Saturday, July 5, 2025
Google search engine
Home Blog Page 326

[RH] Penurutan Kristus Teladan Kita

0

“Firman itu telah rnenjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes 1:14, 16).

[AkhirZaman.org] Orang mungkin mengira bahwa Kristus, oleh sebab la adalah Anak Allah, maka ia tidak ditimpa pencobaan-pencobaan sama seperti anak-anak sekarang. Kitab Suci mengatakan la dicobai dalam segala perkara sama seperti kita dicobai.—The Youth’s Instructor, April 1873.

Tuhan tidak menjadikan manusia untuk ditebus, tetapi untuk membawa citra-Nya. Tetapi melalui dosa, manusia kehilangan citra Allah. Hanyalah dengan penebusan manusia sehingga Allah dapat menyelesaikan rancangan-Nya bagi manusia itu dalam menjadikannya seorang anak Allah.

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya: orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes 1:12-16). Oleh sebab tebusan yang dibayarkan untuk dia, oleh pilihannya sendiri, oleh penurutannya, manusia dapat menyelesaikan rancangan Allah, dan melalui kasih karunia yang dlberikan Allah membawa citra yang pertama diletakkan padanya, dan kemudian hilang melalui kejatuhan. . . .

Guru besar itu datang ke dalam dunia kita, bukan hanya untuk mengadakan perdamaian karena dosa melainkan untuk menjadi seorang guru baik dengan peraturan dan teladan. la datang untuk menunjukkan kepada manusia bagaimana memelihara hukum dalam kemanusiaan, sehingga dengan demikian manusia tidak ada maaf karena mengikuti pertimbangannya sendiri yang bercacat cela. Kita melihat penurutan Kristus.

Kehidupan-Nya adalah tanpa dosa. Penurutan-Nya seumur hidup merupakan teguran kepada manusia yang durhaka. Penurutan Kristus tidak boleh dikesampingkan karena semuanya berbeda dengan penurutan yang diwajibkan-Nya bagi kita secara pribadi. Kristus telah menunjukkan pada kita bahwa adalah mungkin bagi semua manusia untuk menurut hukum-hukum Allah. . . .

(3 SM 134, 135)

 

[RH] Kita Boleh Menang Sebagaimana Kristus Menang (Bagian 2)

0

“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (lbrani 4:15).

[AkhirZaman.org] Dalam kehidupan-Nya di bumi, Kristus telah maengembangkan suatu sifat yang sempurna, la menyerahkan ketaatan yang sempurna kepada perintah-pertntah Bapa-Nya. Ketika datang ke dunia ini dalam bentuk manusia“, dan menjadi pelaku terhadap hukum itu, la menyatakan kepada manusia bahwa la menanggung penyakit mereka, dukacita mereka, kesalahan mereka, la tidak menjadi orang berdosa. Di hadapan orang-orang Farisi la bisa berkata, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?“ Tidak satu noda dosa ditemukan pada-Nya. la berdiri di hadapan dunia ini sebagai Anak Domba Allah yang tanpa cacat. –The Youth’s Instructor, 29 Desember 1898

Kristus, Penebus dunia, tidak ditempatkan pada situasi di mana pengaruh-pengaruh yang mengelilingi Dia adalah yang diperhitungkan paling baik untuk memelihara suatu kehidupan yang murni, moral yang tidak bercela, sehingga demikian la tidak tercemar. la tidak bebas dari cobaan. Setan bersungguh-sungguh dan memperdalam upaya-upayanya untuk menipu dan menaklukkan Anak Allah dengan muslihat-muslihatnya.

Kristus satu-satunya Orang yang berjalan di bumi yang pada-Nya tidak didapati cacat dosa. la suci, tak bercacat, dan tidak bercela. Bahwa sekiranya ada Orang tanpa kecelaan dosa di bumi, itu sangat mengganggu si pencipta dosa, dan la tidak akan membiarkan sarana apa saja yang tidak dicobanya untuk mengalahkan Kristus dengan kuasa muslihatnya yang menipu. Tetapi Juruselamat kita bersandar pada Bapa kita yang di surga untuk mendapatkan hikmat dan kekuatan melawan dan mengalahkan si penggoda. Roh Bapa-Nya yang di surga menguatkan dan membimbing kehidupan-Nya. la tidak berdosa. Kebajikan dan kesucian mewarnai hidup-Nya.—The Youth’s Instructor, Februari 1873.

Walaupun pada tabiat-Nya la tidak mempunyai cacat dosa, namun la berkenan merendahkan diri untuk mengaitkan sifat kita manusia kita yang telah jaluh dengan keilahian-Nya. Dengan mengambil kemanusiaan sedemikian rupa, la menghormati kemanusiaan. Setelah mengenakan keadaan kita yang telah jatuh, la menunjukkan akan menjadi apa sifat manusia itu, dengan menerima jaminan kemampuan yang dibuat-Nya untuk itu, dan dengan menjadi peserta yang ikut mengambil bagian dalam sifat llahi.—Letter 81, 1896.

(3 SM 133, 134)

 

[RH] Kita Boleh Menang Sebagaimana Kristus Menang (Bagian 1)

0

“Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:26-27).

