Wednesday, July 2, 2025
Google search engine
Home Blog Page 313

[RH] Ciptakan Hubungan yang Baik dengan Anak-anak

0

“Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” (1 Korintus 3:9).

[AkhirZaman.org] Dari tahun-tahun paling awal anak-anak adalah para pelajar, dan jika pemandangan-pemandangan yang menyenangkan dipelihara di hadapan mereka di rumah tangga, mereka akan menjadi akrab dengan kehormatan, kebaikan dan kasih Kristen. Pikiran-pikiran mereka dibangun oleh apa yang mereka lihat dan dengar, dan para orangtua sementara menabur benih yang akan menuai suatu panen entah itu suatu berkat atau kutuk. Jika para orangtua adaiah Kristen secara nama saja, jika mereka bukanlah para pelaku Firman, maka mereka sedang menempatkan tabiat mereka sendiri pada anak-anak mereka, dan bukan tabiat Allah.

Anak-anak rindu terhadap perkara yang memberikan kesan kepada pikiran. Demi nama Kristus, para orangtua, berikanlah kepada jiwa-jiwa yang lapar dan haus sesuatu untuk dimakan. Anak-anak adalah aktif secara alami, dan jika para orangtua tidak melengkapi mereka dengan pekerjaan, Setan akan menemukan sesuatu untuk membuat mereka tetap sibuk daiam pekerjaan yang jahat. ltulah sebabnya latihlah anak-anakmu untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Engkau bisa membungkus semua pekerjaan itu dengan suatu kebanggaan yang akan menjadikannya menguntungkan dan bersifai mengangkat. Jangan merasa bahwa adalah merupakan tugasmu untuk membuat kehidupan anak-anakmu tidak menyenangkan. Hal yang tidak menyenangkan akan muncul cukup cepat. Ciptakan semua yang menyenangkan sedapat mungkin ke dalam latihan-latihan sebagai guru dan pendidik anak-anakmu dorong mereka untuk membuat persahabatan denganmu.

Keinginan-keinginan yang berdosa, kecenderungan-kecenderungan yang berdosa, kebiasaan-kebiasaan yang menolak, pasti akan kamu dapati pada anak- anakmu; tetapi jika kamu mendorong mereka untuk mencari lingkungan rohani, kamu bisa memberikan suatu model yang benar kepada cita rasa dan perasaan-perasaan mereka, dan menyingkirkan ketidakpuasan, keluhan-keluhan, dan pemberontakan. Taklukkan kesombongan mereka oleh menghidupkan di hadapan mereka suatu teladan kelembutan dan kerendahan hail. Kita periu untuk menyingkirkan dari percakapan kita setiap hal yang kasar dan saling menyalahkan. Bila kita sudah menaruh Kristus dalam kelembutan dan kerendahan hati maka kita akan memantulkan Kristus dalam semua urusan kita dengan anak- anak kita. Kepada semua yang bekerja dalam jalan Kristus bagi keselamatan jiwa-jiwa maka Juruselamat itu berkata, “Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.”—Manuscript 143, 1899.

(3SM 229, 230)

 

[RH] Tentang Sekolah-sekolah di Swiss

0

“Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari” (Mazmur 25:5).

[AkhirZaman.org] Saya melihat beberapa hal di Swiss yang saya pikir layak ditiru. Para guru sekolah-sekolah selalu pergi keluar dengan para murid mereka selagi mereka bermain, dan mengajarkan mereka bagaimana untuk menyenangkan diri mereka sendiri dan menekankan kembali setiap salah aturan dan tiap kekeliruan. Ini adalah suatu hukum yang tidak variabel, dan mencakup pada anak-anak dari yang berumur lima sampai lima belas tahun. Sebagai upah bagi perilaku yang baik dan kebiasaan-kebiasaan suka belajar maka para guru membawa keluar siswa-siswi dan mengadakan perjalanan yang panjang bersama mereka, meninggalkan sekolah lebih awal daripada yang biasanya. Saya menyukai hal ini; saya pikir akan kurang peluang bagi anak-anak untuk menyerah kepada pencobaan. Para guru kelihatannya mengikuti bidang-bidang olahraga anak-anak dan mengatur mereka. Dalam tiap cara saya tidak bisa menyetujui ide tentang anak-anak harus merasa bahwa mereka berada di bawah suatu ketidakpercayaan yang terus-menerus, dan harus dijaga, dan tidak bisa bertindak sebagai anak-anak. Tetapi biarlah para guru bergabung dalam kesenangan-kesenangan anak-anak ini, menjadi satu bersama mereka, dan menunjukkan bahwa mereka mau supaya anak-anak bahagia, dan hal ini akan memberikan keyakinan kepada anak-anak itu. Mereka bisa dikendalikan dengan kasih, bukan dengan suatu aturan yang kuat, keras dan kaku, untuk menyesuaikan mereka dalam cara makan mereka dan kesenangan-kesenanganya mereka.—-Letter 42, 1886.

Talenta sudah dipinjamkan kepada kita dalam kepercayaan, untuk digunakan dan ditingkatkan oleh penggunaannya Oh, jika para orangtua mau menyadari bahwa keluarga-keluarga di bumi adalah menjadi simbol keluarga surga. Jika mereka mau menyadari tanggung jawab mereka untuk memelihara rumah tangga maka mereka akan bebas dari setiap kerusakan dan kejahatan moral. Allah merancang bahwa kita akan memiliki yang lebih indah jauh di surga dalam keluarga kita daripada yang kita nikmati sekarang.

