[AkhirZaman.org] Korea Selatan hari Rabu mengumumkan bahwa orang yang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 tidak lagi diharuskan memakai masker di luar ruangan mulai Juli, sebagai bagian dari insentif bagi mereka yang berpartisipasi dalam kampanye vaksin publik.
Program insentif yang diumumkan pada pertemuan respons virus korona antarlembaga harian juga termasuk rencana untuk mencabut larangan berkumpul bagi anggota keluarga langsung yang telah mendapatkan dosis vaksin pertama mereka.
Korea Selatan meluncurkan kampanye rejimen dua dosis pada bulan Februari dan berencana untuk mencapai kekebalan kawanan pada bulan November.
Pemerintah telah menyelesaikan inokulasi 1,9 juta orang, atau 3,8 persen dari 52 juta penduduk negara itu.
Mulai bulan Juli, mereka yang telah menerima suntikan vaksin pertama dapat keluar rumah tanpa masker dan akan dibebaskan dari batasan kapasitas di fasilitas keagamaan.
Fasilitas keagamaan di wilayah Seoul yang lebih besar saat ini dibatasi untuk menerima lebih dari 20 persen dari kapasitas tempat duduk penuh mereka, sementara fasilitas di wilayah lain mempertahankan plafon 30 persen.
Mulai bulan depan, mereka yang telah menerima dosis pertama juga akan dibebaskan dari larangan berkumpul delapan di antara anggota keluarga langsung dan memiliki akses ke pusat komunitas dan kesejahteraan untuk manula dengan lebih sedikit batasan.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan otoritas kesehatan berencana untuk sepenuhnya merevisi langkah-langkah antivirus pemerintah pada akhir September, ketika lebih dari 70 persen orang diproyeksikan telah menerima suntikan pertama mereka.
“Kami juga akan meninjau pelonggaran aturan masker dalam ruangan saat mencapai kekebalan kawanan,” kata Kim.
Sepertinya suatu pemberitaan yang menyenangkan bagi sebagian orang yang selama ini yang merasakan pembatasan dalam beraktifitas di luar rungan. Dalam kesempatan seperti sekarang ini beberapa pemerintahan diberbagai negara yang berusaha menjanjikan hal yang terbaik bagi warga negaranya.
Namun demikian kewaspadaan mesti tetap dipertahankan bila berada di kerumunan. Selama vaksin yang aman dan efektif belum ditemukan, upaya perlindungan yang bisa kita lakukan adalah disiplin 3M.
Kondisi pandemi yang alami penduduk bumi saat ini telah mengubah cara hidup kita, membuat kita mendambakan “pembebas” dalam bentuk vaksin yang kita harap dapat memutus mata rantai penularan, sehingga kita bisa bebas beraktivitas kembali seperti dulu.
“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:23-24).