Sunday, July 6, 2025
Google search engine
Home Blog Page 327

ANJURAN KRISTUS KEPADA PARA IBU

0

Yesus Memberkati Anak-anak
[AkhirZaman.org] Pada zaman Kristus, para ibu membawa anak-anak mereka itu kepada-Nya, agar Ia meletakkan tangan-Nya untuk memberkati mereka. Oleh perbuatan ini mereka menunjukkan percayanya kepada Yesus serta kerinduan hati yang lembut untuk kesejahteraan anak-anak kecil yang diserahkan kepada penjagaan mereka baik untuk sekarang maupun untuk hari kemudian. Tetapi murid-murid tidak dapat mengerti perlunya mengganggu Tuhan hanya karena perhatian kepada anak-anak, dan sementara mereka menyuruh ibu-ibu itu pergi, Yesus menegur murid-murid itu dan memerintahkan supaya orang banyak memberi jalan kepada ibu-ibu yang setia itu dengan anak-anaknya yang masih kecil. Ia berkata; “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.”

Sementara para ibu itu bejalan melalui jalan yang penuh debu dan hampir kepada Juruselamat, Ia melihat airmata yang bercucuran serta bibir yang gemetar, ketika menaikkan doa dalam hati demi anak-anak itu. Ia mendengar ucapan teguran dari murid-murid itu dan dengan segera membatalkan perkataan mereka itu. Ia mengambil mereka satu demi satu dan memeluk mereka dengan tangan-Nya dan memberkati mereka itu, ketika seorang anak kecil berbaring tidur nyenyak bersandar di atas pangkuan-Nya. Yesus memberikan dorongan kepada ibu-ibu itu yang ada hubungannya dengan pekerjaan mereka, dan sungguh, betapa besar kelegaan hati yang demikian deberikan kepada mereka! Dengan kesukaan besar mereka mengingat kebaikan hati dan kemurahan Yesus, ketika mereka mengingat kembali kepada peristiwa yang tidak dapat dilupakan itu! Ucapan-Nya yang penuh kasih itu telah mengangkat beban yang berat dari hati serta mengilhamkan mereka dengan pengharapan dan keberanian hati yang baru. Segala perasaan keletihan pun hilang lenyaplah.

Ini adalah suatu pelajaran yang menggembirakan hati kepada para ibu dalam segala zaman. Setelah melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan dengan cara yang sebaik-baiknya, mereka boleh membawa anak-anak itu kepada Yesus. Demikian juga anak-anak bayi yang ada dalam pangkuan ibu itu adalah indah dalam pemandangan-Nya. Dan sementara hati ibu itu merindukan bantuan yang tidak dapat diberikannya, rakhmat pun tidak dapat deberikannya, dan dia menyerahkan dirinya dan anak-anaknya ke dalam pengkuan Kristus yang penuh pengasihan, ia akan menerima dan memberkati mereka itu; Ia akan memberikan kesejahteraan, pengharapan, dan kebahagiaan kepada ibu dan anak-anak. Inilah suatu kesempatan yang indah yang telah diberikan Yesus kepada semua ibu.

Yesus Masih Terus Mengundang Para Ibu
Yesus Raja Surga berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan surga.” Yesus tidak menyuruh mereka itu kepada guru-guru Yahudi; Ia tidak menyruh mereka itu kepada orang-orang Farisi; karena Ia mengetahui bahwa orang-orang ini akan mengajar mereka supaya menolak Sahabatnya yang paling baik. Para ibu membawa anak-anaknya kepada Yesus melakukan yang baik….Biarlah para ibu sekarang ini memimpin anak-anaknya kepada Kristus. Biarlah para pendeta membawa anak-anak kecil itu kepada pangkuannya serta memberkati mereka di dalam nama Yesus. Biarlah kata-kata kasih sayang yang lemah lembut diucapkan kepada anak-anak yang kecil itu; karena Yesus memanggil kawanan domba yang kecil itu ke dalam pangkuan-Nya serta memberkati mereka itu. 

Biarlah para ibu datang kepada Yesus dengan segala kesusahannya. Mereka akan mendapat cukup rahmat untuk menolong mereka dalam mengurus anak-anaknya. Pintu-pintu gerbang sedang terbuka bagi setiap ibu yang mau meletakkan segala bebannya pada kaki Juruselamat….Ia…masih terus mengundang para ibu supaya membawa anak-anaknya yang masih kecil untuk diberkati oleh Dia. Sehingga anak bayi yang dalam pangkuan ibunya itu boleh tinggal di bawah naung Yang Maha Kuasa oleh iman ibu yang berdoa itu. Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan Roh Kudus sejak ia lahir. Kalau kita hidup dalam hubungan yang erat dengan Allah, kita pun beleh mengharap Roh Ilahi itu membentuk anak-anak kita yang kecil, walaupun dari saat-saat permulaan hidupnya.

Hati Anak-anak Muda dapat Menerima
Ia (Kristus) memperkenalkan diri-Nya dengan yang hina, yang berkekurangan, dan yang teraniaya. Ia mengambil anak-anak kecil itu ke dalam pangkuan-Nya lalu merendahkan diri kepada tingkatan anak-anak. Hati-Nya yang penuh kasih itu dapat mengetahui segala pencobaan dan kebutuhan mereka dan Ia menikmati kebahagiaan mereka itu. Roh-Nya dipenatkan oleh kesibukan dan kekacauan kota yang penuh sesak, merasa lelah karena pergaulan dan orang-orang yang licik dan pura-pura, Ia menemukan perhentian dan kesejahteraan dalam pergaulan dengan anak-anak yang tiada berdosa. Hadirat-Nya tidak pernah menolak mereka itu. Raja surga itu berkenan menjawab pertanyaan mereka dan memudahkan segala pelajaran-Nya yang penting itu sesuai dengan pengertian mereka yang masih anak-anak. Ia menanamkan di dalam pikiran mereka yang masih muda dan mempertumbuhkan bibit-bibit kebenaran yang akan tumbuh dan mengeluarkan buah-buah yang limpah itu pada usia mereka yang lebih tua nanti.