(3SM 228, 229)

 

[RH] Pendidikan yang Benar

0

“Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” (1 Korintus 3:9).

[AkhirZaman.org] Di setiap tempat di mana ada gereja, besar atau kecil, harus ada suatu sekolah yang didirikan.—Letter 108, 1899. Mempelajari Firman Allah adalah elemen Ilahi yang jiwa butuhkan dalam upaya mengamankan perkembangan kesehatan dengan semua kuasa-kuasa rohani. Dalam semua sekolah kita Firman ini harus dibuat sebagai yang utama dalam pendidikan; itulah yang akan memberikan kekuatan, hikmat, integritas, dan kuasa moral yang disucikan, jika dibawa ke dalam pengalaman. Bukanlah perkataan-perkataan kebijaksanaan dunia, dan bukanlah upaya-upaya manusia, serta bukan teori umat manusia, tetapi adalah Firman Allah.—Manuscript 41a, 1896.

Tuhan mewajibkan setiap orang yang memegang tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan itu dalam kesanggupan-kesanggupan yang cerdas dan yang terlatih, dan melaksanakan ide-idenya secara sadar sesuai pengetahuan dan pelayanan sebelumnya dalam sekolah-sekolah. Tuhan telah merancang suatu rencana yang istimewa yang pasti dalam pendidikan. Takut akan Tuhan adalah merupakan permulaan hikmat. Ketika manusia dengan beragam tabiat melaksanakan pekerjaan yang telah ditunjukkan kepada mereka sebagai guru dan mengikuti rencana pengajaran menurut kesanggupan mereka sendiri, maka mereka tidak akan mengganggap bahwa mereka pastilah merupakan suatu pantulan dari para guru yang telah bekerja sebelum mereka, terkecuali mereka merusak catatan mereka sendiri.—Manuscript 170, 1901.

Pendidikan yang benar adalah persiapan mental, moral, dan kuasa-kuasa jasmani bagi pelaksanaan setiap tugas, menyenangkan orang lain, pelatihan setiap kebiasaan dan praktik, hati, pikiran, dan jiwa bagi pelayanan Ilahi. Kemudian tentang kamu di pengadilan surga bisa dikatakan, “Kamu adalah para pekerja yang bekerja bersama-sama Allah” (lihat 1 Kor. 3:9).—-Letter 189, 1899.

(3SM 227, 228)

 

[RH] Sekolah yang Menghasilkan Kesan Menyenangkan

0

Tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6:4).

[AkhirZaman.org] Kita mau memiliki suatu sekolah yang berhubungan dengan sanatorium. Hal ini di- sampaikan kepada saya bahwa di mana terdapat suatu sanatorium, pasti harus ada suatu sekolah, dan sekolah itu harus dijalankan dalam suatu cara tertentu sehingga sekolah itu menghasilkan suatu kesan menyenangkan bagi semua yang berkunjung ke sanatorium itu. Orang-orang akan datang ke sekolah itu. Mereka akan melihat bagaimana sekolah itu dikelola. Sekolah itu seharusnya tidak jauh dari sanatorium, sehingga mereka bisa memahami. Dalam pengelolaan sebuah sekolah terdapat jenis disiplin yang terbaik. Saat belajar, para siswa tidak boleh mengikuti cara mereka sendiri. Mereka harus menghentikan cara me- reka agar berdisiplin. lnilah pelajaran yang seharusnya dipelajari oleh banyak keluarga. Tetapi kita mendengar, “Oh, biarkanlah mereka melakukan hal ini.

Mereka tidak memiliki apa pun selain anak-anak. Mereka akan mengerti bila mereka sudah tua.” Baiklah, segera setelah seorang anak dalam penjagaan saya mulai menunjukkan kemauan, dan menjatuhkan dirinya ke lantai, ia tidak pernah melakukannya kecuali satu kali, saya mau memberitahu kamu. Saya tidak mau membiarkan lblis melakukan tindakan melalui anak itu dan mengambilnya. Tuhan mau supaya kita mengerti banyak hal. la berkata, Abraham memerintahkan anak-anaknya dan seisi rumah tangganya untuk patuh padanya, dan kita mau mengerti apakah artinya memberi perintah, dan kita mau mengerti bahwa kita harus memiliki pegangan terhadap pekerjaan itu untuk bertahan terhadap si lblis. Baiklah, Saya tidak tahu apakah kita sudah terlalu jauh dari yang kita muiai. C. L. Taylor: Ya, saya pikir engkau benar. Nyonya White: Tetapi beberapa hal sudah disebutkan. L. M. Bowen: Saya kira kita tahu apa yang kita miliki untuk dilakukan. Nyonya Gotzian: Sudah cukup yang dikatakan untuk membuat kita berpikir, dan untuk melakukan suatu. Nyonya White: Tuhan menaruh kesungguhannya kepada kita. Ya; kita harus menjadi teladan.

