Mempelajari Hikmat Tuhan Melalui Kekekalan
“Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,” Efesus 1:17-18.
[AkhirZaman.org] “Ilmu penebusan adalah ilmu pengetahuan dari segala ilmu, ilmu yang merupakan pelajaran bagi para malaikat dan seluruh makhluk cerdas dari dunia-dunia yang tidak jatuh, ilmu yang melibatkan perhatian Tuhan dan Juruselamat kita, ilmu yang masuk kepada tujuan yang berasal dari pikiran Yang Maha Kuasa—yang disimpan sepanjang masa kekekalan,’ ilmu yang akan menjadi pelajaran umat Tuhan sepanjang abad-abad kekekalan. Inilah pelajaran tertinggi yang dapat dipelajari manusia. Tidak ada pelajaran lain yang dapat mempertajam pikiran dan mengangkat jiwa.
“Pokok bahasannya tidak ada habisnya. Pelajaran tentang inkarnasi Kristus, pengorbanan pendamaianNya, pekerjaan pengantaraanNya akan mengisi pikiran pelajar yang rajin sepanjang waktu; dan memandang ke surga dengan tahun-tahunnya yang tak terhitung, ia akan beseru: “Agunglah rahasia ibadah kita.’ (1 Timotius 3:16).
“Dalam kekekalan kita akan mempelajari bahwa, seandainya kita telah menerima penerangan yang memungkinkan untuk diperoleh di sini,maka pemahaman kita akan dibukakan.Tema penebusan akan mengisi hati dan pikiran dan lidah umat tebusan melalui abad-abad kekal. Mereka akan memahami kebenaran-kebenaran yang ingin dibukakan oleh Kristus kepada para muridNya, namun mereka belum memiliki iman untuk memahaminya. Selama-lamanya pandangan-pandangan baru tentang kesempurnaan dan kemuliaan Kristus akan nampak. Sepanjang abad-abad kekekalan Tuan Rumah orang-orang setia akan membawa dari kekayaanNya perkara-perkara baru dan lama.”-Signs, April 18, 1906. (My Life Today, 360:1-2, 4-5).
“Karena Tuhan itu adalah tak terhingga, dan di dalam Dia adalah segala kekayaan hikmat, kita boleh terus menerus mencari, belajar sepanjang kekekalan, namun tidak akan pernah kehabisan kekayaan hikmatNya, kebaikanNya ataupun kuasaNya.” -Signs, April 25, 1906.
Kristus Akan Mengajar Umat Tebusan
“Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.” Yohanes 6:45.
“Di dalam sekolah Kristus para pelajar tidak pernah selesai belajar. Dari antara pelajar itu ada yang tua maupun muda. Orang-orang yang mendengarkan pertunjuk-petunjuk dari Guru Ilahi terus menerus maju di dalam hikmat, perbaikan, dan kemuliaan jiwa, dan oleh karenanya mereka siap masuk ke sekolah tinggi tersebut, di mana kemajuan akan berlanjut sepanjang kekekalan. Di dalam rumah yang diberkati ini, di dalam jiwa, tubuh dan roh tidak terdapat jejak-jejak dosa dan kutuk, melainkan keserupaan yang sempurna dari Pencipta kita, dan melalui abad-abad yang tak terhingga semakin maju dalam hikmat, dalam pengetahuan dan kekudusan, selalu menjelajahi bidang-bidang pemikiran, selalu menemukan keajaiban-keajaiban dan kemuliaan-kemuliaan yang baru, selalu bertambah-tambah dalam kemampuan untuk mengetahui dan mengasihi, dan dengan mengetahui bahwa masih ada di atas kita sukacita dan kasih dan hikmat yang tak terbatas yang menjadi sasaran arah dari pengharapan Kristen.” -Good Health, Agustus, 1882 (My Life Today, 361: 1-2).
