Memperlengkapi dengan Ventilasi, Saluran Pembuangan Air, dan Cahaya Matahari
[AkhirZaman.org] Dalam pembangunan sarana bangunan, baik untuk keperluan umum maupun tempat tinggal, haruslah diperlengkapi dengan ventilasi [sarana peredaran udara] yang baik dan cahaya matahari yang banyak. Seringkali gedung-gedung gereja dan sekolah dibangun tanpa memperhatikan kepentingan sarana yang di atas tadi. Kelalaian mempersiapkan ventelasi yang baik yang menyebabkan penghuni bangnan itu mengantuk dan malas, mempengaruhi hasil dari khotbah serta memberatkan dan mengurangkan hasil pekerjaan guru.
Sedapat mungkin, sumua bangunan yang dikhususkan untuk kediaman manusia haruslah didirikan dalam pekarangan yang agak tinggi dan saluran pembuangan airnya baik. Ini akan menjamin pekarangan akan menjadi kering….Masalah ini terlalu sering dianggap enteng….Penyakit yang selalu timbul, penyakit-penyakit yang berat, kesehatan yang selalu terganggu, dan banyak kematian terjadi karena keadaan lembab dan malaria desebabkan tempat rendah dan saluran pembuangan air kurang baik.
Dalam pembangunan rumah adalah sangat penting untuk mempersiapkan ventilasi dan cahaya matahari yang banyak. Biarlah udara bebas beredar banyak dan cahaya berkelimpahan di dalam tiap-tiap ruangan rumah itu. Biarlah ruangan-ruangan tempat tidur diatur begitu rupa sehingga udara beredar dengan bebas siang dan malam. Tidak pantas dipakai sebuah kamar tidur, kecuali kamar itu dapat dibuka tiap-tiap hari untuk dimasuki udara bersih dan sinar matahari setip hari. Di beberapa negara kamar-kamar tidur dilengkapi dengan alat-alat pemanas, supaya ruangan itu dapat dipanaskan dan dikeringkan dari udara yang lembab yaitu pada musim penghujan.
Ruangan tamu harus dirawat sedemikian rupa sama dengan ruangan yang senantiasa dipergunakan. Seperti kamar-kamar tidur, ruangan tamu itu haruslah mendapat peredaran udara dan cahaya matahari, dan harus dilengkapi dengan suatu alat pemanas untuk mengeringkan udara lembab yang selalu bertambah-tambah dalam kamar yang tidak selamanya digunakan. Barangsiapa yang tidur dalam kamar yang tidak mendapat cahaya matahari atau menempati tempat tidur yang belum dijemur dengan baik-baik mempunyai resiko mengganggu kepada kesehatan, dan seringkali mengancam nyawa….
Mereka yang bertanggung jawab untuk mengurus orang-orang yang sudah lanjut usia harus mengingat bahwa mereka ini membutuhkan kamar-kamar khusus yang hangat dan yang menyenangkan. Tenaga mereka berkurang dengan bartambahnya usia, kekuatan mereka sudah semakin lemah dan harus melawan pengaruh-pengaruh buruk yang kurang sehat; itulah sebabnya mereka yang sudah lanjut usia memerluakan banyak sinar matahari dan udara yang segar dan bersih.
Hindarkan Tanah Rendah
Kalau kita mau mempunyai rumah menjadi tempat tinggal kita yang sehat dan berbahagia, kita harus tempatkan rumah itu jauh dari rawa-rawa yang sudah mendatangkan penyakit bagi tubuh manusia, dan jauhkan dari tanah rendah yang lembab, dan berikan kebebasan yang luas masuk kehidupan suasana surga. Jangan gunakan korden yang tebal, bukakanlah jendela dan hindarkan segala yang menghalangi terbukanya jendela, jangan biarkan tanaman menjalar masuk melalui jendela betapa pun indahnya tanaman itu, pohon-pohon kayu jangan dibiarkan bertumbuh terlalu dekat rumah sehingga menutupi cahaya matahari. Mungkin cahaya matahari itu akan mengubahkan warna kain jendela dan permadani serta mengadakan cacad kepada bingkai-biangkai gambar tetapi cahaya itu akan membawa warna yang kemerah-merekah yang sehat di pipi anak-anak.
