Mengapa Allah Menetapkan Adanya Pekerjaan Bagi Adam dan Hawa.
[AkhirZaman.org] Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dan menempatkan mereka di Taman Eden untuk memelihara taman itu dan menjaganya bagi Tuhan. Demi kebahagiaan merekalah kepada mereka diberi beberapa pekerjaan, atau kalau tidak maka Tuhan tidak akan menetapkan pekerjaan bagi mereka.
Dalam perundingan dengan Bapa sebelum dunia ini ada, telah direncanakan bahwa Tuhan Allah akan membuat sebuah taman bagi Adam dan Hawa di Eden dan memberikan kepada mereka tugas untuk memelihara pohon pohon buah buahan dan memupuk serta memperkembangkan sayur-sayuran. Pekerjaan yang berguna harus menjadi pelindung bagi mereka, dan hal itu harus dilanjutkan sepanjang generasi generasi sampai kepada akhir sejarah dunia ini.
Teladan Yesus Sebagai Pekerja yang Sempurna.
Di dalam kehidupan Nya di dunia ini, Kristus adalah . . . seorang yang penurut dan berguna di dalam rumah tangga. Ia mempelajari pekerjaan tukang kayu dan bekerja dengan tangan Nya sendiri di dalam tempat kerja yang kecil di Nazaret…. Alkitab mengatakan tentang Yesus, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada Nya.” Apabila Ia bekerja pada masa kanak kanak dan masa muda, pikiran dan jasmani diperkembangkan. Ia tidak menggunakan kekuatan jasmani Nya dengan sembarangan, tetapi melatihnya sedemikian rupa sehingga akan memelihara¬dalam keadaan sehat, agar Ia dapat melaksanakan pekerjaan yang terbaik dalam segala bidang. Ia tidak mau bercacat cela, sekalipun dalam hal memegang alat alat kerja. Ia adalah sempurna sebagai seorang pekerja, sebagaimana Ia sempurna dalam tabiat.
Setiap benda yang Ia buat, dibuat Nya dengan baik, setiap bagian daripada benda itu cocok satu dengan yang lainnya, dan secara keseluruhan benda. itu tahan uji.
Setiap Hari Ia Bekerja dengan Tangan yang Sabar.
Yesus menjadikan jalan yang hina daripada kehidupan manusia itu suci oleh teladan Nya. . . Hidupnya ditandai oleh kerajinan. Ia, Raja sorga itu, menyusuri jalan jalan, berpakaian jubah yang sederhana dari pekerja yang biasa. Ia mendaki dan menuruni lereng lereng gunung, dalam perjalanan pulang dan pergi ke pekerjaan Nya yang sederhana itu. Malaikat malaikat tidak dikirirnkan untuk menggendong Dia di atas sayap mereka pada waktu rnendaki jalan yang meletihkan itu, atau meminjamkan kekuatan mereka untuk melaksanakan tugas Nya yang sederhana itu. Namun demikian bilamana Ia pergi untuk menyumbangkan tenaga Nya untuk menolong keluarga Nya oleh pekerjaan Nya setiap hari itu, Ia memiliki tenaga yang sama sebagaimana pada waktu Ia mengadakan mukjizat memberi makan lima ribu orang yang lapar di tepi laut Galilea.
Tetapi Ia tidak menggunakan kuasa ilahi Nya untuk mengurangi beban Nya untuk meringankan pekerjaan Nya. Ia telah mengambil bagi diri Nya sendiri bentuk kemanusiaan dengan segala kesusahan kesusahan yang menyertainya, dan Ia tidak undur sedikitpun dari segala ujian yang paling hebat sekalipun. Ia hidup di dalam sebuah rumah orang biasa, Ia berpakaian jubah yang sederhana, Ia bercampur baur dengan orang orang yang hina, setiap hari Ia bekerja dengan tangan yang sabar. Teladan Nya menunjukkan’ kepada kita bahwa adalah tugas manusia untuk menjadi rajin, bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang mulia.
