[AkhirZaman.org] Seraya mengenang kunjungan tahun 2016 ke Lund, Swedia, untuk merayakan Peringatan Bersama tentang Reformasi, Paus Fransiskus mendesak anggota Gereja Lutheran Injili Jerman, yang dia terima dalam audiensi di Vatikan, 4 Juni 2018, untuk terus berjalan di jalan menuju persatuan.
“Karena luka-luka masa lalu”, menurut Paus, peristiwa itu dapat memicu kontroversi dan kebencian, namun demikian peristiwa itu terjadi dalam semangat persekutuan yang penuh persaudaraan dengan menekankan kenyataan bahwa lima puluh tahun terakhir telah ditandai dengan semakin meningkatnya persekutuan, demikian laporan Linda Bordoni dari Vatican News.
“Berkat karya Roh Kudus, pertemuan persaudaraan, sikap-sikap yang berdasarkan logika Injil bukan strategi manusia, dan dialog resmi Lutheran-Katolik, peristiwa itu mampu mengatasi prasangka lama di kedua sisi”, kata Paus.
Seraya berharap agar di masa depan perbedaan akan diatasi, Paus mengatakan, “Peringatan Bersama tentang Reformasi itu telah meyakinkan kita bahwa ekumenisme akan terus menandai langkah kita”.
Paus mencatat bahwa persatuan sepenuhnya umat Kristen semakin menjadi kebutuhan dan keinginan “seperti yang ditunjukkan oleh berbagai doa bersama dan banyak pertemuan ekumenis yang terjadi tahun lalu di dunia”.
Menurut Paus, Roh Kudus akan menunjukkan kepada kita langkah-langkah yang harus diambil, maka janganlah kita lupa untuk memulai dengan doa, sehingga bukan proyek-proyek manusia yang menunjukkan jalan, tetapi Roh Kudus. Dia sendiri membuka jalan dan menerangi langkah-langkah yang harus diambil.
Paus mencatat, Roh cinta mendorong kita untuk melakukan karya amal kasih, dan orang Kristen, Katolik dan Lutheran dipanggil untuk saling mengasihi, untuk berjuang bersama meringankan penderitaan mereka yang membutuhkan dan mereka yang teraniaya.
“Penderitaan banyak saudara dan saudari kita yang tertindas karena iman mereka kepada Yesus merupakan ajakan mendesak untuk mencapai persatuan yang semakin nyata dan terlihat di antara kita”, kata Paus Fransiskus yang mendorong semua umat Kristen untuk saling mendukung dalam perjalanan menuju persatuan, juga dengan meneruskan dialog teologis.
Dikatakan bahwa dialog tidak dapat maju jika kita tetap diam, maka kita harus terus berjalan bersama dengan sabar “di bawah tatapan Tuhan”.
Paus menunjukkan tema-tema seperti Ekaristi dan pelayanan gerejawi membutuhkan refleksi mendalam. Juga dikatakan bahwa ekumenisme bukanlah realitas “kaum elit” tetapi harus melibatkan sebanyak mungkin saudara dan saudari dan harus mendorong peningkatan komunitas para murid yang berdoa, mencintai dan mewartakan.
Paus Fransiskus lalu memohon berkat Tuhan agar “Roh Kudus turun dan mempersatukan apa yang masih terpisah”.
http://penakatolik.com/2018/06/06/paus-kepada-umat-lutheran-semoga-roh-kudus-menyatukan-yang-masih-terpisah/
Arahan Pemimpin Gereja Katholik sedunia, Paus Fransiskus kepada semua Kristen yang terpisah agar bersatu, menggenapi nubuatan Alkitab.
Agar dengan demikian segera terjadi persekutuan ekumenisme dan segala luka-luka yang selama ini ada semakin dipulihkan, agar semua orang boleh di bawa ke dalam penyembahan kepadanya.
**
“Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.”
“Sesungguhnya pada waktu itu Aku akan bertindak terhadap segala penindasmu, tetapi Aku akan menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar dan akan membuat mereka yang mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.
Pada waktu itu Aku akan membawa kamu pulang, yakni pada waktu Aku mengumpulkan kamu, sebab Aku mau membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka,” firman TUHAN.”
Daniel 7:27; Zefanya 3:19,20.