Pekarangan Sekeliling Rumah
Suatu pekarangan yang diperindah dengan adanya pepohonan yang rindang dan rerumputan yang tersebar, mempunyai jarak yang pantas dari rumah, mempunyai pengaruh yang menggembirakan kepada keluarga, terlebsih kalau dirawadt dengan baik, dan bukan mendatrangkan bencana melainkan menunjang kesehatan, Tetapi bayangan pepohonan yang terlalu dekat kepada rumah dan semak belukar mengadakan kelembapan di sekeliling rumah membuat keadaan suram, sebab menghalangi peredaran udara yang bebas dan menghalangi cahaya matahari. Sebagai akibatnya berkumpullah lembab di dalam rumah itu, khususnya pada waktu musim hujan.
Pengaruh Keindahan terhadap Lingkungan Keluarga
Allah gemar sesuatu yang indah. Ia telah menghiasi bumi dan langit dengan keindahan dan dengan kesukaan seorang Bapa. Ia memandang sukacita anak-anak-Nya dalam segala perkara yang telah diciptakan-Nya. Ia suka agar kita mengelilingi rumah-rumah kita dengan keindahan alam kejadian.
Hampir semua penduduk di pedesaan mempunyai pekarangan kecil walapun mereka tergolong miskin, sekeliling rumahnya ada beberapa pohon, tumbuh-tumbuhan lain, atau kembang wangi. Tanam-tanaman yang asli seperti itu jauh lebih baik memberikan kegembiraan kepada keluarga daripada perhiasan bikinan tangan. Akan didatangkannya ke dalam rumah tangga itu suatu pengaruh yang menghaluskan dan melemahlembutkan, mendorong kesukaan kepada alam kejadian serta menarik anggota keluarga lebih erat terhadap satu dengan yang lain dan lebih erat juga kepada Allah.
Biarlah Rumah Tangga itu Dihiasi dengan Cara Sederhana
Perbuatan kitalah yang merampas dari kita berkat-berkat yang banyak dan kesukaan serta menjadikan kita tidak pantas untuk menghidupkan suatu kehidupan yang paling berguna. Perhiasan yang mahal dan indah adalah suatu pemborosan bukan saja dalam bentuk uang melainkan juga dalam sesuatu hal yang seribu kali ganda lebih indah. Perhiasan itu membawa suatu beban ke dalam rumah tangga, usaha pemeliharaan dan kebingungan….
Hiasilah rumahmu dengan barang-barang yang baik dan sederhana, barang-barang yang mudah dipelihara, barang-barang yang dapat dibersihkan dengan mudah, dan barang-barang yang dapat diganti tanpa biaya yang besar. Oleh melatih citarasa, rumah yang sangat sederhana dapat dijadikan baik dan menarik, terlebih kalau ada kasih dan rasa puas di dalamnya.
Kebahagiaan tidak akan dapat diperoleh dalam pameran yang berlebih-lebihan. Semakin sederhana suasana rumah tangga yang diatur dengan baik, maka makin bahagialah rumah tangga itu.
Hindarkan Roh Persaingan
Hidup menjadi suatu kekecewaan dan kepenatan bagi banyak orang karena pekerjaan yang tidak perlu, di mana mereka membebani diri dalam menghadapi tuntutan adat istiadat. Pikiran mereka senantiasa dipenuhi oleh kecemasan untuk mencukupkan segala kekurangan yang lahir dari kesombongan dan mode….
Segala perongkosan pemeliharaan, usaha yang dicurahkan yang sebenarnya tidak perlu, mungkin juga mendatangkan bencana, dan kalau disalurkan kepada kebijaksanaan yang layak akan dapat menunjang kemajuan pekerjaan Allah. Orang mendambakan apa yang disebut kemewahan hidup, dan mengorbankan kesehatan, kekuatan dan segala sesuatu untuk memperolehnya. Suatu roh persaingan yang harus disesalkan di antara orang-orang yang satu golongan, tentang siapakah yang dapat mengadakan pertunjukan yang paling besar dalam hal pakaian dan perbelanjaan rumah tangga. Kata-kata “rumah” yang indah itu diputarbalikkan untuk mempunyai arti “sesuatu yang mempunyai empat tembok, penuh dengan perkakas dan perhiasan-perhiasan yang mewah” sedang penghuninya selalu menderita pelbagai segi kehidupan.
