Monday, July 7, 2025
Google search engine
Home Blog Page 515

Berkat Yang Tersamar

0

[AkhirZaman.org] Sering kali pada saat kejadian yang tidak menyenangkan menimpa, kita bertanya-tanya mengapa TUHAN membiarkan hal itu terjadi? Terlebih bila selama ini kita merasa telah menjadi anak Allah yang baik. Mengapa hal-hal buruk masih terjadi pada kita? Ada peristiwa-peristiwa dalam hidup kita yang sulit dimengerti pada saat kita mengalaminya.

Kita hanya dapat berpasrah padaNYA, percaya bahwa DIA tidak akan memberikan yang buruk kepada kita (bdk Yer 29:11).

Ilustrasi di bawah ini mungkin dapat membantu kita memahami bahwa sebenarnya di balik “kemalangan” itu ada berkat yang tersamar, yang belum kita sadari pada saat itu.

Ada sebuah kisah tentang seorang raja yang mempunyai seorang teman baik. Temannya ini punya kebiasaan berkomentar, “Ini bagus!” atas semua situasi dalam hidupnya, positif maupun negatif. Suatu hari Sang Raja dan temannya pergi berburu. Temannya mempersiapkan dan mengisikan peluru untuk senapan Sang Raja. Kelihatannya Sang Teman melakukan kesalahan dalam mempersiapkan senjata tersebut, karena setelah raja menerima senapan itu dari temannya, senapan itu meletus dan mengenai jempolnya. Seperti biasa Sang Teman berkomentar, ” Ini bagus!”, yang oleh raja dijawab, “Tidak, ini tidak bagus!” dan raja tersebut menjebloskan temannya ke penjara.

Kurang lebih setahun kemudian, Sang Raja pergi berburu ke daerah yang berbahaya. Ia ditangkap oleh sekelompok orang kanibal, kemudian dibawa ke desa mereka. Mereka mengikat tangannya dan menumpuk kayu bakar, bersiap untuk membakarnya. Ketika mereka mendekat untuk menyalakan kayu tersebut, mereka melihat bahwa Sang Raja tidak mempunyai jempol. Karena percaya pada tahayul, mereka tidak pernah makan orang yang tidak utuh. Jadi mereka membebaskan raja itu. Dalam perjalanan pulang, raja tersebut ingat akan kejadian yang menyebabkan dia kehilangan jempolnya dan merasa menyesal atas perlakuannya terhadap teman baiknya. Raja langsung pergi ke penjara untuk berbicara dengan temannya. “Kamu benar, ” katanya, “baguslah bahwa aku kehilangan jempolku.” Dan ia menceritakan kejadian yang baru dialaminya kepada temannya itu. “Saya menyesal telah menjebloskan kamu ke penjara begitu lama. Saya telah berlaku jahat kepadamu.” “Tidak,” kata temannya,”Ini bagus!”. “Apa maksudmu, ‘Ini bagus!’? Bagaimana bisa bagus, aku telah mengirim kamu ke penjara selama satu tahun.” Temannya itu menjawab, “Kalau kamu tidak memenjarakan aku, aku tadi pasti bersamamu.”

—————–
Kehilangan jempol ataupun kebebasan karena di penjara bukanlah hal yang menyenangkan. Namun karena 2 peristiwa itulah, Sang Raja dan temannya tidak menemui ajalnya dalam peristiwa tahun berikutnya. Demikian pula dalam hidup kita, ada peristiwa yang menyebabkan kita kehilangan materi, mata pencaharian bahkan orang yang kita kasihi. Tentu saja itu membuat kita sedih, kesal, marah, bahkan menggugat TUHAN karenanya. Beberapa di antara kita mengalami pergumulan batin yang panjang karena penolakan kita atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Ada yang menolak begitu keras, sehingga menjauh dari TUHAN.

Namun jika kita dapat mengikuti sikap teman raja di atas, yang secara positif menerima setiap peristiwa baik maupun buruk dalam hidup kita, niscaya suatu hari nanti kita akan menyadari adanya berkat-berkat yang tersamar dalam setiap peristiwa yang kita alami.

Jadi, seperti kata Anthony de Mello, marilah belajar untuk berkata “YA” terhadap setiap peristiwa dalam hidup kita. “YA” berarti menerima tanpa syarat segala sesuatu yang direncanakan TUHAN dalam hidup ini. Pada saatnya nanti, kita akan dapat “melihat” berkat-berkat yang tersamar dalam berbagai peristiwa di kehidupan kita; karena TUHAN bekerja dengan caraNYA yang misterius, yang tidak terselami oleh keterbatasan akal kita.

Mengkaji Ulang Humanisme (1)

0

[AkhirZaman.org] “Humanisme” dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Dengan kata lain, humanisme mengajak manusia berpaling dari Tuhan yang menciptakan mereka, dan hanya mementingkan keberadaan dan identitas mereka sendiri. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai “sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun”.33

Namun, definisi paling jelas tentang humanisme dikemukakan oleh pendukungnya. Salah seorang juru bicara humanisme paling terkemuka di masa kini adalah Corliss Lamont. Dalam bukunya, Philosophy of Humanism, ia menulis:

(Singkatnya) humanisme meyakini bahwa alam… merupakan jumlah total dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada. Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berarti bahwa manusia tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural dan abadi. 34

Sebagaimana dapat kita lihat, humanisme nyaris identik dengan ateisme, dan fakta ini dengan bebas diakui oleh kaum humanis. Terdapat dua manifesto penting yang diterbitkan oleh kaum humanis di abad yang lalu. Yang pertama dipublikasikan tahun 1933, dan ditandatangani oleh sebagian orang penting masa itu. Empat puluh tahun kemudian, di tahun 1973, manifesto humanis kedua dipublikasikan, menegaskan yang pertama, tetapi berisi beberapa tambahan yang berhubungan dengan berbagai perkembangan yang terjadi dalam pada itu. Ribuan pemikir, ilmuwan, penulis, dan praktisi media menandatangani manifesto kedua, yang didukung oleh Asosiasi Humanis Amerika yang masih sangat aktif.

Jika kita pelajari manifesto-manifesto itu, kita menemukan satu pondasi dasar pada masing-masingnya: dogma ateis bahwa alam semesta dan manusia tidak diciptakan tetapi ada secara bebas, bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada otoritas lain apa pun selain dirinya, dan bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghambat perkembangan pribadi dan masyarakat. Misalnya, enam pasal pertama dari Manifesto Humanis adalah sebagai berikut:

Pertama: Humanis religius memandang alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan.

Kedua: Humanisme percaya bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa dia muncul sebagai hasil dari proses yang berkelanjutan.

Ketiga: Dengan memegang pandangan hidup organik, humanis menemukan bahwa dualisme tradisional tentang pikiran dan jasad harus ditolak.

Keempat: Humanisme mengakui bahwa budaya religius dan peradaban manusia, sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh antropologi dan sejarah, merupakan produk dari suatu perkembangan bertahap karena interaksinya dengan lingkungan alam dan warisan sosialnya. Individu yang lahir di dalam suatu budaya tertentu sebagian besar dibentuk oleh budaya tersebut.

Kelima: Humanisme menyatakan bahwa sifat alam semesta digambarkan oleh sains modern membuat jaminan supernatural atau kosmik apa pun bagi nilai-nilai manusia tidak dapat diterima…

Keenam: Kita yakin bahwa waktu telah berlalu bagi teisme, deisme, modernisme, dan beberapa macam “pemikiran baru”. 35

Pada pasal-pasal di atas, kita melihat ekspresi dari sebuah filsafat umum yang mewujudkan dirinya di bawah nama materialisme, Darwinisme, ateisme, dan agnotisisme. Pada pasal pertama, dogma materialis tentang keberadaan abadi alam semesta dikemukakan. Pasal kedua menyatakan, sebagaimana dinyatakan teori evolusi, bahwa manusia tidak diciptakan. Pasal ketiga menyangkal keberadaan jiwa manusia dengan mengklaim bahwa manusia terbentuk dari materi. Pasal keempat mengajukan sebuah “evolusi budaya” dan menyangkal keberadaan sifat manusia yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan (sifat istimewa manusia yang diberikan pada penciptaan). Pasal kelima menolak kekuasaan Tuhan atas alam semesta dan manusia, dan yang keenam menyatakan bahwa telah tiba waktunya untuk menolak “teisme”, yakni kepercayaan pada Tuhan.

Akan teramati bahwa klaim-klaim ini adalah gagasan stereotip, khas dari kalangan yang memusuhi agama sejati. Alasannya adalah bahwa humanisme adalah pondasi utama dari perasaan antiagama. Ini karena humanisme adalah ekspresi dari “manusia merasa bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)”, yang merupakan dasar utama bagi pengingkaran terhadap Tuhan, sepanjang sejarah…(ed.)

Karena inilah, klaim bahwa manusia tidak diciptakan telah menjadi doktrin dasar filsafat humanis. Dua pasal pertama dari Manifesto Humanis pertama mengungkapkan doktrin ini. Lebih jauh lagi, kaum humanis berpendapat bahwa sains mendukung klaim ini.

Namun, mereka keliru. Sejak Manifesto Humanis pertama dipublikasikan, kedua premis yang dikemukakan kaum humanis sebagai fakta ilmiah tentang gagasan bahwa alam semesta abadi dan teori evolusi, telah runtuh:

1. Gagasan bahwa alam semesta adalah abadi digugurkan oleh serangkaian penemuan astronomis (ilmuwan lainnya) yang dilakukan ketika Manifesto Humanis pertama tengah ditulis. Penemuan seperti fakta bahwa alam semesta tengah berkembang, dari radiasi latar kosmis dan kalkulasi rasio hidrogen atas helium, telah menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan muncul dari ketiadaan…(ed) dalam sebuah ledakan yang dinamai “Dentuman Besar”. Walaupun mereka yang mendukung filsafat humanis dan materialis tidak rela menerima teori Dentuman Besar, mereka akhirnya dikalahkan. Sebagai hasil dari bukti ilmiah yang telah diketahui, komunitas ilmiah akhirnya menerima teori Dentuman Besar, yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan karenanya kaum humanisme tidak dapat membantah lagi. Demikianlah pemikir ateis Anthony Flew terpaksa mengakui:

… karenanya saya mulai mengakui bahwa ateis Stratonisian telah dipermalukan oleh konsensus kosmologis kontemporer. Karena tampaknya para ahli kosmologi memberikan bukti ilmiah tentang apa yang oleh menurut St. Thomas tak dapat dibuktikan secara filosofis; yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan….36

2. Teori evolusi, pembenaran ilmiah terpenting di balik Manifesto Humanis pertama, mulai kehilangan pijakan satu dekade setelah Manifesto itu ditulis. Saat ini diketahui bahwa skenario yang dikemukakan sebagai asal usul kehidupan oleh kaum evolusionis ateis (dan tak diragukan, humanis), seperti oleh A.I. Oparin dan J.B.S. Haldane pada tahun 1930, tidak memiliki keabsahan ilmiah; makhluk hidup tidak dapat diturunkan secara spontan dari materi tak-hidup sebagaimana diajukan oleh skenario ini. Catatan fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak berkembang melalui sebuah proses perubahan kecil yang kumulatif, tetapi muncul secara tiba-tiba dengan berbagai karakteristik yang berbeda, dan fakta ini telah diterima oleh para ahli paleontologi evolusionis sendiri sejak 1970-an. Biologi modern telah menunjukkan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari kebetulan dan hukum alam, tetapi bahwa pada setiap sistem kompleks dari organisme yang menunjukkan sebuah perancangan cerdas terdapat bukti bagi penciptaan.