“Di dalam dunia mendatang Kristus akan menuntun umat percaya di sisi sungai kehidupan dan akan mengajar mereka pelajaran-pelajaran yang indah tentang kebenaran. Ia akan membukakan kepada mereka rahasia-rahasia alam. Mereka akan melihat bahwa tangan yang ahli memegang bumi dalam kedudukannya. Mereka akan melihat ketrampilan yang dipertunjukkan oleh Seniman agung itu dalam mewarnai bunga-bunga di ladang, dan akan mempelajari tujuan-tujuan dari Bapa yang penuh kemurahan hati, yang mengeluarkan setiap sinar terang, dan bersama-sama dengan para malaikat, umat tebusan akan menyatakan dalam nyanyian pujian yang penuh syukur tentang kasih Tuhan yang tertinggi kepada dunia yang tidak tahu berterima kasih. Maka akan dipahami bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16.” –Review, 3 Januari 1907 (My Life Today, 361:4).
“Dia [Kristus] akan mengaruniakan kekayaan pengetahuan yang berlimpah. Ia akan membukakan rahasia-rahasia dalam pemeliharaan Tuhan yang dalam kehidupan ini kita tidak dapat memahaminya.” -Letter 242, 1908 (My Life Today, 361:5).
“Kita harus memperoleh pendidikan di sini yang akan memampukan kita untuk hidup bersama Tuhan sepanjang abad-abad kekekalan. Pendidikan yang kita mulai di sini akan disempurnakan di dalam surga. Kita hanya masuk ke tingkat yang lebih tinggi.” –Manuscript 16, 1895 (My life Today, 361:6).
Perjalanan Ke Dunia-Dunia Yang Jauh
“Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari anta-ra manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” Wahyu 14:4.”-My Life Today, 362:1.
“Maka nyanyian surga terdengar oleh telinga-telinga fana, dan paduan suara surgawi kembali ke surga sementara mereka menutup nyanyian pujian mereka yang tak terlupakan. Terang itu meredup…; namun masih tertinggal di dalam hati para gembala gambar yang paling terang yang pernah dilihat oleh manusia fana, dan janji dan jaminan yang penuh berkat tentang kedatangan Juruselamat manusia ke dunia kita, yang memenuhi hati mereka dengan sukacita dan kegembiraan, bercampur dengan iman dan kasih Tuhan yang ajaib. “-Review, 9 Desember 1884 (My Life Today, 363:4).
“Oh, seandainya keluarga manusia dapat mengenali nyanyian itu! Pengumuman telah dibuat, nada telah dipetik, akan semakin meluas menuju penutupan waktu dan diperdengarkan kembali ke seluruh ujung bumi. Ketika Surya Kebenaran akan terbit, dengan penyembuhan di dalam sayap-sayapNya, nyanyian itu akan bergema kembali oleh suara rombongan yang besar, seperti suara air terjun, yang mengatakan, “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Wahyu 19:6. ” -1 Selected Messages, 250:2 (My Life Today, 363:5).
Berbakti Bersama
“Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.” Yesaya 66:22-23.
“Pada mulanya Allah Bapa dan Anak beristirahat pada hari Sabat, setelah pekerjaan penciptaan mereka. Ketika “diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya,’ Pencipta dan seluruh makhluk surga bersukacita dalam perenungan akan pemandangan yang mulia itu. “Bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai.’ Ayub 38:7.
“Ketika akan terjadi “pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.” (Kisah 3:21), penciptaan hari Sabat, hari ketika Yesus terbaring dalam perhentian di dalam kubur Yusuf, masih akan menjadi hari perhentian dan sukacita. Surga dan bumi akan bersatu dalam pujian, pada saat ‘dari Sabat berganti Sabat’ bangsa-bangsa yang diselamatkan akan menunduk dalam penyembahan yang penuh sukacita kepada Tuhan dan Anak Domba.” -Desire of Ages, 769-770.
“Semasih ada langit dan bumi, Sabat akan terus menjadi tanda kuasa Pencipta. Dan ketika Eden akan bersemi di bumi kembali, hari perhentian Tuhan yang kudus akan dimuliakan oleh semua orang di bawah matahari.” -Desire of Ages, 283:2 (My Life Today, 364:2-3, 6).
Hak Istimewa Untuk Membuka Persekutuan Dengan Tuhan
“Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.” Wahyu 21:22.