[AkhirZaman.org] Kasih dan keadilan Allah, dan juga keabadian hukum-Nya, dimanifestasikan oleh kehidupan Juruselamat, tidak berkurang karena kematian-Nya. la memiliki “sifat manusia,” dengan segala kelemahannya, tanggung jawabnya, cobaan yang dihadapinya. . . . la “sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (lbrani 4:15). la telah melakukan dalam diri Nya sendiri bukan oleh kuasa, apa pun yang manusia tidak bisa lakukan. Sebagaimana manusia la menghadapi cobaan, dan menang dalam kekuatan yang diberikan oleh Allah pada-Nya. la memberikan kepada kita suatu teladan ketaatan yang sempurna. la sudah menunjukkan bahwa kita boleh menjadi para pelaku sifat Ilahi,dan menjamin kita bahwa kita boleh menang sebagaimana la telah menang. Kehidupan-Nya menyaksikan bahwa oleh pertolongan kuasa llahi yang sama yang Kristus telah terima, adalah mungkin bagi manusia untuk mematuhi hukum Allah.—Manuscript 141, 1901.

Allah melakukan bagi kita hal yang terbaik yang la bisa perbuat ketika la mengutus dari surga suatu Tubuh Yang Tak Berdosa untuk memanifestasikan kepada dunia yang berdosa ini bahwa mereka yang diselamatkan harus memiliki tabiat——dalam kemurnian, kesucian, dan tanpa cela, yang dibentuk bersama Kristus. la telah mengirimkan yang ideal dalam wujud Anak-Nya, dan meminta manusia untuk membangun tabiat-tabiat yang selaras dengan yang ideal itu.—Letter 58, 1906.

Dalam dewan surga Allah berkata, “‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.’ . . . Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya” (Kejadian 1:26, 27). Tuhan telah menciptakan kesanggupan-kesanggupan moralnya dan kuasa-kuasa fisiknya. Semuanya adalah suatu transkrip tanpa dosa tentang diri-Nya. Allah telah memberikan kepada manusia sifat-sifat yang suci, dan menempatkan dia dalam suatu taman yang dibuat dengan segera bagi dia. Dosa itu sendiri yang telah menghancurkan makhluk-makhluk yang telah dijadikan oleh tangan Yang Perkasa itu. -—The Youth’s Instructor, 20 Juli 1899. 

Kristus sendiri sanggup menanggung kesusahan-kesusahan semua keluarga manusia. “Dalam semua kelemahan-kelamahan kita la juga turut mengalami kelemahan-kelemahan kita.” la tidak pernah menanggung penyakit dalam tubuh-Nya sendiri, tetapi la telah menanggung penyakit orang lain. Ketika kemanusiaan yang menderita itu dibebankan kepada Dia, la yang berada dalam kondisi manusia yang sehat telah menjadi susah bersama mereka. . .

(3 SM 132, 133)

 

 

Seorang Pengantara Yang Setia

0

[AkhirZaman.org] Manusia dewasa ini sedang dilanda kesulitan dalam upaya menemukan arti hidup yang sepantasnya. Mereka berusaha mencari bimbingan dari seseorang tertentu guna menolong memecahkan problema mereka sehari-hari. Masalah ini pernah diangkat dalam berita utama majalah AS yang cukup populer beberapa waktu yang lalu.

Pada halaman depan majalah Newsweek, terbitan 25 Agustus 1997 terpampang gambar Maria dan kalimat yang berbunyi, “The Meaning of Mary, A Struggle Over Her Role Grows Within the Church.” Artikel utama tersebut melaporkan bahwa sebanyak 40.383 petisi telah dikirimkan minggu itu kepada Paus yang berasal dari berbagai negara, memohonkan padanya untuk menjalankan kekuasan kepausannya yang tak bercela agar mengumumkan bahwa Bunda Maria adalah “Co-Redemptrix, Mediatrix of all Graces and Advocate for the People of God,” seperti menurut Erwin R. Gane dalam bukunya You Ask God Answer. Selama melayani manusia selagi di dunia, sering kali terjadi di mana Yesus tak dapat memenuhi segala kebutuhan mereka pada saat tertentu sehingga Maria, ibu-Nya berperan aktif menolong Dia dalam melakukan misi pelayanan ini.

Namun, kalangan ilmu pengetahuan menyajikan skenario yang berbeda. Para ilmuwan saat memandang permasalahan yang dunia sedang hadapi, malah mempersalahkan Allah atas problema dan ketidaksempurnaan ini serta menuduh Allah tidak memiliki kasih dan belas kasihan. Bertrand Russell dalam bukunya Religion and Science: “Religion, in our day, has accommodated itself to the doctrine of evolution.” Lebih lanjut Homes Rolston III dalam bukunya Does Nature Need to be Redeemed menyatakan bahwa proses evolusi dipenuhi dengan “predation, parasitism, selfishness, randomness, blindness, disaster, indifference, waste, struggle, suffering, death.” Senada dengan David Hull dalam bukunya The God of Galapagos menekankan bahwa proses evolusi “is rife with happenstance, contingency, incredible, waste, death, pain and horror” di samping pula ia menggambarkan seakan Tuhan itu bukanlah Allah yang mengasihi dan memperhatikan ciptaan-Nya, melainkan Allah yang lalai, tak peduli, kejam serta tidak patut disembah oleh setiap insan.