Ia mengetahui bahwa anak-anak ini akan mendengarkan nasihat-Nya dan menerima Dia Penebus mereka, sedang orang-orang pintar perkara duniawi dan keras hati mungkin tidak akan mengikut Dia dan mendapat tempat dalam kerajaan Allah. Dengan datang kepada Kristus, anak-anak yang masih kecil itu menerima nasihat dan berkat-Nya, beroleh peta-Nya dan sabda-Nya yang penuh kasih itu dimeteraikan kada pikiran mereka yang masih lembut, akan tidak pernah terhapuskan. Kita haus memperoleh suatu pelajaran dari perbuatan Kristus ini yang hati anak-anak adalah paling mudah menerima pengajaran Kristen, mudah dipengaruhi kepada peribadatan dan kebaikan serta kuat menyimpan kesan-kesan yang diterima.

Biarlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.” Kata-kata yang indah ini haruslah disimpan dalam hati, bukan saja oleh sitiap ibu, melainkan oleh setiap bapa juga. Ucapan-ucapan ini adalah suatu anjuran kepada para ibu bapa suapya mendorong anak-anak mereka ke dalam perhatian-Nya, meminta dalam nama Kristus agar Bapa memberikan berkat-Nya kepada seluruh keluarga secara keseluruhan. Bukan yang paling dikasihi saja yang mendapat perhatian khusus, tetapi juga anak-anak yang gelisah dan sesat, yang memerlukan pendidikan yang teliti dan tuntunan yang lemah lembut. 

 

-RTA

[RH] Apakah Kristus Takhluk pada Pencobaan?

0

“Kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!” (Yesaya 27:5)

[AkhirZaman.org] Dalam suratmu sehubungan dengan pencobaan-pencobaan terhadap Kristus engkau mengatakan, “Jika la Satu dengan Allah la tidak bisa jatuh.”. . . Hal yang engkau tanyakan pada saya ialah dalam pemandangan konflik besar Tuhan kita di padang gurun, tampaknya di bawah kuasa Setan dan malaikat-malaikatnya, dalam sifat-Nya sebagai manusia, apakah la akan takhluk kepada pencobaan-pencobaan ini?

Saya akan coba menjawab pertanyaan yang penting ini: Sebagai Allah la tidak dapat dicobai: tetapi sebagai seorang manusia la dapat dicobai, dan secara pasti dapat menyerah kepada pencobaan-pencobaan. Sifat kemanusiaan-Nya harus melalui ujian dan pencobaan yang sama seperti Adam dan Hawa telah jatuh. Sifat kemanusiaan-Nya adalah diciptakan; bahkan tidak memiliki kuasa seperti malaikat sekali pun. ltu adalah sifat manusia, sama seperti kita sendiri. la melewati keadaan di mana Adam telah jatuh. la sekarang berada di mana, jika la lolos dari ujian dan pencobaan demi keselamatan manusia yang telah jatuh, maka la akan menebus kegagalan dan kejatuhan Adam yang menyedihkan, dalam kemanusiaan kita sendiri.

Tubuh manusia dan pikiran manusia dimiliki-Nya. la bertulang seperti tulang kita dan berdaging seperti daging kita. la ditetapkan miskin sejak pertama kali masuk ke dalam dunia. la ditetapkan untuk mengalami kekecewaan dan pencobaan di rumah-Nya sendiri, di antara saudara-saudara-Nya sendiri. Sebagaimana di istana surga, la tidak dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang suci dan murni. la diarahkan dengan kesulitan-kesulitan. la datang ke dalam dunia kita untuk mempertahankan suatu tabiat suci yang tak berdosa, yang untuk membuktikan kebohongan Setan bahwa tidaklah mungkin bagi manusia memelihara hukum Allah. Kristus datang untuk menghidupkan hukum itu dalam tabiat kemanusiaan-Nya dengan cara itu saja di mana semua boleh menghidupkan hukum itu dalam sifat manusia, jika mereka mau melakukan sebagaimana yang dilakukan Kristus. la mengilhami orang-orang kudus dahulu kala untuk menulis demi keuntungan manusia: “Kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku” (Yesaya 27:5).

Banyak sekali jaminan yang telah dibuat supaya manusia fana yang telah jatuh dengan demikian dapat dihubungan dengan Allah, supaya melalui Sumber yang sama yang olehnya Kristus menang dalam sifat-Nya sebagai manusia, ia dapat berdiri teguh melawan setiap pencobaan, sama seperti Kristus. la ditentukan untuk mengalami hal-hal tidak menyenangkan yang ditentukan untuk sifat manusia. la menghirup udara dunia yang sama seperti yang kita hirup. la berdiri dan berjalan di dunia yang sama yang kita huni, di mana, kita memiliki bukti positif, tidak lebih bersahabat untuk kasih karunia dan kebenaran daripada dunia sekarang ini.

(3 SM 129, 130)

 

SEBUAH VIDEO WANITA 111 TAHUN MENGHAFAL MAZMUR 23 TELAH MENJADI VIRAL

0

 

[AkhirZaman.org] Sebuah video online seorang wanita tua berusia 111 tahun yang mampu menghapal Mazmur 23 telah menjadi viral di dunia maya. Hester Ford Charlotte, North Carolina diwawancarai bulan lalu oleh stasiun televisi lokal WBTV tentang perayaan ulang tahunnya yang ke 111 dan menjadi orang tertua nomor tiga di negara bagian tersebut.

“Saya menikah ketika saya masih berusia 14 tahun dan memiliki 12 anak,” ia menjelaskan. “Saya bekerja di pertanian. Saya melakukan beberapa pekerjaan dari segala sesuatu di pertanian yang orang bisa lakukan.”

Ford memiliki 53 cucu, 120 cicit, dan 126 cucu yang sudah dewasa. Keluarganya mempertimbangkan sendiri beruntung masih memiliki wanita tersebut.

Banyak orang telah pergi untuk beristirahat di usia muda mereka, sehingga merupakan suatu berkat tersendiri bahwa ia telah bersama kami selama ini,”putrinya Thomas berkata.

Sementara Ford menderita demensia, ketika datang dengan iman dalam Tuhan dan dia menghafal Alkitab, ingatannya sempurna. Ia menghafal Mazmur 23 untuk wartawan Kristen Hampton, yang sedang meliput perayaan ulang tahunnya.