Dan sekarang kamu melihat ada banyak sanatorium, dan banyak sekolah, yang harus dihubungkan dengan mereka. Kita harus sampai kepada pengertian dan mengetahui bahwa kita harus melakukan pengaruh, yaitu pengaruh yang berhubungan dengan anak-anak itu. . . . Sekolah kamu akan menjadi sekolah teladan. itu tidak akan menjadi suatu teladan terhadap sekolah-sekolah pada zaman ini. Tidak akan menjadi seperti itu. Sekolah kamu akan menjadi selaras dengan rencana yang jauh di depan dari sekolah-sekolah yang lain. Itulah menjadi hal praktis. Pelajaran-pelajaran dibuat untuk dipraktikkan, dan bukan hanya suatu kutipan [teori]. C. L. Taylor: Saya puas bahwa ketika kita mulai bergerak pada arah itu, kita akan melihat suatu terang yang nyata muncul.—Manuscript 7, 1904. 185

(3SM 225, 226)

 

KELUARGA PENDETA

0

Kehidupan Pendeta di Rumah harus Mencerminkan Kebenaran
[AkhirZaman.org] Allah merencanakan supaya dalam kehidupan rumah tangga guru Alkitab menjadi suatu teladan kebenaran yang diajarkannya. Keadaan seseorang akan lebih besar pengaruhnya daripada apa yang dikatakannya. Roh beribadat yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kuasa kepada kesaksian yang diberikan di depan umum. Kesabaran, kemantapam dalam bertindak dan kasih dapat meninggalkan kesan dalam hati orang-orang yang tidak dapat digerakkan oleh segala macam khotbah.

Kalau dilakukan dengan sebaik-baiknya, pendidikan anak-anak penginjil akan memberikan teladan tentang pelajaran yang diberikannya kepada anak-anaknya, pendeta itu memperlihatkan ketidaksanggupannya untuk memerintah dan mengatur, ia perlu mengetahui bahwa Allah menuntut dia untuk lebih dahulu mengajar anak-anak yang sudah diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya sebelum ia dapat melakukan kewajiban ini sebagai gembala kawanan domba Allah.

Kewajibannya yang Pertama Ialah kepada Anak-anaknya
Tugas kewajiban para pendeta terletak di sekelilingnya, jauh dan dekat di sekitar dirinya, tetapi kewajibannya yang pertama ialah kepada anak-anaknya. Ia tidak boleh begitu sibuk dengan tugas kewajibannya di luar rumah sehingga melalaikan pendidikan yang dibutuhkan anak-anaknya. Mungkin ia memandang bahwa kewajibannya yang di rumah itu kurang penting pada hal sebenarnya justru itulah dasar kebahagiaan setiap orang dan masyarakat. Kebahagiaan para pria dan wanita dan kemajuan jemaat pada umumnya tergantung pada pengaruh yang ada dalamd rumah tangga….

Tiada sesuatu hal yang dapat memaafkan pekerja itu atas melalaikan lingkungan bagian dalam yang lebih kecil demi mengurus lingkungan luar yang lebih besar. Pada hari pehukuman nanti Allah akan menanyakan usaha apa yang lelah dilakukan untuk menarik anak-anak kepada Kristus yang telah dipertanggungjawabkan-Nya lahir ke dunia ini. Kebajikan besar yang dilakukan kepada orang lain tidak dapat meniadakan hutangnya kepada Allah berupa kewajiban untuk mengurus anak-anaknya sendiri.

Besarnya Pengaruh Seorang Pendeta
Dalam beberapa hal anak-anak pendeta sangat dilalaikan pengurusnya di dunia ini, karena ayah mereka jarang bersama-sama dengan mereka. Oleh sebab itu mereka leluasa untuk memilih pekerjaan dan hiburan mereka sendiri.

Dalam keadaan yang bagaimanapun keburukan yang besar dari ketidaksetiaan orangtua, ketidakberesan itu sepuluh kali lebih besar lagi kalau mereka yang sudah diangkat menjadi guru umat Tuhan. Apabila mereka yang tidak dapat mengatur rumah tangganya sendiri dengan teladan yang mereka berikan, mereka menyesatkan banyak orang. Kesalahan mereka adalah lebih besar daripada kesalahan orang-orang lain, karena kedudukan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.

Istri dan Anak-anak Adalah Hakim yang Paling Tepat untuk Menilai Peribadatannya
Tidak sebanyak agama yang ditunjukkan dari mimbar, melainkan agama keluarga yang dihidupkan sehari-hari yang dapat lebih jelas menyatakan tabiat kita yang sebenarnya. Istri seorang pendeta, anak-anaknya dan mereka yang digaji sebagai pembantu dalam keluarganya itulah yang paling tepat menjadi hakim atau penilai terhadap peribadatannya. Seorang yang baik akan menjadi berkat kepada keluarganya. Istri, anak-anak dan para pembantu rumah tangga akan menjdi lebih baik karena agama yang diamalkan pendeta itu. Saudara-saudaraku bawalah Kristus ke dalam keluarga, bawalah Dia ke mimbarmu, bawalah Dia selalu ke mana pun engkau pergi. Kemudian engkau tidak perlu lagi meyakinkan orang-orang lain tentang perlunya menghargai pekerjaan seorang pendeta, sebab sudah pasti engkau selalu membawa serta surat-surat kepercayaan surgawi yang membuktikan kepada semua orang bahwa engkau adalah hamba Kristus. 

Istri Seorang Pendeta, menjadi Penolong atau Penghalangkah?
Apabila seorang menerima tugas kewajiban sebagai seorang pendeta, ia dituntut menjadi juru kabar Allah, untuk menyampaikan firman yang dari mulut Allah kepada umat-Nya. Oleh sebab itu, patutlah ia berhubungan erat dengan Gembala Yang Agung itu; ia harus merendahkan diri berjalan di hadapan Allah, dengan meninggikan Kristus serta merendahkan diri. Betapa pentingnya bahwa tabiat istrinya sesuai dengan pengajaran Alkitab, dan anak-anaknya suka menurut dengan segenap hati!