Lebih-lebih lagi, klaim keliru bahwa keyakinan religius merupakan faktor yang menghambat manusia dari perkembangan dan membawanya kepada konflik telah digugurkan oleh pengalaman sejarah. Kaum humanis telah mengklaim bahwa penyingkiran kepercayaan religius akan membuat manusia bahagia dan tenteram, namun, yang terbukti justru sebaliknya. Enam tahun setelah Manifesto Humanis dipublikasikan, Perang Dunia II meletus, sebuah catatan malapetaka yang dibawa ke dunia oleh ideologi fasis yang sekuler. Ideologi humanis lainnya, komunisme, mendatangkan kekejaman yang tak terperi, pertama terhadap bangsa Uni Soviet, kemudian Cina, Kamboja, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan berbagai negara Afrika dan Amerika Latin. Sebanyak 120 juta manusia terbunuh oleh rezim atau organisasi komunis. Juga telah jelas bahwa merek humanisme Barat (sistem kapitalis) tidak berhasil membawa kedamaian dan kebahagiaan kepada masyarakat mereka sendiri ataupun kepada wilayah-wilayah lain di dunia.

Keruntuhan argumen humanisme tentang agama juga telah tampak pada lapangan psikologi. Mitos Freudian, sebuah batu pijakan dari dogma ateis semenjak awal abad kedua puluh, telah digugurkan oleh data empiris. Patrick Glynn, dari Universitas George Washington, menerangkan fakta ini di dalam bukunya yang berjudul God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World:

Seperempat abad terakhir dari abad kedua puluh tidaklah ramah terhadap pandangan psikoanalitik. Yang paling signifikan adalah ditemukannya bahwa pandangan Freud tentang agama (belum lagi sekumpulan besar masalah lain) adalah benar-benar keliru. Yang cukup ironis, riset ilmiah dalam psikologi selama dua puluh lima tahun terakhir telah menunjukkan bahwa, jauh dari sebagai penyakit saraf atau sumber dari neuroses sebagaimana dinyatakan Freud dan murid-muridnya, keyakinan agama adalah salah satu kolerasi yang paling konsisten dari kesehatan mental dan kebahagiaan yang menyeluruh. Kajian demi kajian telah menunjukkan hubungan kuat antara keyakinan dan praktik agama di satu sisi, dan tingkah laku yang sehat sehubungan dengan masalah-masalah seperti bunuh diri, penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, perceraian, depresi, bahkan mungkin mengejutkan, tingkat kepuasan seksual di dalam perkawinan, di sisi lain. 37

Singkatnya, apa yang dianggap sebagai pembenaran ilmiah di balik humanisme telah terbukti tidak sahih dan janji-janjinya gagal. Namun demikian, kaum humanis tidak meninggalkan filsafat mereka, tetapi malahan mencoba untuk menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui metode propaganda massa. Khususnya pada periode pascaperang terjadilah propaganda humanis yang intens di lapangan sains, filsafat, musik, kesusasteraan, seni, dan film. Pesan menarik namun kosong yang diciptakan oleh para ideolog humanis telah disampaikan kepada massa secara bertubi-tubi. Lagu “Imagine” karya John Lennon, penyanyi solo dari grup musik paling terkenal sepanjang masa, the Beatles, adalah contohnya:

Lagu ini terpilih sebagai “lagu abad ini” dalam beberapa jajak pendapat yang diselenggarakan di tahun 1999. Ini merupakan indikasi paling tepat tentang perasaan sentimental yang digunakan untuk menyampaikan humanisme kepada massa, karena kurangnya landasan ilmiah atau rasional humanisme. Humanisme tidak dapat menghasilkan keberatan rasional terhadap agama ataupun kebenaran yang diajarkannya, tetapi berusaha menggunakan metode sugestif semacam ini.

Ketika janji-janji Manifesto Humanis I di tahun 1933 terbukti gagal, empat puluh tahun kemudian para humanis mengajukan konsep kedua. Pada awal teks ini ada upaya untuk menjelaskan mengapa janji-janji pertama tidak membuahkan hasil. Walaupun ada fakta bahwa penjelasan ini sangat lemah, ini menunjukkan keterikatan abadi humanisme terhadap filsafat ateis mereka.

Karakteristik paling jelas dari manifesto tersebut adalah mempertahankan garis antiagama pada manifesto tahun 1933:

Sebagaimana di tahun 1933, kaum humanis tetap memercayai bahwa teisme tradisional adalah keimanan yang tak terbukti dan sudah ketinggalan zaman, khususnya keimanan akan Tuhan yang mendengarkan doa, yang dianggap hidup dan memerhatikan manusia, mendengar dan memahami, serta sanggup mengabulkan doa-doa mereka…. Kami percaya… bahwa agama-agama otoriter atau dogmatik yang tradisional, yang menempatkan wahyu, Tuhan, ritus, atau kredo di atas kebutuhan dan pengalaman manusia merugikan spesies manusia…. Sebagai orang yang tidak bertuhan, kami mengawali dengan manusia bukannya Tuhan, alam bukannya ketuhanan. 38

Ini adalah penjelasan yang sangat dangkal. Untuk memahami agama, pertama seseorang membutuhkan kecerdasan dan pemahaman agar mampu menangkap gagasan-gagasan yang dalam. Ia mesti didekati dengan tulus dan tanpa prasangka. Alih-alih, humanisme tidak lebih dari upaya dari sekumpulan orang, yang sejak awal adalah ateis dan antiagama yang bernafsu, untuk menggambarkan prasangka ini masuk akal.

Namun, upaya kaum humanis untuk menggambarkan keimanan kepada Tuhan dan agama-agama Monoteistik sebagai kredo yang tidak berdasar dan ketinggalan zaman sebenarnya bukan hal baru; hanya memperbarui sebuah klaim berusia ribuan tahun dari mereka yang mengingkari Tuhan (sejak dahulu).

Filsafat yang disebut humanisme adalah tampak lahiriah belaka dari pengingkaran akan Tuhan di zaman ini. Dengan kata lain, humanisme bukanlah cara berpikir yang baru, sebagaimana mereka yang mendukung klaimnya; ia sudah seumur dunia ini, pandangan dunia yang kuno yang umum pada mereka yang mengingkari Tuhan karena kesombongan.

Jika kita mencermati perkembangan humanisme di dalam sejarah Eropa, kita akan menemukan banyak bukti nyata bagi pernyataan ini.

Oleh Harun Yahya

Notes:

35 http://www.jjnet.com/archives/documents/humanist.htm)

Ketika Kau Meminta Matahari

0

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Yeremia 29:11

[AkhirZaman.org] Kita semua tahu persis apa saja yang harus dipersiapkan untuk menggelar suatu pesta pernikahan. Disamping daftar tamu undangan yang panjang, panggilan telepon, dan investasi finansial, kau harus memperhitungkan hal-hal yang tidak terduga. Anak laki-lakiku, Tiago, memutuskan untuk mengadakan pesta pernikahan di kebun. Kami langsung menyetujuinya, mengingat Februari di Brazil merupakan musim panas—hari-hari dengan sinar matahari yang hangat dan tidak ada kekuatiran akan hujan. Kami pergi beberapa kali ke tempat resepsi itu untuk memastikan kami memiliki rencana B, untuk berjaga-jaga jika hujan turun.

Harinya tiba. Suamiku dan aku bangun lebih pagi dan memandang angkasa dan mencoba untuk meyakinkan diri bahwa matahari akan tetap bersinar sampai pukul 5 sore. Hari itu adalah hari yang indah! Anakku berkata, “Ibu, Aku telah berdoa meminta matahari; Aku tahu bahwa Tuhan tidak akan mengecewakanku.”

Saat kami meninggalkan hotel pukul 4 sore, sekumpulan awan gelap muai tampak. Aku mulai khawatir, bukan hanya tentang pestanya namun terlebih akan iman anakku. Seluruh tamu undangan hadir tepat waktu, dan kebun itu didekor menjadi begitu indah. Biola-biola, musik—tempat itu seolah seperti surga bagiku. Semuanya sempurna! Namun rencananya berubah. Awan yang gelap dan berat datang, dan hal yang tidak diharapkan terjadi. Hujan. Hujan yang sangat lebat. Teman-teman kami meninggalkan kebun itu menuju ke suatu tempat untukberteduh. Apa yang harus dilakukan?

Mempelai pria dan wanita berdiskusi dan memutuskan untuk menikah dibawah guyuran air hujan. Pesta pernikahan itu dimulai dengan mempelai perempuan yang cantik berjalan menyusuri lorong dibawah lindungan payung yang sangat besar, dan mempelai pria yang tampak begitu bahagia menantinya dengan senyum lebar di wajahnya. Ada satu kejutan yang membuatku menangis terharu saat anakku menyanyi untuk mempelai perempuannya,”Aku berdoa pada Tuhan untuk mengirimkan matahari, namun dalam rencanaNya yang luar biasa untuk hidupku Dia mengirimkan hujan. Namun aku masih tetap percaya pada Tuhan ini, yang mengirimkan hujan ketika aku meminta matahari. Terima kasih Tuhan, untuk mempelai wanitaku yang begitu cantik, yang mau menikahiku bahkan di bawah guyuran hujan.” Pesta pernikahan itu begitu unik dan luar biasa. Sungguh merupakan hari yang tak terlupakan! Kami semua terus memuji Tuhan untuk hujan yang menyegarkan itu.

Mungkin kau meminta matahari dalam hidupmu, namun entah bagaimana kau menerima banyak hujan sebagai gantinya. Janganlah berkecil hari. Tuhan berkuasa atas semua perencanaan dan situasi dalam kehidupan kita—Dia sanggup untuk membawa hal baik dari situasi apapun. Berbahagialah di bawah sinar matahari dan nikmatilah hujan yang turun.

Setan dalam Iluminati Freemasonry

0

[AkhirZaman.org] Penafsiran baru tentang setan merupakan inti ajaran Iluminati. Mereka menganggap bahwa setan adalah malaikat yang jatuh dari surga dan sengaja “dibumikan”, yaitu untuk menebus dosanya dengan cara menjadi penyelamat bagi umat manusia dari kepalsuan agama Kristen. Mereka menganggap bahwa kesalahan fatal umat Kristen adalah menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan gereja sebagai pusat dogma yang menjadi “penjara” kebebasan manusia.

Mereka menganggap tuduhan kepada setan bahwa ia sebagai makhluk yang sesat dan berdosa adalah salah sama sekali. Justru, setan adalah lambang dari keberanian, keterbukaan, dan rasa tanggung jawab. Sikapnya yang membangkang kepada Tuhan bukanlah sebuah kesalahan, melainkan tanggung jawab dan rasa cintanya terhadap manusia. Setan adalah sosok malaikat yang berani mengambil risiko dalam rangka memberikan pelajaran demokrasi kepada manusia. Setan adalah “bapaknya demokrasi” dan “bapaknya kebebasan”, yang memberikan semangat paling orisinal dalam memperjuangkan demokrasi dan kebebasan.

Sebagai konsekuensinya, setan menerima hukuman, sementara di lain pihak, ia menganggap dirinya sebagai “Divinity Lost”.

Sebagai konsekuensinya, setan menerima hukuman, sementara di lain pihak, ia menganggap dirinya sebagai malaikat yang turun (the fallen angel). Hukuman yang sekaligus sebagai misi suci adalah membela martabat manusia. Tentu saja, hal ini banyak diprotes dan menjadi bahan perdebatan diantara kaum Yahudi dan Kristen sebagai upaya untuk memporak-porandakan agama di muka bumi. Juga sekaligus menodai makna dasar demokrasi dan kebebasan itu sendiri. Akan tetapi, Alkitab sendiri penuh dengan pernyataan yang terbuka untuk berbagai penafsiran (ditafsir secara berbeda-beda–ed) tentang hal ini, sebagaimana beberapa contoh sebagai berikut.

Lukas 10: 17-18 17 
“Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”

Wahyu 12: 3-4
“Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga (Setan. Ay 9-ed)merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.”

Yesaya 23: 8
“Siapakah yang memutuskan ini atas Tirus, kota yang pernah menghadiahkan mahkota, yang saudagar-saudagarnya pembesar-pembesar dan pedagang-pedagangnya orang-orang mulia di bumi?”

 Ayub 1: 6; 2: 1
“Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.”

Setan adalah “roh” yang diiringi anak buahnya diturunkan ke bumi untuk menyempurnakan misi penyelamatan manusia (the fallen angel and the savior) mempunyai misi yang mulia, yaitu mengangkat manusia untuk hidup di bumi dengan sejahtera.