“Waktu mungkin telah diambil dari pada ibu Ford, tetapi satu hal yang tetap utuh dan tak tersentuh oleh 111 tahun kehidupanny; iman,”Hampton menulis. “Sementara kami mengunjunginya , Ford mampu menghafal Mazmur 23 kata demi kata dan berakhir dengan senyum. Keluarganya mengatakan imannya yang kuat telah mengikuti dia sepanjang hidupnya, dan mereka memberikan ucapan syukur kepada Tuhan karena masih dapat melihatnya selama bertahun-tahun.”

Hampton berbagi rekaman Ford ketika menghafal Mazmur 23 pada halaman Facebook-nya, dan dengan cepat menjadi sebuah viral di dunia maya. Dan video ini telah dilihat lebih dari sembilan juta orang dan sekitar 312,000 yang menyukai.

“Dia tahu darimana pertolongannya berasal.. Ini sesuatu yang sangat berharga,” ucap salah satu komentator pada video tersebut.

“Perempuan ini telah memperoleh kebijaksanaan yang membawa keselamatan oleh iman. Pikirannya telah mempertahankan apa paling penting dalam hidup: untuk percaya dan takut akan Allah, ” ujar komentator lain.

http://christiannews.net/2016/09/18/video-of-111-year-old-woman-reciting-23rd-psalm-by-heart-goes-viral/

“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” ( Mazmur 23:1 )

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” ( Mazmur 119:105 )

Apakah kita sudah meluangkan waktu kita untuk membaca firman Tuhan? Sudah berapa banyak ayat-ayat firman Tuhan yang tertanam di dalam pikiran kita? Biarlah kita senantiasa berhubungan dengan firman Tuhan, sehingga kita mampu untuk berjalan sekalipun banyak tantangan dalam kehidupan kita.

[RH] Kristus Turun Sampai Tingkat Kemanusiaan yang Telah Jatuh

0

“Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: ‘Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.’ Tetapi Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah’ (Matius 4:3, 4). 

[AkhirZaman.org] Kristus sudah membuat suatu pengorbanan yang tiada batas. la telah memberikan hidup-Nya bagi kita. la mengambil pada jiwa llahi-Nya hasil pelanggaran terhadap hukum Allah, Dengan meninggalkan mahkota kemuliaan-Nya, la turun ke bawah, langkah demi langkah, sampai kepada tingkat kemanusiaan yang telah jatuh. Dari Yordan, Yesus dibawa ke padang belantara untuk dicobai, “Dan ketika la telah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, la pun menjadi lapar. Dan ketika itulah sang penggoda datang kepada-Nya, dan berkata, ‘Jika Engkau adalah Anak Allah, perintahkanlah batu-batu ini menjadi roti’” (Matius 4:2, 3).

Kristus sementara menderita lapar yang sangat, maka cobaan ini sangat berat. Tetapi la harus memulaikan pekerjaan penebusan tepat di mana kejatuhan itu dimulaikan. Adam telah gagal pada masalah selera, dan Kristus harus menang dalam hal ini. Kuasa yang diberikan pada Dia muncul secara langsung dari Bapa, dan la tidak boleh menjalaninya demi kepentingan-Nya sendiri. Dengan puasa yang lama seperti itu terjalinlah ke dalam pengalaman-Nya suatu kekuatan dan kuasa yang hanya Allah sendiri dapat berikan. la menghadapi musuh itu dan bertahan dalam kekuatan “Demikianlah firman Tuhan.” “Manusia tidak hidup dari roti saja,” la berkata, tetapi oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (ayat 4). 

Kekuatan ini adalah hak istimewa untuk didapatkan bagi semua yang dicobai di atas bumi ini. Pengalaman Kristus menjadi keuntungan bagi kita. Teladan-Nya dalam mengalahkan selera menunjukkan jalan untuk menang bagi mereka-mereka yang akan menjadi para pengikut-Nya.

Kristus telah menderita sebagaimana anggota-anggota keluarga manusia menderita akibat cobaan; tetapi bukanlah kehendak Allah agar la boleh mempraktikkan kuasa llahi-Nya demi diri-Nya sendiri. Kalau saja la tidak berdiri sebagai wakil kita, kondisi Kristus yang tidak bersalah itu sudah mengecualikan Dia dari semua penderitaan ini, tetapi justru karena keadaan tidak bersalah-Nya sehingga la merasakan serangan-serangan Setan yang sedemikian hebat itu. Semua penderitaan akibat dari dosa dituangkan kepada Anak Allah yang tak bedosa itu. Setan telah meremukkan tumit Kristus, tetapi setiap kepedihan yang ditanggung Kristus itu, setiap susah, adalah sementara menggenapi rencana penebusan manusia. Setiap serangan yang ditimbulkan oleh musuh itu kembali kepada dirinya sendiri maka Kristus pun menghancurkan kepala sang ular.—The Youth’s Instructor, 21 Desember 1899.

(3 SM 128, 129)

 

[RH] Kesempurnaan Kemanusiaan Kristus

0

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. la pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:1-3, 14).

[AkhirZaman.org] Kita tidak bisa mengerti bagaimana Kristus menjadi bayi kecil yang papa. la bisa saja datang ke bumi ini dalam suatu kecantikan sehingga Ia tidak akan sama seperti anak-anak manusia yang lain.

Wajah-Nya bisa saja bersinar dengan terang, dan postur-Nya bisa saja tinggi dan tampan. la bisa saja muncul dalam cara seperti itu untuk mempesona mereka yang memandang Dia; tetapi ini bukanlah jalan yang Allah rencanakan supaya la datang di antara anak-anak manusia. 

la akan menjadi sama sepeni mereka yang merupakan milik keluarga manusia dan ras Yahudi. Ciri-ciri-Nya akan seperti mereka yang merupakan makhluk-makhluk manusia lainnya, dan la tidak akan memiliki kecantikan sebagai orang tertentu untuk membuat orang-orang itu menyatakan bahwa Dia berbeda dengan orang-orang lain. la akan muncul sebagai seorang dari keluarga manusia, dan akan berdiri sebagai seorang manusia dl hadapan langit dan bumi. la telah datang untuk menggantikan manusia, untuk mengikrarkan diri-Nya demi manusia, untuk membayar utang-utang yang dilakukan oleh orang-orang berdosa. la akan menghidupkan suatu kehidupan yang murni di bumi, dan menunjukkan bahwa Setan telah mengatakan kepalsuan ketika la menyatakan bahwa keluarga manusia adalah miliknya untuk selamanya, dan Allah tidak bisa melepaskan manusia dari genggamannya. 