Istri seorang pengerja Injil dapat menjadi penolong yang sangat berhasil dan menjadi berkat besar bagi suaminya atau menjadi penghalang baginya dalam pekerjaannya. Sangat banyak bergantung kepada istri, apakah pendeta itu semakin meningkat dari hari ke hari dalam kegiatannya atau apakah ia akan menurun ke taraf yang lebih rendah.

Saya telah melihat bahwa para istri pendeta haruslah membantu suami mereka itu dalam tugas mereka dan harus saksama dan berhati-hati tentang pengaruh apa yang keluar dari diri mereka sebab mereka itu diperhatikan orang, lebih banyak yang diharapkan dari mereka daripada orang lain. Pakaian mereka haruslah menjadi contoh. Kehidupan dan cara mereka berbicara haruslah menjadi contoh yang mengharumkan kehidupan dan bukan membawa kepada kematian. Saya melihat bahwa haruslah mereka mengambil pendirian rendah hati, lamah lembut, namun luhur, dengan tidak berbicara tentang hal-hal yang tidak mengarahkan pikiran itu ke surga. Penyelidikan yang lebih besar ialah: “Bagaimanakah saudara dapat menyelamatkan jiwa saya dan menjadi alat untuk menyelamatkan orang lain juga!” Dalam hal ini saya melihat bahwa tidak ada pekerjaan yang dilakukan dengan setengah hati dan perhatian atau sama sekali Dia tidak terima. Pengaruh mereka menunjukkan dengan pasti tanpa diragukan, apakah pengaruh itu memihak atau melawan kebenaran. Mereka menghimpunkan bersama Yesus atau mencerai-beraikan. Seorang istri yang tidak benar-benar beribadat adalah laknat yang paling besar yang datang kepada seorang pengerja.

Setan senantiasa bekerja untuk mengecewakan hati serta menyesatkan para pendeta yang telah dipilih oleh Allah untuk mengkhot bahkan kebenaran. Cara bekerjanya yang sangat berhasil ialah melalui pengaruh rumah tangga, melalui istri yang tidak beribadat. Kalau dia (Setan) dapat mengendalikan pikiran mereka, dia juga melalui suami yang bekerja dengan perkataan dan mengajarkan doktrin menyelamatkan jiwa-jiwa itu dapat berkerja. Banyak perkara yang dapat dilakukan Setan untuk menguasai pekerjaan para pendeta, yaitu melalui pengaruh mementingkan diri, dan hidup bersenang-senang saja.

Kata-kata Nasihat kepada Para Pendeta tentang Mengurus Keluarga.
FamilyPraying Copy 2Engkau mempunyai suatu tanggungjawab yang perlu dilaksanakan di rumah tangga, yang tidak dapat engkau elakkan namun tetap setia kepada Allah dan kepada amanat yang sudah diberikan Allah kepadamu….Ladang penginjilan ialah dunia ini. Engkau ingin menabur ladang itu dengan kebenaran Injil, dengan menantikan Allah untuk menyirami bibit yang sudah ditaburkan itu supaya menghasilkan buah. Kepadamu telah dipercayakan sebidang tanah yang kecil, tetapi halaman di depan pintu rumahmu sendiri engkau biarkan ditumbuhi oleh semak-semak berduri dan onak, sementara engkau mencabuti rumput-rumput kebun orang lain. Ini bukanlah suatu pekerjaan kecil melainkan suatu pekerjaan yang amat penting. Engkau sedang mengkhotbahkan Injil itu kepada orang-orang lain; praktekkan sendirilah Injil itu di rumah tanggamu.

Sebelum engkau dapat bersatu dalam melaksanakan usaha pengajaran yang sebaik-baiknya kepada anakmu, biarlah istri itu tinggal dahulu bersama anaknya jauh dari tempat suami bekerja; sebab tidak boleh diberi contoh disiplin yang longgar dan bebas kepada jemaat Allah.

Saya mengenal banyak pendeta dengan cara tidak bijaksana pergi mengadakan perjalanan dengan membawa seorang anak yang belum mengetahui peraturan. Pekerjaan mereka dari podium dirusakkan oleh tingkah laku yang tidak baik yang diperlihatkan oleh anak-anak mereka.

Buatlah Suatu Perhatian kepada Anak-anak Orang Lain.
Perhatianmu tidak boleh tertekan secara keseluruhan kepada keluargamu sendiri, sehingga sama sekali tidak memperhatikan anak-anak orang lain. Kalau engkau ikut menikmati jaminan saudara-saudarmu, mereka juga mengharapkan sesuatu sebagai imbalannya. Tunjukkanlah perhatianmu kepada para orangtua itu dan kepada anak-anak, dan berusahalah mengajar mereka serta memberkatinya. Sucikanlah dirimu untuk melaksanakan pekerjaan Allah, dan menjadi berkatlah kepada orang-orang yang menjamin engkau, berbincang-bincanglah kepada para orangtua dan dalam keadaan bagaimanapun jangan engkau melupakan anak-anak mereka. Janganlah merasa bahwa anak-anakmu sediri ada lebih berharga dalam pemandangan Allah daripada anak-anak lain.

Seruan kepada Anak Pengerja yang Tersesat.
Ayahmu adalah seorang pengerja Injil dan Setan bekerja keras untuk menuntun anak-anak pengerja untuk mendatangkan kehinaan kepada para orangtua mereka. Jikalau mungkin ia berusaha menawan mereka untuk melakukan kehendaknya serta meresapkan kecenderungan yang jahat itu ke dalam diri mereka. Apakah engkau mau Setan bekerja melalui dirimu guna menghancurkan harapan dan penghiburan orangtuamu?….