Cara kerja setan seperti digambarkannya bagaikan seorang “pedagang” dengan merujuk kepada Yehezkiel 28:16.13 “Pedagang” yang merupakan terjemahan dari rekulla (bahasa Yahudi) dari kata asli rakal atau rakil yag artinya: ‘tukang umpat, fitnah’, memberikan kesan bahwa setan pada dasarnya adalah “roh kebenaran” yang cara-caranya bersifat bebas, penuh persaingan, dan berorientasi pada keuntungan. Mereka menganggap bahwa selama ini umat Kristen telah salah tafsir terhadap misi setan yang mulia. Mereka hanya melihat sisi gelap dari setan sebagai “tuhan kegelapan”, padahal misi akhir dari setan adalah menjadikan manusia untuk dapat menikmati kehidupan surgawi sebagaimana awal penciptaannya.

Setan merupakan simbol dari “roh” (devil, spirit, dan demon) yang akan menyucikan manusia dan akan mendirikan satu dunia baru: menjadi penguasa dan hakim di muka bumi –sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar (Yohanes 12: 31).

Setan memiliki sifat suci, sebagaimana malaikat pula mengemban amanat untuk mewujudkan kerajaan di bumi dan menunjukkan kemegahannya. Dan iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya (Matius 4: 8).

Mereka yang memberikan pelayanan dan penyembahah kepada setan (satanic worship) akan mendapatkan pencerahan dan berhak untuk memperoleh kemenangan kerajaan serta ikut mewujudkan dunia baru. Untuk itu, kaum Iluminasi meyakini bahwa Kristus yang sebenarnya adalah Yahweh atau Jehovah, yang kemudian menjadi agama kontroversial di kalangan Kristen, karena ajarannya yang secara sangat halus menyisipkan misi anti-Kristus yang mana seharusnya membawa manusia untuk menerima setan sebagai malaikat penolong.

Sumber: http://www.rykers.blogspot.com/

Cara Tuhan Menjawab Doa Kita

0

[AkhirZaman.org] Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan ke kota Chicago di Illinois. Sebenarnya perbuatan “hitchhiking” ini melanggar hukum dan sangat berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain bagi tentara ini kecuali melakukan hal itu.

Tiba-tiba sebuah limousine warna hitam menghampiri tentara itu dan memberikan tumpangan. Tentara dan pemilik limousine tersebut saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari mana, kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus membisikkan dalam hati tentara ini untuk membagikan berita mengenai keselamatan di alam Kristus kepada pemilik limousine ini. Tentara itu menolak bisikan Roh tersebut, karena pikirnya, masakan saya habis melanggar hukum tiba2 memberitakan Kristus, dan terlebih lagi karena tentara ini TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan diturunkan di tengah jalan.

Tapi bisikan Roh Kudus tersebut sedemikian kuat sehingga tentara ini tidak tahan lagi dan berkata kepada pemilik limousine ini, “Pak… boleh nggak saya menanyakan masalah pribadi?”

“Oh, boleh saja,” jawab Bapak ini, “Pertanyaan apa?” “Kalau misalnya Bapak meninggal dunia besok pagi, Bapak kira-kira akan masuk surga atau masuk neraka?” “Kamu tahu nggak?” jawab Bapak ini, “Sesaat sebelum saya memberimu tumpangan, saya juga tiba-tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka.” “Bapak mau nggak saya beritahu caranya masuk surga?” tanya tentara ini. “Oh, tentu saja mau,” jawab Bapak itu.

Tentara itu lalu mulai membagikan berita keselamatan mengenai Yesus Kristus dan menantang Bapak ini untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Bapak itu bersedia menerima Yesus, dan ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mengajak tentara itu membimbing dia berdoa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Air mata meleleh di pipi Bapak ini. Ia mengatakan, “kamu tahu nggak? Malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar bagi hidup saya, saya nggak akan pernah melupakan apa yang kamu sudah lakukan bagi hidup saya Chicago, ketika tentara ini mohon diri (turun dari mobil), Bapak itu memberikan satu kartu nama sambil berkata, “Ketahuilah… hari ini anda sudah melakukan hal yang sangat penting dalam hidup saya. Kapan-kapan kalau main ke Chicago hubungilah saya di alamat ini.” dan tak lama kemudian mereka berpisah.

Waktu lima tahun sudah berlalu dan tentara ini kemudian kembali berkunjung ke kota Chicago, dan ia ingat akan kartu nama yang diberikan oleh Bapak pemilik limousine ini kepadanya. Tentara ini ingin tahu kabar mengenai Bapak tersebut, dan ia datang ke alamat yang tertera di kartu nama tersebut, dan ia sampai ke sebuah gedung pencakar langit kantor pusat sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Ia memberikan kartu tersebut kepada satpam, dan satpam itu sangat terkejut dan bertanya, “Dari mana kamu dapatkan kartu ini?” Tentara itu menjawab, “Yang empunya kartu itu sendiri yang memberikannya kepada saya.” sehingga satpam itu menjawab, “Kamu naik ke lantai paling atas, sampai sana belok kiri dan kamu tanya pada sekretaris yang ada di sana.”

Tentara itu naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama itu kepada sekretaris yang ada di sana yang juga sangat terkejut, “Dari mana anda dapatkan kartu ini?”

Jawab tentara itu, “Wah… panjang ceritanya… tapi beliau sendiri yang memberikannya kepada saya.” “Bapak ini sekarang tidak ada di sini…apakah anda ingin bertemu dengan istrinya?” “Boleh”, jawab tentara itu, dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang adalah Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut. “Dari mana kamu peroleh kartu ini?” tanya ibu (istri) tersebut.

Tentara itu menceriterakan ihwal pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak itu menerima Yesus sebagai penyelamatnya. Mendengar itu semua meledaklah tangis Ibu tersebut. Ia menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan tentara itu, limousine tersebut memperoleh kecelakaan yang sangat fatal yang menewaskan Bapak tersebut. Ibu itu mengatakan bahwa bertahun-tahun ia berdoa supaya suaminya diselamatkan, dan ia mengira bahwa suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia begitu marah kepada Tuhan dan meninggalkan gereja dan pelayanannya.

Apa yang dilakukan oleh tentara itu adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah penting lagi ialah CARA Allah mengabulkan doa ibu itu.

Ibu itu sadar bahwa Allah BEKERJA di dalam doa2 yang disampaikannya TANPA memberitahu Ibu tersebut bahwa doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN.
Dari kisah ini kita bisa belajar:

HARUSKAH Tuhan itu memberitahu kita apabila Ia bekerja dalam rangka mengabulkan doa-doa kita?
TIDAKKAH mata iman kita itu bisa melihat bahwa di balik doa
yang SEPERTINYA tidak dikabulkan oleh Tuhan itu TERNYATA Tuhan bekerja untuk mengabulkan doa2 kita?
Sedemikian cepatnyakah kita MENUDUH bahwa Tuhan itu tidak setia, Tuhan itu berbohong, Tuhan itu tidak menjawab doa-doa kita, dan Tuhan itu tidak berkenan atas doa-doa kita?
HARUSKAH Allah itu mengabulkan doa kita dengan cara yang SESUAI dengan cara yang kita sodorkan kepada Tuhan? Apakah kita sudah sedemikian “dijangkiti” oleh “doa instan” yang “harus dikabulkan hari ini juga”,”harus dikabulkan tahun ini juga” dan lain sebagainya?

Dekat Dengan Alam, Dekat Dengan Pencipta

0

[AkhirZaman.org] Sumber Pelajaran yang Tidak Pernah Habis.  Sesudah Alkitab, alam harus menjadi buku pelajaran kita yang besar. Kepada anak kecil, yang belum sanggup untuk belajar dari lembaran‑lembaran buku atau belum dapat dibiasakan kepada kegiatan yang tetap di dalarn ruangan kelas, maka alam menampilkan satu sumber pengajaran dan kesukaan yang tidak pernah habis. Hati yang belum dikeraskan dengan berhubungan dengan yang jahat akan cepat untuk menyadari hadirat‑Nya yang memenuhi segala sesuatu yang diciptakan. Telinga yang belum dituliskan oleh keributan dunia ini bersifat peka terhadap Suara yang berbicara melalui bahasa alam. Dan bagi mereka yang sudah lanjut usia, yang senantiasa membutuhkan suaranya untuk mengingatkan akan perkara‑perkara yang rohani dan baka, maka pelajaran‑pelajaran dari alam juga akan menjadi suatu sumber kesukaan dan pengajaran.

Digunakan Sebagai Sebuah Buku Pelajaran di Eden. Segenap dunia alamiah dimaksudkan untuk menjadi sebagai satu alat penafsir akan perkara‑perkara yang berhubungan dengan Allah. Kepada Adam dan Hawa di rumah mereka di Eden, alam penuh dengan pengetahuan akan Allah, penuh dengan petunjuk‑petunjuk ilahi. Kepada telinga mereka yang peka hal itu merupakan sebuah nyanyian dengan suara hikmat. Hikmat yang diucapkan kepada mata dan diterima ke dalam hati, oleh karena mereka berhubungan dengan Allah di dalam hasil ciptaan‑Nya.

Buku alam, yang membentangkan di hadapan mereka pelajaran‑pelajaran­nya yang hidup itu, merupakan satu sumber pengajaran dan kesukaan yang tidak pernah habis. Pada setiap helai daun di hutan dan batu di gunung. Di dalam setiap bintang yang bersinar, di atas bumi, laut dan angkasa, nama Allah tertulis. Baik dengan makhluk yang hidup dan benda yang mati—dengan daun, bunga dan pohon, dan dengan setiap makhluk hidup, mulai dari binatang‑binatang raksasa di dalam air sampai kepada benda‑benda kecil yang melayang di bawah sinar matahari—penghuni Eden itu telah berhubungan, sambil mengumpulkan dari masing‑masing mereka rahasia kehidupannya. Kemuliaan Allah di langit, bumi‑bumi yang tidak terhitung banyaknya di dalam peredaran mereka yang teratur itu, “melayangnya awan‑awan” (Ayub 37:16), rahasia cahaya dan suara, tentang siang dan malam—semuanya itu merupakan pokok pelajaran murid‑murid sekolah yang pertama di dunia ini.

Pelajaran‑pelajaran Tambahan Semenjak Kejatuhan Manusia ke dalam Dosa. Sekalipun bumi ini sudah dirusak oleh kutuk, alam masih harus merupakan buku pelajaran bagi manusia. Sekarang alam tidak bisa menampilkan hanya yang baik saja; oleh karena kejahatan hadir di mana‑mana, menodai bumi, laut dan udara dengan jamahannya yang kotor itu. Di mana dulunya hanya tertulis tabiat Allah, pengetahuan akan hal yang baik, sekarang ini tabiat setan, pengetahuan yang jahat juga tertulis di atasnya. Dari alam, yang sekarang ini menyatakan pengetahuan akan yang baik dan yang jahat, manusia harus senantiasa menerima amaran‑amaran sehubungan dengan akibat‑akibat dosa.

Alam Memberikan llustrasi kepada Pelajaran‑pelajaran Alkitab. Banyak ilustrasi dari alam digunakan oleh penulis‑penulis Alkitab; dan apabila kita mengamat‑amati perkara‑perkara yang ada di dalam alam ini, maka kita akan disanggupkan, di bawah pimpinan Roh Kudus, untuk mengerti pelajaran‑pelajaran Firman Allah dengan lebih sempurna.

Di dalam dunia alamiah Allah telah menempatkan di dalam tangan anak‑anak manusia kunci untuk membuka gudang perbendaharaan sabda‑Nya. Yang tidak kelihatan telah dijelaskan oleh yang kelihatan; hikmat ilahi, kebenaran yang kekal, anugerah yang tidak terbatas, dapat dipahami melalui perkara‑perkara yang telah dijadikan Allah.

