[AkhirZaman.org] Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat lagi, ketika negara itu berusaha mencari jalan keluar dari karantina virus corona.
Sebanyak 3,2 juta orang mengajukan tunjangan pekan ini, membuat jumlah total pengangguran di AS mencapai 33,3 juta orang – atau sekitar 20% dari seluruh tenaga kerja AS.
Kalangan pekerja kerah biru sekarang mengalami pemutusan hubungan kerja, setelah gelombang sebelumnya dialami sektor retail dan restoran.
Kini muncul kekhawatiran tingkat pengangguran pada bulan April di AS dapat mencapai setidaknya 15%.
Jumlah pengajuan tunjangan pengangguran yang dilaporkan setiap minggu oleh Departemen Tenaga Kerja telah mereda sejak mencapai puncaknya Maret silam, dengan jumlah 6,9 juta orang.
Tetapi jumlahnya tetap sangat tinggi.
Dan jumlah orang yang mengajukan tunjangan terus meningkat, meskipun ada langkah-langkah baru untuk mulai membuka kembali di beberapa bagian negara.
“Kenaikan signifikan dalam tunjangan berkelanjutan … sedikit mengecewakan karena menunjukkan sedikit orang yang dipanggil kembali untuk bekerja,” kata Paul Ashworth, kepala ekonom AS di Capital Economics.
Perusahaan-perusahaan seperti Uber, Lyft, Airbnb adalah beberapa perusahaan yang telah mengumumkan PHK dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan penutupan yang menyebabkan penundaan beberapa perjalanan.
Dampaknya pun mulai dirasakan di seluruh penjuru negeri, yang kemudian berpengaruh pada aktivitas medis, restoran dan pekerja bidang administrasi.
Para ekonom mengatakan tingkat pengangguran di AS pada bulan April dapat mencapai setidaknya 15% atau malah lebih tinggi.
Hanya dua bulan sebelumnya, angka pengangguran berada pada level 3.5%, level terendah selama 50 tahun.
Sejak virus corona mulai berkembang di AS, negara ini telah mengalami angka pertumbuhan ekonomi terburuk dalam satu dekade, laporan penjualan ritel terburuk yang pernah tercatat dan penurunan aktivitas bisnis yang tidak terlihat sejak krisis keuangan 2008.
Sementara itu, klaim pengangguran yang meningkat selama berminggu-minggu jauh melampaui rekor sebelumnya yaitu 700.000.
Pantri makanan mengalami lonjakan permintaan, dan pemilik rumah dan penyewa menunda pembayaran bulanan.
National Multifamily Housing Council – sebuah kelompok industri untuk pemilik apartemen – melaporkan bulan lalu bahwa hampir sepertiga penyewa tidak melakukan pembayaran penuh mereka pada bulan pertama.
“Jika tidak ada lagi perubahan dan pengusiran berlanjut seperti biasa, krisis kesehatan masyarakat ini akan berubah menjadi krisis tunawisma,” kata Matthew Desmond, seorang profesor sosiologi di Universitas Princeton yang menjalankan proyek Eviction Lab.
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-52585098
Wabah penyakit, serta kelaparan adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan suatu krisis bagi yang mengalaminya, suatu kondisi yang bisa jadi membawa kepada sebuah kekacauan. Bilamana itu ditambah dengan begitu banyak pekerja yang diberhentikan, secara otomatis ini membawa kepada kondisi yang lebih buruk.
Dunia ini tidak semakin menjadi lebih baik, dunia ini terus berjalan dalam kondisi yang makin mengerikan dan menakutkan oleh karena akibat dosa manusia. “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)
Apakah ada suatu rahasia besar yang mau ditunjukkan Tuhan kepada umat manusia? ya, walaupun dunia dalam bayang-bayang maut tetapi di dalam Yesus kita memiliki pengharapan “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Matius 24:35.
Waktunya akan tiba bilamana kebinasaan itu tiba. Tidak ada yang aman di dunia ini.
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Wahyu 22:12-13.
Mari kita datang pada Tuhan, carilah Dia selagi masih ada waktu, selagi Ia masih berkenan untuk ditemui karena hanya Dia saja yang sunggup melepaskan kita dari kejahatan dan kutuk maut akibat dosa.