Engkau mempunyai dorongan hati yang baik dan engkaulah yang membangkitkan pengharapan dalam pikiran orangtuamu; tetapi sampai sebagitu jauh, engkau tidak berdaya melawan penggodaan dan Setan merasa gembira atas kesediaanmu untuk melakukan apa yang dikehendakinya. Seringkali engkau mengeluarkan pernyataan yang mengilhami orangtuamu dengan suatu pengharapan, tetapi sering juga engkau gagal memenuhinya karena engkau tidak mau melawan musuh itu. Engkau tidak mengetahui bagaimana pedihnya perasaan ibu dan bapamu apabila mereka mengetahui bahwa engkau berada di pihak Setan. Seringkali engkau berkata, “Saya tidak dapat melakukan ini.” Dan “Saya tidak dapat melakukan itu,” padahal engkau mengetahui bahwa apa yang engkau katakan tidak dapat engkau lakukan itu adalah baik untuk engkau lakukan. Engkau dapat melawan musuh itu, bukan dengan kekuatanmu sendiri melainkan dengan kekuatan Allah, yang selalu siapa memberinya kepadamu. Dengan percaya kepada firma-Nya, niscaya engkau tidak akan pernah berkata: “Saya tidak dapat”….

Saya berseru kepadamu dalam nama Tuhan untuk bertobat sebelum terlambat. Karena engkau adalah anak orangtuamu yang menjadi teman sekerja bersama Allah, engkau seharusnya adalah seorang anak penurut. Tetapi seringkali oleh pendurhakaanmu, engkau menghinakan ibu dan bapamu serta merusakkan pekerjaan yang mereka usahakan untuk dilaksanakannya. Apakah tidak cukup mendapat kesusahan yang meremukkan jiwanya tanpa pendurhakaanmu itu? Apakah engkau masih tetap melakukan pberbuata yang akan menghancurkan hati ayahmu dengan dukacita itu? Apakah menjadi kesenangan bagimu karena seluruh surga memendang engkau dengan perasaan dukacita? Apakah menjadi kepuasan bagimu unuk menemputkan diri di pihak musuh itu untuk diperintah dan dikuasainya?

Aduh, alangkah baiknya sekarang, sementara ada panggilan pada hari ini, sekiranya engkau kembali kepada Tuhan! Setiap perbuatanmu akan menjadikan engkau lebih baik atau lebih jahat. Jikalau tingkah lakumu memihak kepada Setan maka perguatan tersebut akan meninggalkan pengaruh yang akan terus-menerus mengeluarkan hasilnya yang lebih buruk. Hanya orang-orang yang murni, bersih dan kudus yang boleh masuk kedalam kota Allah itu kelak. “Pada hari ini jikalau engkau mau mendengan suara-Nya, janganlah kersskan hatimu,” tetakpi kembalilah kepada Tuhan supaya jalan yang engkau tempuh itu tidak mininggalkan kebinasaan sepanjang bekas-bekasnya.

Para Pendeta Harus Memperlakukan Anak-anak dengan Lemah Lembut dan Sopan.
Biarlah sikap lemah lembut dan rasa hormat diperlihatkan oleh pendeta dalam perlakuannya kepada anak-anak. Dia hadrus selalu mengingat bahwa anak-anak itu adalah kaum pria dan wanita yang dalam bentuk kecil dan anggota yang masih muda dalam keluarga Tuhan. Anak-anak itu adalah dekat dengan Tuhan serta dikasihi-Nya mereka dan kalu diajar serta didisiplin dengan sebaik-baiknya suatu waktu kelak akan menjadi pelayan bagi-Nya, bahkan pada usia mereka yang masih muda dapat melayani Dia. Kristus merasa susah kepada setiap ucapan yang keras, kesar dan kata-kata yang tidak pada tempatnya, yang dilontarkan kepada anak-anak itu. Hak mereka itu tidak selamanya dihargakan, dan sering diperlakukan seolah-olah mereka itu tidak mempunyai tabiat tersendiri yang perlu dikembangkan dengan sebaik-baiknya supaya tidak menjadi rusak dan maksud Allah dalam kehidupan mereka menjadi gagal.

Biarlah jemaat itu mengadakan perhatian yang khusus kepada anak-anak kawanan domba itu, dengan menggunakan setiap kuasa pengaruh untuk memenangkan mereka dalam cinta kasih, sehingga anak-anak itu diikat kepada kebenaran. Para pendeta dan para anggota jemaat haruslah membantu usaha para orangtua untuk menuntun anak-anak yang masih kecil itu di dalam jalan yang membawa kepada keselamatan. Tuhan sedang memanggil anak-anak muda sebab Ia akan menjadikan mereka pembantu-Nya guna melakukan pelayanan yang baik di bawah panji-panji-Nya.

Khotbah yang Berhasil tentang Peribadatan.
Pendeta itu harus mengajar umat Tuhan tentang bagaimana memerintahkan anak-anak, dan anak-anaknya sendiri haruslah menjadi teladan dalam hal penurutan yang sebaik-baiknya. 