Impresi ini dianut oleh manusia dewasa ini tentang sikap mereka terhadap Allah yang menyebabkan mereka menjadi kecewa dan kehilangan arah dalam hidup ini. Bahkan hal ini telah melanda juga di kalangan gereja kita di mana beberapa anggota bersikap apatis atau diam saat kita mengumandangkan pekabaran tiga malaikat yang dimulai dengan pekabaran malaikat pertama, “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Wahyu 14:7. Mereka lebih condong untuk tidak membicarakan tentang penghakiman. Kelihatannya beberapa anggota hidup dalam bayangan ketakutan dan perasaan bersalah, sehingga setiap pembahasan tentang penghakiman atau tentang kaabah surga malah menimbulkan perasaan putus asa atau tanpa harapan. Clifford Goldstein dalam bukunya False Balance mengatakan, “… the judgment is going on in heaven right now, and that our names may come up at any time. We can’t know when that happens, but when it does, our names are blotted out of the book of life if we are not absolutely perfect. We are lost. We won’t know it, and we may keep on struggling to be perfect, even though probation has closed for us and we have no hope.”

Tidak heran manusia merasa takut, ngeri, cemas gantinya gembira menerima kabar baik keselamatan ketika topik tentang pengantaraan Yesus dalam kaabah surga dikabarkan. Oleh karena pengaruh ajaran popular yang salah telah menyusupi mereka, baik dari dalam maupun luar gereja, maka penulis ingin memberikan pengertian dan pengharapan melalui Injil. Haruslah ini menjadi suatu kabar baik bagi kita yang hidup di akhir jaman di samping kita mempunyai alasan mengapa kita harus gembira karena kita memiliki seorang pengantara yang membela kita di hadapan Allah. Kita tidak perlu melihat orang lain. Yang kita perlu lakukan hanyalah datang pada Yesus. Namun, untuk itu kita perlu menelaah kembali upacara korban dalam kaabah secara keseluruhan, baik di bilik yang kudus maupun bilik yang maha kudus yang keduanya sangat erat berhubungan satu dengan lain.

Mungkin sebagian orang akan bertanya: Bukankah Allah mengetahui segala sesuatu? Mengapa kita membutuhkan seorang pengantara, jika kita dapat berhubungan langsung dengan Allah? Apa maksudnya menaruh Yesus sebagai pengantara? Roy Gane dalam bukunya Altar Call menulis, “But the Father must maintain His justice when He grants mercy. If he does not, He will violence His own moral character of love (1 John 4:8), which includes both justice and mercy. Christ’s sacrifice, which paid the penalty for our sin, makes it possible for God to be both, just and the justifier of the one who has faith in Jesus.”

Bagaimanakah caranya kita membuat Yesus nyata dalam kehidupan kita setiap hari selaku orang Kristen dan mengakui Dia sebagai “pengantara” kita atau “parakletos” (para,klhton) seperti tertulis dalam 1 Yohanes 2:1 berbunyi: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” Dengan kata lain selaku Pengantara, berarti Dia juga adalah Pembela kita yang setia. Kiranya ini boleh menjadi pelajaran dan perenungan bagi kita dan boleh diaplikasikan secara pribadi dalam perjalanan kehidupan kerohanian kita.

(WAO)

[RH] Pencobaan Terhadap Kristus

0

“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:3-5).

[AkhirZaman.org] Pencobaan terhadap Kristus, dan penderitaan-penderitaan-Nya akibat cobaan itu, adalah dalam proporsi yang sesuai dengan sifat-Nya yang agung, tanpa dosa itu. Tetapi dalam tiap saat-saat tekanan, Kristus diarahkan kepada Bapa-Nya. la “bertahan atas darah” dalam jam itu ketika ketakutan terhadap kegagalan moral adalah seperti ketakutan terhadap kematian. Selagi la bertelut di Getsemani; dalam penderitaan jiwa-Nya, tetes-tetes darah terjatuh dari pori-pori-Nya, dan menyentuh tanah di bumi. la berdoa dengan tangisan yang keras dan air mata, dan la di dengar dalam hal bahwa la takut.

Allah menguatkan Dia, sebagaimana la akan menguatkan semua yang mau merendahkan diri mereka sendiri, dan mendorong diri mereka, jiwa, tubuh, dan roh ke dalam tangan Allah yang memelihara perjanjian.

Di salib itu Kristus tahu, yang orang lain tidak bisa tahu, kuasa yang kejam cobaan lblis, dan hati-Nya terisi dengan pengasihan dan pengampunan bagi pencuri yang akan mati itu, yang telah dijerat oleh sang musuh itu. —The Youth’s Instructor, 26 Oktober 1899.

Hati Kristus ditusuk oleh kesakitan yang jauh lebih tajam daripada yang disebabkan oleh paku-paku yang dicucukkan ke dalam tangan-tangan dan kaki-kaki-Nya. la sementara menanggung dosa-dosa seluruh dunia, dengan menanggung hukuman bagi kita—murka Allah terhadap pelanggaran. Pencobaan yang dialami-Nya melibatkan cobaan yang kejam terhadap pikiran bahwa la telah ditinggalkan oleh Allah. Jiwa-Nya disiksa oleh tekanan kuasa kegelapan, terkecuali la mengubah pendirian-Nya dari yang lurus selama penganiyaan yang parah ltu.