Anak‑anak harus diberi dorongan untuk menyelidiki di dalam alam akan bahan‑bahan pelajaran yang akan menjelaskan pengajaran Alkitab, menyelidiki di dalam Alkitab perumpamaan‑perumpamaan yang diambil dari alam. Mereka harus menyelidiki, baik di dalam alam dan Kitab Suci, setiap benda yang menggambarkan Kristus, dan yang digunakan‑Nya untuk  menjelaskan kebenaran. Dengan cara demikian mereka akan belajar untuk melihat Dia di dalam pohon dan pohon anggur, di dalam bunga bakung dan bunga mawar, di dalam matahari dan bintang. Mereka bisa belajar untuk mendengar suara‑Nya di dalam nyanyian burung‑burung, di dalam desiran pepohonan, di dalam gemuruh guntur, dan di dalam deru lautan. Dan setiap benda di dalam alam akan menceritakan kembali kepada mereka pelajaran‑pelajaran‑Nya yang indah itu.

Kepada mereka yang berkenalan dengan Kristus dengan cara demikian, bumi ini tidak akan pernah lagi menjadi satu tempat yang sunyi dan sepi. Itu akan menjadi rumah Bapa mereka, yang dipenuhi dengan hadirat‑Nya  yang dulunya tinggal di antara manusia.

Alkitab Menafsirkan Rahasia‑rahasia Alam. Seorang anak, apabila ia berhubungan dengan alam, akan melihat adanya sebab‑sebab untuk menjadi susah. Tidak dapat tidak ia akan menyadari adanya pekerjaan dari kuasa‑kuasa yang berlawanan. Di dalam hal inilah alam membutuhkan satu alat untuk menafsirkannya. Dengan memandang kepada sesuatu yang jahat yang nyata di dalam dunia alamiah sekalipun, semua orang memperoleh pelajaran yang menyedihkan yang sama, “Seorang musuh yang melakukannya.” Matius 13:28.

 

Hanya di dalam terang yang memancar dari bukit Golgota pengajaran alam dapat dibaca dengan benar. Melalui cerita yang terjadi di Betlehem dan di salib itu biarlah dinyatakan bagaimana kebaikan akan mengalahkan kejahatan, dan bahwa setiap berkat yang datang kepada kita adalah merupakan satu pemberian dari penebusan.

Di dalam onak dan duri, di dalam semak dan lalang, digambarkan kejahatan yang telah merusak dan menodai. Di dalam nyanyian burung dan kuncup yang mekar, di dalam hujan dan sinar matahari, di dalam angin pada musim panas dan embun yang lembut, di dalam berlaksa‑laksa benda‑benda alam, mulai dari pohon raksasa di hutan sampai kepada tanaman lembut yang tumbuh di akarnya, terlihat kasih yang menyembuhkan. Dan alam masih tetap menceritakan kepada kita tentang kebajikan Allah.

Pelajaran‑pelajaran di dalam Ruang Kelas yang Ideal. Sebagaimana penghuni Eden belajar dari halaman‑halaman buku alam, sebagaimana Musa melihat tulisan tangan Allah di atas padang dan pegunungan Arab, dan Yesus yang masih kanak‑kanak di lereng bukit di Nazaret, demikian pula anak‑anak zaman sekarang ini bisa belajar tentang Dia. Yang tidak kelihatan dijelaskan oleh yang kelihatan. Pupuklah Rasa Cinta terhadap Alam. Biarlah ibu . . . mengambil waktu untuk memupuk di dalam dirinya sendiri dan di dalam diri anaknya suatu rasa cinta terhadap perkara‑perkara yang indah di dalam alam. Biarlah ia menunjukkan mereka kepada kemuliaan yang terbentang di langit, kepada ribuan bentuk yang indah yang menghiasi bumi, dan kemudian menceritakan kepada mereka tentang Dia yang telah menjadikan semuanya itu. Dengan cara demikian ia akan dapat menuntun pikiran yang masih muda itu kepada Khaliknya, dan membangkitkan di dalam hati mereka sikap hormat dan kasih bagi Yang telah memberikan setiap berkat itu. Padang‑padang dan bukit ruang untuk menghadap di dalam alam—haruslah menjadi ruang kelas bagi anak‑anak kecil. Perbendaharaan alam harus menjadi buku pelajaran mereka. Pelajaran‑pelajaran yang ditanamkan di dalam pikiran mereka dengan cara demikian tidak akan cepat dilupakan….

Para orang tua dapat berbuat banyak untuk menghubungkan anak‑anak mereka dengan Allah dengan cara mendorong mereka untuk mencintai benda‑benda alam yang telah diberikan‑Nya kepada mereka, dan untuk menyadari tangan Yang Memberi di dalam segala sesuatu yang telah mereka terima itu. Tanah hati itu dengan cara demikian dapat dipersiapkan sebelumnya untuk ditaburi dengan benih‑benih kebenaran yang indah, yang pada waktunya akan bersemi dan menghasilkan panen yang berkelimpahan.”

Turut serta dengan Burung‑burung dalam Nyanyian Pujian. Anak‑anak kecil terutama sekali. harus datang dekat kepada alam. Gantinya dikekang oleh belenggu mode‑mode, biarlah mereka bebas seperti anak domba, bermain‑main di bawah sinar matahari yang segar dan indah itu. Arahkan mereka kepada semak belukar dan bunga‑bungaan, rumput‑rumput dan pohon‑pohon yang tinggi, dan biarlah mereka menjadi biasa dengan bentuk‑bentuknya yang indah, beraneka ragam dan lembut itu. Ajarlah mereka untuk melihat hikmat dan kuasa Allah di dalam hasil ciptaan‑Nya, dan sementara hati mereka dipenuhi oleh kesukaan dan kasih yang disertai rasa syukur, biarlah mereka ikut serta dengan burung‑burung dalam nyanyian pujian mereka.

Didiklah anak‑anak kecil dan orang muda untuk merenung‑renungkan hasil pekerjaan Seniman Agung itu, dan meniru kelemah-lembutan alam yang menarik itu di dalam pembangunan tabiat mereka. Apabila kasih Allah memenangkan hati mereka, biarlah mereka membawa ke dalam hari mereka keindahan kesucian itu. Dengan cara demikianlah mereka akan menggunakan kesanggupan‑kesanggupan mereka untuk menjadi berkat bagi orang lain dan kemuliaan bagi Allah.

Alihkan Mereka dari Alam kepada Allahnya Alam. Anak‑anak perlu diberi pelajaran yang akan menumbuhkan di dalam diri mereka keberanian untuk melawan kejahatan. Alihkan mereka dari alam kepada Allahnya alam, dan dengan demikian mereka akan berkenalan dengan Khalik itu. Bagaimanakah cara yang terbaik bagi anda untuk mengajar anak‑anak anda untuk melayani dan memuliakan Allah? Haruslah menjadi pertanyaan yang memenuhi pikiran para orang tua. Jikalau segenap sorga menaruh perhatian di dalam kesejahteraan umat manusia, tidakkah kita akan berusaha dengan giat untuk bertindak menurut kesanggupan kita demi kesejahteraan anak‑anak kita?

Mempelajari Alam akan Menguatkan Pikiran. Kemuliaan Allah dinyatakan di dalam hasil pekerjaan tangan‑Nya. Di sini terdapat rahasia‑rahasia yang bilamana diselidiki akan menguatkan pikiran. Pikiran‑pikiran yang telah diasyikkan dan dirusakkan oleh bacaan‑bacaan dongeng bisa memperoleh sebuah buku yang terbuka di dalam alam, dan membaca kebenaran di dalam hasil pekerjaan Allah di sekeliling mereka. Semua orang dapat memperoleh tema untuk dipelajari di dalam daun yang biasa dari pepohonan di hutan, lembaran‑lembaran rumput yang menutupi bumi dengan permadaninya yang hijau itu, tanaman dan bunga‑bungaan, pohon‑pohon yang tinggi di hutan, gunung‑gunung yang megah, batu‑batu karang, lautan yang selalu bergelora, berkas‑berkas cahaya yang indah yang menghiasi langit dan menjadikan malam indah, kekayaan sinar matahari yang tidak pernah habis‑habisnya itu, keindahan bulan yang tenang itu, sejuknya musim dingin, teriknya musim panas, musim yang bertukar dan berubah‑ubah, dengan teratur dan serasi, yang dikendalikan oleh kuasa yang tidak terbatas itu; di dalam semuanya ini terdapat bahan pelajaran yang memerlukan pemikiran yang dalam dan imajinasi yang luas.

Jikalau orang‑orang yang semberono dan suka mencari kepelesiran membiarkan pikiran mereka untuk memikir‑mikirkan perkara‑perkara yang nyata dan benar, maka tak dapat tidak hatinya akan dipenuhi oleh sikap hormat, dan mereka akan mengagungkan Allah alam itu. Direnung‑renungkan dan dipelajarinya tabiat Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam hasil ciptaan‑Nya akan membuka satu ladang pemikiran yang akan menarik pikiran dari hiburan‑hiburan yang murahan, merusak dan melemahkan.

Pengetahuan akan pekerjaan dan jalan‑jalan Allah baru kita mulai peroleh di dunia ini, pelajaran ini akan diteruskan sepanjang zaman kekekalan. Allah telah menyediakan bagi manusia bahan‑bahan pemikiran yang akan menggiatkan setiap kesanggupan berpikir kita. Kita dapat membaca tabiat Khalik itu di dalam langit yang di atas dan di bumi yang di bawah, sambil memenuhi hati kita dengan rasa syukur dan terima kasih. Setiap syaraf dan perasaan akan memberikan sambutan kepada pernyataan kasih Allah di dalam pekerjaan‑Nya yang ajaib itu.

Alam dan Alkitab adalah Buku Pelajaran Yesus. Pendidikan Yesus diperoleh dari sumber‑sumber yang telah ditetapkan oleh sorga, dari pekerjaan yang berguna, dari pelajaran Alkitab, dari alami dan dari pengalaman‑pengalaman hidup—buku‑buku pelajaran Allah, yang penuh dengan petunjuk‑petunjuk kepada semua orang yang mau memberikan tangan yang sukarela, mata yang melihat dan hati yang mengerti semuanya itu.

Pengenalan‑Nya akan Alkitab menunjukkan betapa tekunnya tahun‑tahun permulaan hidup‑Nya telah diabdikan untuk mempelajari Firman Allah. Dan terbentang di hadapan‑Nya terdapat perpustakaan dari hasil pekerjaan Allah. Ia yang telah menjadikan segala sesuatu mempelajari pelajaran‑pelajaran yang dituliskan oleh tangan‑Nya sendiri di atas bumi dan laut dan langit. Terpisah dari jalan‑jalan dunia yang jahat itu, Ia telah mengumpulkan perbendaharaan ilmu pengetahuan ilmiah dari alam. Ia mempelajari kehidupan tanaman dan binatang dan kehidupan manusia. Dari tahun‑tahun permulaan hidupnya Ia telah dipenuhi oleh satu tujuan; Ia hidup untuk menjadi berkat bagi orang lain. Untuk hal ini Ia telah menemukan sumbernya di dalam alam; buah‑buah pikiran yang baru sehubungan dengan jalan-jalan dan cara‑caranya terlintas di dalam pikiran‑Nya apabila Ia mempelajari kehidupan tanaman dan hewan….

dengan demikian kepada Yesus makna Firman dan pekerjaan Allah telah diungkapkan, sementara Ia berusaha untuk memahami sebab musabab segala perkara. Makhluk‑makhluk sorga adalah sahabat‑sahabat‑Nya, dan peradaban yang ditandai oleh pikiran dan percakapan yang suci adalah milik‑Nya. Dari sejak pikiran‑Nya mulai berkembang Ia senantiasa bertumbuh di dalam anugerah dan pengetahuan akan kebenaran.

Setiap anak dapat memperoleh pengetahuan sebagaimana halnya Yesus. Apabila kita berusaha untuk berkenalan dengan Bapa kita yang di sorga melalui Sabda‑Nya, maka malaikat‑malaikat akan datang dekat. Pikiran kita akan dikuatkan, tabiat kita akan ditinggikan dan diperhalus.