Untuk satu jangka waktu yang lama Yesus tinggal di Nazaret, tidak dihormati dan tidak dikenal, agar Ia dapat mengajar manusia bagaimana caranya untuk hidup dekat dengan Allah sementara melaksanakan tugas tugas yang sederhana dalam hidup. Adalah merupakan satu rahasia kepada malaikat malaikat bahwa Kristus, Raja sorga itu, harus merendahkan diri bukan saja mengambil bagi diri Nya kemanusiaan, tetapi juga untuk memikul, bebannya yang sangat berat dan tugas tugas yang paling hina. Hal ini dilakukan Nya agar supaya bisa menjadi sama seperti salah seorang di antara kita, agar Ia memahami pekerjaan, kesedihan, dan kelelahan anak anak manusia.
Membangkitkan Keinginan untuk Pelaksanaan Kerja yang Bermanfaat.
Di dalam diri anak anak dan orang muda satu hasrat harus dibangkitkan untuk mengadakan latihan dalam melakukan sesuatu yang akan menguntungkan kepada diri mereka sendiri dan menolong bagi orang lain. Latihan yang akan memperkembangkan pikiran dan tabiat, yang mengajarkan tangan untuk menjadi berguna, yang mendidik anak muda untuk melaksanakan bagian mereka dalam beban hidup, adalah sesuatu yang memberikan kekuatan jasmani dan menguatkan segala kesanggupan. Dan ada pahalanya dalam kerajinan dalam hal yang baik, dalam memperkembangkan kebiasaan hidup untuk berbuat kebajikan.
Anak muda perlu untuk diajar bahwa hidup ini berarti bekerja dengan sungguh sungguh, bertanggung jawab dan berusaha. Mereka memerlukan satu latihan yang akan menjadikan mereka praktis—pria dan wanita yang akan dapat menghadapi keadaan keadaan darurat. Mereka harus diajar bahwa disiplin kerja yang sistimatis dan diatur dengan baik adalah perlu, bukan saja sebagai pelindung terhadap perubahan perubahan yang tidak diduga duga dalam kehidupan, tetapi juga sebagai satu penolong kepada perkembangan dalam segala bidang.
Pekerjaan Jasmani Bukanlah Sesuatu yang Hina.
Terdapat satu kesalahan yang populer dalam segolongan besar manusia yang beranggapan bahwa pekerjaan sebagai sesuatu yang hina; oleh sebab itu orang orang muda sangat rindu sekali untuk menjadi guru, pegawai kantor, saudagar, pengacara, dan menempati hampir segala macam kedudukan yang tidak memerlukan kerja tubuh. Anak anak wanita yang masih muda menganggap pekerjaan rumah tangga sebagai sesuatu yang rendah. Dan sekalipun latihan jasmani yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan rumah tangga, jikalau tidak terlalu meletihkan, adalah baik untuk meningkatkan kesehatan, namun demikian mereka mencari satu pendidikan yang akan meyanggupkan mereka untuk menjadi guru guru, pegawai pegawai kantor, atau mereka mempelajari beberapa pekerjaan yang akan mengurung mereka di dalam rumah, kepada pekerjaan yang memerlukan orang banyak duduk.
Dunia ini penuh dengan orang orang muda lelaki dan perempuan yang membanggakan diri mereka tentang kebodohan mereka dalam setiap macam pekerjaan yang bermanfaat; dan mereka ini, hampir tidak berbeda, adalah bersifat tidak sungguh sungguh, sia sia, suka untuk mempertontonkan, tidak berbahagia, tidak puas, dan sering bersifat pemboros dan tidak mempunyai prinsip. Orang orang seperti itu merupakan satu noda kepada masyarakat dan satu kehinaan bagi orang tua mereka.
Tidak seorangpun dari antara kita harus merasa malu terhadap pekerjaan, bagaimana remeh dan hinanyapun nampaknya hal itu. Pekerjaan adalah sesuatu yang agung. Semua orang yang bekerja dengan kepala atau tangan adalah merupakan pekerja pria dan pekerja wanita. Dan semua sedang melaksanakan tugas mereka dan menghormati agama mereka pada waktu sedang mencuci piring sama seperti pada waktu mereka sedang pergi ke kumpulan kebaktian. Sementara tangan sibuk dalam pekerjaan yang biasa, pikiran bisa ditinggikan dan diagungkan oleh pemikiran pemikiran yan bersih dan suci.
