Suatu Upah yang Berharga Tersedia bagi Orangtua yang Setia.
[AkhirZaman.org] Jikalau para orangtua memberikan pendidikan yang tepat kepada anak-anaknya, mereka akan bergembira oleh melihat buah-buah pendidikan yang berhati-hati dalam tabiat anak-anak mereka sama seperti Kristus. Mereka sedang mengerjakan pelayanan tertinggi kepada Allah oleh memperkenalkan kepada dinia ini keluarga yang teratur, berdisiplin baik, keluarga itu bukan hanya takut akan Allah, tetapi menghormati dan memuliakan dia oleh pengaruh mereka terhadap para keluarga; dan mereka akan menerima upah mereka.
Hai para orangtua yang beriman, engkau mempunyai suatu tugas untuk dipertanggungjawabkan di hadapanmu untuk menuntun langkah anak-anakmu, maupun dalam penglaman keagamaan mereka. Bilamana mereka mengasihi Allah dengan sunggung-sungguh, mereka akan memberkati dan menghormati engkau untuk pemeliharaan yang telah dinyatakan kepada mereka, dan atas kesetiaan mengendalikan keinginan mereka dan dengan mengatasi kemauan mereka.
Akan ada suatu upah bilamana benih kebenaran ditabur lebih dini di dalam hati dan dipelihara dengan hati-hati. Para orangtua haruslah bekerja berkenan dengan penuaian yang akan datang. Sementara mereka menabur dengan air mata, akan ada di antaranya yang mengecewakan, itu akan dapat diatasi dengan doa yang sungguh-sungguh. Mereka boleh melihat perjanjian itu tetapi suatu kelambatan dan menjadi tuaian yang sedikit, namun janganlah hal itu mencegah masa penaburan. Mereka harus menabur di samping segala mata air, memanfaatkan dengan cermat setiap kesempatan baik demi kebaikan mereka sendiri maupun untuk faedah anak-anak mereka sendiri. Bening yang ditabur seperti itu tidak akan sia-sia. Pada waktu masanya penuaian, banyak ibu-bapa yang setia akan kembali dengan kesukaan, pembawa berkas-berkas bersama-sama mereka.
Berikanlah kepada anak-anakmu kesopanan intelektuil dan latihan akhlak. Perbuatlah pertahanan pikiran mereka dengan ketetapan dan dengan prinsip yang murni. Sementara engkau mempunyai kesempatan, letakkan fondasi yang agung untuk kedewasaan mereka sebagai pria dan wanita. Upahmu akan diperbanyak seribu kali lipat.
Para Orangtua akan Dihormati oleh Anak-anak Dilayakkan bagi Surga.
Di dalam firman Allah kita menemukan gambaran yang indah mengenai rumah tangga bahagia dan wanitalah yang menjadi pemimpinnya: “Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia.” Penghargaan yang lebih tinggi apakah yang diinginkan oleh seorang ibu dalam rumah tangga daripada apa yang dinyatakan di sini?
Jikalau dia (istri dan ibu sejati) mencari kekuatan dan penghiburan dari Allah, dan dalam kebijaksanaan-Nya dan rasa takut melaksanakan tugasnya sehari-hari, dia akan dapat mengikat suaminya kepada hatinya dan akan melihat anak-anaknya menjadi pemuda dan pemudi dewasa yang dihormati orang lain, Mereka akan mempunyai daya tahan untuk mengikuti teladan ibu mereka.
Rangsangan yang besar perlu bagi ibu yang bekerja keras, dan mempunyai beban yang berat, supaya setiap anak memperoleh pendidikan yang benar, yang terhias dari dalam, dihiasi dengan kelemahlembutan dan roh yang sederhana. Anak itu akan mempunyai kehidupan yang sesuai dengan surga dan akan bercahaya dalam takhta kerajaan Tuhan nanti.
Kegembiraan Surga Dimulai di Dalam Rumah Tangga.