“Kita dapat menyebut Dia dengan nama panggilan kesayangan “Bapa kami,” yang menjadi tanda kasih kepadaNya dan permohonan kita akan perhatian yang lembut dan hubungan dariNya. Dan Anak Allah, yang memandang pewaris-pewaris kasih karunia itu, ‘tidak malu menyebut mereka saudara.’ Mereka bahkan memiliki suatu hubungan yang lebih kudus dengan Tuhan dibandingkan dengan para malaikat yang tidak pernah jatuh.
“Seluruh kasih kebapakan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi melalui saluran hati manusia, segala kelembutan yang telah terbuka di dalam jiwa-jiwa manusia, semuanya adalah riak kecil dari lautan yang tak terbatas jika dibandingkan dengan kasih Tuhan yang tak terhingga dan tak pernah habis.”-Review, 22 Oktober 1908 (My Life Today, 365:2-3).
“Surga adalah kedatangan kepada Tuhan yang tak pernah habis melalui Kristus. Semakin lama kita berada di dalam surga kebahagiaan, dan semakin besar kemuliaan akan dibukakan kepada kita; dan semakin banyak kita mengetahui tentang Tuhan, maka akan semakin mendalam kebahagiaan kita.”-Desire of Ages, 331:8 (My Life Today, 365:5).
“Dan apakah kebahagiaan surga melainkan melihat Tuhan? Apakah sukacita yang lebih besar yang dapat dialami oleh orang berdosa yang diselamatkan oleh kasih karunia Kristus dibandingkan dengan melihat wajah Tuhan dan mengenal Dia sebagai Bapa?” -8 Testimonies, 268:0 (My Life Today, 365, 6).
“Berapa banyak penghiburan didapat ketika memandang Dia di sini dengan mata iman, sehingga, dengan memandang, kita dalam dijadikan seperti Dia, akan tetapi apakah jadinya jikalau kita memandang Dia sebagaimana adanya, tanpa satu selubung meredupkan sebagai pelindung kita?” -Bible Echo, 15 Januari 1892 (My Life Today, 365:7).
Selubung Itu Akan Disingkirkan
“Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.” 1 Korintus 13:12.
Mengapa Pertentangan Besar Diizinkan
“Dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,” Efesus 3:9-10.
Besarnya Kemuliaan Kekal
“Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” 2 Korintus 4:17.
“Saya ditunjukkan kepada kemuliaan surga, kepada kekayaan yang tersedia bagi orang-orang setia. Segala sesuatu adalah indah dan mulia. Para malaikat menyanyikan nyanyian yang indah, kemudian mereka berhenti menyanyi dan mengambil mahkota dari kepala mereka dan meletakkan mahkota yang berkilau-kilauan itu di kaki Yesus yang mulia, dan dengan suara yang merdu berseru, ‘Glori Haleluya! Saya bergabung dengan mereka dalam nyanyian-nyanyian pujian dan penghormatan kepada Anak Domba, dan setiap kali saya membuka mulut saya untuk memuji Dia, saya merasakan suatu kemuliaan yang tidak dapat diungkapkan yang mengelilingi saya. Itu adalah kemuliaan kekal yang lebih besar dan agung. Kata malaikat itu, ‘umat sisa yang kecil yang mengasihi Tuhan dan memelihara hukum-hukumNya dan yang setia hingga akhir akan menikmati kemuliaan ini dan selalu berada di dalam hadirat Yesus dan menyanyi bersama dengan malaikat-malaikat kudus.’ “-Early Writings, 66:1 (Faith I Live By, 359:1-2).
“Pekerjaan penyelamatan bukanlah permainan anak-anak, yang dipegang dengan sekehendak hati dan diabaikan dengan seenaknya. Itu adalah tujuan yang tetap, usaha yang tidak kenal lelah, yang akan memperoleh kemenangan pada akhirnya. Hanya orang yang bertahan hingga akhirlah yang akan selamat. Hanya mereka yang dengan sabar terus berbuat baik yang akan memiliki hidup kekal dan upah baka.”-2 Testimonies, 101:1-102:0 (Faith I Live By, 359:5).
Menjalankan Kehidupan di Eden
“Nabi di Patmos menggambarkan keadaan sekolah di bumi kelak: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Wahyu 21:1, 2.”-Education, 301:3-4.