Pertama-tama manusia memandang Kristus sebagai seorang bayi, sebagai seorang anak kecil. . . Semakin sering kita memikirkan tentang Kristus menjadi seorang bayi di bumi ini, semakin indah hal itu muncul. Bagaimana mungkin bahwa bayi yang papa di kandang di Betlehem itu masih merupakan Anak Allah yang llahi? Meskipun kita tidak bisa mengerti akan hal itu, kita bisa mempercayai bahwa la yang telah menjadikan planet-planet, demi kita ia telah menjadi seorang bayi yang papa. Meskipun lebih tinggi dari tiap malaikat, meskipun mulia sebagaimana Bapa di takhta surgawi, Ia telah menjadi satu bersama kita. Di dalam Dia Allah dan manusia menjadi satu, dan dalam fakta inilah kita mendapatkan pengharapan bagi kita yang telah jatuh. Dengan memandang kepada Kristus secara tubuh, kita memandang pada Allah dalam kemanusiaan, dan melihat di dalam Dia terang kemuliaan llahi, ungkapan citra llahi Allah Bapa.——Signs of the Times, 21November 1895.

(3 SM 127,128)

 

SANGAT TIPIS BEDANYA

0

 

[AkhirZaman.org] Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? Pkh. 7:16.

Ada banyak cara dalam pelaksanaan amanat agung dari Yesus Kristus sebelum Dia ke Surga hampir 2000 tahun yang lalu. Apa pun medium yang dipilih, besar kecilnya tanggung jawab yang diemban dalam keselarasan misi global, masing-masing umat-Nya mempunyai visi yang menyatu untuk membawa dengan pertolongan Roh Kudus, jiwa-jiwa yang sedang terancam binasa.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena dengan beredarnya media pelayanan ini telah memperkaya pustaka bagi umat. Kita pun berterima kasih untuk amaran dan teguran konstruktif yang bermanfaat bagi para pembawa berita sehingga tidak terlena dan terkondisi dalam sukacita yang berlebihan.

Karena di setiap bidang pelayanan terdapat banyak bahaya yang dapat menjadi batu sandungan tidak terkecuali dalam pelayanan melalui media ini, maka amaran dan peringatan berkala dan berkesinambungan sangat diperlukan sebagai barometer bagi pengelola dan narasumber.

Dari begitu banyak ganjalan yang dapat muncul setiap saat dalam beragam bentuk dan medium, salah satu yang perlu dikaji secara seksama sebelum melaksanakan suatu keputusan pelayanan adalah apakah dengan tindakan dan perilaku tersebut, saya sedang memuliakan Tuhan ataukah yang lebih dominan sedang meninggikan diri sendiri. Hati-hatilah, bedanya tipis sekali.

Orang bijak akan menghargai sesuatu yang indah dari peningkatan performance yang dicapai dan terus berusaha untuk dapat melayani dengan lebih baik lagi. Namun karena begitu tipisnya perbedaan yang kasat mata bagi manusia yang tidak sempurna ini, maka dengan berbagai dalih dan alasan, hampir tidak ada orang yang jujur dan berani menyatakan (jika ada) motivasi lainnya yang memanfaatkan kedok pelayanan.

Kita tidak dapat membaca pikiran orang lain karena memang Tuhan tidak menyerahkan tugas menghakimi pikiran (motif) sesama manusia kepada kita, namun kita dapat dengan jelas memahami motivasi diri sendiri. Di kota kelahiran penulis tahun 50-an jika ada pengumuman yang akan disampaikan pihak pemerintah kepada masyarakat maka berkelilinglah mobil departemen penerangan yang berjalan dengan kecepatan rendah mengitari berbagai jalan utama kota sambil mengumandangkan melalui pengeras suara maklumat atau pengumuman penting yang perlu diketahui oleh masyarakat. Diperlukan banyak waktu sebelum pesan diterima.

Pada zaman dahulu pemberitaan yang demikian disampaikan oleh pembawa berita di alun-alun kota atau di tempat umum lainnya, ada yang harus berlari menempuh jarak yang cukup jauh, sehingga fisik dan peran pembawa berita menjadi hal yang penting.

Walaupun dengan berbagai usaha dan perjuangan yang menguras tenaga dan waktu, para pembawa berita umumnya disambut dengan sukacita oleh masyarakat. Yesaya 52:7 mengatakan “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!””

Dalam era komunikasi canggih di zaman serba instan ini, walaupun waktu penyampaian berita hanya memerlukan hitungan detik untuk sampai ke mail-box penerima, tetapi ada banyak pengorbanan yang harus direlakan, sesuatu yang diberikan bukan dalam kelimpahan tetapi yang dibutuhkan diri sendiri juga. Namun semua pengorbanan itu terasa tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan sukacita karena berita dan pesan yang disampaikan itu membawa berkat damai sejahtera kepada penerimanya, apa lagi isinya bermanfaat sebagai pencerah, penjernih dan penyejuk.

Dengan banyaknya prestasi yang diraih serta sambutan dan respek yang diperoleh, kadang bahkan sering hal itu telah membiuskan narasumber dan pembawa berita kepada dosa kesombongan dan pemujaan diri.

Bulan Juli 2004 lalu dalam tugas pengawasan salah satu kapal yang sedang melakukan perbaikan rutin berkala (docking), penulis diminta oleh pimpinan di tempat kerjanya untuk membuat foto dari kapal tersebut setelah perbaikan dilaksanakan.

Pada hari H, dicarilah posisi membidik yang tepat agar hasil pemotretan tersebut dapat maksimal ditinjau dari berbagai sudut pandang. Dengan sejumlah pertimbangan dan usaha namun dengan keterbatasan kondisi lapangan dan kemampuan kamera yang dimiliki, maka jadilah hasil bidikan terbaik yang dapat dilihat di halaman lain edisi ini. Foto ukuran 10R pun dilengkapi dengan bingkai yang serasi sebagai usaha terbaik, siap untuk dipersembahkan kepada pimpinan.