Terkecuali ada suatu kemungkinan untuk menyerah, cobaan itu bukanlah cobaan. Cobaan terasa lebih kuat ketika manusia dengan kekuatan dipengaruhi untuk melakukan suatu tindakan yang keliru; dan, mengetahui bahwa ia bisa melakukannya oleh lman, untuk bertahan, dengan suatu pegangan yang teguh pada kuasa llahi. lnilah penderitaan yang melaluinya Kristus telah lewati. -The Youth’s Instructor, 20 Juli 1899.

(3 SM 131, 132)

 

Kuil Satanis membuat kantor pusat internasional di Salem

0

[AkhirZaman.org] Penduduk Salem merasa gelisah setelah menerima pemberitahuan bahwa Kuil Satanis memindahkan kantor pusat internasional mereka ke sebuah perumahan Victoria yang tua di kota Massachusetts.

Organisasi politik dan agama diakui secara nasional akan membuka pintu pusat komando yang baru pada hari Jumat. Bangunan ini bekas rumah pemakaman yang terletak di sekitar sebuah sekolah dasar.

Baru-baru ini Bridge Street dioperasikan sebagai Galeri kesenian Salem. Dan perkumpulan Kuil Satanis berencana untuk terus menguasai pameran di tempat itu..

Juru bicara organisasi tersebut Lucien Greaves mengatakan bahwa Kuil Satanis “bukan serangan pada siapa pun” dan menekankan bahwa para anggotanya tidak akan pergi dari pintu ke pintu mempengaruhi tetangga dengan cara apapun.

Pejabat Salem mengatakan bahwa mereka saat ini bekerja untuk lebih memahami tujuan mereka.

https://goo.gl/Sid7Mj

“Engkau harus takut akan Tuhan Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” ( Ulangan 6:13 )

“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” ( Keluaran 20:3 )

Salah satu isu di akhir zaman adalah penyembahan. Kepada siapakah kita akan memberikan kesetiaan kita? Apakah kepada Tuhan, Pencipta alam semesta, ataukah kepada Setan, bapa segala dusta?

Ada 65 Juta Pengungsi di Dunia, Setengahnya Anak-anak

0

 

[AkhirZaman.org] Sedikitnya 30 juta anak menjadi pengungsi di berbagai negara. Konflik dan kondisi perekonomian yang buruk dikhawatirkan membuat jumlah pengungsi terus bertambah. Komisioner Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi Filipo Grandi menuturkan, ada 65 juta pengungsi di seluruh dunia. Dari seluruh pengungsi, separuhnya adalah anak-anak dan mereka tersebar di berbagai tempat pengungsian di banyak negara.

“Sebagian terpisah dari orangtua dan keluarga mereka,” ujarnya di sela KTT Pengungsi dan Migran, Senin (19/9/2016) siang waktu New York, Amerika Serikat atau Senin malam waktu Indonesia.

Terpisah dari orangtua dan keluarga membuat mereka semakin rentan. Tidak hanya kesulitan mengakses berbagai pelayanan dasar, mereka juga rentan mengalami berbagai bentuk kekerasan.

Untuk pertama kali sejak Perang Dunia II berakhir, jumlah pengungsi di seluruh negara mencapai rekor tertinggi. Kondisi itu menjadi salah satu pemicu pemimpin 193 negara anggota PBB setuju mengadopsi Deklarasi New York.

Deklarasi itu menunjukkan komitmen politik anggota PBB untuk melindungi hak pengungi dan migran, menyelamatkan hidup mereka, dan berbagi tanggung jawab untuk mengurus mereka.

Salah satu pembicara dalam KTT, Mohammed Badran yang mewakili pengungsi, menuturkan ada jutaan pengungsi tidak punya akses terhadap kebutuhan dasar. Mereka tidak bisa mengakses pendidikan, kesehatan, apalagi perumahan yang layak.

“Kami mendorong ada akses pendidikan untuk para pengungsi muda,” ujarnya.

Deputi Sekjen PBB Jan Eliasson menuturkan, kemampuan melindungi pengungsi adalah barometer keefektifan lembaga internasional. Sayangnya, tanggung jawab memberi perlindungan itu kerap diabaikan.

“Mulai hari ini, mari kita balikkan keadaan itu,” ujarnya.

Eliasson juga mendesak pemimpin dunia bergabung dalam kampanye global untuk perlindungan pengungsi. Kampanye itu relevan di tengah sentimen anti orang asing yang terus meningkat di banyak negara. (RAZ)

https://goo.gl/ZbDjLM

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)

“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” ( 1 Petrus 1:22 )

Dunia sedang dilanda dengan banyak penderitaan. Banyak orang di luar sana sedang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Apakah kita sebagai umat Tuhan akan berdiam saja ataukah kita menyatakan kasih Kristus yang memulihkan kepada setiap orang yang sedang membutuhkan pertolongan kita?

[RH] Sifat-sifat-Nya dapat Menjadi Sifat Kita

0

“ltulah sebabnya, maka dalam segala hal la harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya la menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa” (lbrani 2: 17).

[AkhirZaman.org] Adalah kesempatan bagi kita untuk memiliki sifat-sifat-Nya yang lebih tinggi sebagai manusia, jika kita mau, melalui jaminan-jaminan yang dibuat-Nya, memperoleh berkat-berkat ini dan dengan rajin mengembangkan kebaikan gantinya kejahatan.