“Pemberian pohon kehidupan di Eden adalah bersyarat, dan pada akhirnya ditarik. Akan tetapi pemberian kehidupan masa depan adalah mutlak dan kekal.”-Education, 302:1 (Faith I Live By, 345:3-5).
Sinar Terang Kemuliaan
“Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.’ Habakuk 3:4.
“Setan, melalui keberhasilannya membelokkan manusia dari jalan penurutan, menjadi ‘ilah zaman ini.’ 2 Korintus 4:4. Kerajaan yang pernah menjadi milik Adam, diserahkan kepada si perampas itu. Namun Anak Allah menawarkan untuk datang ke dunia ini untuk membayar upah dosa, dan oleh karenanya bukan saja menebus manusia, melainkan memulihkan kembali wilayah yang telah dirampas… Rasul Paulus telah menyebutnya [yaitu pemulihan wilayah yang telah hilang] sebagai “penebusan yang menjadikan kita milik Allah.’ Efesus 1:14. .”-Prophets and Kings, 682:1 (Faith I Live By, 361:1-2).
“Bukan saja manusia melainkan juga bumi oleh karena dosa telah tunduk di bawah kekuasaan si jahat, dan harus dipulihkan melalui rencana penebusan.”-Patriarchs and Prophets, 67:1 (Faith I Live By, 961:9).
Tidak ada lagi Kematian—Selamanya!
“Di dalam rumah umat tebusan tidak akan ada lagi air mata, iring-iringan jenazah, tidak ada lencana tanda dukacita. “Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata: “Aku sakit,” dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya.’ Yesaya 33:24. Satu gelombang pasang kebahagiaan akan mengalir dan semakin dalam sementara kekekalan berjalan terus.- 9 Testimonies, 286:3
“Tidak akan lama lagi kita akan melihat Dia yang kepadaNya terpusat pengharapan kita akan kehidupan kekal. Dan di dalam hadiratNya, segala pencobaan dan penderitaan kehidupan ini akan tidak berarti apa-apa… Pandanglah ke atas, pandanglah ke atas, dan biar-lah imanmu bertambah terus. Biarlah iman ini menuntun kamu sepanjang jalan sempit yang menuntun memasuki pintu-pintu gerbang kota Tuhan ke dalam dunia kekal yang besar, masa depan kemuliaan yang luas tidak terbatas yang disediakan bagi umat tebusan.” -9 Testimonies, 287:2-288:0 (Faith I Live By, 362:2, 5).
Kota Metropolis Dunia
“Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.’ Wahyu 21:23.
“Jalan-jalan di kota itu dilapisi dengan emas murni dan … pintu-pintu gerbang kota adalah emas berhiaskan mutiara. Kekayaan yang diperoleh di dunia ini akan habis… Tidak akan ada pencuri yang mendekat; tidak ada ngengat dan karat akan merusakkan. Kamu akan mempunyai kekayaan yang tidak dapat rusak dan kamupun tidak khawatir akan kehilangan.” -Signs, 31 Januari 1878 (Faith I Live By, 363:6).
“Marilah kita memutuskan bahwa demi apapun kita akan memiliki surga dan mendapat bagian dalam kodrat ilahi.” Signs, 27 Januari 1888 (Faith I Live By, 363:6).
Perbandingan Dua Dunia
“Kemuliaan dunia kekal telah dibukakan di hadapan saya. Saya ingin mengatakan kepadamu bahwa surga itu layak untuk diperebutkan. Seharusnya tujuan dalam kehidupanmu adalah agar dirimu layak untuk bersama-sama dengan umat tebusan, dengan malaikat-malaikat kudus, dan dengan Yesus, Penebus Dunia. Seandainya kita dapat memiliki satu pemandangan tentang kota kekal itu, kita tidak akan pernah lagi menginginkan untuk tinggal di bumi ini. Ada banyak pemandangan indah di bumi, dan saya menikmati segala prospek keindahan di dalam alam. Saya menghubungkan semuanya ini dengan Sang Pencipta. Akan tetapi saya mengetahui bahwa jikalau saya mengasihi Tuhan, dan memelihara hukum-hukumNya, ada kemuliaan yang jauh lebih besar yang tersedia di surga bagi saya.” Signs, 8 April 1889 (Faith I Live By, 364:2).
