[AkhirZaman.org] Pemimpin Gereja Katolik Roma sekaligus takhta suci Vatikan Paus Fransiskus mengucapkan selamat kepada melalui sambungan telepon, Kamis (12/11). Ia juga memberkati Biden yang baru akan dilantik pada Januari 2021.
“Presiden terpilih berterima kasih kepada Yang Mulia karena memberikan berkah dan selamat dan mencatat penghargaannya atas kepemimpinan yang mulia dalam mempromosikan perdamaian, rekonsiliasi, dan ikatan bersama umat manusia di seluruh dunia,” demikian pernyataan dari tim Biden, dilansir dari AFP, Jumat (13/11).
Biden adalah orang Katolik kedua yang terpilih menjadi presiden AS, setelah John F. Kennedy pada 1960.
Dalam pernyataan tersebut, Biden mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama dalam berbagai masalah, seperti memperhatikan orang-orang miskin, mengatasi krisis perubahan iklim, dan menyambut serta mengintegrasikan para imigran dan pengungsi.
Paus Fransiskus sendiri memiliki hubungan yang tak harmonis dengan Donald Trump. Pada awal 2019, dia menyebut proyek tembok Trump di perbatasan AS-Meksiko sebagai “kegilaan”.
Sementara melansir CNN, Biden dengan Paus Fransiskus kerap bertemu dalam beberapa kesempatan. Ketika menjadi wakil presiden pada 2013, Biden memimpin delegasi AS ke misa pengukuhan Paus Fransiskus.
Kemudian, Biden menemani Paus Fransiskus selama kunjungannya ke AS pada 2015 lalu.
Selanjutnya, Biden bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan untuk menghadiri Konferensi Pengobatan Regeneratif Internasional Ketiga. Ketika itu, Biden menyampaikan pidato yang berfokus pada menemukan obat untuk kanker.
Ucapan selamat kepada Biden juga sudah disampaikan sejumlah pemimpin negara lain, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, hingga Presiden Joko Widodo.
Namun, Dia pun berencana membawa klaim kecurangan tersebut ke pengadilan. Selain Trump, Menlu AS Mike Pompeo juga menolak kemenangan Biden. Pompeo mengatakan bahwa “transisi menuju pemerintahan Trump periode kedua akan berjalan mulus”.
Penyatuan pendapat, pertemuan yang lumayan sering, dengan latar belakang keyakinan yang sama, dan dengan pemikiran yang bisa jadi sama, maka dapat mempermudah sebuah penyatuan. Suatu saat antara kekuasaan Sipil akan bersatu dengan agama, yang akan mendorong suatu undang-undang yang tercipta.
“Lalu aku melihat seekor binatang yang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang itu diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.” (Wahyu 13:1,5,6.)
“Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dasyat… ia menyesatkan mereka yang diam di bumi…” (Wahyu 13:11-14.)
Selagi masih ada waktu bagi umat-umat Tuhan untuk terus menyembah Allah dengan kebebasan penuh, maka biarlah kita gunakan waktu yang ada ini untuk terus mencari kebenaran-Nya, menyelidiki setiap butir firman-Nya dan menjadikannya sebagai gaya hidup. “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” (Wahyu 14:12.)