Alam Digunakan Yesus di dalam Pengajaran‑Nya. Guru yang Agung itu membawa para pendengar‑Nya untuk berhubungan dengan alam, agar mereka dapat mendengarkan suara yang berbicara di dalam segala perkara yang telah diciptakan; dan apabila hati mereka menjadi lembut dan pikiran mereka menjadi peka, maka Ia menolong mereka untuk menafsirkan pengajaran‑pengajaran rohani dari segala pemandangan yang dilihat oleh mata mereka. Perumpamaan‑perumpamaan, oleh mana Ia senang untuk mengajarkan pelajaran kebenaran, menunjukkan betapa terbukanya roh‑Nya itu kepada pengaruh alam, dan betapa Ia senang untuk mengumpulkan pengajaran rohani dari lingkungan hidup sehari‑hari.

Burung‑burung di udara, bunga bakung di padang, penabur dan benih gembala dan domba—dengan semuanya ini Kristus telah menjelaskan kebenaran yang baka. Ia mengambil perumpamaan juga dari kejadian‑kejadian dalam hidup, pengalaman‑pengalaman yang biasa kepada para pendengarnya‑‑ragi, harta yang tersembunyi, permata, jala ikan, mata uang yang hilang, anak yang hilang, rumah di atas batu dan pasir. Di dalam pelajaran‑pelajaran‑Nya terdapat sesuatu yang menarik kepada setiap pikiran, dan menjamah setiap hati. Dengan demikian tugas sehari‑hari, gantinya merupakan edar pekerjaan menetap, dipenuhi oleh pemikiran‑pemikiran yang lebih luhur, telah disemarakkan dan ditinggikan oleh alat‑alat pengingat yang terus‑menerus daripada yang rohani dan yang tidak kelihatan.

Demikian pula hendaknya cara kita mengajar. Biarlah anak‑anak belajar untuk  melihat di dalam alam satu pernyataan daripada kasih dan hikmat Allah; biarlah pemikiran akan Dia dihubungkan dengan burung dan bunga dan pohon; biarlah segala perkara yang kelihatan kepada mereka menjadi alat‑alat penafsir daripada perkara‑perkara yang tidak kelihatan, dan segala kejadian  dalam hidup ini menjadi satu alat pengajaran ilahi. 

Sementara mereka mulai mempelajari pelajaran‑pelajaran di dalam segala hasil ciptaan dan pengalaman‑pengalaman hidup dengan cara demikian itu, tunjukkan bahwa undang‑undang yang sama yang memerintah benda‑benda dalam alam dan peristiwa‑peristiwa dalam kehidupan harus mengendalikan kita Bahwa semuanya itu telah diberikan demi kebaikan kita, dan bahwa hanya di dalam penurutan kepada hal itu kita bisa memperoleh sukses dan kebahagiaan yang sejati.

Ellen G White

Bentuklah Ranting Anggur Itu

0

[AkhirZaman.org] Pemerintahan Orang Tua Harus Menjadi Suatu Bahan Pelajaran. Pekerjaan orang tua jarang dilaksanakan sebagaimana mestinya…. Para orang tua,  sudahkah engkau mempelajari pemerintahan orang tua agar engkau dapat dengan bijaksana mendidik kemauan dan perasaan anak‑anakmu? Ajarlah ranting‑ranting yang masih muda ini untuk bergantung kepada Allah. Tidaklah cukup bagimu sekedar berkata, Lakukanlah ini, atau, Buatlah itu, dan kemudian sama sekali mengabaikan dan melupakan apa yang telah engkau perintahkan itu, dan anak-anakpun tidak peduli untuk melaksanakan perintahmu itu. Sediakan jalan bagi anakmu untuk menurut perintahmu dengan hati yang senang, ajarlah ranting‑ranting yang muda itu bergantung kepada Yesus…. Ajarlah mereka untuk meminta pertolongan kepada Tuhan di dalam perkara‑perkara yang kecil dalam kehidupan; untuk menyadari dengan sepenuhnya akan tugas‑tugas yang kecil yang harus dilaksanakan; supaya menjadi berguna di dalam rumah tangga. Jikalau kamu tidak mendidik mereka, maka ada satu yang mau untuk mendidiknya, oleh karena setan selalu menunggu‑nunggu kesempatan untuk menaburkan benih‑benih lalang di dalam hati’

Hadapi Tugas dengan Roh yang Tenang dan Hati yang Penuh Kasih. Saudariku, sudahkah Allah mempercayakan kepadamu satu tugas sebagai seorang ibu? . . . Engkau perlu mempelajari metode yang benar dan memperoleh cara‑cara untuk mendidik anak‑anakmu yang masih kecil, agar supaya mereka dapat memeliharakan jalan Tuhan. Engkau perlu untuk selalu berusaha memperoleh taraf yang tertinggi daripada perkembangan pikiran dan jiwa, agar engkau dapat menghadapi tugas mendidik dan melatih anak‑anakmu dengan satu roh yang tenang dan satu hati yang penuh kasih; agar engkau dapat mempengaruhi mereka dengan cita‑cita yang suci, dan memperkembangkan di dalam diri mereka suatu kesukaan terhadap perkara‑perkara yang jujur, bersih dan suci. Sebagai seorang anak Allah yang rendah hati, belajarlah di dalam sekolah Kristus; berusahalah senantiasa untuk memperbaiki kesanggupanmu, agar engkau dapat melaksanakan pekerjaan yang lengkap dan sempurna di dalam rumah tangga, baik oleh pengajaran dan teladan.

Pengaruh Suatu Pembawaan yang Tenang dan Lemah Lembut. Sedikit saja orang yang menyadari pengaruh suatu pembawaan hidup yang lemah lembut dan teguh, sekalipun di dalam hal memelihara seorang bayi. Ibu atau pengasuh yang tidak sabar dan pemarah dapat menimbulkan kegelisahan di dalam diri anak yang ada di atas pangkuannya, sedangkan suatu pembawaan yang lemah lembut cenderung untuk menenangkan syaraf anak yang kecil itu.

Teori‑teori Harus Diuji. Mempelajari buku‑buku hanyalah memberikan sedikit manfaat, kecuali buah‑buah pikiran yang diperolehnya dapat diterapkan di dalam kehidupan yang praktis. Namun demikian usul‑usul orang lain yang paling berharga sekalipun janganlah dituruti tanpa dipikirkan dan disaring lebih dulu. Sekaliannya itu boleh jadi tidak akan dapat disesuaikan dengan cara yang sama kepada keadaan dari setiap ibu, atau kepada sifat serta kecenderungan yang tertentu daripada setiap anak yang ada di dalam keluarga. Biarlah ibu mempelajari dengan saksama pengalaman orang lain, perhatian perbedaan antara metode mereka dengan metodenya sendiri, dan dengan teliti menguji cara‑cara yang nampaknya amat berguna.

Metode yang Digunakan Zaman Dulu. Dari sejak zaman dahulu kala orang‑orang yang setia di kalangan bangsa Israel telah memberikan perhatian yang dalam terhadap soal pendidikan. Tuhan telah memerintahkan agar anak‑anak, bahkan semenjak masa bayinya, harus diajar tentang kebajikan‑Nya dan kebesaran‑Nya, terutama sebagaimana yang telah dinyatakan di dalam hukum‑Nya dan ditunjukkan di dalam sejarah bangsa Israel. Melalui nyanyian dan doa, dan pelajaran‑pelajaran dari Kitab Suci, yang disesuaikan kepada pikiran yang baru saja terbuka itu, para bapa dan ibu harus mengajar anak‑anak mereka bahwa hukum Allah itu adalah suatu pernyataara tabiat‑Nya, dan bahwa apabila mereka menerima prinsip‑prinsip daripada hukum itu ke dalam hati mereka, maka peta Allah akan tertanam di dalam pikiran dan jiwa. Baik di dalam sekolah dan rumah tangga, banyak daripada pengajaran itu diberikan secara lisan, tetapi anak‑anak muda juga diajar untuk membaca tulisan Ibrani; dan gulungan‑gulungan kitab Perjanjian Lama terbuka untuk mereka pelajari.

Ajarlah dengan Manis Budi dan Kasih. Adalah merupakan pekerjaan khusus daripada para bapa dan ibu untuk mengajar anak‑anak mereka dengan manis budi dan kasih. Mereka harus menunjukkan bahwa sebagai orang tua mereka adalah orang‑orang yang harus memegang kendali, dan memerintah, dan bukan untuk diperintah oleh anak‑anak mereka. Mereka harus mengajarkan bahwa penurutan dituntut dari mereka.

Roh yang gelisah dengan sendirinya cenderung untuk berbuat yang tidak baik; pikiran yang aktif, jikalau tidak diisi oleh perkara‑perkara yang lebih baik, akan memperhatikan apa yang akan diusulkan oleh setan. Anak­-anak perlu . . . untuk diajar, dituntun di jalan yang selamat, dilindungi dari kejahatan, dimenangkan oleh sifat manis budi, dan diteguhkan dalam perbuatan yang baik.

Para bapa dan ibu, engkau mempunyai suatu tugas yang khidmat untuk dilaksanakan. Keselamatan kekal daripada anak‑anakmu bergantung atas tindakan‑tindakan yang engkau lakukan. Bagaimanakah engkau dapat dengan berhasil mendidik anak‑anakmu? Bukan dengan marah‑marah, karena itu tidak berguna. Berbicaralah kepada anak‑anakmu seolah‑olah engkau mempunyai kepercayaan di dalam pemikiran mereka. Perlakukan mereka dengan manis budi, lemah lembut, dan dengan kasih. Ceritakan kepada mereka apa yang dikehendaki Allah untuk mereka kerjakan. Katakan kepada mereka bahwa Allah mau agar mereka dididik dan dilatih untuk menjadi orang‑orang yang akan bekerja sama dengan Dia. Bilamana engkau melaksanakan bagianmu, maka engkau dapat berharap bahwa Tuhan akan melaksanakan bagian‑Nya.

Ambil Waktu untuk Bertukar Pikiran. Setiap ibu harus mengambil waktu untuk bertukar pikiran dengan anak‑anaknya, untuk memperbaiki kesalahan mereka, dan dengan sabar mengajarkan kepada mereka jalan yang benar.

Lakukan Cara yang Berbeda‑beda dalam Mendidik. Sikap yang amat berhati‑hati harus dimiliki dalam mendidik anak‑anak muda, untuk mengadakan perubahan dalam cara mendidik sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan digunakannya kuasa pikiran yang tinggi dan agung itu…. Hanya sedikit saja yang menyadari kebutuhan yang terutama daripada pikiran, dan bagaimana menuntun pikiran yang sedang berkembang, kuasa berpikir dan perasaan yang sedang bertumbuh daripada anak‑anak muda itu.

Ajarkan Pelajaran‑pelajaran yang Pertama di Alam Terbuka. Para ibu, biarkanlah anak‑anak kecil bermain di alam terbuka; biarlah mereka mendengarkan nyanyian‑nyanyian burung dan belajar akan kasih Allah

sebagaimana yang dinyatakan dalam hasil kerja‑Nya yang indah itu. Ajarkanlah kepada mereka pelajaran‑pelajaran yang sederhana dari buku alam dan perkara‑perkara yang ada hubungan dengan semuanya itu; dan apabila pikiran mereka mulai meluas, pelajaran‑pelajaran dari buku‑buku bisa ditambahkan dan ditanamkan dengan teguh di dalam ingatan mereka.”

Mengusahakan kebun adalah pekerjaan yang baik bagi anak‑anak dan orang muda. Hal itu membawa mereka ke dalam hubungan yang langsung dengan alam dan Allahnya alam. Dan agar supaya mereka memperoleh keuntungan ini, sedapat‑dapatnya harus ada, yang berhubungan dengan sekolah kita, taman bunga yang luas dan tanah untuk bertani yang luas.

Satu pendidikan di tengah‑tengah keadaan lingkungan seperti ini adalah sesuai dengan petunjuk‑petunjuk yang telah diberikan Allah untuk menjadi pelajaran bagi orang muda….

