Mode adalah Satu Pemerintah yang Kejam.
[AkhirZaman.org] Mode memerintah dunia dan dialah seorang majikan yang kejam, sering memaksa budak-budaknya supaya tunduk pada keadaan yang paling tidak menyenangkan dan tidak nyaman. Mode membebani dengan tidak ada pertimbangan dan menagih dengan tidak mengenal rahmat. Ia memiliki satu kuasa yang hebat dan siap sedia untuk mengeritik dan mencemoohkan semua orang yang tidak mengikuti perintahnya. Orang kaya berusaha saling mengalahkan satu dengan yang lainnya dalam menyesuaikan diri dengan modenya yang selalu berubah-ubah itu; golongan menengah dan yang lebih miskin berusaha mencapai ukuran yang ditetapkan oleh mereka yang dianggap harus berada di atasnya. Bilamana uang atau tenaga terbatas, dan cita-cita untuk menjadi terhormat amat besar, maka beban itu hampir-hampir menjadi tidak terpikul. Bagi banyak orang tidak menjadi soal bagaimanapun pantas bahkan indahnya sebuah pakaian, jikalau mode berubah, maka pakaian itu harus diperbaharui atau disisihkan.
Setan, biang keladi dan penggerak utama dalam perintah mode yang senantiasa berubah-ubah dan tidak pernah merasa puas itu, selalu sibuk mengadakan sesuatu yang baru yang akan merupakan sebagai sesuatu yang merusak kepada kesehatan jasmani dan akhlak, dan ia merasa senang oleh karena rencananya itu berhasil dengan sangat gemilang. Maut tertawa oleh karena kebodohan yang merusak kesehatan dan pengabdian yang buta dari penyembah-penyembah berhala mode itu dengan mudahnya telah membawa mereka ke bawah kekuasaannya. Kebahagiaan dan kasih sayang Allah telah dikorbankan di atas mesbahnya.
Penyembahan berhala pakaian adalah satu penyakit moral. Hal itu tidak boleh dibawa kepada hidup yang baru. Di dalam banyak masalah penyerahan kepada tuntutan Jnjil akan menuntut suatu perubahan yang pasti dalam hal pakaian.
Harga yang Telah Dibayar oleh Beberapa Orang.
Betapa bertentangan kepada prinsip-prinsip yang diberikan dalam Alkitab banyak macam pakaian yang ditetapkan oleh mode itu! Pikirkan mode yang telah merajalela selama beberapa ratus tahun belakangan ini atau bahkan selama beberapa puluh tahun terakhir ini. Betapa banyak . . . yang akan dinyatakan tidak pantas bagi seorang wanita yang luhur, yang takut akan Allah yang mempunyai harga diri . . Banyak anak perempuan yang malang, hanya untuk sebuah roh yang sesuai dengan mode, telah meninggalkan pakaian dalam yang memberikan kehangatan kepada dirinya sendiri dan telah membayar hukumannya dengan nyawanya. Banyak perempuan lain yang oleh karena menginginkan kebiasaan mewah dan suka mempertontonkan diri seperti orang kaya, telah terjerat ke jalan ketidakjujuran dan yang memalukan. Banyak rumah tangga telah kehilangan kebahagiaannya, banyak pria telah terdorong untuk mengadakan penggelapan atau menjadi bangkrut, untuk memuaskan tuntutan isteri atau anak- anak yang berlebih lebihan.
Keselamatan Terancam Bahaya oleh Penyembahan Berhala Pakaian.
Kesombongan dan kesia-siaan kelihatan di mana-mana; tetapi mereka yang cenderung untuk melihat kepada cermin untuk mengagumi diri mereka sendiri hanya akan mempunyai sedikit saja keinginan untuk memandang hukum Allah, cermin akhlak yang besar itu. Penyembahan berhala pakaian ini membinasakan segala sesuatu yang bersifat rendah hati, lemah lembut dan indah dalam tabiat. Itu telah menghabiskan jam-jam yang berharga yang harus digunakan untuk meditasi, menyelidiki hati, dan untuk mempelajari Firman Allah…. Tidak ada seorang Kristen dapat mengikuti mode- mode duniawi tanpa membahayakan keselamatan jiwanya.
Kesukaan untuk Mempertontonkan Diri Merusak Akhlak Rumah Tangga.
Dibantu oleh anugerah Kristus, kaum wanita sanggup berbuat suatu pekerjaan yang besar dan agung. Untuk alasan ini setan bekerja dengan alat- alatnya untuk menciptakan berbagai mode pakaian, sehingga kesukaan untuk mempertontonkan diri akan demikian menyerap pikiran dan hati dan kasih para ibu yang mengaku diri Kristen sekalipun pada zaman ini, sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk diberikan kepada pendidikan dan latihan anak-anak mereka atau untuk memperkembangkan pikiran dan tabiat mereka sendiri, agar mereka dapat menjadi teladan kepada anak mereka, pola pekerjaan yang baik. Bilamana setan berhasil menguasai waktu dan kasih seorang ibu, ia mengetahui dengan sepenuhnya berapa banyaknya yang telah diperolehnya. Di dalam sembilan dari antara sepuluh masalah, ia telah berhasil menguasai pengabdian seluruh keluarga kepada pakaian dan kebiasaan mempertontonkan diri. Ia menganggap anak-anak itu sebagai barang rampasan oleh karena ia telah berhasil menawan si ibu.
Anak-anak kecil mendengar lebih banyak tentang pakaian daripada tentang keselamatan diri mereka, . . . oleh karena si ibu lebih mengenal mode pakaian daripada Juruselamatnya.
Orang tua dan anak-anak telah kehilangan apa yang terbaik dan terindah dan yang paling benar dalam hidup ini. Demi untuk mode mereka gagal mengadakan persiapan untuk hidup yang akan datang.
Tidak Cukup Berani untuk Membendung Arus.
Banyak beban ibu merupakan akibat daripada usahanya untuk mengikuti mode yang ada. Sungguh hebat pengaruh segala mode ini terhadap kesehatan jasmani, pikiran dan moral. Karena kurang keberanian untuk berdiri teguh bagi yang benar, kaum wanita membiarkan arus perasaan yang populer itu menghanyutkan diri mereka…. Terlalu sering kaum ibu yang mengaku diri pengikut Kristus mengorbankan prinsip kepada keinginan mereka untuk mengikuti orang banyak yang menjadikan mode sebagai dewa mereka. Angan-angan hati mereka menentangnya, akan tetapi mereka tidak cukup berani untuk mengambil pendirian yang tegas menentang yang salah.