Anak Muda Harus Menjadi Majikan, Bukan Budak Pekerjaan.
Anak muda harus dituntun untuk menyadari martabat kerja yang sebenarnya. Satu sebab utama mengapa kerja secara jasmani dianggap hina ialah oleh karena sering pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara yang sembarang dan tidak dipikirkan. Hal itu dilakukan karena terpaksa, bukan karena pilihan. Orang yang mengerjakannya tidaklah menaruh perhatiannya terhadap pekerjaan itu, dan juga ia tidak mempertahankan kehormatan diri ataupun memenangkan kehormatan dari orang lain. Latihan kerja secara badani harus memperbaiki kesalahan ini. Hal itu harus memperkembangkan kebiasaan untuk menjadi teliti dan sempurna. Para murid harus diajar cara kerja yang bijaksana dan teratur; mereka harus belajar untuk menghemat waktu dan menjadikan setiap gerakan bermanfaat. Mereka harus diajar bukan saja metode metode yang terbaik, tetapi juga diilhami dengan hasrat untuk berkembang terus menerus. Biarlah menjadi tujuan mereka untuk menjadikan pekerjaan mereka sesempurna seperti yang dapat dilaksanakan oleh pikiran dan tangan mereka.
Latihan seperti itu akan menjadikan orang muda sebagai majikan dan bukan budak pekerjaan. Itu akan meringankan beban orang yang harus bekerja keras dan menjadikan agung sekalipun pekerjaan yang paling hina. Ia yang menganggap pekerjaan itu sebagai sesuatu yang membosankan dan menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadapnya, dan tidak berusaha mengadakan perbaikan, akan mendapati hal itu sebagai satu beban. Tetapi mereka yang mengakui adanya ilmu pengetahuan di dalam pekerjaan yang paling hina akan melihat di dalamnya keagungan dan keindahan, dan akan merasakan kesukaan dalam melaksanakannya dengan setia dan rapih.
Kekayaan Jangan Dijadikan Dalih untuk Menjauhkan Diri dari Latihan yang Praktis.
Di dalam banyak persoalan orang tua yang kaya tidak merasakan pentingnya untuk memberikan kepada anak anak mereka satu pendidikan dalam tugas tugas yang praktis dalam hidup sebagaimana dalam ilmu pengetahuan. Mereka tidak menyadari perlunya, untuk kebaikan pikiran dan akhlak anak anak mereka, dan untuk kegunaan mereka untuk masa mendatang, untuk memberikan kepada mereka satu pengertian yang sempurna daripada pekerjaan yang bermanfaat. Hal ini akan menolong anak anak mereka, bahwa, seandainya kemalangan menimpa, maka mereka akan dapat berdiri sendiri, dan mengetahui bagaimana menggunakan tangan mereka. Jikalau mereka mempunyai modal kekuatan, mereka tidak akan menjadi miskin, sekalipun jikalau mereka tidak mempunyai uang.
Banyak orang yang pada masa mudanya hidup dalam satu lingkungan yang mewah kemudian kehilangan segala harta kekayaan mereka, dan tinggal bersama dengan orang tua dan saudara saudara mereka dan hidup bergantung kepada mereka ini. Kalau demikian betapa pentingnya setiap anak muda dididik untuk bekerja, agar mereka disediakan untuk menghadapi keadaan darurat! Sesungguhnya kemewahan itu merupakan satu kutuk bilamana pemiliknya menghalangi anak anak mereka untuk memperoleh satu pengetahuan tentang pekerjaan yang bermanfaat. Agar mereka bisa disanggupkan untuk kehidupan yang praktis.
Anak anak Harus Ambil Bagian dalam Tugas tugas Rumah Tangga.
