” kata Kristus. Ia tidak berkata: “Segala domba-Ku akan mendengar suara-Ku dan twerpaksa menempuh jalan penurutan. Untuk memerintah anak-anak cinta kasih harus diperlihatkan. Para orangtua tidak boleh menyakiti anak-anak mereka kengan kekerasan atau tuntutan keras yang tidak masuk akal. Kekerasan menghalau jiwa-jiwa ke dalam jaringan Setan.

Gabungan pengaruh, kekuasaan dan kasih itulah yang memungkinkan dapat dipegangnya dengan teguh dan dengan cinta kasih tali kendali pemerintahan keluarga. suatu pandangan yang semata-mata terarah kepada kemualiaan Allah dan apa yang menjadi hutang anak-anak itu kekpada Allah akan mencegah kita dari kelalaian dan dari menyetujui keburukan. 

Kekerasan Bukanlah Syarat untuk Mendapatkan Penurutan
kkrsn trhdp anak CopyJangan ada seorang yang mengira…kekerasan itu perlu untuk mendapatkan penurutan. Saya telah melihat pemerintahan keluarga yang paling berhasil, yang dilaksanakan tanpa pandangan atau ucapan yang tajam. Saya juga sudah pernah berada di antara keluarga-keluarga di mana perintah yang bertubi-tubi terus diberikan dengan nada yang penuh kekuasaan, teguran kasar dan hukuman yang keras sering diberikan. Dalam kasus keluarga yang pertama anak-anak menurut contoh yang diberikan oleh para orangtua mereka itu dan jarang berbicara dengan nada yang kasar kepada seorang dengan jalan lain. Dalam kasus keluarga yang kedua juga contoh yang diberikan oleh para orangtua itu diikuti oleh anak-anak dengan ucapan-ucapan kasar; kata-kata yang mempersalahkan dan pertengkaran terdengar dari pagi sampai malam.

Kata-kata yang menakut-nakuti yang menimbulkan perasaan takut dan membuang cinta dari dalam jiwa, hendaknya ditahankan. Seorang bapa yang bijaksana, lemah lembut dan takut kepada Allah, niscaya membawa unsur-unsur kasih ke dalam keluarga, bukan menimbulkan perasaan takut perbudakan. Kalau kita meminum air hayat maka mata air alhayat itu akan memberikan air yang manis bukan air yang pahit.

Kata-kata yang kasar menusuk perasaan serta melukai hati anak-anak dan ada kalanya yang luka-luka itu sukar disembuhkan. Anak-anak itu sangat peka terhadap sesuatu tindakan yang tidak adil yang kecil sekalipun dan beberapa dari mereka menjadi tawar hati oleh sebab itu tidak mau lagi mengindahkan perintah yang diberikan dengan suara keras dan marah serta tidak mengambil pusing pada ancaman-ancaman terhadap hukum. 

Adalah sangat berbahaya untuk mengritik perkara-perkara kecil. Kritikan yang terlalu keras menjadikan orang sama sekali tidak mengindahkan semua peraturan itu lagi; dan berangsur-angsur anak-anak yang dididik sedemikian rupa akan memperlihatkan sikap tidak mau mengindahkan hukum Kristus.

Ketegasan yang Seragam, Pengendalian yang Suci Perlu
Anak-anak itu mempunyai sifat-sifat yang peka, dan mengasihi secara alamiah. Mereka mudah digembirakan dan mudah juga didukakan. Mendisiplin dengan lemah lembut dalam kata-kata dan perbuatan yang disertai cinta para ibu dapat merangkul anak-anaknya dekat di hatinya. Memperlihatkan kekerasan dan menuntut dengan keras kepada anak-anak adalah suatu kesalahan besar. Ketegasan yang seragam dan penguasaan yang suci perlu dalam disiplin setiap keluarga. Katakanlah apa yang kamu maksudkan itu dengan tenang, bertindaklah dengan pertimbangan yang matang dan laksanakanlah apa yang kamu katakan itu tampa ada penimpangan.