Kita memiliki akal, kesadaran, ingatan, kemauan, kasih sayang—semua sifat yang manusia dapat miliki. Melalul jaminan yang dibuat ketika Allah dan Anak Allah mengadakan suatu perjanjian untuk melepaskan manusia dari perbudakan Setan, setiap fasilitas disediakan supaya sifat manusia akan bersatu dengan sifat llahi-Nya. Dalam sifat seperti ltulah Tuhan kita dicobai. la bisa menyerah pada anjuran-anjuran dusta Setan sebagaimana Adam dulu menyerah, tetapi kita harus memuji dan memuliakan Anak Domba Allah karena tidak setitik pun la pernah menyerah.

Meskipun telah menjadi para sukarelawan sifat ilahi, kita boleh bertahan dalam kemurnian dan kesucian yang tidak bisa didefinisikan. Allah Bapa tidak menciptakan kemanusiaan, dan kemanusiaan tidak didewakan oleh bergabungnya bersama-sama dua sifat. Kristus tidak memiliki dosa, merosot, dan jatuh sebagaimana kita miliki, karena jika demikian la tldak bisa menjadi suatu persembahan yang sempurna.—Manuscript 94, 1893.

Ketika pengikut Kristus menghadapi pencobaan dan kesusahan, la tidak akan menjadi putus harapan. la tidak akan menyingkirkan keyakinannya jika ia menyadari semua pengharapan-pengharapannya. Ketika diserang oleh sang musuh, seharusnya la mengingat kehidupan Sang Juruselamat terhadap pencobaan dan kekecewaan. Makhluk-makhluk surga melayani Kristus dalam keperluan-Nya, kendati demikian hal ini tidak membuat kehidupan Juruselamat itu terbebas dari pertentangan dan godaan. Dalam semua titik la digoda seperti kita, kendati demikian la tidak berdosa. Jika umat-Nya mau mengikuti teladan ini, mereka akan diisi dengan Roh-Nya, dan para malaikat surga akan membantu mereka.

Godaan-godaan di mana Kristus merupakan sasarannya, adalah suatu kenyataan yang hebat. Sebagai seorang agen yang bebas la ditempatkan ke dalam percobaan, dengan kebebasan untuk menyerah kepada cobaan dan pekerjaan Setan yang bertentangan dengan maksud-maksud Allah. Jika hal inl tidak demikian, jikalau saja bukanlah mungkin bagi Dia untuk jatuh, la tidak bisa dicobai dalam segala hal sebagaimana keluarga manusia dicobai.

(3 SM 130, 131)

 

AGEN ROH-ROH JAHAT

0

[AkhirZaman.org] Hubungan antara dunia yang kelihatan dan dunia yang tidak kelihatan, pelayanan malaikat-malaikat Allah, dan agen roh-roh jahat, dengan jelas dinyatakan di dalam Alkitab, dan terjalin erat dalam sejarah manusia. Ada kecenderungan yang terus bertumbuh untuk meragukan eksistensi atau keberadaan roh-roh jahat, sementara malaikat-malaikat suci “yang diutus melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani 1:14), dianggap oleh banyak orang sebagai roh-roh orang-orang yang sudah mati. Tetapi Alkitab bukan saja mengajarkan eksistensi malaikat-malaikat, yang baik maupun yang jahat, tetapi juga menyatakan bukti yang tidak bisa diragukan lagi bahwa malaikat-malaikat itu bukanlah roh-roh orang-orang yang sudah mati.

Sebelum manusia diciptakan, malaikat-malaikat sudah ada, karena pada waktu dasar dunia ini diletakkan, “bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai. (Ayub 38:7). Setelah kejatuhan manusia, malaikat-malaikat dikirimkan untuk mengawal pohon kehidupan, dan ini terjadi sebelum ada manusia yang mati. Secara alamiah malaikat lebih tinggi derajatnya daripada manusia, karena pemazmur berkata bahwa manusia diciptakan “hampir sama seperti Allah” (“sedikit lebih rendah dari malaikat” — terjemahan langsung). (Maz. 8:5).

Alkitab memberitahukan kepada kita tentang jumlah, kuasa dan kemuliaan makhluk-makhluk surgawi, dan juga tentang hubungan mereka kepada pekerjaan penyelamatan. “Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di Surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.” Dan nabi berkata, “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta.” Di ruang hadirat Raja segala raja mereka menunggu — “malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa,” “pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya” “mendengarkan suara firman-Nya.” (Maz. 103:19-21; Wah. 5:11). Seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa jumlah pesuruh surgawi itu sebagaimana dilihat oleh nabi Daniel. Rasul Paulus mengatakan “beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah.” (Dan. 7:10; Ibrani 12:22). Sebagai pesuruh-pesuruh Allah mereka “terbang ke sana ke mari seperti kilat,” (Yehez. 1:14), begitu menyilaukan kemuliaannya dan begitu cepat terbangnya.

Malaikat yang nampak di kubur Juru Selamat, “wajahnya bagaikan kilat, dan pakaiannya putih bagaikan salju,” menyebabkan para penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.” (Mat. 28:3,4). Pada waktu Sanherib, raja Asyur yang sombong itu, mencela dan menghujat Allah, dan mengancam menghancurkan Israel, “maka pada malam itu keluarlah malaikat Tuhan, lalu dibunuhnyalah 185,000 orang di dalam perkemahan Asyur.” Lalu Tuhan mengirim malaikat untuk “melenyapkan semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima” dari pasukan tentara Sanherib, “sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya.” (2 Raja. 19:35; 2 Tawarikh 32:21).