Ibu yang setia tidak mau, tidak dapat, menjadi seorang yang mengabdi kepada mode, dan tidak juga akan menjadi budak dalam rumah tangga, untuk memenuhi segala keinginan anak anaknya dan memaafkan mereka dari pekerjaan. Ia akan mengajar mereka untuk mengambil bagian bersama ibu mereka dalam tugas tugas rumah tangga, agar mereka mempunyai pengetahuan tentang kehidupan yang praktis. Jikalau anak anak ambil bagian bersama ibu mereka dalam pekerjaan, maka mereka akan belajar untuk menghargai pekerjaan yang berguna yang perlu bagi kebahagiaan, yang akan mengagungkan gantinya menjadikan mereka hina. Tetapi jikalau ibu mendidik anak anak perempuannya untuk menjadi pemalas, sementara ia menanggung segala beban yang berat atas kehidupan rumah tangga, ia sedang mengajar mereka untuk menganggap dirinya sebagai hamba mereka, untuk melayani mereka dan mengerjakan segala pekerjaan yang mereka harus lakukan. Ibu harus senantiasa mempertahankan martabatnya.
Beberapa orang Ibu sedang berbuat kesalahan dalam membebaskan anak anak perempuan mereka dari pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Dengan berbuat demikian mereka sedang mendorong anak anak itu dalam kemalasan. Dalih yang kadang kadang dikemukakan oleh para ibu seperti ini, adalah, “Puteri puteri saya tidak kuat.” Tetapi mereka mengambil jalan yang pasti akan menjadikan anak anak mereka itu lemah dan tidak rapih. Pekerjaan yang teratur dengan baik adalah apa yang mereka perlukan untuk menjadikan mereka kuat, bersemangat, bersuka, dan berbahagia, dan berani untuk menghadapi segala macam ujian yang memenuhi kehidupan ini.
Tetapkan Tugas tugas yang Berguna Bagi Anak anak.
Kesembronoan orang tua dalam mengabaikan untuk memberikan pekerjaan kepada anak anak mereka telah mengakibatkan kejahatan yang tidak terkatakan, dan membahayakan kehidupan banyak orang muda dan dengan secara menyedihkan telah melumpuhkan kegunaan mereka.
Allah menghendaki baik orang tua dan guru untuk mendidik anak anak dalam tugas tugas yang praktis dari kehidupan sehari hari. Perkembangkan sifat kerajinan. Anak anak perempuan, bahkan anak anak lelaki yang tidak mempunyai pekerjaan di luar rumah—harus belajar bagaimana menolong ibu. Sejak masa kanak kanak, anak anak lelaki dan perempuan harus diajar memikul beban yang lebih berat dan lebih berat lagi, dengan bijaksana menolong dalam pekerjaan di perusahaan rumah tangga. Para ibu, dengan sabar menunjukkan kepada anak anakmu bagaimana menggunakan tangan mereka. Biarlah mereka memahami bahwa tangan mereka harus digunakan semahir tanganmu dalam pekerjaan rumah tangga.
Setiap anak dalam keluarga harus mempunyai satu bagian daripada beban rumah tangga untuk dipikul dan harus diajar untuk melaksanakan tugasnya dengan setia dan dengan penuh kesukaan. Jikalau pekerjaan dibagikan dengan cara seperti ini, dan anak anak menjadi besar dalam kebiasaan untuk memikul tanggung jawab yang sepantasnya, maka tidak ada anggota rumah tangga yang mempunyai beban yang berlebihan, dan segala sesuatu akan berjalan dengan menyenangkan dan dengan lancar di dalam rumah tangga. Satu cara pengaturan yang baik akan dipertahankan, oleh karena masing masing akan mengetahui dan menaruh perhatian dalam segala urusan yang kecil kecil dalam rumah tangga.
Memasak dan Menjahit adalah Pelajaran pelajaran Dasar.
Para ibu harus membawa anak anak perempuan mereka ke dapur bersama sama dengan mereka dan memberikan kepada anak anak itu pendidikan yang sempurna dalam bidang masak masakan. Mereka juga harus mengajar anak anak di dalam seni menjahit secara dasarnya. Mereka harus mengajar anak anak ini bagaimana caranya memotong pakaian dengan hemat dan menjahitnya dengan rapih. Beberapa orang ibu, gantinya bersusah payah untuk dengan sabar mengajar anak anak perempuan mereka yang tidak berpengalaman ini, lebih suka melakukan segala galanya dengan diri mereka sendiri. Tetapi dengan melakukan hal ini, mereka mengabaikan satu cabang pendidikan yang perlu dan melakukan satu kesalahan yang besar terhadap anak anak mereka; oleh karena di dalam hidup mereka pada masa yang akan datang mereka akan merasa malu oleh karena tidak memiliki pengetahuan dalam perkara perkara ini.