Adalah sangadt baik menunjukkan cinta kasih dalam pergaulanmu dengan anak-anakmu. Jangan kamu mengusir mereka dengan tidak menunjukkan simpati terhadap olehraga, kegemaran dan kesusahan mereka. Jangalah kamu memperlihatkan roman muka yang marah atau perkataan yang kasar dari bibirmu. Allah menuliskan semua ucapan ini dalam buku catatan-Nya.

Pencegahan dan Amaran Tidak Cukup
Saudara-saudara yang kekasih, sebagai suatu gereja kamu telah melalaikan kewajibanmu kepada anak-anak dan orang mudamu. Sementara peraturan dan larangan diberikan kepada mereka, perhatian besar harus diberikan untuk menunjukkan tabiatmu yang menyerupai tabiat Kristus dan bukan karakter Setan. Anak-anak memerlukan penjagaan yang terus-menerus dan cinta kasih yang lemah lembut. Ikatlah mereka kepada hatimu dan tunjukkanlah kasih dan takut akan Allah selalu di hadapan mereka. Para ibu bapa tidak mengendalikan jiwa mereka sendiri oleh sebab itu mereka tidak layak menguasai orang lain. Untuk mencegah dan memberi amaran kepada anak-anakmu, bukan hanya itu yang dituntut dari padamu. Kamu harus mempelajari bagaimana bertindak adil dan suka mengasihi serta berjalan dengn rendah hati bersama Allah.

Nasihat kepada Seorang Ibu yang Mempunyai Kemauan Keras
Anakmu itu bukanlah milikmu sendiri. Engkau tidak boleh bertindak sesuka hatimu kepadanya sebab dia adalah milik Tuhan. Usahakanlah pengendalian yang tetap dengan kesabaran terhadap dirinya; ajarkan kepadanya bahwa ia adalah milik Allah. Dengan pendidikan yang demikian ia pun akan menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ketegasan yang jelas, tajam diperlukan supaya dapat menekan kecenderungannya yang hendak memerintah kamu berdua (suami isteri), untuk mencegah menuruti kehendak hatinya saja, dan jangan bertindak semaunya saja.

Kepemimpinan yang Seimbang dan Tetap
Saya telah melihat banyak keluarga yang hancur barantakan karena kepemimpinan yang berlebih-lebihan di pihak kepala keluarga itu, yang seharusnya berjalan baik bilamana melalui perundingan dan mendapat saling pengertian, maka segala sesuatu akan dapat berjalan dengan lancar dan seimbang.

Pemerintahan yang tidak stabil dalam keluarga mendatangkan bahaya besar, bahkan hampir sama keadaannya dengan tidak ada pemerintahan sama sekali. Pertanyaan yang sering dikemukakan: Mengapa anak-anak dari para orangtua yang beribadat sering menjadi keras kepala, suka melawan dan berontak? Sebabnya yang pasti akan ditemukan dalam pendidikan rumah tangga. Terlalu sering para orangtua itu tidak bersatu menjalankan pemerintahan dalam keluarga mereka.

Suatu pemerintahan yang resah, pada suatu waktu bersikap tegas, tetapi pada waktu yang lain tidak dan dibiarkan saja apa yang dilarang, ini adalah merupakan suatu malapetaka bagi seorang anak.

Peraturan Timbal Balik bagi Para Orangtua dan Anak-anak
Allah adalah Pemberi hukum dan Raja kita dan para orangtua wajib tunduk kepada peraturan-Nya. Peraturan ini melarang semua penindasan dari pihak orangtua dan pendurhakaan dari anak-anak. Allah itu penuh dengan kasih sayang, belas kasihan dan kebenaran. Hukum-Nya suci adanya, adil dan baik, wajib diturut oleh para orangtua dan anak-anak. Peraturan yang mengatur kehidupan para orangtua dan anak-anak itu keluar dari hati yang penuh kasih tanpa batas dan berkat Allah yang berkelimpahan itu akan datang kepada para orangtua yang menggunakan peraturan-Nya itu di rumah tangga mereka dan kepada anak-anak yang meruruti hukum itu. Gabungan pengaruh kasih dan keadilan haruslah dirasakan. “Kemurahan dan kebenaran akan bertemu bersama-sama.” Para keluarga yang taat kepada disiplin ini akan berjalan di jalan Tuhan, untuk melaksanakan keadilan dan hukuman.

 

-RTA

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?