Kisah Kasih Yesus yang Menyembuhkan- Perkara Ajaib dan Mengherankan
[AkhirZaman.org] Dia merasa sangat baik, sangat sehat, sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk memuji Seorang yang telah menyembuhkan dia.
Dari segala penyakit yang dikenal di Timur Tengah pada zaman dahulu, tidak ada yang paling ditakuti seperti kusta. Sebuah penyakit yang sangat mengerikan yang khususnya membuat tubuh membusuk sementara penderitanya kehilangan rasa pada kaki dan tangannya; penyakit tersebut menular dan tidak dapat disembuhkan. Hal yang membuat masalah makin memburuk, masyarakat menganggap kusta adalah penghukuman langsung dari Tuhan. Mereka menyebutnya sebagai “Jari-jari Tuhan”.
Seseorang yang mendapat penyakit kusta dipaksa untuk meninggalkan rumah dan keluarganya. Segala yang dia sentuh adalah najis. Udara yang dia hirup adalah cemar. Siapa pun yang bahkan dicurigai terkena kusta dipaksa untuk menunjukkan dirinya kepada para imam untuk pemeriksaan. Bahkan sekalipun dia adalah seorang raja atau pemerintah, jika para imam menyatakan bahwa dia adalah seorang penderita kusta, hukum menuntut dia untuk menjauh dari semua orang yang sehat.
Sementara tubuh mereka hancur secara perlahan-lahan, orang-orang yang dikutuk ini diharapkan untuk memperingatkan orang lain akan kehadiran mereka. Ke mana saja mereka pergi, mereka berteriak, “Najis! Najis!” seraya mereka melangkah maju.
Ketika orang-orang kusta dari Galilea mendengar tentang Yesus dan mukjizat kesembuhan-Nya, mereka merasakan percikan harapan. Tetapi hanya percikan saja, sebab tidak ada satu orang kusta pun yang disembuhkan sejak zaman Elisa.
Ada seorang pria yang bagaimanapun juga tetap berpegang pada pengharapan itu. Dia bertanya-tanya dalam hatinya, “Akankah Yesus menyembuhkan saya? Bagaimana saya dapat cukup dekat untuk meminta kepada-Nya? Maukah Dia memerhatikan seorang kusta seperti saya? Jika Dia melakukannya, akankah Dia mengatakan bahwa saya patut menerima kutuk dari Tuhan?”
Dari segala hal yang dia dengar tentang Yesus, satu yang tertanam kuat di dalam benak pria ini: tidak ada satu pun yang meminta pertolongan Yesus yang pernah ditolak. Jadi pria ini memutuskan untuk menemukan Yesus. Jika dia dapat menyela Yesus ketika Dia berjalan sepanjang jalan atau mengajar di luar kota, dia dapat mendekati-Nya dan memohon pertolongan.
Orang kusta itu dituntun oleh malaikat-malaikat ke tempat Yesus mengajar di samping danau. Meskipun dia berdiri cukup jauh dari orang-orang lain, dia bisa mendengar beberapa kata yang Yesus sampaikan. Dia memerhatikan ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit, buta, dan lumpuh. Ketika dia mendengar orang-orang itu memuji Tuhan, iman yang ada di dalam hatinya bertambah makin kuat. Dia mengabaikan peraturan yang menahan dia untuk mendekati orang-orang lain. Dia mengabaikan bagaimana orang-orang lari menjauh darinya dengan ketakutan dan dengan rasa jijik. Dia melupakan segalanya kecuali harapan untuk dapat disembuhkan.
Ketika dia bergegas mendekat, orang-orang melangkah mundur, ketakutan karena tubuhnya yang busuk dan menjijikkan. Beberapa berteriak menyuruhnya berhenti, dan menjauh, tetapi dia tidak mendengarkan atau melihat siapa pun kecuali Sang Penebus. Dia menjatuhkan dirinya di atas tanah pada kaki Yesus dan berseru, “Tuhan, jika Tuhan mau, Tuhan dapat mentahirkan aku.”