Berikan Latihan Baik kepada Anak Lelaki dan Anak Perempuan.
Oleh karena baik pria dan wanita mempunyai satu bagian dalam mengatur rumah tangga, maka anak anak lelaki sebagaimana halnya anak perempuan harus memperoleh satu pengetahuan tentang tugas tugas rumah tangga. Untuk membereskan tempat tidur dan mengatur sebuah kamar dengan baik, untuk mencuci piring, menyediakan makanan, mencuci dan menjahit pakaiannya sendiri, adalah satu latihan yang tidak akan menjadikan anak lelaki menjadi kurang jantan; hal ini akan menjadikan dia lebih berbahagia dan lebih berguna. Dan jikalau anak anak perempuan, sebaliknya, dapat belajar untuk menjinakkan dan mengendarai seekor kuda,* dan menggunakan gergaji dan palu, sebagaimana juga alat pembersih kebun dan cangkul, maka mereka akan lebih disanggupkan untuk menghadapi keadaan keadaan darurat dalam hidup.
Adalah sama perlunya bagi anak anak perempuan kita untuk mem-pelajari penggunaan waktu dengan sepatutnya sebagaimana bagi anak lelaki kita, dan mereka sama sama bertanggung jawab kepada Allah atas cara oleh mana mereka menggunakannya. Hidup diberikan kepada kita untuk memperkembangkan dengan cara yang bijaksana akan segala bakat yang kita miliki.
Lihat Kesempatan kesempatan untuk Memelihara Kekuatan Ibu.
Setiap hari ada pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan memasak, mencuci piring, menyapu dan membersihkan barang barang dari debu. Para ibu, sudahkah engkau mengajar anak anak perempuanmu untuk mengerjakan tugas tugas yang sehari hari ini? . . . Otot otot mereka memerlukan latihan. Gantinya mengadakan latihan dengan cara melompat lompat dan bermain bola. biarlah gerak badan mereka diadakan dengan maksud tertentu.
Ajar anak anak untuk mengambil bagian mereka dalam memikul beban rumah tangga. Usahakan agar mereka tetap sibuk dalam pekerjaan yang bermanfaat. Tunjukkan kepada mereka bagaimana caranya melaksanakan pekerjaan mereka dengan mudah dan dengan baik. Tolong mereka untuk menyadari bahwa dengan meringankan beban ibu, berarti mereka sedang memelihara kekuatannya dan memperpanjang umur hidupnya. Banyak ibu yang letih telah meninggal dunia lebih cepat bukan oleh sebab yang lain daripada bahwa anak anaknya tidak pernah diajar untuk mengambil bagian dalam memikul beban. Dengan memperkembangkan satu roh pelayanan yang tidak mementingkan diri di dalam rumah tangga, orang tua sedang menarik anak anak mereka lebih dekat kepada Kristus, yang merupakan wujud dari sifat tidak mementingkan diri.
Sebuah Percobaan dalam Kebahagiaan.
Anak anak, ajak ibumu duduk di atas sebuah kursi yang empuk dan tanyakan kepadanya apa yang ia mau agar dikerjakan lebih dahulu. Betapa satu hal yang akan mengherankan kepada banyak ibu yang letih dan terlalu berat dalam pekerjaannya! Anak anak dan orang muda tidak pernah akan merasakan ketenangan dan kepuasan sebelum mereka ikut meringankan tangan ibu yang letih dan hati serta pikiran ibu yang lelah dengan cara melakukan dengan setia akan tugas tugas rumah tangga. Semuanya ini merupakan langkah langkah dari tangga kemajuan yang akan memimpin mereka maju ke depan untuk menerima pendidikan yang lebih tinggi. Pelaksanaan yang setia dari tugas sehari harilah yang mendatangkan kepuasan dan damai kepada orang orang yang bekerja di dalam rumah tangga. Mereka yang melalaikan untuk memikul bagian mereka dan tanggung jawab rumah tangga adalah orang orang yang disusahkan oleh rasa kesepian dan tidak puas; oleh karena mereka tidak mempelajari kebenaran bahwa mereka yang berbahagia itu merasa bahagia oleh karena mereka mengambil bagian dalam pekerjaan yang tetap yang terletak atas bahu ibu dari anggota anggota keluarga yang lainnya. Banyak orang yang mengabaikan pelajaran pelajaran yang paling berguna, yang perlu bagi kebaikan mereka untuk masa mendatang untuk dapat memahaminya.