Penilaian kurang memuaskan terhadap foto kapal yang dicat warna cemerlang tersebut disebabkan adanya obyek halangan di depannya, sehingga telah mengurangi keindahan penampilan kapal tersebut. Namun jika dikehendaki, dengan teknik manipulasi di program Photoshop maka halangan tersebut dapat dihilangkan dengan mudah.

Narasumber dan pembawa berita sering terjebak pada pola pikir yang sama dengan menginginkan karya yang disuguhkan kepada umat akan menjadikan diri mereka sebagai yang diperhitungkan, di mana seyogianya kepujian dan kemuliaan itu adalah milik Tuhan saja, yang adalah sumber hikmat dan berkat.

Kita sering ingin tampil bagaikan kapal yang baru dibedakin itu dan tidak menghendaki ada halangan apa pun. Pelajaran dari kapal yang buruk fisiknya, seharusnya dapat menuntun mereka yang berprestasi lebih peka terhadap kebutuhan sesamanya yang kehidupannya tidak mulus; yang kadang tidak mempunyai kesempatan untuk dapat mengecap dunia pendidikan di sekolah-sekolah biasa sekalipun; mereka yang lugu dan bersahaja; mereka yang bergumul hari lepas hari untuk mengurangi perihnya perut dan sakitnya organ-organ tubuh lainnya karena tidak secara rutin disentuh butiran penambah gizi; dan masih banyak mereka yang lain yang mendambakan uluran tangan saudaranya.

Ironisnya kita sering dihinggapi penyakit “buta sesaat” karena merasa pencapaian prestasi kita adalah yang terbaik sehingga kita agak lupa diri, bak kapal konvensional yang bangga dengan warna cerahnya tanpa menyadari bahwa tidak jauh darinya terdapat terminal kapal kontainer cukup canggih yang sedang memandangnya dengan cukup prihatin.

Kita harus terus melatih diri agar tetap bertumbuh dengan kerendahan hati agar perilaku masing-masing kita semakin disesuaikan dengan citra penduduk di Yerusalem baru nanti. Bagaimanakah mungkin kita dapat hidup di suatu dunia di mana singa dan domba hidup rukun dan damai sementara kita yang mengaku sebagai makhluk yang lebih beradab ini sedang melakukan perburuan sesama spesis dengan lontaran kata-kata dan tulisan yang asing dan tidak terdapat dalam kamus komunikasi masyarakat di dunia yang baru nanti?

Bersyukurlah kepada Tuhan jika masing-masing kita masih dapat berpikir dengan jernih bahwa apa pun pencapaian kita, kita adalah manusia berdosa, miskin, buta, kerdil dan telanjang. Korbankanlah yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggung jawab, dan biarlah kepujian diberikan kepada Tuhan saja.

Apa pun prestasi yang sudah, sedang dan yang mungkin dapat diraih, biarlah teguran keras kepada legalisme yang mengandalkan perbuatan untuk memperoleh keselamatan (Pengkhotbah 7:16) dapat menolong masing-masing kita, baik pengelola maupun para kontributor dan semua pembaca, untuk dapat menghidupkan suatu kehidupan pribadi yang rendah hati di hadapan Allah yang kudus dan yang layak dipuji dan dimuliakan. Ingat, bedanya tipis sekali.

 

[WAO] 

 

[RH] Perlunya Perbaikan atau Koreksi

0

“Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah’disampaikan oleh” para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu” (2 Petrus 1:19).

[AkhirZaman.org] Kepada Saudara [F. M.] Wilcox. Beberapa hari yang lalu saya telah menerima suatu salinan-tentang edisi baru buku The Great Controversy (Pertentangan Besar), baru-baru ini dicetak di Mountain View, dan juga suatu salinan yang sama yang dicetak di Washington Buku itu menyenangkan saya. Saya sudah meluangkan banyak jam untuk melihat sepanjang halaman-halamannya, dan saya melihat  bahwa percetakan sudah melakukan pekerjaan yang baik.

Buku The Great Controversy ini saya hargai di atas perak atau emas, dan saya sangat menginginkan bahwa itu akan muncul di hadapan orang banyak. Selagi menuliskan manuskrip The Great Controversy ini, seringkali saya menyadari kehadiran para malaikat Allah. Dan banyak kali pemandangan-pemandangan tentang apa yang sementara saya tuliskan disampaikan kepada saya dalam cara yang khusus di dalam penglihatan-penglihatan di malam hari, sehingga itu masih segar dan terang di dalam pemikiran saya. *Baru-baru ini buku ini diperbaiki ulang, karena piringan elekirotipe teiah sangat aus. Memakan biaya banyak supaya bisa dilakukan dengan cara ini, tetapi saya tidak mau mengeluh; karena berapa pun besarnya biaya itu, saya menghiraukan edisi baru ini dengan kepuasan yang besar. 

Kemarin saya membaca yang W. C. White baru-baru ini tuliskan bagi agen-agen yang berpromosi dan mereka yang bertanggung jawab di gedung-gedung penerbitan kita yang menghiraukan edisi terakhir The Great Controversy ini, dan saya kira ia sudah menyampaikan masalah itu dengan benar dan baik. Ketika saya mempelajari bahwa The Great Controversy harus diperbaiki kembali saya bertekad bahwa kami akan membuat setiap hal sangat teruji, untuk melihat jika kebenaran-kebenaran yang terkandung di dalamnya dalam cara yang paling baik, untuk meyakinkan mereka-mereka yang tidak seiman dengan kita bahwa Tuhan telah menuntun dan menyokong saya dalam penulisan halaman-halamannya.

Sebagai hasil pengujian yang dalam oleh para pekerja kami yang berpengalaman, suatu koreksi dalam penyusunan kata sudah diusulkan. Perubahan ini sudah saya uji dengan hati-hati sekali, dan telah disahkan. Saya berterima kasih bahwa hidup saya sudah dipanjangkan, dan saya memiliki kekuatan dan pikiran yang jelas dalam hal ini dan pekerjaan pembuatan buku lainnya. Selagi mempersiapkan buku Acts of the Apostles (Kisah Para Rasul) Tuhan sudah menjaga pikiran saya supaya berada dalam kedamaian yang sempurna. Buku ini segera siap diterbitkan. Bila buku ini siap untuk penerbitan, jika Tuhan melihat bahwa layak untuk mengistirahatkan saya, saya akan berkata Amin, dan Amin. Jika Tuhan sudah memperpanjang hidup saya, saya akan meneruskan menulis, dan menyampaikan kesaksian saya di kumpulan orang banyak, selagi Tuhan memberikan kepada saya kekuatan dan bimbingan. . .(Ditandatangani) Ellen G. White. Letter 56, 1911.