Malaikat-malaikat di utus dalam misi-misi kemurahan kepada anak-anak Allah. Kepada Abraham, dengan janji berkat; ke pintu gerbang kota Sodom, untuk menyelamatkan orang benar Lot dari kebinasaan; kepada Elia, pada waktu ia hampir binasa oleh karena kelelahan dan kelaparan di padang gurun; kepada Elisa, dengan kereta perang dengan kuda-kuda yang mengelilingi kota kecil di mana dikepung oleh musuh-musuhnya; kepada Daniel, pada waktu ia memerlukan hikmat ilahi di istana raja kafir, atau waktu dibiarkan menjadi mengsa singa; kepada Petrus, yang dijatuhi hukuman mati di dalam penjara bawah tanah Herodes; kepada tawanan-tawanan di Filipi; kepada Paulus dan teman-temannya pada malam waktu ditimpa badai di laut; membuka pikiran Kornelius untuk menerima Injil; mengutus Petrus dengan pekabaran keselamatan kepada orang-orang kafir, demikianlah malaikat-malaikat kudus telah melayani umat-umat Allah sepanjang zaman.

Malaikat pengawal ditugaskan kepada setiap pengikut Kristus. Pengawal-pengawal surgawi ini melindungi orang-orang benar dari kuasa sijahat. Setan sendiri menyadari hal ini pada waktu ia berkata, “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?” (Ayub 1:9,10). Agen, oleh mana Allah melindungi umat-Nya, dinyatakan dalam kata-kata pemazmur, “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” (Maz. 34:7). Juru Selamat berkata mengenai mereka yang percaya kepada-Nya, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di Surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di Surga.” (Mat. 18:10). Malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk melayani anak-anak Allah setiap saat dapat berhubungan dengan hadirat Allah.

Jadi umat-umat Allah, yang terbuka kepada kuasa tipu daya dan kedengkian yang tidak pernah tidur dari raja kegelapan, dan yang bertikai dengan kekuatan-kekuatan kejahatan, diberi jaminan pengawalan yang tidak ada putus-putusnya dari malaikat-malaikat surgawi. Atau jaminan seperti itu tidak diberikan kalau tidak diperlukan. Jika Allah telah memberikan janji anugerah dan perlindungan kepada anak-anak-Nya, itu karena adanya agen-agen perkasa kejahatan yang harus dihadapi — agen-agen yang begitu banyak, begitu bertekad dan tidak mengenal lelah, yang kebenciannya dan kuasanya tidak boleh diremehkan.

Roh-roh jahat, yang pada mulanya diciptakan tidak berdosa, sama alamiahnya, kuasanya, dan kemuliaannya dengan makhluk-makhluk kudus yang sekarang menjadi pelayan-pelayan atau pesuruh-pesuruh Allah. Tetapi setelah jatuh ke dalam dosa, mereka bersekutu bersama untuk menghina Allah dan untuk membinasakan manusia. Bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya dan dibuang bersama dengan dia dari Surga, maka sepanjang zaman berikutnya mereka bekerjasama dengan Setan dalam peperangan melawan kekuasaan ilahi. Alkitab memberitahukan kepada kita mengenai perserikatan dan pemerintahan mereka, mengenai ordo-ordo mereka dan mengenai kecerdasan kelicikan mereka, dan mengenai segala rencana-rencana jahat mereka terhadap kedamaian dan kebahagiaan manusia.

Sejarah Perjanjian Lama menyebutkan keberadaan dan keagenan mereka. Tetapi adalah pada waktu Yesus berada di dunia ini roh-roh jahat menampakkan kuasa mereka dengan paling menonjol. Kristus datang menjalankan rencana yang dibuat untuk keselamatan manusia, dan Setan berketetapan mempertahankan haknya menguasai dunia ini. Ia telah berhasil mendirikan penyembahan berhala di setiap bagian dunia kecuali di tanah Palestina. Kepada negeri satu-satunya yang tidak sepenuhnya tunduk kepada kekuasaan si penggoda, Kristus datang untuk mencurahkan terang Surga. Di sini dua kekuasaan yang bertikai saling menyatakan keunggulan mereka. Yesus merentangkan tangan kasih-Nya mengundang semua untuk memperoleh pengampunan dan kedamaian dari pada-Nya. Bala tentara kegelapan melihat bahwa mereka tidak memiliki pengendalian yang tidak terbatas, dan mereka mengerti bahwa jika misi Kristus berhasil maka pemerintahan mereka akan berakhir. Setan mengamuk bagaikan singa yang dirantai, dan dengan sikap membangkang ia menunjukkan kuasanya atas tubuh dan jiwa manusia.

