[AkhirZaman.org] Dalam artikel MISTERI NUBUATAN ALKITAB (1) kita telah pelajari mimpi populer dari Nebukadnezar dalam Daniel 2. Nabi Daniel yang masih sangat muda telah menjelaskan apakah mimpi misterius itu kepada raja Nebukadnezar. Namun rasa ingin tahu raja belum seluruhnya terjawab karena belumlah diceritakan oleh Daniel apa makna dari mimpi itu. Dengan tetap sabar dan menunjukkan rasa hormat, berkatalah Daniel kepada Nebukadnezar, “Tuankulah kepala yang dari emas itu.”
Babel, kerajaan besar yang dipimpin oleh Nebukadnear adalah kerajaan yang dilambangkan oleh emas dalam mimpi itu. Mereka adalah kerajaan emas di era emas pula yang berkuasa dari 605-539 SM, dan sejarah membuktikan kebenarannya. Hampir seluruh bangunan mereka dilapisi dengan emas, dan ada lebih dari 200 kuil kubah emas di dalam tembok kerajaan itu. Tidak hanya itu, mereka memiliki persediaan bahan makanan yang tidak akan habis dimakan dalam kurun waktu 20 tahun. Dan yang membuat mereka berpikir sangat yakin dan percaya diri bahwa kerajaan mereka akan bertahan selamanya adalah tembok pertahanan mereka yang menjulang setinggi 100 meter dan lebar 30 meter. Dengan semua fakta ini pantaslah Nebukadnezar begitu percaya diri bahwa kerajaan yang dipimpinnya akan berkuasa selamanya. Ditemukan sebuah tablet yang berisi sebuah kalimat pernyataan Nebukadnezar, “Kiranya Babel bertahan selamanya.”
Pertanyaannya adalah: “Benarkah Babel bertahan selamanya?” Kekuasaan Babel adalah berdasarkan yang Alkitab nubuatkan, maka untuk menjawab pertanyaan itu pun mari kita cari jawabannya pula dari Alkitab. Dalam ayat 39 Daniel memberitahukan kepada Nebukadnezar bahwa “akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku.” Sederhananya bahwa kerajaan Babel tidak akan bertahan selamanya dan itu terbukti benar seperti yang Alkitab nubuatkan.
Setiap logam dalam patung itu melambangkan setiap kerajaan yang silih berganti menguasai dunia. Emas melambangkan Babel. Lalu perak pada dada dan lengan yang menunjuk kepada kerajaan yang menguasai dunia setelah Babel, melambangkan kerajaan apakah itu? Sejarah mencatat bahwa kerajaan yang menguasai dunia setelah mengalahkan Babel adalah Media-Persia.
Bagaimanakah Media-Persia mengalahkan Babel yang memiliki tembok pertahanan yang menjulang tinggi dan tebal itu? Namun yang pasti sekitar 150 tahun sebelum Media-Persia mengalahkan Babel pada tahun 539 SM, melalui nabi Yesaya Tuhan sudah menubuatkannya lengkap dengan siapa yang akan memimpin penaklukan itu dan cara menaklukkannya. “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa dan melucuti raja-raja, membukakan baginya dua pintu, supaya pintu-pintu gerbang tidak ditutup.” (Yesaya 45: 1, KJV).
Bagaimanakah nubuatan Yesaya ini tergenapi? Tepat pada tanggal 13 Oktober 539 SM, di bawah pimpinan Koresh, Media-Persia mengepung Babel. Namun Babel begitu percaya diri dengan kekuatan tembok pertahanan mereka. Di malam pengepungan itu mereka mengadakan pesta besar dan banyak dari tentara mereka yang mabuk. Di saat bersamaan tentara Media-Persia menghentikan aliran sungai Efrat yang mengalir tepat melintasi kerajaan Babel menjadi beberapa saluran supaya mereka dapat menyusup masuk ke dalam area Babel melalui saluran sungai yang telah kering; meski pun masih ada dua dinding pada kedua sisi sungai itu lengkap dengan gerbangnya. Namun dalam keadaan mabuk, tentara Babel membiarkan gerbang yang ada di dinding sungai itu dalam keadaan terbuka. Sehingga selama malam itu tentara Media-Persia berjalan berbaris di aliran sungai yang telah mengering tepat di bawah dinding, lalu melewati pintu gerbang yang terbuka itu dan menaklukkan kota Babel, tepat seperti yang telah nabi Yesaya nubuatkan. Demikianlah Media-Persia mengalahkan Babel dan menguasai dunia dari 539-331 SM.