(3 SM 123, 124)

 

Amerika Serikat Ternyata Izinkan Pernikahan Anak-anak

0


[AkhirZaman.org]
 Setidaknya 116 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, masih mengizinkan anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk menikah. Demikian hasil laporan terbaru Pew Research Center.

Menurut penelitian Pew Research Center, sebanyak 153 negara di dunia sudah menetapkan usia 18 tahun adalah usia minimal untuk menikah.

Namun, banyak negara yang belum menerapkan usia minimum pernikahan ini, misalnya Irak, Jamaika, dan Uruguay, yang mengizinkan anak-anak menikah tanpa persetujuan orangtua.

Di Amerika Serikat, salah satu wilayah yang tidak menerapkan usia minimum untuk menikah adalah negara bagian Virginia.

Berdasarkan data Departemen Kesehatan Virginia, sebanyak 4.500 anak-anak menikah antara 2004-2013. Sebagian besar adalah anak-anak perempuan yang menikahi pria dewasa.

Pada Juli lalu, negara bagian Virginia mengganti undang-undang yang mengizinkan anak perempuan berusia 13 tahun menikah jika dipastikan telah mengandung dan mendapat izin orangtua.

Undang-undang ini mengecewakan Senator Jill Vogel yang mendorong undang-undang untuk melarang pernikahan di bawah usia 18 tahun.

“Ini adalah hal yang tak bisa dipercaya dalam pembentukan sebuah undang-undang yang membuat pernikahan menjadi cara untuk menghindari tuntutan hukum,” ujar Vogel.

Beberapa negara bagian lain, seperti Florida dan New Mexico, juga tak memberikan batasan usia pernikahan minimum, terutuama jika pihak perempuan sudah mengandung.

Semua negara bagian di AS itu diketahui membiarkan anak-anak berusia di bawah 18 tahun untuk menikah.

https://goo.gl/UBNxP0

”Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” ( Titus 2:12 )

“Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.” ( 1 Petrus 4:2 )

Sementara kebanyakan manusia hidup menurut keinginannya sendiri, sebagai umat Tuhan marilah kita hidup sesuai dengan apa yang Tuhan minta dalam kehidupan kita, apa yang telah menjadi rancangan-Nya, ketetapan-Nya, biarlah itu menjadi pola kehidupan keseharian kita.

 

 

Afrika Selatan tolak visa bagi pendeta anti LGBT

0

 

[AkhirZaman.org] Afrika Selatan menolak masuknya pendeta kontroversial AS, Steven Anderson yang hendak mengunjungi negara itu, karena pernyataannya yang menyerang homoseksualitas.

Menteri Dalam Negeri Afsel Malusi Gigaba mengatakan dia menolak memberikan visa bagi Anderson, karena konstitusi negara itu melarang pernyataan kebencian.

Anderson mengelola Faithful Word Baptist Church, yang mengatakan bahwa homoseksualitas adalah kekejian yang diancam dengan hukuman mati

Menanggapi pencekalan itu, Anderson menuding bahwa kebebasan beragama sudah tidak ada lagi di Afrika Selatan.

“Saya merasa kasihan pada orang-orang yang tinggal di Afrika Selatan, tapi puji tuhan masih ada pintu yang terbuka lebar di Botswana,” kata Anderson di halaman Facebook-nya setelah mendpatkan keputusan penolakan visa.

Afrika Selatan memiliki salah satu konstitusi paling liberal di dunia yang melindungi hak-hak kaum LGBT.

Disebutkan oleh wartawan BBC di Johannesburg, Milton Nkosi, Anderson diundang mengunjungi negeri itu bulan ini oleh sebuah gereja lokal.

Dua petisi yang sudah mengumpulkan lebih dari 60.000 tanda tangan, digalang oleh para aktivis LGBT di Afrika Selatan, menyerukan agar perjalanan Anderson ke Afrika dihentikan.

“Saya mengidentifikasi Steven Anderson sebagai seorang yang tidak diinginkan untuk bepergian ke Afrika Selatan,” kata Mendagri Malusi Gigaba.

Gereja milik Steven Anderson bermarkas di negara bagian Arizona dan menggambarkan diri sebagai “gereja Baptis yang membawa nilai lama, independen, fundamental, hanya bersandar pada Alkitab Yakobus, yang memenangkan ruh.”

Dalam video yang diposting di Youtube sebelum ada penolakan visa, Anderson mengatakan bahwa perjalanannya bukanlah tentang homoseksualitas tetapi ia bersikukuh pada pandangan anti-homoseksualitas, yang disebutnya dianjurkan oleh Alkitab.

https://goo.gl/5caucQ

“Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.” ( Matius 15:6 )

“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” ( Markus 7:8 )

Firman Tuhan semakin ditinggalkan pada zaman sekarang ini. Akal, tradisi, dan pertimbangan manusia menjadi standar hidup manusia gantinya firman Tuhan, sehingga mereka yang tetap teguh memegang standar firman Tuhan akan dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan menganggu. Walaupun dengan situasi yang sedemikian, biarlah kita tetap hidup sesuai dengan apa yang firman Tuhan katakan.

Pengampunan

0

[AkhirZaman.org] Seorang eksekutif wanita tampak bergegas ke bandara karena akan terbang ke Chicago. Setelah check-in, dia mengamati layar monitor, ternyata dia masih mempunyai waktu satu jam lagi sebelum berangkat. Waktu yang tersedia dipakainya untuk membeli sebuah buku, kemudian dimasukkan buku itu ke dalam tasnya. Iapun singgah sebentar di toko kue dan membeli satu paket kue kering “Chocolate Chips” lalu dimasukkannya juga ke dalam tasnya.