Kepada anak‑anak dan orang muda yang gugup, yang mendapati bahwa pelajaran‑pelajaran dari buku itu meletihkan dan sukar untuk diingat, hal ini terutama sekali menguntungkan. Terdapat kesehatan dan kebahagiaan bagi dia di dalam mempelajari alam; dan kesan yang diadakannya tidak akan pudar dari pikirannya, oleh karena sekaliannya itu berhubungan dengan benda yang senantiasa ada di hadapan matanya.

Jadikan Pelajaran‑pelajaran Itu Singkat dan Menarik. Bilamana para orang tua dengan tekun melaksanakan tugas mereka, sambil memberikannya dengan terperinci, dan keterangan demi keterangan, dan menjadikan pelajaran‑pelajaran itu singkat dan menarik, dan mengajar mereka bukan hanya oleh pengajaran tetapi juga dengan suri teladan, maka Tuhan akan bekerja sama dengan usaha mereka dan menjadikan mereka sebagai guru‑guru yang mantap.

“Katakan Itu dengan Sederhana; Seringlah Katakan Itu.” Mereka yang mengajar anak‑anak harus menjauhkan diri dari pembicaraan yang membosankan. Kata‑kata yang singkat dan langsung kepada tujuannya akan memberikan suatu pengaruh yang menggembirakan. Jikalau ada banyak hal yang harus dikatakan, berikan itu dengan singkat tetapi sering diulang‑ulangi. Sedikit kata‑kata yang menarik sekali‑sekali, akan lebih berguna daripada menceritakannya semua dengan sekaligus. Pembicaraan‑pembicaraan yang panjang akan membebani pikiran anak‑anak yang masih kecil itu Terlalu banyak kata‑kata akan menjadikan mereka merasa muak sekalipun terhadap pelajaran‑pelajaran rohani, sebagaimana halnya makan terlalu banyak akan membebani perut dan mengurangi selera makan, dan menjadikan mereka muak terhadap makanan. Pikiran manusia bisa dibebani oleh pembicaraan yang terlalu banyak.

Berikan Dorongan untuk Berpikir Sendiri. Sementara anak‑anak dan orang muda memperoleh suatu pengetahuan tentang kenyataan‑kenyataan dari para guru dan buku, biarlah mereka belajar untuk menarik pelajaran dan memahami kebenaran itu dengan diri mereka sendiri. Di dalam pekerjaan mereka berkebun, tanyai mereka tentang apa yang telah mereka pelajari dari hal pemeliharaan tanaman itu. Apabila mereka memandang ke suatu pemandangan yang indah, tanyakan kepada mereka mengapa Allah menutupi padang‑padang dan hutan dengan aneka ragam warna yang indah. Mengapa tidak semuanya ditutupi oleh warna coklat? Bilamana mereka mengumpulkan bunga‑bunga, tuntun mereka untuk berpikir mengapa Ia memeliharakan bagi kita keindahan daripada benda‑benda yang dari Eden itu. Ajar mereka untuk memperhatikan bukti‑bukti yang ada di mana‑mana yang nyata di dalam alam tentang pikiran Allah bagi kita, disesuaikannya secara ajaib akan segala perkara itu kepada kebutuhan dan kebahagiaan kita. Kendalikan Kegiatan Masa Kanak‑kanak. Para orang tua tidak perlu merasa bahwa adalah perlu menghalangi kegiatan anak‑anak mereka, tetapi mereka harus mengerti bahwa adalah perlu untuk menuntun dan melatih mereka dalam arah yang benar dan patut. Dorongan yang aktif ini adalah bagaikan pohon anggur, yang, jikalau tidak dikendalikan, akan merambat ke atas setiap tunggul dan semak‑belukar, dan mengikatkan ranting‑rantingya kepada benda penopang yang rendah. Jikalau pohon‑pohon anggur itu tidak dilatih untuk memperoleh alat penopang yang sepatutnya, maka mereka hanya memboroskan tenaga mereka dengan tidak ada tujuan. Demikian pula halnya dengan anak‑anak. Kegiatan mereka harus dituntun dalam arah yang benar. Berikan kepada tangan dan pikiran mereka sesuatu untuk dikerjakan yang akan memperkembangkan mereka dalam usaha jasmani dan pikirani.

Ajar Mereka untuk Menjadi Penolong Sejak Kecil. Sejak kecil anak‑anak harus diajar untuk menjadi seorang penolong. Segera setelah kekuatan dan kuasa berpikir telah dikembangkan dengan cukup, ia harus diberi tugas untuk dilaksanakan di dalam rumah tangga. Ia harus diberi dorongan untuk berusaha menolong bapa dan ibu, diberi dorongan untuk menyangkal dan mengendalikan diri sendiri, untuk menjadikan kepentingan dan kebahagiaan orang lain lebih utama daripada kepentingannya sendiri, untuk menunggu‑nunggu kesempatan untuk menggembirakan dan menolong saudara‑saudara dan teman‑teman bermain, dan menunjukkan kebajikan kepada orang yang sudah lanjut usia, yang sakit, dan yang malang. Lebih sempurna roh pelayanan yang sejati itu memenuhi rumah tangga, maka akan lebih sempurna hal itu akan dikembangkan di dalam hidup anak‑anak. Mereka akan belajar untuk memperoleh kebahagiaan di dalam pelayanan dan berkorban bagi kebajikan orang lain.

Para orang tua, tolonglah anak‑anakmu untuk melakukan kehendak Allah dengan menjadi setia di dalam melakukan tugas‑tugas yang sebenarnya menjadi bagian mereka sebagai anggota keluarga. Hal ini akan memberikan kepada mereka suatu pengalaman yang amat berguna. Itu akan mengajar mereka bahwa mereka tidak boleh memusatkan pikiran mereka kepada diri mereka sendiri, melakukan kesenangan mereka sendiri, atau menyenangkan diri mereka sendiri. Dengan sabar didik mereka untuk melaksanakan bagian mereka di dalam lingkungan kekeluargaan.

Bentuk Tabiat Melalui Perhatian dalam Hal‑hal yang Kecil, yang Sering Diulang‑ulangi. Para orang tua, di dalam mendidik anak‑anakmu, ambillah pelajaran‑pelajaran yang telah diberikan Allah di dalam alam. Jikalau engkau mau memelihara sekuntum bunga mawar atau bunga bakung, bagaimanakah engkau akan mengerjakannya? Tanyalah tukang kebun bagaimana caranya ia menjadikan setiap cabang dan setiap helai daun bertumbuh dengan indahnya, dan memperkembangkannya dengan begitu sepadan dan elok. Ia akan menceritakan kepadamu bahwa bukanlah dengan jamahan‑jamahan yang kasar, bukan dengan usaha yang kejam; karena hal ini hanyalah akan mematahkan cabang‑cabang yang lembut itu. Dengan memberikan per‑hatian terhadap perkara‑perkara yang kecil, yang diulang‑ulangi dengan sering. Ia sirami tanahnya dan lindungi tanaman yang sedang bertumbuh itu dari angin yang keras dan dari teriknya sinar matahari, dan Allah membuat mereka bertumbuh dan berkembang dengan indahnya. Di dalam memperlakukan anak‑anakmu, ikutilah cara dari tukang kebun. Oleh jamahan yang lemah lembut, oleh pelayanan yang penuh kasih sayang, berusahalah untuk membentuk tabiat mereka sesuai dengan pola tabiat Kristus.

Berikan Perhatian Terhadap Perkara yang Kecil‑kecil. Betapa suatu kesalahan yang besar telah diperbuat di dalam mendidik anak‑anak dan orang muda, dengan menganak‑emaskan dan memanjakan mereka! Mereka jadi mementingkan diri, tidak rapi, dan kekurangan tenaga di dalam perkara perkara kecil di dalam hidup mereka. Mereka tidak dilatih untuk memperoleh kekuatan tabiat dengan melaksanakan tugas sehari‑hari, betapapun tampaknya remeh adanya….

Tidak seorangpun akan disanggupkan bagi pekerjaan yang besar dan penting, kecuali ia telah setia di dalam melaksanakan pekerjaan yang kecil‑kecil. Secara bertahapan tabiat dibentuk, dan bahwa jiwa itu dilatih untuk menghasilkan usaha dan tenaga sebanding dengan tugas yang harus dilaksanakan.

Anak‑anak yang Berbakat Memerlukan Pengawasan yang Lebih Besar. Kita harus menjelaskan kepada pikiran anak‑anak kita bahwa mereka bukanlah milik mereka sendiri, untuk pergi dan datang, dan berpakaian dan bertindak menurut kemauan mereka…. Jikalau mereka memiliki penarikan pribadi dan kesanggupan‑kesanggupan yang luar biasa, maka pengawasan yang lebih tekun harus diadakan di dalam mendidik mereka agar jangan segala pemberian ini diubahkan menjadi suatu kutuk, dan digunakan demikian rupa sehingga tidak akan menyanggupkan mereka untuk menghadapi kenyataan‑kenyataan dalam hidup ini, dan melalui pujian dan kesia‑siaan dan sifat suka mempertontonkan, mereka akan menjadi tidak layak untuk memperoleh suatu kehidupan yang lebih baik.

Jauhkan Diri dari Perhatian yang Tidak Perlu‑atau Pujian yang Palsu. Tunjukkan sedikit saja perhatian kepada anak‑anak. Biarlah mereka belajar  untuk menggembirakan diri. Jangan pertontonkan mereka di hadapan tetamu sebagai seorang yang sangat pintar dan bijaksana, melainkan biarkan rnereka sedapat‑dapatnya kepada kesederhanaan masa.kanak‑kanak mereka. Salah satu sebab utama mengapa begitu banyak anak‑anak menjadi sombong, dan berani dan tidak bersikap hormat adalah karena mereka diperhatikan dan dipuji terlalu banyak, dan ucapan‑ucapan mereka yang tajam dan menusuk diulang‑ulangi pada pendengaran mereka. Usahakan agar kita tidak mengeritik mereka dengan tidak sepatutnya, dan jangan pula memberian pujian yang berlebih‑lebihan. Setan akan dengan segera menaburkan benih yang jahat di dalam hati mereka, dan engkau jangan membantu dia di dalam pekerjaannya.

Membaca bagi Anak‑anakmu. Para bapa dan ibu, carilah segala pertolongan yang engkau bisa peroleh dengan mempelajari buku‑buku dan bahan bacaan. Ambil waktu untuk membaca bagi anak‑anakmu…. Bentuklah suatu lingkaran pembacaan di dalam rumah tangga, di mana setiap anggota keluarga mengesampingkan segala kesibukan mereka, dan bersatu dalam belajar. Terutama sekali anak‑anak muda yang telah terbiasa membaca buku‑buku novel dan buku‑buku cerita yang murahan akan memperoleh manfaat dengan mengikuti pelajaran yang diadakan di dalam lingkungan rumah tangga pada waktu malam.

“Didik,” Jangan “Katakan.” Kepada orang tua telah dipercayakan pekerjaan yang besar untuk mendidik dan melatih anak‑anak mereka untuk kehidupan yang kekal masa mendatang. Banyak bapa dan ibu seolah‑olah berpikir bahwa jikalau mereka telah memberikan makanan dan pakaian kepada anak‑anak mereka, mereka telah melaksanakan tugas mereka. Mereka terlalu sibuk dengan usaha dan kepelesiran mereka sehingga tidak menjadikan pekerjaan mendidik anak‑anak mereka sebagai sesuatu yang harus mereka pelajari di dalam hidup mereka. Mereka tidak berusaha untuk mendidik anak‑anak mereka sehingga mereka ini akan menggunakan bakat‑bakat mereka untuk kemuliaan Penebus mereka. Salomo tidaklah berkata, “Katakan kepada seorang anak tentang jalan yang harus ia tempuh, dan bilamana ia sudah tua, maka ia tidak akan berpaling daripadanya.” Melainkan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.” Amsal  22:6.