Catatan prestasi luar biasa ini dicatat dalam batu Silinder Koresh. Hari ini bukti itu berada di sebuah museum di London, Inggris. Ini adalah bukti bahwa nubuatan Alkitab itu benar. Melalui Alkitab, Allah meramalkan kejatuhan Babel dan kemenangan Media-Persia jauh sebelum itu terjadi. Dan tentu saja, Dia tahu masa depan dan kita bisa mempercayai Dia.
Lalu adakah kerajaan ketiga yang akan menguasai dunia setelah Media-Persia? Apakah Alkitab juga menubuatkannya? “Kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.” Ayat 39. Sekali lagi, setiap logam pada patung itu melambangkan kerajaan-kerajaan adidaya yang bergantian menguasai dunia. Setelah emas melambangkan Babel, perak melambangkan Media-Persia, lalu melambangkan apakah tembaga? Itu adalah Yunani. Di bawah kepemimpinan yang ambisius dari Alexander Yang Agung, Yunani menguasai dunia. Dalam sebuah buku History Library, Arian, Book 17, pasal 12, “Saya yakin bahwa tidak ada bangsa, kota, atau seseorang … dimana tidak terjangkau oleh namanya… Tampak bagi saya seperti ada tangan Tuhan memimpin baik kelahiran maupun tindakannya.” Tuhanlah yang memegang kendali semua peristiwa ini, maka Tuhan pula bisa memegang kendali dunia sekarang ini dan tentunya juga kehidupan kita jika kita mengijinkan-Nya untuk melakukannya dalam kehidupan kita. Nabi Yesaya mengatakan, “TUHAN akan menuntun engkau senantiasa…”—Yesaya 58: 11.
Mari kembali ke Yunani. Orang-orang Yunani dikenal dengan tembaga mereka [sama seperti Babel dikenal dengan emas atau Media-Persia dikenal dengan perak]. Mereka menggunakan senjata dan baju perang yang semuanya terbuat dari tembaga. Yunani adalah kerajaan dilambangkan dengan pinggang dan paha dari tembaga pada patung logam itu. Mereka memerintah pada 331-168 SM.
Hal yang menakjubkan disini adalah sebagaimana penaklukan Babel oleh Media-Persia telah dinubuatkan jauh sebelum itu terjadi, begitu pula bahwa 200 tahun sebelum Yunani menaklukkan Media-Persia dan memerintah dunia, Tuhan telah memprediksikan peristiwa itu dalam Daniel 8:21. “Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama.” Kita lihat disini, bagaimana Tuhan memegang kendali atas masa depan. Sungguh menakjubkan betapa sejarah dengan akurat telah membuktikan nubuatan Alkitab itu benar dan Tuhan mengetahui masa depan dari sebuah sejarah dunia ini.
Bagaimana dengan kerajaan selanjutnya yang memerintah dunia setelah Yunani? Daniel 2: 40, “Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.” Kita sampai pada kaki yang terbuat dari besi yang melambangkan kerajaan keempat, yaitu kerajaan Roma. Sama seperti kaki adalah bagian terpanjang dari tubuh, maka Roma adalah kerajaan yang pernah memerintah dunia dengan periode waktu paling panjang. Sejarah mencatat bahwa Roma memerintah dunia lebih dari 600 tahun dari 168 SM-476 M.
Di bawah pemerintahan Roma pula Yesus datang ke dunia ini. Meski orang-orang Farisi adalah otak dibalik penyaliban Yesus, namun gubernur Roma-lah yang menjatuhkan hukuman salib bagi Yesus. Tentara Roma juga yang membagi-bagi pakaian-Nya dan yang menjaga makam-Nya sampai pada kebangkitanNya.
Kita telah mendapati Roma sebagai kerajaan keempat yang dilambangkan dengan paha dan kaki dari besi. Lalu siapakah kerajaan kelima setelah Roma? Kita mendapati Babel ditaklukkan oleh Media-Persia. Media-Persia harus menyerahkan kekuasaannya setelah dikalahkan Yunani. Lalu Roma menjadi kerajaan selanjutnya setelah menaklukkan Yunani. Lalu siapakah yang menaklukkan Roma? Sejarah mencatat bahwa berakhirnya pemerintahan Roma bukanlah karena ada kerajaan lain yang menaklukkan mereka, namun karena terbagi-bagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Apakah Alkitab juga meramalkan ini? Daniel 2: 41 mencatat, “Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.”