Setibanya di ruang tunggu, wanita itu duduk sambil membaca buku yang baru dibelinya. Ia membaca dengan serius sehingga lupa akan keadaan sekitarnya. Namun tiba-tiba datang seorang pria yang tampangnya kurang menarik, rambutnya tidak tersisir rapih dan duduk di dekat wanita itu dengan jarak sebuah kursi di antara mereka. Wanita itu tetap menekuni buku bacaannya, walaupun ia merasa tidak enak dengan kehadiran pria itu. Sambil membaca buku, wanita itu mendengar pria itu mulai memakan chocolate chips yang terletak di atas kursi di antara mereka berdua.

Wanita itu memandang pria itu dengan perasaan jengkel, marah dan tidak sabar. Di dalam hatinya wanita itu berkata, “Lelaki ini memang tidak sopan; ia memakan kue saya tanpa minta izin atau permisi. Dasar, lelaki tidak tahu adat!” Setelah beberapa saat, kue di dalam paket itu semakin habis. Ketika pria ini memakan satu kue, wanita itu pun mengambil satu kue. Mereka sepertinya balapan memakan kue itu. Wanita itu memandang pria itu dengan perasaan marah, tapi tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Akhirnya di dalam paket itu tinggal tersisa sebuah kue. Sambil memandang wanita itu, pria itu mengambil kue terakhir itu lalu dipecahkannya menjadi dua. Setengahnya dikembalikan ke dalam paket untuk wanita itu, dan yang setengahnya dimakannya. Wanita itu sangat marah. Dalam kemarahannya itu ia mendengar pengumuman bahwa semua penumpang dengan tujuan Chicago dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Wanita itu berdiri dengan kesal sambil menyentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan pria itu.

Setelah duduk dengan tenang di dalam pesawat, dalam kekesalan, wanita itu ingin melanjutkan membaca bukunya. Ia mengambil tasnya, diletakkan di atas pangkuannya, kemudian membuka tasnya hendak mengambil buku itu. Tiba-tiba matanya terbelalak karena di dalam tasnya terdapat kue “chocolate chips” yang masih utuh, belum dimakan bahkan belum dibuka sama sekali. Kepalanya mendadak menjadi besar karena terkejut. Lalu kue siapa yang ia makan bersama pria tadi? Tentu itu kue milik pria itu! Betapa malunya wanita itu. Bagaimana caranya ia akan meminta maaf kepada pria yang baik hati itu, yang semula disangkanya sebagai pria yang tidak sopan, tidak punya adat istiadat. Rupanya wanita itu sendirilah yang tidak sopan, tidak tahu etika. Bagaimana caranya ia minta maaf kepada pria itu? Pintu pesawat telah ditutup, kapan lagi ia bisa meminta maaf pada pria itu?

Cerita ini adalah benar terjadi. Kira-kira apa yang dipikirkan pria itu terhadap wanita itu? Apakah ia mempunyai pikiran yang sama dengan wanita itu? Yang telah dengan seenaknya menuduh pria itu tidak sopan? Pria itu ternyata sungguh baik dan malahan dengan rela membiarkan kuenya dimakan oleh wanita itu.

Kadang-kadang di dalam kehidupan ini kita menjadi seperti wanita itu. Kita yang membuat kesalahan, tetapi kita dengan cepat menuduh orang lain yang menjadi penyebab kita membuat kesalahan tertentu.

Inti Pelajaran
Pria itu atau kita juga mungkin dengan mudah bisa memaafkan kesalahan kecil seperti yang dilakukan wanita itu? Tetapi bagaimana dengan kesalahan besar yang dilakukan orang lain kepada kita? Alkitab menyuruh kita untuk mengampuni orang lain bila mereka bersalah kepada kita dan kita pun perlu meminta pengampunan bila kita bersalah kepada orang lain. Efesus 4:31, 32 berkata: “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Suatu ketika Betty Jane Spencer bertanya kepada pendetanya, “Pendeta, apakah saya harus mengampuni orang yang telah membunuh keempat anak laki-laki saya?” Beberapa tahun lalu, sekelompok anak muda yang dipengaruhi obat bius telah membongkar “farmhouse” di Indiana milik Betty dan membunuh keempat anak laki-laki-nya, bahkan mereka pun menembak Betty dan ditinggalkan hampir mati. Sejak masuk penjara, salah seorang pembunuh telah menulis surat kepada Betty dan mengatakan kepada Betty bahwa ia “telah menerima Kristus” dan ia meminta pengampunan dari Betty. Betty Jane ingin jawaban yang mewakili tradisi gereja. “Apakah saya sebagai seorang Kristen harus mengampuni di dalam situasi ini? Apakah yang dimaksud gereja dengan ‘pengampunan?’ Pembunuh itu tidak mengatakan penyesalan,. . . dia hanya meminta pengampunan Apa yang harus saya buat?”

Pendeta ini mengatakan kepada Betty agar memberikan waktu 6 bulan sebelum dia bisa memberi jawaban. Dalam jangka waktu 6 bulan pendeta ini pergi mencari semua korban pembunuhan, keluarga korban, dan meng-interview mereka. Pendeta ini juga mempelajari tradisi orang Yahudi dan melihat apa yang dikatakan gereja tentang pengampunan.

Semua korban yang berbicara dengan pendeta sangat terganggu dengan masalah pengampunan. Mereka selalu diminta untuk mengampuni. Tetapi kebanyakan dari korban menolak untuk mengampuni karena mereka memusatkan perhatian pada 2 elemen:

1) pengampunan sebagai melupakan dan
2) pengampunan sebagai suatu permisi, suatu alasan

Semua korban kekerasan kriminal mengatakan bahwa mereka tidak bisa melupakan kekasih mereka yang terbunuh. Apakah “menerima Kristus” menjadi maaf untuk apa yang pembunuh telah lakukan?

Pendeta ini juga kemudian mengingat beberapa kali ia mengkhotbahkan “dosamu sudah diampuni,” kemudian ia sendiri membayangkan apa yang dikatakan oleh istri-istri yang sering dipukul suami mereka. Mungkin istri-istri itu di dalam hati mengatakan, “Siapa yang memberikan otorisasi bagimu untuk mengampuni orang yang memukul saya?”