 

Didik Agar dapat Mengendalikan Diri. Tidak ada pekerjaan yang pernah dilakukan oleh manusia yang memerlukan keahlian dan perhatian yang lebih besar selain daripada mendidik dan melatih anak‑anak dan orang muda dengan sepatutnya. Tidak ada pengaruh‑pengaruh yang lebih kuat daripada pengaruh yang mengelilingi kita pada masa kecil kita…. Sifat manusia ada tiga rangkap, dan pendidikan yang dikemukakan oleh Salomo mencakup perkembangan yang benar dari kuasa jasmani, pikirani, dan akhlak. Untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan sebenarnya, para orang tua dan guru itu sendiri mengerti “jalan yang patut baginya.” Hal ini mencakup lebih daripada suatu pengetahuan dari buku‑buku atau pelajaran‑pelajaran di sekolah. Itu mencakup soal dipraktekkannya sifat bertarak, manis budi persaudaraan, dan peribadatan; dilaksanakannya tugas terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia, dan terhadap Allah.

Pendidikan anak harus dilaksanakan dengan satu prinsip yang berbeda daripada cara mendidik binatang yang tidak berakal. Binatang harus sekedar dibiasakan untuk menurut kepada majikannya, tetapi seorang anak harus diajar untuk mengendalikan dirinya sendiri. Kemauannya harus dididik untuk menurut kepada perintah akal pikiran dan hati nurani. Seorang anak bisa saja didisiplin demikian rupa sehingga, seperti seekor binatang, tidak lagi mempunyai kemauannya sendiri, dan ke pribadiannya hilang di dalam kepribadian gurunya. Pendidikan seperti ini tidaklah‑bijaksana, dan pengaruhnya amat membahayakan. Anak‑anak yang dididik dengan cara demikian akan menderita kekurangan dalam sikap yang teguh dan dalam mengambil keputusan. Mereka tidak diajar untuk bertindak menurut prinsip; kuasa berpikir mereka tidak dikuatkan melalui penggunaannya. Sedapat‑dapatnya, setiap anak harus dilatih untu bersandar kepada dirinya sendiri. Dengan digunakannya setiap kesanggupan yang ada, maka ia akan belajar di dalam hal apa ia paling kuat dan dalam hal apa ia mempunyai kekurangan. Seorang pendidik yang bijaksana akan memberikan perhatian yang khusus kepada perkembangan sifat yang lebih lemah, agar anak itu bisa membentuk tabiat yang seimbang dan serasi.

Lie Mei

0

[AkhirZaman.org] Seorang janda miskin Siu Lan punya anak umur 7 tahun bernama Lie Mei. Kemiskinan membuat Lie Mei harus membantu ibunya berjual kue di pasar, karena miskin Lie Mei tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya. Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, Siu Lan melihat keranjang kuenya sudah rusak dan Siu Lan berpesan pada Lie Mei untuk menunggu di rumah karena ia akan membeli keranjang baru.

Saat pulang Siu Lan tidak menemukan Lie Mei di rumah. Siu Lan langsung sangat marah. Putrinya benar-benar tidak tahu diri, hidup susah tapi masih juga pergi main-main, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah.

Akhirnya Siu Lan pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dari luar agar Lie Mei tidak dapat masuk. Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram. Sepulang dari jual kue Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu.

Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Jeritan Siu Lan memecah kebekuan salju saat itu. Ia menangis meraung-raung, tetapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah. Siu Lan mengguncang-guncang tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei.

Tiba-tiba sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yang dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yang ada dikertas adalah tulisan Lie Mei yang berantakan tapi dapat dibaca, “Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit yang besar… Mama selamat ulang tahun.”

“Seringkali kita menilai apa yang dilakukan oranglain menurut cara pandang kita sendiri. Kita berpikiran terlalu sempit dan terlalu cepat menghakimi tindakan orang lain tanpa memikirkan apa yang sebenarnya mendasari motif mereka. Kiranya cerita ini mengingatkan kita untuk lebih memahami orang lain, berpikiran positif seperti Yesus dalam interaksi kita dengan orang lain dalam kehidupan kita.”

Kisah nyata ini dimuat di harian Xia Wen Pao tahun 2007

Demi Kemuliaan Allah

0

 

[AkhirZaman.org] Dalam kehidupan ini hanya satu kontrak diberikan kepada kita, yaitu setiap orang seharusnya bertanya: “Bagaimanakah saya dapat mengumpulkan tenaga yang dapat menghasilkan kegunaan yang paling besar?” Bagaimanakah saya dapat melakukan yang terbaik demi kemuliaan Allah dan keuntungan sesama manusia?” Karena hidup itu bernilai hanya kalau digunakan untuk memperoleh keuntungan seperti ini.

Kewajiban kita yang terutama bagi Allah dan sesama manusia ialah pengembangan diri kita sendiri. Sang Pencipta telah mengaruniakan daya pikir kepada kita. Daya pikir ini harus dilatih hingga mencapai taraf kesempurnaan. Dengan demikian kita sanggup melakukan sejumlah kebaikan sesuai kemampuan kita. Kemudian waktu itu digunakan sebaiknya untuk membangun dan memperkuat ketahanan pikiran dan tubuh. Kita tidak patut mengerdilkan atau melumpuhkan fungsi tubuh atau pikiran. Apabila kita melakukannya, kita harus menanggung akibatnya.

Memilih Antara Hidup dan Mati

Setiap orang mempunyai kesempatan besar untuk menjadikan dirinya sesuai dengan kemauannya. Dia dapat menjangkau berkat-berkat kehidupan ini dan juga keadaan yang baka. Ia bisa saja membangun satu tabiat yang luhur sambil mendapat kekuatan yang baru pada setiap langkah. Setiap hari dia akan berkembang dalam pengetahuan dan akal budi sambil mengecap kebahagiaan sehingga kebajikan dan anugerah bertambah‑tambah. Daya pikirnya semakin kuat apabila digunakan; akal budinya semakin mendalam dan kemampuan otaknya semakin besar. Kecakapan, pengetahuan dan kebajikannya berkembang simetris menjadi kekuatan yang lebih besar.

Sebaliknya, kesanggupan akan berkarat kalau tidak digunakan. Kesanggupan itu bisa saja berubah karena kebiasaan jahat, kurang pengendalian diri atau karena kurang dukungan moral dan agama. Kemudian hidupnya cenderung merosot sehingga melawan hukum Allah dan aturan kesehatan. Akhirnya selera mengalahkannya sehingga ia hanyut. Lebih mudah baginya untuk membiarkan kuasa kejahatan yang selalu giat menyeretnya mundur daripada maju ke depan sambil melawan kejahatan itu. Maka timbul pemborosan, penyakit dan kematian. Beginilah sejarah banyak orang yang seharusnya bermanfaat dalam melayani Allah dan sesama manusia.

Carilah Kesempurnaan

Allah rindu agar kita mencapai standar kesempurnaan yang dimungkinkan oleh anugerah Kristus. Dia memanggil kita untuk membuat pilihan yang benar, menghubungkan diri dengan wakil sorgawi dan memegang prinsip yang akan mengembalikan kita kepada citra Ilahi. Dalam Firman‑Nya yang tertulis dan di dalam buku alam, Dia telah menyatakan prinsip kehidupan. Kita harus berusaha mengetahui prinsip‑prinsip ini oleh penurutan dan bekerjasama dengan Dia memulihkan kesehatan tubuh dan jiwa.

Semua organ yang hidup adalah milik Tuhan Dia memilikinya atas dasar penciptaan dan penebusan. Oleh menyalah gunakan salah satu kesanggupan itu, kita merampas penghormatan yang seharusnya diberikan kepada‑Nya

Masalah Penurutan

Kita harus memahami kewajiban kita kepada Allah dalam mempersembahkan kepada‑Nya tubuh kita yang sehat, bersih dan murni.  Kalau kita gagal merawat tubuh kita, itu adalah satu penghinaan terhadap Pencipta. Telah tersedia peraturan‑.peraturan untuk umat manusia. Kalau ini dituruti,  mereka akan terhindar dari penyakit dan kematian dini. Satu sebab mengapa kita tidak menikmati lebih banyak berkat Tuhan ialah: Kita tidak memperhatikan terang yang diberikan kepada kita dengan sukacita, yaitu tentang hukum yang terkait dengan peraturan hidup dan kesehatan.

Sebenarnya Allah adalah pencipta hukum fisik dan hukum moral. Hukum‑hukum‑Nya dituliskan dengan jari‑Nya sendiri pada setiap saraf, setiap otot dan setiap sel otak yang telah dipercayakan pada manusia. Sang Pencipta telah mengatur organ‑organ tubuh kita menjadi satu unit mesin yang hidup. Dengan kebijaksanaan yang luar biasa masing‑masing dijadikan‑Nya berfungsi. Allah berjanji pada diri-Nya sendiri untuk memelihara mesin tubuh manusia itu tetap sehat jika ia mau menurut hukum‑hukum‑Nya dan bekerjasama dengan Dia. Setiap hukum yang mengatur mesin tubuh manusia harus dianggap benar‑benar Ilahi ada didalam hal asal usul, sifat dan kepentingannya seperti Firman Allah. Setiap kelalaian, tindakan sembrono, atau penyalahgunaan mekanisme Allah yang ajaib itu adalah pelanggaran hukum Allah. Begitu pula kalau kita kurang menghargai aturan khusus kesehatan. Kita dapat menyaksikan dan mengagumi pekerjaan Allah di dalam alam, tetapi habitat manusia adalah yang paling mengagumkan.

Adalah dosa apabila melanggar aturan‑aturan kesehatan sama halnya dengan dosa melanggar Sepuluh Hukum. Keduanya sama-sama melanggar hukum Allah. Mereka yang melanggar hukum Allah dalam organisme tubuh mereka akan cenderung melanggar hukum Allah yang diturunkan di bukit Sinai.

Juruselamat kita telah memberi amaran kepada murid‑murid-Nya bahwa sebelum kedatangan‑Nya yang kedua kali, satu keadaan akan muncul sama seperti yang telah terjadi  sebelum Air Bah. Makan minum akan dilakukan secara berlebihan. Dunia akan menggandrungi kepelesiran. Keadaan seperti ini terjadi pada saat ini. Dunia sudah menyerah kepada pemanjaan nafsu. Dunia mode akan memperbudak kita dalam kebiasaan‑kebiasaan jelek, yaitu kebiasaan yang semakin menciptakan kita sepertt penduduk Sodom yang terkutuk itu. Saya merasa heran mengapa penduduk dunia sekarang ini tidak dimusnahkan seperti penduduk Sodom dan Gomorah. Saya dapat melihat cukup bukti dari kebejatan moral di dunia ini. Nafsu birahi menguasai pertimbangan sehat, dan perhatian orang banyak tertuju kepada nafsu.

Untuk merawat tubuh tetap sehat, agar semua organ tubuh berfungsi teratur, hal‑hal seperti inilah yang harus kita pelajari dalam kehidupan. Anak‑anak Allah tak dapat memuliakan Dia dengan tubuh yang sakit‑sakitan atau pikiran yang kerdil. Mereka yang memanjakan kegelojohan terhadap makanan atau minuman membuang tenaga fisik dan melemahkan kuasa pikiran.

Oleh karena hukum‑hukum alam adalah hukum‑hukum Allah, kita harus mempelajari hukum‑hukum ini dengan teliti. Kita harus mempelajari semua tuntutannya terhadap tubuh kita sendiri lalu mengikutinya. Mengabaikan hal ini berarti melakukan dosa.

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?” “Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, ‑‑ dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakan­lah Allah dengan tubuhmul” I Kor 6:15, 19, 20. Tubuh kita adalah harta Tuhan yang sudah dibeli dan kita tidak bebas memper­lakukannya menurut kemauan kita sendiri. Manusia telah mela­kukannya. Dia telah memperlakukan tubuhnya seakan‑akan tidak ada hukuman. Dengan nafsu yang diselewengkan, semua organ dan kuasa tubuhnya telah dilemahkan, disakiti dan dilumpuhkan. Dia masih mengejek Allah sekalipun setan membawa akibat buruk padanya dengan berjenis-jenis pencobaan. Di hadapan Allah ia mempersembahkan tubuhnya yang telah dibeli Kristus sebagai milik-Nya. Alangkah sedihnya pengorbanan yang demikian di ha­dapan Penciptanya. Oleh karena manusia telah berdosa terhadap tubuhnya dan telah merusak kehidupannya, maka Allah telah di­hinakan.

