Friday, November 22, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanKenapa Kaum Vegan Tidak Makan Telur?

Kenapa Kaum Vegan Tidak Makan Telur?

[AkhirZaman.org] Sebagai seorang yang mempertimbangkan untuk menjadi vegan, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa kaum vegan membuat pilihan makanan yang sudah mereka lakoni selama ini. Dan Anda juga mungkin saja ragu untuk mengadopsi pilihan ini sampai Anda sendiri mengerti dan menerimanya. Dalam artikel ini, kita akan menerangkan dua pendapat utama kaum vegetarian tentang makan telur untuk membantu Anda mengambil keputusan. Sub-kategori dari vegetarianisme yang akan saya kupas, yaitu ovo-vegetarian, mengonsumsi telur secara normal karena mereka tidak percaya bahwa hal itu bertentangan dengan pola hidup vegetarian secara etis.Mereka tidak memandang telur sebagai benda hidup dan oleh karenanya mereka tidak menghubungkan antara mengonsumsi telur dan menyebabkan penderitaan atau kematian bagi hewan.

Sebagai tambahan, banyak orang ovo-vegetarian memandang pola hidup vegan secara menyeluruh sebagai pembatasan terhadap pilihan mereka yang sebenarnya tidak perlu, khususnya jika mereka menganggap telur merupakan sumber yang baik bagi protein dan merupakan pengganti nutrisi alternatif daging hewan.

Banyak orang vegetarian yang mengonsumsi telur memilih telur “free range” daripada telur normal atau telur “batere”. Biasanya mereka memilih telur-telur itu diluar kepedulian etis terhadap perlakuan yang diberikan kepada ayam-ayam petelur.

Sebaliknya, kaum vegan biasanya tidak mengonsumsi telur dan umumnya juga menentang lembaga itu. Mereka berargumen bahwa dengan membeli telur “ayam batere” berarti mendukung sebuah lembaga yang mengurung sampai dengan sembilan ayam bersamaan, memotong paruhnya, dan memaksa ayam-ayam itu untuk terus bertelur sampai mereka kehabisan kalsium dan di ambang kematian, keadaan dimana biasanya mereka disembelih.

Sebagai tambahan, kaum vegan juga bertindak lebih jauh dalam ketidaksetujuannya akan telur “free range”, yang tidak mewajibkan untuk mengurung ayam-ayam petelurnya. Mereka beranggapan bahwa hampir semua ayam free range sebenarnya dikurung bersama-sama dalam sebuah rumah, dimana mereka hanya diberi akses minimum dengan udara luar.

Mereka juga mencatat bahwa bahkan untuk memproduksi telur “free range” dibutuhkan telur subur, dimana setengah dari telur-telur subur itu akan ditetaskan untuk  menjadi ayam jantan, yang selanjutnya akan disembelih setelah menetas atau dipelihara sampai ia mancapai berat tertentu sebelum akhirnya dibunuh.

Sebagai tambahan pada 2 posisi ini, ada juga para vegetarian yang tidak mengonsumsi telur untuk alasan lain. Beberapa dari jenis vegetarian itu tidak mengonsumsi telur karena telur tinggi kandungan kolesterolnya; dan yang lain tidak mengonsumsinya karena mereka mempercayai bahwa institusi peternakan hewan berkontribusi pada penurunan kesejahteraan lingkungan.

Ambilah waktu untuk menentukan dimana Anda berpijak, dalam pertimbangan etis maupun nutrisi, dan lalu buatlah keputusan Anda mulai sekarang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?