Di tahun 476 M adalah saat dimana Roma terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Terbaginya kerajaan ini dilambangkan dalam nubuatan nabi Daniel dengan percampuran antara tanah liat dan besi pada jari-jari kaki patung logam dalam mimpi raja Nebukadnezar itu. Sebagaimana jari kaki berjumlah sepuluh, begitu pula kerajaan Roma terbagi menjadi sepuluh kerajaan pada waktu itu. Mereka adalah Alamanni (Jerman), Burgundian (Swiss), Franks (Prancis), Lombards (Italia), Anglo-Saxon (Inggris), Suevi (Portugal), Visigoth (Spanyol), dan tiga kerajaan lainnya yang sudah lenyap, yaitu Heruli, Vandals, Ostrogoths.
“Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.” Daniel 2: 43. Di masa lalu banyak kepala mahkota di Eropa melakukan perkawinan silang dan berusaha untuk membentuk aliansi dengan tujuan supaya ada persatuan Negara di Eropa. Namun seperti yang Alkitab katakan, sama seperti besi yang tidak dapat bercampur dengan tanah liat, demikian juga perkawinan silang antar mahkota yang mereka lakukan tidak akan pernah membuat mereka bersatu.
Beberapa tokoh terkenal Eropa penah juga mencoba menyatukan Eropa. Di antaranya adalah Napoleon. Dalam usahanya itu seorang pendeta mendatanginya dan mengatakan, “Napoleon, berdasarkan nubuat di dalam Daniel pasal dua, saya memprediksi Anda tidak akan pernah menaklukkan seluruh Eropa.“ Dengan penuh kecongkakan dan menantang Tuhan Napoleon menjawab, “Bahkan Allah sendiri tidak bisa menghentikan saya.“ Namun, Tuhan menghentikan Napoleon. Pada Pertempuran Waterloo, terjadi hujan lebat, dan pasukan meriam (artileri) mereka terjebak di lumpur sehingga pasukan Napoleon kalah. Siapakah yang mengirim hujan itu? Sangat jelas, Tuhan Yang Maha Kuasa yang melakukannya. Barulah setelah kekalahannya Napoleon mengakui kekuasaan Tuhan dan berkata, “Tuhan yang Maha Kuasa adalah terlalu kuat bagiku.”
Selain Napoleon ada beberapa usaha lainnya yang berusaha untuk menyatukan Eropa. Ada orang Jerman yang sangat kejam yang bernama Adolf Hitler. Rezim Komunis juga pernah mencobanya. Namun seperti Napoleon, mereka semua juga mengalami kegagalan.
Bagaimanakah sesungguhnya masa depan Uni Eropa? Sekarang ini melalui peraturan Uni Eropa dan mata uang Euro, mereka bisa bersama-sama, tapi mereka “tidak akan merupakan kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.” Kita tidak akan pernah mendapati seluruh Eropa bersatu di bawah satu pemerintahan-sesuai dengan nubuatan Alkitab.
Saudaraku, kita mempelajari bahwa emas melambangkan kekuasaan Babel. Perak menggambarkan bagaimana Media-Persia menguasai dunia. Tembaga mewakili kekuasaan Yunani atas dunia setelah mengalahkan Media-Persia. Munculnya Roma setelah Yunani. Dan terbaginya kerajaan itu menjadi sepuluh kerajaan serta usaha-usaha yang gagal dari berbagai pihak untuk menyatukan Eropa (begitu pula di masa sekarang atau pun akan datang Eropa tidak akan pernah bersatu). Tanpa kita sadari kita telah meringkas 2500 tahun sejarah dunia berdasar nubuatan dalam kitab Daniel pasal yang kedua.
Kita telah melihat pada salah satu bukti terbesar yang mana Alkitab adalah otoritas Ilahi. Alkitab telah terbukti dapat dipercaya dan akurat. Kita juga melihat bahwa Tuhan mengetahui masa depan. Sejarah dunia membuktikan kenyataan itu. Sejarah telah mengikuti garis besar nubuatan dengan tepat. Tapi masih ada satu peristiwa lagi yang harus terjadi sesuai dengan nubuatan Daniel 2. Apa itu?
Adalah kedatangan Batu itu. Daniel mengatakan, “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.” Daniel 2: 44, 45.