Surga tidak lebih jauh terpisah dari bumi pada hari ini daripada tatkala para gembala di Betlehem itu mendengar nyanyian para malaikat. Manusia masih saja merupakan sasaran ingatan Surga sama dengan ketika orang kebanyakan yang mempunyai pekerjaan biasa saja dahulu bertemu dengan para malaikat pada siang hari, dan berbicara dengan utusan semawi di kebun anggur dan di ladang. Bagi kita dalam suasana hidup yang serba sederhana ini, surga boleh menjadi dekat sekali. Para malaikat dari istana surga akan menyertai setiap langkah orang-orang yang datang dan pergi melaksanakan perintah Allah.
Kehidupan di dunia ini adalah permulaan kehidupan di surga; pendidikan di dinia ini adalah permulaan kepada prinsip-prinsip surga; pekerjaan hidup sekarang adalah latihan untuk pekerjaan hidup di sana. Tabiat dan pelayanan suci kita sekarang adalah bayang-bayang keadaan kita yang sebenarnya nanti.
Pelayanan yang dibaktikan dengan sungguh-sungguh hati besar imbalannya. “Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Olah hidup yang kita terima dengan kemurahan Krisstus tabiat dibentuk. Keindahan sejati itu mulai dipulihkan ke dalam jiwa. Sifat-sifat tabiat dari Kristus diberikan, dan peta Allah mulai bersinar. Wajah pria dan wanita yang berjalan dan kerja sama, Allah menyatakan damai surga. Mereka dikelilingi suasana surga. Bagi jiwa-jiwa ini kerajaan Allah telah dimulai. Mereka telah memiliki kegembiraan Kristus, kegembiraan yang menjadi berkat bagi sesama manusia. Mereka memiliki kehormatan karena menerima Kristus dalam kerajaan-Nya, dipercaya melakukan pekerjaan-Nya di dalam nama-Nya.
Semua Dilayakkan bagi Masyarakat Surga.
Allah menginginkan supaya rencana surga itu dilaksanakan, peraturan Ilahi di surga, dan keharmonisan surga berlaku dalam setiap keluarga, di setiap gereja, dan dalam setiap lembaga. Sekiranya kasih ini berkembang di masyarakat, kita harus melihat keagungan prisip Kristus itu bekerja lebih keras dalam menghaluskan budi bahasa dan kesopanan dan dalam kemurahan hati orang Kristen terhadap mereka yang telah ditebus oleh darah Kristus. Perubahan kerohanian akan dilihat dalam semua keluarga kita, dalam lembaga kita dan dalam gereja kita. Bilamana perubahan ini sudah terjadi, maka perwakilan ini akan menjadi alat bagi Allah, melalui mana terang surga akan diberikan kepada dunia, dan melalui disiplin dan latihan Ilahi, melayakkan pria dan wanita bagi masyarakat surga.
Pahala pada Hari Besar Terakhir.
Dalam usahamu untuk anak-anakmu harus berpegang teguh kepada kuasa Allah. Serahkanlah anak-anakmu kepada Allah di dalam doa. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan tanpa mengenal lelah bagi mereka. Allah akan mendengar permintaan doamu dan akan menarik mereka kepada-Nya. Kemudian, pada hari besar yang terakhir engkau boleh membawa mereka kepada Allah dan berkata. “Di sinilah aku ya Tuhan, dan anak-anak yang Engkau telah berikan kepadaku.”
Bilamana Samuel akan menerima mahkota kemuliaan, dia akan melambaikannya dalam kehormatan di hadapan takhta dan dengan gembira ia mengakui bahwa dia memperoleh mahkota itu oleh pelajaran kesetaan yang diberikan ibunya, dan melalui jasa-jasa Kristus, dia dimahkotai dengan kemuliaan yang kekal.
Usaha yang dilakukan para orangtua yang bijaksana tidak pernah dihargai oleh dunia, tetapi bilamana pengadilan bersidang dan buku-buku akan dibukakan, maka pelajaran mereka akan tampak seperti yang dipandang Allah dan diberi pahala di hadapan manusia dan para malaikat. Akan dilihat nanti, bahwa serorang anak yang telah dibawa kepada Tuhan dengan jalan yang setia sudah menjadi suatu terang dalam dunia. Usaha itu menuntut air mata dan keinginan keras dan kadang-kadang tidak dapat tidur pada malam untuk mengawasi pembentukan tabiat anak-anak ini, tetapi pekerjaan itu telah terlaksana dengan bijaksana, dan para orangtua mendengar suara Kristus yang berkata, “Sabaslah hai hamba yang setia.”
