[AkhirZaman.org] Jumlah korban jiwa akibat pemboman Sabtu (27/1) di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, naik jadi 103, sementara 235 orang cedera, kata Menteri Dalam Negeri Afghanistan Wais Ahmad Barmak dalam taklimat pada Minggu (28/1).
Milisi Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah tersebut, dengan satu faksi Taliban mengaku meledakkan mobil ambulans yang berisi peledak di bagian tengah Kota Kabul.
Sebanyak 30 personel polisi termasuk di antara korban cedera, kata Menteri Dalam Negeri itu.
“Musuh telah melancarkan serangan teror sebab mereka kehilangan wilayah dalam perang melawan pasukan keamanan Afghanistan,” kata Menteri Dalam Negeri Afghanistan Tariq Shah Bahrami dalam taklimat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Ia mengatakan pasukan keamanan Afghanistan telah meningkatkan operasi pembersihan di seluruh negeri itu, menewaskan 106 gerilyawan dan melukai 65 orang lagi selama 48 jam belakangan.
“Empat kendaraan militer yang dibajak dan berisi bahan peledak dihancurkan, 11 pusat kendali dan komando musuh juga dihancurkan selama masa itu,” kata Bahrami.
Ia menambahakn Angkatan Udara Afghanistan telah melancarkan 19 serangan udara terhadap gerilyawan di seluruh negeri tersebut selama masa yang sama.
Dalam taklimat yang sama, Mohammad Masoom Stanikzai, Kepala Lembaga Intelijen di negeri itu, mengatakan personel dinas intelijen Afghanistan –Direktorat Keamanan Nasional– telah menangkap 195 pelaku teror selama satu pekan belakangan.
Pada pagi hari yang sama, Pemerintah Afghanistan mengumumkan Minggu sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati mereka yang gugur dalam serangan teror baru-baru ini di negara yang dilanda pertempuran tersebut.
https://goo.gl/GE5k7H
Dunia ini semakin tidak nyaman untuk dihuni karena nyawa serta darah umat manusia yang tertumbah adalah korban sekelompok orang yang memiliki filsafat tersendiri, tanpa mempedulikan kehidupan sesamanya manusia. Kedukaan serta kesedihan airmata manusia menangisi kehilangan anggota keluarga mereka.
Sekelompok orang mengaku mencari keadilan dengan membunuh juga karena mereka kehilangan anggota keluarga yang terbunuh dan akhirnya memutuskan untuk membalas dendam untuk kematian keluarga mereka.
Dengan demikian satu kejahatan yang dilakukan akan melahirkan bentuk kejahatan yang beruntun yang tak pernah habis-habisnya, kecuali manusia itu bertobat.
“dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” 1 Petrus 3:9 ; Efesus 4:32. (Ezr.th)