Dalam keluarga pendeta itu wajiblah ada persatuan yang dapat mementaskan sebuah khotbah yang berhasil tentang peribadatan yang lebih praktis. Sementara pendeta itu bersama istrinya dengan setia melakukan kewajiban mereka di rumah, menahan diri memperbaiki, menasihati, menuntun, sehingga mereka semakin layak dalam jemaat serta menjadi alat yang berlipat ganda dalam melakukan pekerjaan Allah di rumah tangga. Maka para anggota keluarga itu pun menjadi anggota keluarga surga serta menjadi suatu kekuatan demi kebaikan, yang mengeluarkan suatu pengaruh yang menjangkau lebih jauh lagi.

 

-RTA

2017, Paus Fransiskus Akan Kunjungi Empat Provinsi di Indonesia

0

[AkhirZaman.org] Paus Fransiskus direncanakan akan datang ke Indonesia pada 2017 dalam rangka menghadiri Hari Pemuda Asia ke-7 (7th Asian Youth Day) yang akan digelar di Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. Paus juga akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dan setidaknya berkunjung ke tiga provinsi lainnya yaitu Kalimantan Barat, Papua, dan Sulawesi Utara (Manado).

Hal itu dikatakan oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Vatikan yang baru bertugas, Antonius Agus Sriyono, saat berkunjung ke kantor Berita Satu Media Holdings, di Jakarta, Dubes yang biasa disapa Agus itu merupakan dubes RI untuk Vatikan kedua yang beragama Katolik, sedangkan dubes-dubes sebelumnya beragama Islam.

“Pak Presiden Jokowi rencananya akan berkunjung ke Vatikan pada September-Oktober, lalu diikuti kunjungan Paus tahun depan ke sini untuk Asian Youth Day,” kata Agus.

Agus mengaku, dirinya berharap kunjungan Presiden Jokowi benar-benar terlaksana, sehingga terjadi asas resiprositas (saling memberi dan menerima). Apalagi, Paus Fransiskus juga berkunjung ke forum yang sama di Korea Selatan saat Hari Pemuda Asia ke-6.

“Hitung-hitungan kami, kalau Pak Jokowi karena kesibukan bulan September dan Oktober tidak hadir. Saya agak khawatir biasanya kan asas resiprositas, Paus sulit hadir karena presiden tidak hadir,” ujar Agus yang sebelumnya menjabat dubes RI untuk Selandia Baru dan wakil dubes RI untuk Moskow.

Meski demikian, Agus merasa optimistis Presiden Jokowi akan datang ke Vatikan, mengingat respons positif presiden saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, awal Agustus 2015.

“Pak Jokowi sangat ingin datang, dan secara simbolik ini suatu yang positif terkait misi saya untuk merawat kemajemukan bangsa terutama dari aspek kemajemukan agama,” kata Agus.

Agus mengaku, memiliki misi khusus sebagai dubes baru RI untuk Vatikan, yaitu menyebarkan diplomasi kebudayaan terutama melakukan dialog antar agama. Menurutnya, Vatikan masih menjadikan Indonesia sebagai model dalam kehidupan pluralisme antar umat beragama.

https://goo.gl/HtbM3q

Pengaruh Roma di negara-negara yang pernah mengakui kekuasaannya, masih tetap ada. Dan nubuatan meramalkan pemulihan kekuasaannya. “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya itu seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” (Wah. 13:3). Penderitaan luka yang membahayakan itu menunjuk kepada kejatuhan kepausan pada tahun 1798. Sesudah ini, kata nabi itu, “luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran lalu mengikut binatang itu.” Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa sipendurhaka akan terus ada sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali. (2 Tes. 2:8). Sampai kepada akhir zaman ia akan melakukan penipuannya. Dan pewahyu menyatakan juga mengenai kepausan, “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan.” Wah. 13:8). Baik di dalam Dunia Lama maupun Dunia Baru, kepausan akan menerima penghormatan oleh karena penghargaan kepada institusi hari Minggu yang sepenuhnya atas otoritas Gereja Romawi.

Selama lebih setengah abad, para pelajar nubuatan di Amerika Serikat telah menyampaikan kesaksian ini kepada dunia. Dalam peristiwa-peristiwa yang sekarang terjadi tampak suatu kemajuan pesat ke arah penggenapan ramalan ini. Sejarah memberikan kesaksian mengenai upaya-upaya yang licik dan terus menerus untuk menyusup ke dalam masalah-masalah bangsa-bangsa, dan setelah mendapatkan tempat berpijak, lalu melanjutkan cita-citanya, biarpun harus membunuh raja-raja dan orang-orang.

Firman Allah telah memberikan amaran mengenai bahaya yang segera akan terjadi. Jika hal ini tidak diindahkan, maka dunia Protestan akan mengetahui apa tujuan Roma yang sebenarnya pada waktu sudah terlambat untuk melepaskan diri dari jeratnya. Secara diam-diam ia sedang bertumbuh dalam kekuasaan. Doktrin-doktrinnya sedang menggunakan pengaruh-pengaruhnya di ruang-ruang legislatif, di gereja-gereja, dan di dalam hati manusia. Ia sedang mendirikan bangunan-bangunannya yang tinggi dan besar, di mana penganiayaan-penganiayaan yang dahulu, yang sudah terhenti, akan diulangi. Ia menambah kekuataannya secara diam-diam dan tidak mencurigakan, untuk mencapai tujuannya bilamana waktunya sudah tiba untuk bertindak. Semua yang diinginkannya ialah tempat berpijak yang menguntungkan, dan ini sedang diberikan kepadanya. Kita segera akan melihat dan merasakan apa tujuan unsur-unsur Roma itu. Barangsiapa yang percaya dan menuruti firman Allah, akan mengalami celaan dan penganiayaan.