Hak Memasuki Istana Raja.
Biarlah para orang muda dan anak kecil diajar untuk memilih bagi diri mereka sendiri jubah kerajaan yang ditenun di surga, yaitu kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih,” yang akan dipakai oleh semua orang suci di bumi. Jubah ini, yaitu tabiat Kristus sediri yang tidak bercacat-cela, ditawarkan dengan tidak ada bayaran kepada setiap manusia. Tetapi semua orang yang menerimanya akan menerima dan memakainya di sini.
Biarlah anak-anak diajar, sementara mereka membuka pikiran mereka terhadap pikiran suci dan mengasihi dan melakukan perbuatan mengasihi dan menolong orang, mereka memakai sediri jubah tabiat-Nya yang indan itu. Pakaian ini akan menjadikan mereka cantik dan disayangi di sini, dan kemudian akan menjadi surat izin mereka untuk masuk ke dalam istana Raja. Janji-Nya ialah: “Mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.”
Sambutan Ilahi Kepada yang telah Ditebus.
Saya telah melihat suatu jumlah yang besar malaikat membawa dari kota itu mahkota yang mulia, satu mahkota untuk setiap orang saleh, dengan tertulis namanya di atasnya. Sementara Yesus memanggil agar mahkota di bawa kepada-Nya, para malaikat menyerahkannya kepada-Nya, dan dengan tangan kenan-Nya sediri Yesus pengasih itu meletakkan mahkota itu di atas kepala orang-orang saleh. Para malaikat yang memegang komando membunyikan suatu nada, dan kemudian setiap suara telah naik dalam ucapan syukur, pujian kegembiraan; dan dengan mahirnya memainkan tali-tali kecapi itu, berkumandang suara musik yang sangat merdu dengan nada yang sempurna.
Kemudian saya melihat Yesus memimpin rombongan orang yang telah ditebus itu memasuki gerbang kota. Dia memegang pintu gerbang dan mengayunkan ke belakang berkelip gemerlapan di atas engsel-engselnya dan mengundang bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran masuk ke dalam. Di dalam kota itu ada segala sesuatu yang menyenangkan kepada mata. Kemuliaan yang berkelimpahan mereka lihat di mana-mana. Kemudian Yesus memandang kepada orang-orang saleh yang telah ditebus itu; wajah mereka berseri-seri dengan kemuliaan; dan sementara Dia memusatkan pandangan mata-Nya yang kasih itu kepada mereka, Dia berkata, dengan suara yang bagaikan musik yang merdu itu. “Aku telah memandang hasil pergumulan jiwa-Ku, dan Aku merasa puas. Kemuliaan yang berlimpah ini adalah untuk kamu nikmati untuk selamanya. Kesusahanmu telah berakhir. Tidak akan ada lagi kematian, maupun kesusahan dan tangisan, dan tidak akan ada lagi sakit dan penyakit.” Saya melihat orang-orang saleh yang ditebus menundukkan kepala dan meletakkan mahkota mereka yang berkilauan itu di atas kaki Yesus; dan kemudian, sementara tangan-Nya yang penuh kasih itu mengangkatnya, mereka memainkan kecapi-kecapi emas itu dan surga dipenuhi dengan musik dan nyanyian yang merdu yang diperuntukkan bagi Anak Domba….
Segala bahasa tidak akan pernah sanggup menguraikan kemuliaan surga itu. Sementara pemandangan itu diangkat di hadapan saya, saya terbenam dalam lamunan yang menakjkubkan. Pemandangan yang indah yang melebihi yang lain dan sempurna kemuliaan itu diangkat dari hadapanku, saya meletakkan penaku dan berseru, “Oh, alangkah indahnya kasih yang mengagumkan itu!” Bahasa yang tertinggi mana pun akan gagal untuk menerangkan kemuliaan surga atau betapa dalamnya kasih Juruselamat itu tidak ada bandingannya.
-RTA