Saturday, November 23, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian MEMISAHKAN DIRI DARI PERKARA-PERKARA DUNIA

[RH] MEMISAHKAN DIRI DARI PERKARA-PERKARA DUNIA

Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaiknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Efesus 5:11.

[AkhirZaman.org] Banyak orang yang mengaku Kristen yang dapat digambarkan dengan baik dengan pokok anggur yang sedang menjalar di atas tanah dan melilit-lilit sulurnya dekat akar-akar serta daun-daun busuk yang terletak di atas tanah. Kepada orang demikian datanglah pekabaran, “Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan, demikianlah firman Tuhan, yang Mahakuasa” (2 Korintus 6:17, 18).

Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jika kita mau diberkati dan dihormati oleh Allah. Kita haruslah memisahkan diri dari dunia ini dan menolak untuk menjamah perkara-perkara yang akan memisahkan kasih sayang kita dari Allah. Allah mempunyai tuntutan utama dan tertinggi
terhadap umatNya. Tujukan kasih sayangmu kepadaNya dan kepada perkara-perkara sorga. Sulur-sulurmu haruslah dipisahkan dari segala sesuatu yang bersifat duniawi. Engkau diperingatkan supaya jangan menjamah apa yang najis, karena bila engkau menjamahnya engkau sendiri menjadi najis. Tak mungkin bagimu bergabung dengan orang-orang yang rusak akhlaknya dan engkau tetap bersih. “Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan pendurhakaan? atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?” (ayat 14, 15). Allah dan Kristus serta balatentara sorga ingin agar manusia mengetahui bahwa jika ia bersatu dengan orang yang rusak akhlaknya, iapun akan menjadi orang yang rusak akhlak ….

Segala perbuatan kita dipengaruhi oleh pengalaman rohani kita. Jika pengalaman kita dibangun di dalam Allah; jika setiap hari kita mengecap kuasa dunia yang akan datang, dan bersekutu dengan Roh; jika setiap hari kita memegang lebih teguh hidup yang lebih tinggi, maka prinsip yang kudus dan yang meluhurkan akan terjalin di dalam kita, dan akan menjadi kebiasaanlah bagi kita mencari kesucian dan kekudusan serta pemisahan diri dari dunia ini sebagaimana hal itu bagi malaikat-malaikat mulia menjalankan tugas kasih yang diserahkan kepada mereka.”

Penyerahan diri kita kepada Allah haruslah menjadi satu prinsip yang hidup, terjalin bersama-sama dengan hidup yang membawa pada penyangkalan dan pengorbanan diri sendiri. Hal itu harus menguasai seluruh pikiran kita dan menjadi sumber setiap tindak tanduk kita. Hal ini akan mengangkat kita tinggi di atas dunia ini dan memisahkan diri kita dari pengaruhnya yang cemar itu.”

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?