Daniel menubuatkan bahwa akan ada satu kerajaan yang kekuasaannya bertahan selama-lamanya. Dan kerajaan yang akan datang itu dilambangkan dengan kedatangan batu dalam mimpi Nebukadnezar. Sebagaimana nubuatan lain dalam mimpi ini digenapi, kita juga dapat percaya dengan keyakinan penuh bahwa kedatangan kerajaan yang dilambangkan dengan batu itu adalah benar dan pasti. Nubuatan kedatangan batu itu pasti akan segera terjadi. Namun melambangkan kerajaan siapakah kedatangan batu itu? Biarkan Alkitab memberikan jawabannya untuk kita. “Batu karang itu ialah Kristus.” 1 Korintus 10: 4. “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” Yesaya 28: 16. Dari dua ayat ini kita mendapati bahwa kedatangan Batu itu melambangkan kedatangan Kristus yang kedua kali untuk mendirikan kerajaan-Nya. Suatu hari nanti dan tak lama lagi Yesus akan memerintah dunia ini! Kristus akan datang kembali! Batu itu akan datang! Kita tahu, berdasarkan nubuat ini, bahwa kita memang hidup di zaman akhir. Kita tidak hidup di kepala dari emas yang melambangkan Babel. Kita tidak hidup dimasa dada dan lengan dari perak yang melambangkan Media-Persia. Kita tidak hidup pada pinggang dari tembaga yang adalah Yunani.Dan kita tidak hidup dikaki dari besi yang melambangkan Roma. Sebaliknya, kita berada pada jari-jari kaki dari patung logam itu yang siap menunggu datangnya batu itu. Kita hidup di hari-hari terakhir sejarah dunia ini. Kita hidup di zaman dimana Yesus akan segera datang.
Banyak ilmuwan percaya bahwa kita mendekati akhir dari dunia. Terutama setelah beberapa peristiwa yang terjadi pada abad ini, memperingatkan bahwa kita sedang mendekati kesudahan dengan sangat cepat. Perang, kejahatan, bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran, banjir, angin topan, kelaparan, penyakit, kerusakan moral dan peristiwa lainnya. Dalam http://earthquake.usgs.gov/regional/world/historical.php dicatat bahwa perkembangan frekuensi gempa bumi yang terjadi antara tahun 2000-2008 meningkat antara 6 sampai 8 kali lipat bila dibandingkan dengan yang terjadi antara tahun 1900-2000. Ini semua adalah bukti bahwa kita hidup di hari-hari terakhir sejarah dunia.
Namun masih ada harapan untuk masa depan kita umat manusia. Kedatangan Kristus yang kedua kali dan kerajaanNya tidak lama lagi akan segera terjadi. Dia akan mendirikan kerajaan-Nya yang kekal. Tidak akan ada kejahatan di kerajaan tersebut. Tidak ada gempa bumi. Tidak ada rasa sakit di sana, tidak ada penderitaan, tidak ada kesedihan, tidak ada stres. Tidak ada politikus yang mengumbar janji bohong disana, dan tidak ada kematian di kerajaan itu! Saudaraku, kita hidup dimana satu peristiwa dalam Daniel 2 yang akan segera terjadi. Kedatangan dari batu itu—yang melambangkan kedatangan Kristus. Yesus sendiri berjanji akan datang kembali. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Kita memiliki pengharapan karena Batu itu, Yesus sendiri akan segera berada dalam perjalanan menjemput umat-umatNya yang menanti kedatanganNya. Yohanes yang Kekasih memberikan kesaksian setelah penglihatan yang dialaminya, “Pemerintahan dunia ini menjadi pemerintahan Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Dia akan memerintah untuk selama-lamanya.” Wahyu 11: 15.
Kerajaan kekal Kristus segera akan didirikan. Suatu hari segera Yesus Kristus ini akan datang. Dia akan melintas melewati planet-planet dan datang semakin mendekat. Suatu hari nanti bumi akan bergoncang. Namun umat-umatNya dengan sukacita memandang kepadaNya sambil berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!” Tak lama lagi setiap mata akan melihat Dia jauh di atas langit. Umat-umatNya akan diangkat dan akan memerintah bersama Dia selama-lamanya di dalam kerajaan-Nya yang kekal. Saudaraku, kedatangan Kristus adalah satu-satunya pengharapan kita akan suatu kehidupan yang lebih baik sebagai suatu kelepasan dari dunia yang sudah semakin rusak karena dosa ini. Satu panggilan dari Yesus untuk kita semua adalah apakah kita mau berketetapan hati untuk bersiap dan bersedia bagi kedatangan-Nya yang kedua kali dan kerajaan-Nya yang yang akan didirikan?“ jika ini menjadi kerinduan kita, mari kita katakan : “Tuhan Yesus, saya rindu untuk bersiap dan bersedia bagi kedatangan-Mu yang kedua kali dan kerajaan-Mu yang yang akan Engkau dirikan.“