[AkhirZaman.org] Junta militer Myanmar dikabarkan memperpanjang masa gencatan senjata nasional secara sepihak dari 1 sampai 30 Juni mendatang.
Stasiun televisi pemerintah junta, Myawaddy TV, melaporkan perpanjangan gencatan senjata dilakukan agar militer bisa bernegosiasi dengan kelompok bersenjata etnis untuk merundingkan perdamaian.
Melansir laporan Nikkei Asia, junta militer juga berencana membuka kembali lagi sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya terhitung 1 Juni mendatang.
Semua operasi militer akan dihentikan kecuali jika ada pelanggaran yang mengancam pertahanan, keamanan, dan administrasi negara lainnya.
Gencatan senjata itu diterapkan ketika harga kebutuhan pokok terus meroket di Myanmar akibat pengetatan distribusi dan transportasi yang diterapkan junta militer.
Dilansir AFP, perekonomian dan sistem perbankan Myanmar telah lumpuh sejak militer merebut kekuasaan pemerintahan sipil lewat kudeta 1 Februari lalu.
Berbagai aksi mogok yang dilakukan pegawai negeri hingga buruh memicu gejolak di bidang ekonomi Myanmar. Banyak pabrik tutup dan harga bahan bakar minyak pun terus melonjak.
Sebagian besar warga yang memiliki cukup tabungan pun kesulitan untuk menarik tunai uang-uang mereka di bank dan mesin anjungan tunai mandiri.
Badan Pangan Dunia (World Food Programme) memperingatkan jutaan penduduk Myanmar akan menghadapi kelaparan dalam beberapa bulan mendatang jika krisis politik terus berlangsung.
Seorang penjual makanan di Kota Yangon, Wah Wah, mengatakan kenaikan harga sejak kudeta membuat para pelanggannya tidak bisa lagi membeli makanan dan lauk sederhana, seperti semangkuk ikan kering.
“Saya tidak bisa menjualnya karena pelanggan tidak mampu membelinya. Bahkan jika saya menjualnya dengan harga 500 kyat (Rp4.331) per mangkuk,” kata Wah kepada AFP.
“Setiap orang harus mengeluarkan uang dengan hati-hati agar aman karena tidak ada yang punya pekerjaan. Kami hidup dalam ketakutan karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” paparnya menambahkan.
Krisis politik selepas kudeta di Myanmar berlangsung hampir empat bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Protes anti-junta militer masih terjadi hampir setiap hari di berbagai penjuru Myanmar. Aksi mogok oleh para penentang junta militer bahkan telah melumpuhkan bisnis dan perekonomian negara tersebut.
Di kawasan pedalaman, kelompok etnis bersenjata juga terus terlibat pertempuran dengan militer Myanmar. Milisi bahkan mulai melancarkan serangan terhadap junta militer di perkotaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuturkan bentrokan antara penentang junta militer dan aparat Myanmar sudah menewaskan lebih dari 800 orang sejak kudeta berlangsung. Lebih dari 4.000 orang juga ditahan junta militer karena menentang kudeta.
Sumber: https://bit.ly/3c5RECX
Sudah ada contoh nyata dari sebuah negara yang mengalami krisis pangan yang diakibatkan oleh peparangan. Semua ini dimulai dari suatu keinginan untuk mendapatkan sebuah kekuasaan.
Akibatnya bukan hanya peperangan, kerusuhan, ketakutan tetapi juga kelangkaan bahan makanan atau bisa juga krisis ekonomi. Apakah Anda mau hidup dalam sebuah negara atau tempat seperti itu?
Bahwa benar apa yang dituliskan dalam Alkitab mengenai tanda-tanda akhir zaman, yaitu perang dimana-mana yang mengakibatkan krisis kemanusia, ekonomi dan bahkan mereka tidak mempedulikan agama. Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, dan cenderuang yang membawa dosa adalah berhubungan dengan keinginan akan sesuatu.
Suatu keinginan yang diawali di kepala dan dilanjutkan dengan sebuah rencana serta diakhiri oleh sebuah Gerakan untuk mewujudkannya yang kadang kala terluputkan adalah efek dari keinginan tersebut. Yang menyeret atau mengorbankan banyak orang.
Firman Tuhan nyatakan: “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Yakobus 1:14. Dengan jelas Tuhan mengetahui bahwa sebuah keinginan apalagi yang jahat, itu akan menyeret manusia kepada sesuatu yang bukan saja membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Firman Tuhan menasehatkan kepada kita bahwa: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23.