“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Galatia 5:24).
[AkhirZaman.org] Ada banyak orang dengan selera yang memintakan lanaman ganja, tembakau, dan minuman keras yang menjljlkkan yang dibuat ampuh oleh campuran-campuran yang menghancurkan kesehatan dan yang beracun.
Banyak orang yang bahkan tidak berhenti sampai di sini. Selera mereka yang rusak meminta supaya diberikan minuman yang lebih keras, yang masih memiliki pengaruh yang lebih merusak otak. Jadi mereka memberikan diri mereka untuk mendapatkan lebih banyak, sampai selera benar-benar mengendalikan kesanggupan-kesanggupan berpikir; dan manusia, yang dibentuk dalam gambaran Pembuatnya, merendahkan dirinya lebih rendah daripada binatang-binatang liar. Kemanusiaan dan kehormatan dikorbankan untuk pemanjaan selera. Diperlukan waktu untuk melumpuhkan sensibilitas-sensibilitas pemikiran. Hal itu terjadi secara bertahap, tetapi nyata. Pemanjaan selera dalam memakan makanan yang berbumbu, menciptakan suatu selera yang tidak baik, dan mempersiapkan suatu jalan bagi tiap jenis pemanjaan, sampai kesehatan dan kecerdasan dikorbankan bagi nafsu.
Banyak yang sudah masuk ke dalam hubungan pernikahan yang belum mendapatkan modal, dan yang belum memiliki warisan. Mereka tidak memiliki kekuatan fisik, atau energi mental, untuk mendapatkan modal. Ada orang-orang yang sudah sangat berhasrat untuk menikah, dan yang sudah mengambil tanggung jawab-tanggung jawab bagi diri mereka tentang apa yang mereka tidak mengerti. Mereka tidak memiliki keagungan, perasaan-perasaan yang tinggi, dan tidak memiliki ide tentang tugas seorang suami dan ayah, dan bagaimana beban yang timbul bagi mereka untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan bagi suatu keluarga. Dan mereka tidak lebih memanifestasikan kesederhanaan dalam menumbuhkan keluarga mereka daripada yang ditunjukkan dalam urusan-urusan dagang mereka. Mereka yang kekurangan keahlian berdagang, dan yang hanya memiliki sedikit kualitas untuk bisa beradaptasi dengan dunia ini, secara umum memenuhi rumah-rumah mereka dengan anak-anak; sementara orang-orang yang memiliki kesanggupan untuk mendapatkan kekayaan biasanya tidak lagi memiliki lebih banyak anak daripada yang mereka bisa penuhi. Mereka yang tidak berkualitas untuk merawat diri mereka sendiri seharusnya jangan pernah memiliki anak-anak. Pernah ada kasus di mana sejumlah keturunan dari orang-orang yang malang ini sudah dibiarkan untuk muncul seperti binatang. Mereka tidak mendapatkan makanan dan pakaian yang layak, dan tidak menerima pelatihan fisik atau mental, dan tidak ada yang kudus dalam perkataan, di rumah, baik orang tua atau anak-anak.
( 2 SM 420, 421)