“Biarlah imajinasimu menggambarkan rumah orang-orang yang selamat, dan ingatlah bahwa tempat itu lebih mulia dibandingkan dengan imajinasi yang paling terang yang dapat kamu gambarkan. Berbagai karunia Tuhan di alam hanyalah sinar yang paling redup dari seluruh kemuliaanNya.” Steps to Christ, 86:2-87:0 (Faith I Live By, 364:4).
Kebahagiaan Surga
“Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.” Wahyu 21:7.
“Tidak akan ada orang tersandung ke dalam surga. Tidak ada manusia yang masuk ke sana dengan mata tertutup. Jikalau ia mengambil waktu untuk bertimbang, setiap orang akan mengetahui apakah ia ada di jalan yang lurus dan sempit, atau di jalan yang lebar yang menggiring kepada maut dan neraka.” -Bible Echo, 31 Juli 1899 (Faith I Live By, 361:1-2).
“Jikalau kita tidak menerima agama Kristus dengan makan dari Firman Tuhan, kita tidak akan layak masuk ke dalam kota Tuhan. Karena makan dari makanan dunia, telah mendidik selera kita untuk mencintai perkara-perkara duniawi, kita tidak akan layak bagi istana-istana surga; kita tidak akan dapat menghargai arus surgawi yang suci yang mengaliri surga. Suara-suara malaikat dan musik dari harpa mereka tidak akan memuaskan kita.Ilmu pengetahuan surga menjadi teka-teki bagi pikiran kita. Kita perlu lapar dan haus akan kebenaran Kristus; kita perlu dibentuk dan ditempa dengan pengaruh kasih karuniaNya yang mengubahkan, sehingga kita dapat menjadi layak menjadi masyarakat malaikat-malaikat surgawi.”-Review, 4 Mei 1897.
“Maka bangsa-bangsa akan memiliki hanya satu hukum, yaitu hukum surga. Semua akan menjadi satu keluarga yang bahagia dan utuh, dikenakan pakaian pujian dan ucapan syukur… melihat pemandangan itu bintang-bintang pagi akan bernyanyi bersama, dan anak-anak Allah akan bersorak dengan sukacita, sementara Tuhan dan Kristus akan bersatu dalam mengumandangkan, ‘Tidak akan ada lagi dosa, tidak juga kematian.’ “-8 Testimonies, 42:1 (Faith I Live By, 365:5).
“Jikalau kita ingin memiliki kebiasaan berbicara perkara-perkara surga, surga yang indah. Berbicaralah tentang kehidupan yang akan berlanjut sepanjang Tuhan itu ada, maka kamu akan melupakan pencobaan dan kesulitan kecilmu. Biarlah pikiran ditarik kepada Tuhan,” Historical Sketches of SDA Missions, 148 (Faith I Live By, 365:6).
Kekekalan Kelak
“Saya hendak berkata kepada orang-orang yang memegang pandangan yang berlawanan dengan pernyataan Kristus yang jelas ini: Tentang perkara-perkara ini, “diam adalah kefasihan”. Adalah berbahaya memanjakan diri dengan anggapan-anggapan dan teori-teori tentang perkara-perkara yang Tuhan sendiri tidak membukakannya kepada kita di dalam FirmanNya. Kita tidak perlu masuk ke dalam spekulasi tentang keadaan kehidupan kita kelak.
“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” 2 Timotius 4:2.
“Janganlah membuat dasar dari kayu dan jerami, dan tunggul –yaitu dugaan dan spekulasimu sendiri, yang tidak akan memberikan manfaat bagi siapapun.
“Kristus tidak menahan kebenaran yang mendasar bagi keselamatan kita. Perkara-perkara yang dinyatakan adalah bagi kita dan anak-anak kita, namun kita tidak boleh mengizinkan imajinasi kita membangun ajaran-ajaran tentang perkara-perkara yang tidak dinyatakan.” -Medical Ministry, 99:4-100:3 (Faith I Live By, 366:1-5). (bersambung kebagian 7)