Banyak orang tidak berbahagia dalam kehidupan rumah tangga karena mereka sedang berusaha menyelamatkan pandangan secara luar. Mereka bekerja keras dan membelanjakan uang dengan banyak tanpa batas agar dapat mengadakan pertunjukan kemewahan dan beroleh pujian dari teman-teman, sebenarnya orang-orang itu tidak memperdulikan kekayaan mereka. Satu benda tertentu ditambah dengan barang yang lain harus ada untuk memenuhi persyaratan rumah tangga itu, sehingga banyaklah pertambahan barang-barang yang mahal, yang menyenangkan kepada mata, memuaskan kesombongan hati dan cita-cita yang tinggi, namun sedikit pun tidak menambah kesenangan di dalam keluarga itu. Segala harta benda itu telah menghabiskan tenaga, kesabaran, serta menghabiskan waktu yang indah, yang sebenarnya waktu itu diberikan supaya dapat digunakan dalam pekerjaan Allah.
Rahmat Allah yang indah itu dijadikan nomor dua dari perkara yang sangat berguna; dan kebahagiaan mejadi hilang karena kesibukan mengumpulkan barang-barang kesukaan. Didapatinya bahwa kekayaan itu tidak memberikan kepuasan hati yang mereka telah dambakan itu dari padanya. Usaha yang tidak henti-hentinya itu, kecemasan yang tidak habis-habisnya untuk mengiasi rumah bagi tamu-tamu dan orang-orang asing, tidak pernah memberikan imbalan yang selayaknya dengan nilai kekayaan yang telah dibelanjakan. Sesungguhnya hal itu berarti meletakkan kuk perhambaan di atas leher yang menyakiti untuk dipikul.
Dua Kunjungan yang Kontras
Di dalam beberapa keluarga ada beberapa kesibukan yang terlalu banyak. Kerapian dan peraturan adalah penting untuk kesenangan, tetapi segala kebajikan ini janganlah dilakukan dengan berlebih-lebihan sehingga menjadikan suatu masa kepenatan yang tidak hinti-hentinya dan menjadikan penghuni rumah itu menjadi sangat gusar. Apa yang kami hargakan tinggi di rumah-rumah beberapa orang, ialah suatu peraturan yang ketat tentang letak barang-barang dan perabot-perabot, adakalanya tidak menyenangkan sama seperti tidak ada peraturan meletakkan benda-benda itu. Kesopanan yang dipaksakan yang meliputi segenap rumah itu tidak membawa ketenangan bagi seorang yang sungguh mengharapkan dalam rumah yang sebenarnya.
Apabil mengadakan kunjungan sigkat ke rumah sahabat, tentu tidak senang melihat sapu dan bulu ayam dipergunakan selalu dan waktu yang telah diharap-harapkan menikmati percakapan dengan sahabat-sahabat tentang rumah tangga, waktu yang baik untuk beramah tamah digunakan mencari sedikit debu atau sarang laba-laba. Walaupun hal itu dapat dilakukan karena penghormatan atas hadirnya tamu di dalam rumah tersebut, tetapi ada juga orang lain yang mereasa bahwa kedatangannya dalam rumah itu tidak dihargakan oleh sahabat-sahabatnya, karena mereka menghargakan kerapian secara berlebih-lebihan.
Pertentangan yang tidak langsung seperti itu pernah terjadi pada waktu kunjungan kami pada musim panas yang lalu [1876]. Pada waktu kami tinggal di sana beberapa jam lamanya, waktu itu dimanfaatkan kapada hal yang berguna atau yang dapat digunakan pada waktu yang lain, tetapi dimanfaatkan dalam cara yang senang dan berguna, memberi ketenangan kepada pikiran demikian juga kepada tubuh. Kamar-kamarnya mempunyai cahaya yang terang dan mempunyai ventilasi yang baik….Hal itu tentu adalah jauh lebih baik nilainya daripada perhiasan-perhiasan yang sangat mahal. Kamar tamu tidak dilengkapi dengan berlebihan yang memenatkan pandangan mata, melainkan ada di sana beberapa perhiasan yang diatur baik yang sangat menyenangkan. Kebanyakan kursi terdiri dari kursi malas, modelnya tidak serupa semuanya, melainkan disesuaikan kepada kesukaan anggota-anggota keluarga. Ada kursiyang rendah dan tinggi bersama bantalnya dan dengan sandaran yang lurus; kursi-kursi lebar enak untuk bersandar, dan juga ada yang kecil-kecil; ada bale-bale yang menyenangkan dan semuanya seolah-olah berkata: “Cobailah aku, besenang-senanglah dengan aku.” Ada meja-meja yang berisi buku-buku dan beberapa majalah. Semuanya rapi dan menarik, tetapi tanpa susunan yang ketat rapi, yang tidak selah-olah mengamarkan orang untuk tidak menjamah sesuatu karena takut kececeran dan kacau.