“Aku mau,” kata Yesus. “Jadilah tahir.” Kemudian Dia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah pria itu. Seketika itu juga, orang kusta itu berubah. Saraf-sarafnya kembali sensitif lagi. Otot-ototnya tangguh dan kuat. Kulitnya menjadi semerah dan sesehat kulit anak-anak. Dia telah disembuhkan!
Kemudian Yesus berkata, “Jangan katakan apa pun kepada siapa pun – hanya pergi saja menghadap para imam dan ikuti upacara pentahiran.” Yesus mengetahui bahwa jika para imam tahu siapa yang menyembuhkan dia, mereka mungkin menolak untuk menyatakan dia tahir dan layak untuk bergabung kembali dengan masyarakat dan keluarganya. Oleh karena itu Dia menginginkan pria itu menunjukkan dirinya di kaabah sebelum para imam mendengar tentang penyembuhannya.
Yesus juga mengetahui bahwa jika cerita tentang orang kusta yang disembuhkan tersebar luas, orang-orang kusta dari negeri seberang akan mengerumuni Dia. Kemudian semua orang yang lain akan menjauh karena mereka takut tertular penyakit tersebut. Selanjutnya Dia akan dipersalahkan lagi karena mengabaikan aturan-aturan keagamaan dari para imam. Setelah itu, khotbah-Nya, pelayanan-Nya, dan misi-Nya akan terhalang.
Tetapi orang kusta yang disembuhkan tidak mengerti bahwa kasusnya akan membuat para imam dan para tua-tua berbalik lebih melawan Yesus. Dia berpikir bahwa Yesus hanya bersikap rendah hati. Oleh karena itu dia memberitahu setiap orang apa yang terjadi. Dia merasa sangat baik dan sangat sehat sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk memuji Seorang yang telah menyembuhkannya. Dia pergi kembali kepada para imam yang telah menyatakan bahwa dia najis oleh karena kusta, kemudian mereka mengumumkan bahwa dia sudah tahir dan mempersilakan dia untuk kembali kepada kehidupannya.
Yesus tidak melewatkan setiap kesempatan untuk menjangkau para imam dan ahli Taurat. Dengan mengirimkan orang kusta yang sembuh itu kepada mereka, Dia menunjukkan kepada mereka cinta-Nya kepada semua makhluk, rasa hormat-Nya terhadap aturan-aturan dan upacara-upacara, dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan siapa saja dari dosa dan kematian. Meskipun kebanyakan dari para imam bereaksi terhadap Yesus dengan rasa marah dan rasa kebencian, setelah kematian dan kebangkitan-Nya, sejumlah besar dari mereka mengikut jalan-Nya.
Karena pria yang disembuhkan dan orang-orang yang melihat mukjizat itu menceritakan kisah itu di setiap tempat, kerumunan orang yang datang untuk melihat Yesus sangat besar sehingga Dia terpaksa harus menghentikan pekerjaan-Nya untuk sementara.
Dosa adalah Seperti Kusta
Penyembuhan dan pentahiran orang kusta menunjukkan kepada kita apa yang Yesus ingin lakukan kepada kita dan dosa di dalam kehidupan kita. Yesus tidak tertular ataupun menjadi najis oleh karena menyentuh orang kusta itu. Kuasa-Nya membuat penyakit kusta itu terusir keluar. Dosa di dalam kehidupan kita sama mematikannya seperti kusta. Dan hanya Yesus yang mempunyai kuasa untuk mengusirnya keluar, untuk menjadikan kita tahir dan memberikan kepada kita kehidupan yang baru.
Meskipun penyembuhan penyakit kusta ini terjadi seketika itu juga, namun pada waktu-waktu yang lain Yesus tidak menjawab permintaan seseorang dengan segera. Ketika kita berdoa dan memohon berkat, jawabannya mungkin harus kita nantikan atau Tuhan mungkin memberikan kepada kita sesuatu yang lain dari apa yang kita minta. Tetapi ketika kita berdoa dan memohon untuk diselamatkan dari dosa kita, jawabannya selalu “Ya” saat itu juga.
Dari: The Healing Power of love
Oleh: Jerry D. Thomas
Diterjemahkan oleh akhirzaman.org