Pahala Kesetiaan dalam Tugas tugas Rumah Tangga.
Satu pelaksanaan yang setia dari tugas tugas rumah tangga, sambil mengisi kedudukan yang engkau dapat tempati untuk menjadi keuntungan yang terbesar, sekalipun hal itu sangat sederhana dan hina, sungguh amat mengagungkan. Pengaruh ilahi ini diperlukan. Di dalam hal ini terdapat damai dan kesukaan yang suci. Ini memiliki kuasa yang dapat menyembuhkan. Dengan diam diam dan dengan tidak terasa hal ini akan meringankan luka jiwa bahkan penderitaan jasmani. Ketenangan pikiran, yang berasal dari motivasi dan perbuatan yang bersih dan suci, akan memberikan kebebasan dan kegairahan kepada organ organ tubuh. Ketenangan yang di dalam dan satu hati nurani yang bebas daripada pelanggaran terhadap kehendak Allah akan menguatkan dan menyegarkan pikiran, seperti air embun yang turun ke atas tanaman yang lembut. Dengan demikian kemauan diarahkan dengan benar dan dikendalikan dan menjadi lebih pasti dan bebas dari segala sesuatu yang merusak. Pemikiran pemikirannya akan menyenangkan oleh karena semuanya itu telah disucikan. Ketenangan pikiran yang engkau miliki akan menjadi berkat kepada semua orang sepergaulan. Damai dan ketenangan ini akan, pada waktunya, menjadi sesuatu yang biasa dan akan memantulkan terangnya yang indah itu kepada semua orang yang ada di sekelilingmu, untuk kemudian dipantulkan lagi kepadamu. Lebih engkau menikmati damai sorga dan ketenangan pikiran seperti ini, maka akan lebih bertambah lagi hal itu. Itu merupakan satu kesukaan yang hidup yang tidak akan memboroskan segenap kekuatan akhlak sehingga menjadikannya lumpuh tidak berdaya, melainkan akan membangkitkan semuanya kepada satu keadaan yang lebih aktif lagi. Damai yang sempurna adalah satu sifat sorga yang dimiliki oleh malaikat malaikat.
Akan Ada Kegiatan di dalam Sorga.
Malaikat malaikat adalah pekerja pekerja; mereka adalah pelayan pelayan Allah bagi anak anak manusia. Hamba hamba yang malas itu yang mengharapkan adanya satu sorga dimana tidak akan ada pekerjaan mempunyai pendapat yang keliru tentang apa sebenarnya sorga itu. Khalik itu tidak menyediakan tempat untuk pemuasan sifat bermalas malas yang keji itu. Sorga adalah satu tempat yang penuh dengan.kegiatan yang menarik perhatian; namun demikian bagi mereka yang merasa lelah dan yang memikul beban yang berat, bagi mereka yang telah mengadakan peperangan iman dengan baik, itu akan merupakan satu istirahat yang penuh kemuliaan; oleh karena kesegaran dan kegairahan daripada kebakaan akan menjadi bagian mereka, dan mereka tidak perlu lagi untuk bergumul melawan dosa dan setan. Bagi orang orang yang selalu bekerja dengan giat satu keadaan dimana terdapat alasan yang kekal akan merupakan sesuatu yang membosankan. Hal itu tidak akan merupakan sorga kepada mereka. Jalan yang sukar yang telah ditetapkan bagi orang Kristen di dunia ini boleh jadi berat dan meletihkan, tetapi hal itu telah diberi kehormatan dengan adanya jejak Penebus, dan orang yang mengikuti jalan yang suci itu akan selamat.
Mendidik & Membimbing Anak, Pasal 58