Jika orang benar‑benar bertobat mereka secara sadar akan menghargai aturan‑aturan hidup yang telah ditetapkan Allah  dalam  tubuh mereka. Dengan demikian mereka berusaha menghindari kelemahan fisik dan pikiran serta kebejatan moral. Penurutan akan hukum‑hukum ini haruslah dijadikan satu tugas pribadi. Kita sendiri harus menderita penyakit karena pelanggaran hukum. Kita wajib mempertanggungjawabkan kepada Allah kebiasaan dan perbuatan kita. Pertanyaan bagi kita bukanlah: “Apa komentar dunia?” tetapi: “Sebagai orang yang mengaku Kristen, bagaimana, saya harus perlakukan tempat tinggal yang diberikan Allah padaku? Akankah saya bekerja demi kebaikan jasmani dan robani dengan memelihara tubuhku sebagai kaabah tempat tinggal Roh Kudus? Atau: Akankah saya mengorbankan tubuhku kepada pendapat dunia dan segala kebiasaannya?”

Ellen G White

 

PROJECT BLUE BEAM “Proyek Sang Dajjal/Anti-Christ Menuju Tatanan Dunia Baru”

0

[AkhirZaman.org] Project Blue Beam adalah proyek rahasia yang melibatkan NASA dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari sebuah rencana yang melibatkan empat langkah untuk menciptakan sandiwara-buatan mengenai “Kedatangan Kedua Yesus/Isa A.S ke bumi” (second coming of Jesus/ Isa A.S) untuk mendirikan sebuah “satu agama dunia” yang dikendalikan oleh Tata Dunia Baru. Pertama kali dilaporkan ke publik pada tahun 1994 oleh Serge Monast, seorang wartawan Canada.

{youtube}-dcehqFRR_c&feature=player_detailpage{/youtube}

{youtube}Bcjf-O-wj00&feature=player_detailpage{/youtube}


 

serge_monast

  1. Serge Monast dan teman wartawannya, keduanya meneliti Project Blue Beam, meninggal karena “serangan jantung” dalam selang beberapa minggu satu sama lainnya, meskipun keduanya tidak memiliki catatan memiliki penyakit jantung. Saat itu Serge sedang berada di Kanada. Wartawan Kanada temannya sedang berkunjung ke Irlandia.
    Sebelum kematiannya, pemerintah Kanada menculik putri Serge dalam upaya untuk mencegahnya untuk terus melakukan penelitian Project Blue Beam. Putrinya tidak pernah kembali.
  2. Keyword: serge monast ada dalam Wikipedia perancis (http://fr.wikipedia.org/wiki/Serge_Monast), tp tak ada dalam bahasa inggris (dihapuskah?)

SEJARAH

Project Blue Beam diyakini merupakan kelanjutan dari eksperimen seperti Philadelphia dan Montauk, yang dikerjakan oleh militer Amerika Serikat di tahun 1940-an.

Blue Beam tampaknya berbasis di kompleks dengan keamanan yang tinggi yaitu di Area 51, Nevada, Amerika Serikat. Proyek ini diduga telah melakukan eksperimen berkali-kali di daerah terpencil dengan membuat gambar holografik Yesus Kristus dan UFO.

THE FOUR STEP (4 LANGKAH)

By: Serge Monast

Langkah pertama dalam NASA Project Blue Beam menyangkut pendoktrinan [re-evaluasi] dari semua pengetahuan arkeologi. Ini berhubungan dengan set-up, dengan menciptakan gempa bumi buatan di lokasi tempat tertentu di planet ini, yang konon penemuan-penemuan baru ini akhirnya akan menjelaskan kepada semua orang tentang kesalahan yang mendasar dari semua doktrin agama. Pemalsuan informasi ini akan digunakan untuk menjadikan semua bangsa percaya bahwa doktrin agama mereka telah disalahpahami dan disalahtafsirkan selama berabad-abad.

evolusi

Persiapan psikologis untuk langkah pertama telah dilaksanakan dengan membuat film-film seperti, ‘2001: A Space Odyssey; ‘Serial Star-Trek, dan’ Independence Day; ‘yg mana semua film itu berhubungan dengan invasi Alien dari luar angkasa dan bersatunya semua bangsa di dunia untuk mengusir penyerbu (Alien). Film yang terakhir, ‘Jurrassic Park,’ berkaitan dengan teori evolusi, dan film ini mengklaim bahwa kata-kata Tuhan adalah kebohongan.

Hoaxed “Discoveries ‘ (Penemuan’ Hoax)

Apa yang penting untuk dipahami pada langkah pertama adalah bahwa akan terjadi gempa bumi di berbagai belahan dunia di mana ilmu pengetahuan dan ajaran arkeologi telah menunjukkan bahwa misteri misterius telah dikuburkan. Dengan jenis gempa bumi seperti itu, maka akan memungkinkan bagi para ilmuwan untuk menemukan misteri yang akan digunakan untuk mendiskreditkan semua doktrin agama yang mendasar. Ini adalah rencana persiapan yang pertama untuk menghancurkan kemanusiaan, karena apa yang mereka ingin lakukan adalah menghancurkan keyakinan semua orang Kristen dan Muslim di planet ini. Untuk melakukan itu, mereka memerlukan beberapa ‘bukti’ palsu dari jauh masa lalu yang akan membuktikan kepada semua bangsa bahwa agama mereka semuanya telah disalahartikan dan disalahpahami.

gempa_buatan

          Menciptakan Gempa bumi buatan (dengan HAARP:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2556130, http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2044620)
– Karena akibat gempa tersebut, maka ilmuan mereka menemukan suatu penemuan di bidang arkeologi (padahal penemuan tersebut HOAX – buatan mereka sendiri)

gempa_buatan_2
– Penemuan tersebut akan digunakan untuk mendiskreditkan semua doktrin agama yang mendasar (Teori evolusi vs Teori penciptaan ???)

 gempas_buatan3

Langkah kedua dalam NASA Project Blue Beam adalah membuat ‘pertunjukan angkasa’ raksasa dengan hologram tiga dimensi dan suara optik, memproyeksikan gambar-gambar laser holografik ke berbagai belahan dunia, masing-masing menerima gambar yang berbeda menurut daerah keyakinan agama mereka. Suara Tuhan baru ini akan dapat berbicara dalam semua bahasa.

Untuk memahami itu, kita harus mempelajari berbagai penelitian rahasia yang dilakukan dalam 25 tahun terakhir. Orang Sovyet telah menyempurnakan komputer mutakhir, berdasarkan studi tentang anatomi dan elektromekanis komposisi tubuh manusia, dan studi tentang listrik, kimia dan sifat biologis otak manusia. Komputer ini diberikan data-data tentang bahasa-bahasa dari semua budaya manusia dan maknanya. Dialek dari semua budaya telah dimasukkan ke dalam komputer dari transmisi satelit. Selain itu tampaknya agen NWO (tatanan dunia baru) di Sovyet – telah mengembangkan metode bunuh diri untuk diterapkan pada masyarakat dengan cara mengalokasikan gelombang elektronik untuk setiap orang dan setiap masyarakat dan budaya untuk merangsang pikiran untuk bunuh diri jika orang-orang itu tidak mau mematuhi perintah-perintah dari tatanan dunia baru.

Dari mana ‘pertunjukan angkasa’ berasal? , pertunjukan angkasa yaitu gambar holografik akan digunakan dalam simulasi akhir di mana semua bangsa akan ditampilkan adegan-adegan yang akan menjadi pemenuhan dari nubuat-nubuat (Turunnya Nabi Isa/ Yesus ke bumi).

Ini akan diproyeksikan dari satelit ke lapisan natrium sekitar 60 kilometer di atas bumi. Kami pernah melihat tes simulasi ini dalam satu waktu, tetapi mereka disebut penampakan UFO dan “piring terbang” oleh orang awam.

Hasil dari peristiwa yang dipentaskan dengan sengaja ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia akan kedatangan ‘christ,’ mesias baru (yang sesungguhnya adalah anti christ/ Dajjal), untuk segera mengimplementasikan agama dunia baru (new age religion). Beberapa kebenaran akan disisipkan ke dalam doktrin mereka, sehingga seluruh dunia akan percaya pada kebohongan mereka. “Bahkan yang paling terpelajar sekalipun akan tertipu.”

Langkah ketiga berkaitan dengan komunikasi dua arah telepati elektronik gelombang ELF (Extremely low frequency), VLF (Very low frequency), dan LF (Low frequency) akan mencapai orang-orang di bumi melalui bagian dalam otak mereka, membuat setiap orang percaya bahwa Allah sendiri yang berbicara kepada-Nya dari dalam jiwanya sendiri.

gempa_buatan_4

Langkah keempat melibatkan manifestasi supranatural universal menggunakan sarana elektronik. Gelombang (frekuensi) yang digunakan pada waktu itu akan memungkinkan kekuatan gaib untuk mengalir melalui kabel serat optik, kabel koaksial, listrik dan saluran telepon untuk menembus semua peralatan elektronik dan peralatan yang pada saat itu memiliki microchip khusus yang telah diinstal.

Tujuan dari langkah ini berkaitan dengan perwujudan dari setan, hantu, dan jin di seluruh dunia dalam rangka untuk membuat seluruh populasi ke tepi gelombang bunuh diri, membunuh dan mengalami gangguan psikologis permanen.

Setelah malam seribu bintang itu, akhirnya manusia diyakini telah siap untuk menerima adanya “mesiah baru” untuk membangun kembali perdamaian di bumi ini walaupun dengan harga melepaskan kebebasan.

Bagi yang merasa heran apa hubungannya antara dajjal/antichrist dengan project bluebeam?

Project bluebeam adalah salah satu agenda untuk pembentukan New World Order. Dimana pelaksana agenda ini adalah orang-orang yang menyembah IBLIS/ LUCIFER…
Dan Iblis mempersiapkan rencananya dengan baik untuk menyesatkan manusia, yaitu dengan mempersiapkan kedatangan dajjal/ anti-christ di muka bumi agar semua manusia tidak menyembah Allah tapi menyembah sang dajjal…

{youtube}XwFX7rvSvZQ&feature=player_detailpage{/youtube}

Project bluebeam adalah proyek rahasia NASA, dimana dengan menggunakan teknologi canggih (seperti HAARP), mereka akan menciptakan sandiwara untuk menipu dunia. Mereka akan mensimulasikan turunnya Yesus/ Isa A.S ke bumi, lalu mereka juga akan mensimulasikan serangan UFO ke bumi atau penipuan yang lain dengan teknologi yang sangat canggih tersebut.

Tujuannya?

untuk membuat masyarakat ketakutan… sehingga mereka membutuhkan penolong.. disinilah sang messiah palsu akan turun, dan akan berpura-pura menjadi penyelamat mereka. Dia akan menyuruh manusia untuk bersatu menjadi satu pemerintahan (one world government).  Dia akan mengaku sebagai Messiah, dan memproklamirkan diri sebagai TUHAN, dan menyruh manusia untuk menyembahnya (one world religion)

Ditambah lagi dengan teknologi HAARP yang bisa mengatur mood manusia, sehingga seakan-akan manusia di seluruh dunia merasa sedang berhadapan langsung dengan Tuhannya…

all_seeing_eye

Tujuan akhir dari Proyek ini adalah menciptakan satu dunia, dengan satu agama.. dipimpin oleh sang messiah palsu.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2585065

Catatan  informasi Project Blue Beam dihapus dari wikipedia: http://www.davidicke.com/forum/showp…24&postcount=4

Referensi:

http://www.geocities.com/area51/Shad…roject079.html
http://2012poleshift.wetpaint.com/pa…+Second+Coming
http://100777.com/node/1207
http://educate-yourself.org/cn/proje…m25jul05.shtml
http://www.youtube.com/watch?v=gkpT-gSSS54
http://www.youtube.com/watch?v=TtwjZ…video_response
http://fr.wikipedia.org/wiki/Serge_Monast
http://www.davidicke.com/forum/showthread.php?p=396224

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?