Para korban meminta pendeta untuk tidak menuntut agar mereka memberikan pengampunan. Betty Jane Spencer sudah menerima kenyataan untuk memandang hari depan tanpa keempat orang anaknya. Betty adalah pemimpin nasional organisasi korban kekerasan. Tetapi ia tidak mau berhubungan dengan para pembunuh anak-anaknya. Dia tidak punya hubungan apa-apa dengan pembunuh sebelum pembunuhan terjadi, dan dia tidak mau berhubungan dengan mereka setelah itu. Dia berharap biarlah mereka ciptakan sendiri masa depan mereka, tetapi jangan ikut sertakan dirinya.

Betty Jane percaya bahwa Tuhan adalah penuh rahmat dan ia berharap para pembunuh anak-anaknya akan menemukan hubungan murni dengan Tuhan. Tetapi jangan meminta dia untuk bertanggung jawab bagi keselamatan mereka. Jangan minta dia pergi kepada mereka dan membujuk mereka mengenal Tuhan. Biarlah wakil gereja saja yang melakukannya, bukan dirinya. Bagi dia menerima kenyataan itu sudah lebih dari cukup.

Setelah enam bulan pendeta meng-interview para korban kriminal, dia kembali kepada Betty dan mengatakan “jangan mengampuni.” Kenapa? Karena pendeta ini mempelajari tradisi gereja Yahudi.

Dapatkah semua dosa diampuni? Jawabannya adalah Ya! Di dalam Markus 3:28-29 tertulis: Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”

Pengampunan tidak didasarkan pada besarnya dosa, melainkan besarnya CINTA/KASIH dari pengampun (yang memberi pengampunan). Tak ada dosa yang terlalu besar yang Tuhan tidak bisa ampuni.

Pengampunan berarti bahwa Tuhan melihat kita seolah-olah kita tidak pernah berbuat dosa. Jika kita mempunyai pengalaman seperti Betty Jane Spencer, keempat anak kita dibunuh oleh orang-orang yang tidak kita kenal, dan kita ditembak dan dibiarkan hampir mati, apakah kita siap mengampuni sang pembunuh? Apakah arti pengampunan bagi anda?

Pengampunan berdasarkan Metafora Filsafat
Pengampunan seolah-olah terjadi pertukaran barang, atau sebuah transaksi

• Memberi pengampunan, meminta pengampunan, menerima pengampunan, tidak ada benda yang ditukar tetapi ada kebebasan yang diterima atau diberi.

• Seseorang bermohon, mencari pengampunan, dan yang lain memberikannya.

Pengampunan berdasarkan Metafora Alkitabiah
Banyak metafora yang digunakan Yesus di dalam pengajaran-Nya, cerita-cerita, dan simbol-simbol yang menyatakan pengampunan.

Sebuah Hutang – (Matius 18:21-35). Pembatalan surat hutang, kecil dan mudah terlupakan, atau besar dan tidak bisa dibayar, melambangkan pengampunan.

Sebuah Batu – (Yohanes 8:2-11). Batu eksekusi yang tak seorang pun berani melemparkan ke arah wanita berdosa itu karena semua orang berdosa.

Sebuah gaun, cincin, sandal, dan sebuah pesta – (Lukas 15:22-24). Anak yang hilang kembali ke rumah menerima empat simbol penerimaan – pakaian, status, harga diri, dan pesta.

Sebuah ciuman – (Lukas 15:20). Kembalinya anak yang hilang diterima oleh ayahnya dengan perasaan kasihan. Ia lari mendapatkan anaknya dan merangkul serta menciumnya.

Lumpuh disembuhkan – (Matius 9:1-8). Otot yang lumpuh dibaharui. Tangan dan kaki bereaksi dan kesembuhan melalui pengampunan terjadi.

Buta disembuhkan – (Markus 4:10-12). Kesanggupan untuk melihat kembali, mendengar kembali, memandang realitas kehidupan dan “memalingkan wajah” untuk “menerima” pengampunan Tuhan.

Tata Cara di Meja Makan – (Matius 6:11-12; Yohanes 13:18; Matius 26:26-29). Sesuai dengan kata Aramaic untuk pengampunan, yang asal katanya “meja”, Yesus mengubahkan membagi-bagi makanan di atas meja ke dalam metafora pengampunan. Anak yang sulung, kakak dari anak yang hilang tidak datang ke meja (tidak mau mengampuni). Di dalam “Doa Bapa Kami” kita katakan “Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Dan sakramen pengampunan adalah roti dan anggur yang dibagi-bagikan di atas meja Tuhan.

Ketika suami saya mengembalakan sebuah jemaat di Minahasa, ada seorang anggota jemaat yang marah kepadanya. Alasannya karena ia belum pernah dilawat oleh suami saya. Kedongkolannya terhadap suami saya semakin menjadi-jadi. Ketika semua anggota jemaat berkumpul bersama-sama untuk mengadakan kerja bakti di gereja, ketua jemaat datang kepada suami saya dan mengatakan, “Pendeta, jangan dekati dia. Dia sedang marah sekali. Bahaya!” Suami saya tidak menghiraukan nasehat ketua jemaat itu. Sebaliknya, ia mendekati orang yang marah itu dan mengajaknya pulang ke rumahnya, dengan alasan bahwa suami saya ingin makan makan di rumahnya. Marahnya hilang dan diajaknya suami saya makan siang di rumahnya. Meja merupakan salah satu tempat pengampunan. Suami istri yang bersalah paham segera pergi ke meja makan, meja perundingan untuk rekonsiliasi.

Ajakan
Jika ada salah paham di antara kita, marilah kita selesaikan dengan cara datang ke meja makan, makan bersama dan membagikan makanan, yang berarti mengampuni orang yang besalah kepada kita. Mungkin filsafat inilah yang diambil oleh para pemimpin dunia. Untuk suatu rekonsiliasi, semua pemimpin diajak datang ke meja perundingan.

Yesus tidak mengampuni dalam arti mengembalikan orang itu kepada status quo. Tindakan-Nya ialah menuntun mereka kepada perubahan agar mereka bisa memandang Tuhan yang benar yang lebih tinggi dari budaya gereja dan budaya masyarakat dalam hal mengampuni.

Setelah kita merenungkan firman Allah tentang pengampunan dalam ulasan ini, apakah jawaban kita bila ditanya oleh Betty Jane Spencer? Ya, kita harus mengampuni dalam situasi apa pun.

 

[WAO]

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?