Kenyataan bahwa manusia telah dikuasai oleh Setan, disebutkan dengan jelas di dalam Perjanjian Baru. Orang-orang yang dirasuknya bukan saja menderita penyakit dari sebab-sebab yang biasa. Kristus mempunyai pengertian yang sempurna mengenai apa yang dihadapi-Nya, dan Ia menyadari kehadiran langsung roh-roh jahat dan agen-agennya.

demon-possessed-pigs CopyContoh yang paling mencolok mengenai jumlah, kuasa dan keganasan mereka, dan juga mengenai kuasa dan kemurahan Kristus, diberikan di dalam Alkitab pada waktu Yeus menyembuhkan yang dirasuk roh-roh jahat di Gadara. Orang-orang gila yang malang itu meronta-ronta dalam ikatannya, menggeliat-geliat, mulut berbusa, mengamuk dan meraung-raung berteriak-teriak, menyakiti diri sendiri dan membahayakan semua orang yang datang mendekat. Badan mereka yang berubah bentuk dan berdarah dan pikiran mereka yang terganggu menjadi pemandangan yang sangat menyenangkan bagi raja kegelapan. Salah satu dari roh-roh jahat yang merasuki penderita itu menyatakan, “Namaku Legion, karena kami banyak.” (Mark. 5:9). Dalam tentera Roma, satu legion terdiri dari tiga sampai lima ribu orang. Pasukan Setan juga di susun dalam kelompok-kelompok, dan satuan kelompok roh jahat ini tidak kurang dari satu legion.

Atas perintah Yesus, roh-roh jahat itu meninggalkan korbannya, membiarkannya tenang duduk dekat kaki Yesus, lembut, cerdas dan ramah. Tetapi roh-roh jahat itu diizinkan memasuki babi-babi yang lalu terjun ke danau dan mati lemas. Dan bagi penduduk Gadara, hilangnya babi-babi yang kira-kira dua ribu ekor banyaknya ini lebih penting daripada berkat-berkat yang diberikan Kristus, sehingga Penyembuh ilahi itu didesak untuk meninggalkan tempat itu. Inilah hasil yang direncanakan Setan untuk dicapai. Oleh melemparkan kesalahan atas kerugian mereka itu kepada Yesus, Setan membangkitkan ketakutan yang mementingkan diri dari orang-orang, sehingga mencegah mereka untuk mendengarkan perkataan-perkataan Yesus. Setan selalu menuduh pengikut-pengikut Kristus penyebab kerugian, kesialan dan penderitaan, gantinya membiarkan tuduhan itu ditujukan kepada pemiliknya — ke atas dirinya dan agen-agennya.

Tetapi maksud-maksud Kristus tidak terhalang. Ia mengizinkan roh-roh jahat membinasakan kawanan babi-babi itu sebagai teguran kepada orang Yahudi yang menternakkan binatang haram ini hanya demi memperoleh keuntungan. Seandainya Kristus tidak menghalangi roh-roh jahat itu, mereka juga sudah terjun ke dalam danau, bukan saja babi-babi itu, tetapi juga penjaga-penjaga dan pemiliknya. Pemeliharaan para penjaga dan pemilik adalah semata-mata atas kuasa Kristus, yang dilakukan dengan kemurahan hati untuk kelepasan mereka. Lebih jauh, peristiwa ini diizinkan berlaku agar murid-murid dapat menyaksikan kuasa jahat Setan baik kepada manusia maupun binatang. Juru Selamat menginginkan pengikut-pengikut-Nya mengetahui musuh yang akan mereka hadapi, agar mereka jangan tertipu dan dikalahkan oleh akal bulusnya. Adalah juga kehendak-Nya agar orang-orang di daerah itu memandang kuasa-Nya untuk mematahkan perhambaan Setan dan melepaskan tawanan-tawanannya. Dan walaupun Yesus sendiri harus meninggalkan tempat itu, orang-orang yang telah dilepaskan dengan luar biasa itu akan tetap tinggal di sana untuk menyatakan kemurahan Penolong mereka.

Contoh-contoh lain yang sama sifatnya dicatat di dalam Alkitab. Anak perempuan seorang ibu Sino-Fenisia, dirasuk roh jahat dengan sangat menyedihkan, yang diusir Yesus dengan perkataan-Nya . (Mark. 7:26-30). Seorang “yang kerasukan Setan, orang itu buta, dan bisu.” (Mat. 12:22); seorang pemuda yang kerasukan roh yang membisukan, yang sering “roh itu menyerang dia, membantingkannya ke tanah, lalu mulutnya berbusa, giginya berkertakan dan tubuhnya menjadi tegang” (Mark. 9:17-27; orang gila yang “kerasukan Setan” (Luk. 4:33-36), yang mengganggu ketenangan rumah ibadat di Kapernaum — semuanya disembuhkan oleh belas kasihan Juru Selamat. Hampir dalam setiap contoh Kristus berkata kepada roh-roh jahat itu sebagai makhluk yang cerdas dan benar-benar ada, memerintahkannya keluar dari korbannya, dan jangan menyiksanya lagi. Orang-orang yang berbakti di Kapernaum memandang kuasa-Nya yang besar, “semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa. Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.” (Luk. 4:36).

Mereka yang dirasuk Setan biasanya dikatakan sebagai yang sedang dalam keadaan penderitaan besar, namun ada pengecualian bagi aturan ini. Demi memperoleh kuasa adikodrati (kuasa yang tidak dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan — gaib), sebagian orang menyambut pengaruh roh-roh jahat. Hal ini tentu saja tidak bertentangan dengan roh-roh jahat. Kelompok ini termasuk mereka yang memiliki roh peramal — Simon Magus, Elymas si tukang sihir, dan anak dara yang mengikuti Rasul Paulus dan Silas di Filipi.