Pemilik rumah yang menyenangkan ini dengan cara demikian memperlengkapi kediamannya dengan perabot yang mahal-mahal, tetapi memilih dengan bijaksana untuk menyenangkan suasana daripada untuk pertunjukan. Tidak ada sesuatu di dalam rumah itu yang dipandang terlalu baik untuk digunakan secara umum, dan semua korden, tutup jendela tidaklah tertutup rapat untuk menghindarkan perobahan warna akibat panas dan perabot-perabot yang lain bercacat. Sinar matahari dan udara segar pemberian Allah itu bebas keluar masuk, dengan kembang-kembang yang memberi wangi semerbak dari pekarangan. Sudah tentu keadaan keluarga adalah seperti keadaan rumah itu; mereka sangat gembira dan ramah tamah, melakukan segala sesuatu yang perlu untuk kesenangan mereka, tanpa menyusahkan mereka dengan begitu banyak perhatian sehingga menakutkan mereka bahwa mereka sedang menambahkan kesusahan mereka itu. Kami merasa bahwa ini adalah suatu tempat untuk perhentian. Inilah satu rumah dalam arti yang setepat-tepatnya dari perkataan itu.
Suatu Prinsip yang Digunakan dalam Menghiasi
Ketelitian yang kaku yang telah kita sebutkan sebagai suatu cara yang tidak disukai dalam banyak rumah tangga tidaklah sesuai dengan rencana besar dari alam kejadian, Allah telah menjadikan kembang-kembang di padang bertumbuh dalam tempat-tempat tertentu dan dengan batas-batasnya, melainkan Ia telah menyebarkannya seperti batu-batu permata di atas ladang yang hijau, lalu bumi diperindahnya dengan bentuk dan warna yang beraneka ragam. Pohon-pohon yang di hutan tidak dalam suasana yang teratur. Menariklah kepada pemandangan mata dan pikiran, menyenangkan terhadap pemandangan alam kejadian, hutan-hutan rimba, bukit-bukit dan lembah, tanah datar dan sungai, menikmati aneka warna yang tidak habis-habisnya bentuk dan warna, dan keindahan pohon-pohonan, semak belukar, dan kembang-kembang dikelompokkan di taman-taman alam, mengadakan suatu lukisan yang indah, Anak-anak, para orang muda, demikian juga para orang tua sama-sama mendapat perhatian dan kepuasan hati di sana.
Peraturan aneka warna ini dapat dilaksanakan demikian rupa dalam rumah tangga. Seharusnyalah ada persesuaian warna yang pantas dan persesuaian secara umum dari segala sesuatu perlengkapan rumah tangga; tetapi tidaklah perlu kepada rangsangan yang baik bahwa setip bentuk benda di dalam satu ruangan harus sama modelnya, bahannya, atau penutupnya; tetapi sebaliknya, adalah lebih menyenangkan kepada mata kalau terdapat persesuaian dari perabot yang beraneka ragam itu.
Akan tetapi apakah rumah itu hina atau mewah, perhiasannya mahal-mahal atau sebaliknya, di sana tidak akan ada kebahagiaan kecuali roh dari penghuninya ada persesuaian dengan kehendak Ilahi. Kepuasan hati haruslah menguasai suasana rumah tangga itu.
Bagian yang terbaik dalam rumah itu, ruangan-ruangan yang cerah dan menarik, dan perabot yang paling menyenangkan haruslah dipakai setiap hari oleh orang-orang yang sesungguhnya tinggal dalam rumah itu. Hal ini akan membuat rumah tangga itu lebih menarik kepada penghuninya dan juga kepada golongan sahabat-sahabat yang benar memperhatikan kita, mereka yang kita katakan beruntung, dan olehnya kita juga dapat beruntung.
