[AkhirZaman.org] Praktek-praktek Yang Tidak Menyehatkan, Pertumbuhan dan Kepekaan Kerohanian
# “Tak bertarak yang membebaskan organ-organ perceptive, melemahkan kekuatan urat saraf otak, dan hal-hal yang berakibat kekal tidak dihargai tetapi ditempatkan pada tingkat biasa.” – 3T 50, 51.
# Adalah “lebih sulit bagi seseorang untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, lebih sulit untuk melawan kejahatan . . . jadi meningkatkan bahaya kesalahan dan kekalahan.Kebiasaan-kebiasaan makan dan minum yang salah membawa pada kesalahan dalam berpikir dan bertindak – Temperance, hal. 18.
# “Orang-orang yang tak layak bagi perbaktian rohani . . .dan sebagai hukuman kuasa rohaninya dibebaskan dan dengan demikian bagaimana dia dapat kesucian yang sempurna dalam takut akan Allah? – CH 22, 23.
# “Dia yang menghargai sinar yang Allah telah berikan atas pembaharuan kesehatan mempunyai pertolongan yang penting dalam dunia yang dikuduskan melalui kebenaran, dan layak untuk kekekalan.” – CH, hal 22.
Hal-hal Yang Tidak Mungkin dari EG White
Dia menasehatkan dalam kata-katanya: “Jika kita meninggikan standart moral di negara manapun dimana kita mungkin dipanggil untuk pergi, kita harus mulai dengan memperbaiki kebiasaan fisik mereka. Kebaikan karakter tergantunbg pada tindakan yang benar dari kuasa pikiran dan tubuh.” CH, hal. 505. Karena:
# “Tidak mungkin bagi manusia untuk mempersembahkan tubuh kita sebuah persembahan yang hidup, suci, berterima pada Allah, sementara terus memperturutkam kebiasan-kebiasaan yang merugikan dia secara fisik, mental dan kekuatan moral.” – CH, hal. 23.
# Tidak mungkin bagi mereka ang bebas makan daging-daging segar untuk memiliki otak yang jernih dan intelek yang aktif.” – 2T hal. 62, 63.
# Tidak mungkin untuk seseorang yang tidak bertarak untuk menjadi seorang Kristen, karena kuasanya yang tertinggi dibawa ke dalam perhambaan nafsu.” – 3T, hal. 51.
# Tidak mungkin bagi rh dan kuasa kebenaran untuk menyucikan seorang manusia, jiwa, tubuh, dan roh, pada saat dia dikendalikan oleh oleh selera dan nafsu.” – 3T, hal. 570.
Oleh karena itu dia berkata: “Pembahruan, pembaharuan yang terus menerus, harus dijaga di hadapan orang-orang, dan dengan teladan kita harus melaksanakan ajaran kita. Agama yang benar dan hukum kesehatan dikabarkan seorang kepada yang lain. Adalah tidak mungkin untuk bekerja bagi keselamatan pria dan wanita tanpa menunjukkan pada mereka kebutuhan untuk lepas dari kepuasan yang berdosa yang merusak kesehatan, merendahkan derajat jiwa dan menghalangi kebenaran Tuhan karena mempengaruhi pikiran.” 7T. Hal. 137.
Komentar Alkitab Advent Hari Ketujuh menggambarkan arti pembagian manusia ke dalam roh, jiwa, dan tubuh oleh Paulus dalam 1 Tesalonika 5:23 pada proses penyucian. Kalimatnmya berbunyi:
“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara semurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Bagian Yang Dijaga Tak Bersalah:
1. Roh (Pneuma) . Lukas 8:65
Mungkin dimengerti sebagai prinsip kepandaian dan pikiran yang tertinggi dengan mana manusia diberkati dan dengan mana Allah dapat berkomunikasi melalui Roh Kudus-Nya (Roma 8:16). Dengan memperbarui kembali pikiran melalui tindakan Roh Kudus dimana individu diubah menjadi serupa dengan Kristus.
2. Jiwa – (psuhe)
Pada saat membedakan dari roh, mungkin dimengerti sebagai bagian alamiah manusia yang menemukan ekspresi melalui insting, emosi, dan keinginan. Bagian-bagian alamiah manusia ini dapat disucikan pula. Pada saat melalui kerja Roh Kudus , pikiran dibawa ke dalam persesuaian dengan pikiran Allah, dan akal budi yang disucikan menahan goyangan atas alamiah yang lebih rendah, dorongan yang berlawanan dengan Allah, menjadi pokok bagi kemauan-Nya.
3. Tubuh – (soma), daging, darah dan tubuh.
Tubuh dikendalikan oleh alamiah manusia yang tertinggi atau yang terendah. Pada saat pikiran yang disucikan berada dalam kendali, tubuh tidak disalahgunakan. Kesehatan baik. Penyucian yang tidak memasukkan tubuh tidak lengkap. Tubuh kita adalah kaabah Allah.
Paulus mengerti bahwa penyucian meliputi pembharuan pikiran melalui tindakan Roh Kudus yang mengendalikan keinginan-keinginan, emosi-emosi dan insting; menjaga tubuh dari kerusakan apapun karena tubuh kita adalah kaabah Allah.
Pada saat kesehatan tubuh diabaikan dan kebiasaan fisik yang buruk ditegakkan, kehidupan beragama juga menderita.” SDA Com. Dalam 3 Yoh 2 – MH, hal,. 280, 315-319.
I Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?