Tidak ada yang lebih besar bahayanya dari pengaruh roh-roh jahat daripada mereka yang menyangkal keberadaan Setan dan agen-agen roh jahat serta malaikat-malaikatnya, walaupun secara langsung Alkitab memberi kesaksian mengenai keberadaannya. Selama kita meremehkan tipu muslihat mereka, maka mereka memperoleh kemajuan yang hampir tidak disadari. Banyak yang memperhatikan usul-usul atau saran-saran Setan sementara seharusnya mengikuti kata hikmat mereka. Inilah sebabnya, sementara kita mendekati akhir zaman, bilamana Setan bekerja dengan kuasa yang lebih besar untuk menipu dan membinasakan orang-orang, ia menyebarkan kemana-mana kepercayaan bahwa ia tidak ada. Adalah kebijakannya untuk menyembunyikan dirinya dan cara kerjanya.

Yang paling ditakuti oleh penipu besar itu ialah apabila kita sudah mengenal betul segala cara-cara dan rencana kerjanya. Untuk lebih berhasil menyembunyikan tabiat dan maksudnya yang sebebanrnya, ia membiarkan dirinya digambarkan sedemikian rupa sehingga tidak membangkitkan emosi yang kuat selain dari ejekan dan hinaan. Ia senang dilukiskan sebagai yang menggelikan atau menjijikkan, yang rupanya jelek, setengah manusia dan setengah hewan. Ia senang mendengar namanya digunakan sebagai lelucon dan ejekan oleh mereka yang merasa pintar dan berpendidikan.

Adalah oleh karena ia telah menyembunyikan dirinya dengan keahlian yang sempurna, sehingga pertanyaan ini sering ditanyakan, “Apakah makhluk seperti itu benar-benar ada?” Adalah suatu bukti keberhasilannya bahwa teori-teori yang mengatakan bohong pada kesaksian Alkitab yang paling sederhana diterima secara umum oleh dunia agama. Dan adalah oleh karena Setan dapat dengan mudah mengendalikan pikiran mereka yang tidak menyadari pengaruhnya, sehingga firman Allah memberikan kepada kita banyak contoh-contoh pekerjaan ganas Setan itu dan mengungkapkan kepada kita kekuatan rahasianya, dan dengan demikian membuat kita berjaga-jaga terhadap serangan-serangannya.

Kuasa dan dendam kesumat Setan dengan bala tentaranya dapat membahayakan kita, kalau saja kita tidak mendapatkan perlindungan dan kelepasan dalam kuasa yang lebih tinggi Penebus kita. Dengan hati-hati dan cermat kita mengamankan rumah kita dengan grendel dan gembok untuk melindungi harta milik kita dan nyawa kita dari orang-orang jahat. Tetapi jarang kita berpikir mengenai malaikat-malaikat jahat yang terus menerus berusaha untuk masuk ke dalam diri kita, dan yang terhadap serangan-serangannya kita tidak mempunyai sistem pertahanan dengan kekuatan sendiri. Jika diizinkan, mereka dapat mengalihkan pikiran kita, menyakiti dan menyiksa tubuh kita, membinasakan milik kita dan hidup kita. Kesukaan mereka satu-satunya adalah penderitaan dan kebinasaan. Ketakutan adalah bagian mereka yang menolak tuntutan ilahi, dan menyerah kepada pencobaan Setan, sampai Allah memberikan mereka kepada pengendalian roh-roh jahat. Akan tetapi mereka yang mengikuti Kristus akan selalu aman di bawah pemeliharaan-Nya. Malaikat-malaikat yang menonjol dalam kekuatan dikirimkan dari Surga untuk melindungi mereka. Sijahat tidak dapat menerobos penjaga yang ditempatkan Allah disekeliling umat-Nya.

 

-KA

Terkena Kanker Mata, Bayi 21 Bulan Dipukuli hingga Tewas

0

[AkhirZaman.org] Seorang ayah bernama Ryan Lawrence di New York dilaporkan tega membunuh anak perempuannya bernama Maddox Lawrence yang baru berusia 21 bulan. Aksi ini dilakukan sang ayah karena ia merasa cemburu dengan perhatian yang diberikan orang-orang kepada anaknya tersebut.

Pembunuhan tersebut diakui sendiri oleh Ryan. Menurutnya, ia telah memukul anaknya hingga tewas. Sebab, ia merasa cemburu dengan perhatian yang diberikan orang-orang kepada Maddox setelah ia selamat dari serangan kanker mata langka.

Sebagaimana dilansir Independent, Minggu (18/9/2016), pria berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa ia membunuh anaknya dengan tongkat baseball kayu. Ryan lalu membakar tubuh anaknya sebelum membuangnya ke aliran sungai di Onondaga, New York.

Atas perbuatannya tersebut, Ryan mengaku bersalah telah melakukan pembunuhan tingkat pertama dan akan mendapatkan hukuman minimal 25 tahun penjara.

https://goo.gl/KPPqkN

“Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah.” ( Hosea 4:2 )

“dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” ( Efesus 5:16 )

Setiap hari kita melihat tindakan kejahatan di atas dunia ini. Seolah-olah tidak ada hari tanpa kekerasan, pembunuhan, dan jenis-jenis kejahatan lainnya. Sekalipun kita melihat hal-hal tersebut, biarlah kita tetap menjaga diri kita dari pengaruh-pengaruh kejahatan, dan biarlah kita menjadi saluran kebaikan di dunia yang serba jahat ini.

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?