“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” (Wahyu 14:12)

Dua bocah perempuan ledakkan bom bunuh diri di Nigeria

0

 

[AkhirZaman.org] Sebanyak dua bocah perempuan berusia tujuh atau delapan tahun meledakkan bom bunuh diri di sebuah pasar di bagian timur laut Nigeria sehingga menewaskan sedikitnya satu orang dan mencederai 18 lainnya.

Kepolisian Kota Maiduguri, Negara Bagian Borno, mengatakan serangan itu terjadi ketika pasar dipenuhi pengunjung. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi mata, jarak waktu ledakan kedua bom hanya terpisah beberapa menit. Adapun kedua bocah itu telah meninggal dunia.

Boko Haram ‘makin sering’ gunakan anak untuk mengebom. Seorang anggota milisi di Maiduguri, Abdulkarim Jabo, mengatakan kepada media bahwa kedua bocah itu berusia tujuh atau delapan tahun. Mereka tiba di pasar menggunakan becak.

“Mereka turun dari becak dan berjalan di depan saya tanpa menunjukkan emosi sedikit pun. Saya mencoba berbicara dengan salah seorang dari mereka, dalam bahasa Hausa dan bahasa Inggris, tapi tidak menjawab. Tadinya saya pikir mereka mencari ibu mereka,” kata Jabo.

Salah satu dari kedua bocah, tambahnya, bergegas menuju sebuah kios pasar dan memicu sabuk berisi bahan peledak. Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa itu. Namun, beberapa kejadian serupa pernah dilakukan kelompok milisi Boko Haram.

Selama beberapa pekan terakhir, serangkaian insiden serangan berlangsung di bagian timur laut Nigeria. Pada Jumat (09/12), dua serangan bunuh diri yang dilakukan perempuan menewaskan sedikitnya 45 orang dan mencederai 33 lainnya di pasar Kota Madagli.

Pada Oktober, beberapa perempuan melakukan serangan bunuh diri yang menewaskan 17 orang di sebuah kamp penampungan pengungsi di Maiduguri.

https://goo.gl/T7JiCm

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Efesus 6:4)

Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Matius 18:6)

 

 

[RH] Dapatkah Sekolah Melakukan Kesalahan?

0

“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakann ya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6, 7).

[AkhirZaman.org] C. L. Taylor: Kita sudah membicarakan hal ini: Bahwa sekolah gereja tidak akan menjadi berkat bagi masyarakat, bila sekolah berdiri karena untuk melakukan tanggung jawab yang para orangtua sendiri bisa lakukan.

Dan ketika kita bergerak maju ke depan dan memberikan uang kita untuk pembangunan gedung, itu tidak membuat hal yang istimewa apa pun entah itu adalah bangunan atau ruangan. Tetapi ketika kita melakukan tanggung jawab yang bisa dilakukan oleh para orang tua, maka sekolah gereja menjadi suatu kutuk atau suatu penghalang, gantinya suatu berkat. Sekarang, itulah semuanya yang sudah saya dengar bila tiba pada hal ini. . . .

Nyonya Peck: Sudah menjadi suatu pertanyaan dalam pemikiran saya tentang hal tersebut, Nyonya White, apa yang merupakan tugas kita sebagai para guru, adalah—entah itu untuk menolong para orangtua untuk menyadari dan untuk menerapkan tanggung jawab mereka, atau untuk menerapkannya menyimpang dari mereka oleh membawa anak-anak mereka ke sekolah.

Nyonya White: Jika mereka belum merasakan tanggung jawab mereka dari semua buku dan tulisan-tulisan dan khotbah-khotbah, kamu barangkali menggulungnya ke atas mereka mulai dari saat ini sampai Tuhan datang, dan mereka tidak akan memiliki beban apa pun. Tidaklah berguna untuk berbicara tentang tanggung jawab, bila mereka belum pernah merasakan itu.

(35M 224, 225)

 

[RH] Pertanyaan Sehubungan dengan Taman Kanak-kanak

0

“Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!” (Mazmur 34: 12).

[AkhirZaman.org] W. C. White: Dunia ini sedang melakukan suatu pekerjaan yang besar bagi anak-anak melalui taman kanak-kanak. Di tempat-tempat di mana kita memiliki institusi-institusi, dan para orangtua dipekerjakan, mereka dengan senang hati akan mengirimkan anak-anak mereka ke taman kanak-kanak. Saya sudah diyakinkan bahwa dalam banyak gereja kita bila suatu taman kanak-kanak yang diatur secara layak selama beberapa jam sehari, akan menjadi berkat yang besar. Saya belum mendapati hal apa pun dalam ajaran-ajaranmu atau aturan-aturanmu, lbu, atau nasihat kepada orang-orang kita yang akan berlawanan dengannya. Tetapi aturan-aturan para pengawas sekolah kita sudah membunuh, karena di banyak bagian negara ini tiap-tiap upaya ke arah penyediaan pekerjaan taman kanak-kanak bagi anak-anak kita adalah sepenuhnya membunuh.

Ada beberapa contoh di mana mereka bertahan untuk tetap melaksanakannya. Dr. Kellogg melakukannya dalam sekolah bagi anak-anak yatim yang engkau sudah lihat dan puji, dan dalam beberapa tempat lain mereka sedang melaksanakannya. Di Berrien Springs mereka mengupayakan akhir musim panas untuk menyediakan seorang guru taman kanak-kanak dan untuk mengizinkan bagian pekerjaan itu untuk dipertimbangkan sedikit; tetapi secara umum, di sekitar sembilan atau sepuluh dari ladang itu, aturan para pengawas sekolah kita membunuh bagian dari pekerjaan itu selengkapnya.