Pertimbangkan Kesenangan dan Kesejahteraan Anak-anak
Tidak perlu tempat kediaman dikelilingai dengan barang-barang yang mahal-mahal dan perabot rumah yang indah-indah untuk menyenangakan perasaan anak-anak dan membahagiakan mereka dalam rumahnya, tetapi yang penting ialah agar para orangtua memberika kekpada mereka perhatian yang saksama dan cinta kasih.
Empat tembok rumah yang dihiasi perabot yang mahal-mahal, permadani dari beludru, kaca-kaca yang indah, dan gambar-gambar yang bagus tidak mejadikan sebuah “rumah” bahagia, kalau simpati dan cinta kasih tidak ada. Istana yang berkilau-kilauan itu tidak memiliki kata-kata suci di mana kesukaan kehidupan rumah tangga tidak dikenal….
Padahal kesenangan dan kesejahteraan anak-anak adalah perkara-perkara penting untuk dipikirkan dalam rumah yang demikian. Anak-anak dilalaikan oleh ibu, segenap waktunya dicurahkan untuk meninggikan derajat serta memenuhi segala tuntutan masyarakat elite. Pikiran mereka tidak dilatih; mereka memperoleh adat kebiasaan yang buruk lalu menjadi gelisah dan tidak merasa puas. Mereka tidak menenmukan kesenangan dalam rumahnya sediri, melainkan larangan-larangan yang tidak menyenangkan, mereka memisahkan diri dari lingkungan keluarga secepat mungkin. Mereka melontarkan diri ke dunia yang lebih luas dengan sedikit keengganan hati, tidak dapat ditahan pengaruh rumah tangga dan nasihat yang lemah lemgut dari hati batu.
Janganlah berkata kepada mereka itu seperti yang saya sering dengar dari ibu-ibu yang berkata, “Tidak ada tempat bagimiu di kamar ini.” Jangan duduk di atas dipan yang ditutup dengan kain damas satin. “Kami tidak suka yang kamu duduk di atas dipan itu.” Dan bilamana mereka pergi ke kamar lain, “Kami tidak suka kamu ribut-ribut di sini.” Lalu mereka pergi ke dapur, dan tukang masak mengatakan, “Jangan gangu saya di sini. Pergi kamu dari sini, kamu mengganggu dan menyusahkan saya sedemikian rupa.” Kemanakah mereka pergi untuk mendapatkan pendidikannya? Ke jalan-jalan raya.
Kemurahan Hati dan Kasih lebih Berharga daripada Kemewahan
Terlalu banyak perhatian dan beban yang dibawa masuk ke dalam rumah tangga, dan terlalu sedikit kedamaian, kesederhanaan dan kebahagiaan yang dinikmati secara wajar. Haruslah sedikit perhatian kepada apa yang dipercakapkan oleh dunia luar, dan haruslah dicurahkan perhatian kepada kesejahteraan lingkungan keluarga. Cinta peradaban dunia dan pertunjukan haruslah dikurangi, kelemahlembutan dan cinta kasih haruslah di perdalam, dan sopan santun Kristen harus berada di antara anggota-anggota rumah tangga. Perlu dipelajari oleh banyak orang tentang bagaimana menjadikan rumah itu menarik, dan menjadi satu tempat kesukaan. Hati yang bersyukur dan roman muka manis berseri-seri adalah lebih berharga daripada kekayaan dan kemewahan, barang-barang yang sederhana disertai dengan hati yang merasa puas yang menjadikan rumah tangga itu bahagia, terlebih kalau ada cinta kasih di sana.
Yesus penebus kita itu, berjalan di bumi ini dengan kemuliaan seorang raja; namun Ia lemah lemut dan rendah hati. Ia menjadi suatu terang dan berkat terhadap tiap-tiap rumah tangga, karena Dia membawa kegembiraan, pengharapan dan keberanian hati serta-Nya. Aduh, alangkah baiknya kalau kita merasa puas dengan kesederhanaan yang kita miliki, mengurangkan perjuangan untuk mendapatkan barang-barang yang sukar didapat untuk menghiasi rumah-rumah kita, sedang apa yang dinilai oleh Allah lebih mahal dari permata indah ialah roh lemah lembut, pendiam, tidak dihargai. Keanggunan dalam kesederhanaan, kelemahlembutan, dan cinta kasih yang benar akan menjadikan rumah tangga yang paling hina sekalipun menjadi Firdaus. Lebhih baik bergembira dalam kesusahan daripada tidak memperoleh ketenangan hari dan rasa puas.
-RTA