Nyonya White: Baiklah, ada suatu reformasi pada jalur itu.
W C. White: Dan aturan dalam sekolah ini, dan alasan-alasan yang selalu diberikan kepada saya atas aturan ini telah didasarkan pada pernyataanmu bahwa ibu bagi anaknya adalah guru satu-satunya sampai anak itu berusia delapan atau sepuluh tahun. Saya percaya bahwa guna perhatian yang terbaik akan pekerjaan sekolah kita di seluruh dunia, adalah merupakan hak istimewa bagi kita untuk mendapatkan suatu wawancara sebagaimana yang kita alami pagi ini, dan juga untuk melakukan pendalaman akan prinsip yang menggarisbawahi perkara-perkara ini.

Nyonya White: Ya, ini benar bahwa itu seharusnya ada di hadapan orang-orang dengan tepat. Sekarang, kamu tidak akan pernah mendapatkan suatu kesempatan yang lebih baik bila membuat Nyonya Peck menjadi pengawas atas anak-anak yang lebih kecil sekalipun. Hal itu merupakan suatu percampuran dalam cara tenentu.

Demikian pun tentang ruangan, dan seharusnya ada ruangan, saya menanyakan yang terbaik, entah itu seharusnya menempel betul dengan sebuah bangunan, atau itu seharusnya terpisah. Tampaknya bagi saya bahwa ruangan itu merupakan berdiri sendiri. Saya tidak tahu mana yang terbaik. Hal itu harus dipertimbangkan—-keuntungannya dan kerugiannya. Saya mengira Nyonya Peck, entah baik atau lebih baik daripada yang ada di antara kita, bisa memberitahu bagaimana hal itu seharusnya. . . .

(3SM 223, 224)

 

[RH] Menetapkan Pola

0

“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian (Efesus 6: 1).

[AkhirZaman.org] Ketika saudara-saudara mempelajari hal ini dari sudut pandang kebaikan si anak, dari sudut pandang keadilan bagi orangtua, sejauh yang dapat saya lihat, mereka semua mengakui bahwa ada kondisi-kondisi di mana adalah lebih baik bagi si anak mendapat kesempatan bersekolah dari pada diatur di luar. Tetapi ada suatu peraturan, seorang anak tidak akan mempunyai-guru selain orangtua sampai ia berusia delapan atau sepuluh tahun; demikianlah hal itu. . . .

Nyonya White: Baik, jika para orangtua tidak memahami akan diri mereka sebaiknya engkau tetaplah dalam posisimu. ltu sebabnya, kita harus membuat jaminan, oleh sebab banyak orangtua yang baik yang tidak memahami sendiri bagaimana mendisiplin diri mereka sendiri. . . . Saya percaya bahwa orang-orang yang berada di sini yang berkelebihan masing-masing dapat melakukan sesuatu biar hanya sedikit untuk membiayai sekolah bagi orang lain. Saya rela melakukannya. Saya tidak merasa bahwa harus ada pertimbangan yang harus masuk sama sekali. (Kita semua membicarakan) “biayanya,” “biayanya,” “biayanya”—tidakakan apa-apa bagi semua biia berperan walau dalam sedikit biaya.

W. C. White: Karena anak-anak saya disebutkan, maka saya ingin mengatakan sepatah dua kata mengenai hal ini. Perhatian saya pada hasil wawancara ini, sekarang sama sekali bukan karena anak-anak saya sendiri. Perhatian saya pada hasil wawancara ini adalah sehubungan dengan pengaruhnya terhadap pekerjaan kita di seluruh dunia. Perhatian saya untuk sekolah ini sejak permulaan sampai sekarang, terutama bukanlah karena anak-anak saya. . . .

Setiap orang mengetahui bahwa Nyonya Peck memiliki pengalaman yang luas dalam mengajar, dan bahwa ia memiliki pengalaman selama empat tahun dengan lbu, berhubungan dengan tulisan-tuiisannya, hingga membantu menyiapkan buku Pendidikan. Perhatian saya yang paling besar bagi sekolah belum menjadi milik keluarga saya sendiri, demikian pun secara sederhana oleh gereja St Helena.

Perhatian saya pada sekolah ini berlandaskan pada kenyataan bahwa adalah kesempatan istimewa bagi kita untuk membuat suatu pola. Kesuksesan dan kegagalan, dan aturan-aturan sekolah ini akan mempengaruhi pekerjaan sekolah gereja kita di seluruh California dan lebih lainnya, karena pengalaman Nyonya Peck sebagai seorang guru, dan pekerjaannya bersama engkau, lbu, dalam membantu mempersiapkan buku di bidang pendidikan. Semua perkara ini sudah membuat sekolah ini menjadi suatu kota di atas bukit.

Sekarang, keprihatinan saya terhadap peraturan dengan catatan khusus terhadap anak-anak yang lebih kecil tidak sesuai dengan prinsip karena anak-anak saya telah dikesampingkan, sehingga membuat peraturan itu saya anggap sebagai kekejaman. Peraturan ini telah digunakan dalam suatu cara untuk mendatangkan kerugian besar bagi anak-anak kita yang lebih muda.

(3SM 222, 223) 

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?