[AkhirZaman.org] Salah-seorang pemuka Katolik di Irlandia menyerukan agar gereja melihat kenyataan bahwa mayoritas warga negara itu telah mendukung pernikahan sesama jenis. Pernikahan sesama jenis yang pertama di Irlandia kemungkinan akan digelar pada awal musim gugur ini.
Diarmuid Martin, Uskup Agung kota Dublin, mengatakan gereja di Irlandia sudah saatnya membangun kembali hubungan dengan kaum muda. Hasil referendum menunjukkan 62% suara mendukung perubahan konstitusi untuk memungkinkan pasangan gay dan lesbian menikah di negeri itu.
Dalam wawancara dengan lembaga penyiaran negara, RTE, Uskup Agung mengatakan: “Kami (gereja) harus melihat kenyataan, dan tidak menolaknya.” “Saya menghargai perasaan kaum gay dan lesbian pada hari ini. Bahwa mereka merasa ini adalah sesuatu yang memperkaya cara hidup mereka. Saya pikir itu sebuah revolusi sosial.”
Uskup Agung mengatakan dirinya secara pribadi memilih “tidak” dalam referendum, dengan alasan hak-hak kaum gay harus dihormati, tetapi “tanpa mengubah definisi pernikahan”.
“Saya bertanya pada diri sendiri, sebagian besar orang-orang muda memilih ‘ya’ karena produk sistem sekolah Katolik selama 12 tahun. Saya mengatakan ada tantangan besar untuk melihat bagaimana kita mendapatkan seluruh pesan gereja,” tambahnya.
Irlandia adalah negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis melalui referendum. Referendum ini digelar setelah homoseksual dilegalkan di negara itu sejak 22 tahun silam.
Yesus mengatakan, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” Matius 24:4. Dan lebih lanjut Dia mengatakan di ayat 5, “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” Bila kita perhatikan di ayat 11 juga menyatakan hal yang mirip, “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.”
Dari 2 ayat itu Alkitab menyatakan bahwa penyesatan yang patut kita waspadai pada saat itu datang dari kalangan gereja. Mengapa datang dari gereja? Karena para penyesat mengaku sebagai Mesias (Kristus) dan nabi.
Karena itu, janganlah heran bilamana banyak tokoh-tokoh gereja yang menyatakan persetujuannya terhadap pernikahan sesama jenis. Dan saat mereka memberikan dukungan terhadap hal ini, maka yang Alkitab katakan mengenai penyesatan yang datang dari kalangan atau pemuka gereja sedang dan telah tergenapi.
Dan Alkitab katakan bahwa itu akan semakin memuncak, karena di ayat 24 Yesus berkata: “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Mengapa ayat ini mengisyaratkan akan adanya penyesatan yang lebih lagi daripada yang selama ini terjadi?
Bila Anda perhatikan di ayat 5 tadi dikatakan bahwa itu datang dari orang yang mengaku sebagai Mesias. Dan di ayat 11 menyatakan bahwa penyesatan datang dari mereka yang mengaku sebagai nabi. Namun di ayat 24 mengatakan bahwa itu datang dari yang mengaku sebagai Mesias dan nabi secara serentak. Apa maksdunya? Itu akan datang dengan kekuatan yang jauh lebih hebat karena akan lebih banyak penyesat yang muncul. Namun kuasa penyesatan itu jauh lebih hebat dari yang sudah kita bahas. Kenapa? Karena akan disertai dengan tanda dan mujizat.
Bilamana di ayat 5 dan 11 mungkin penyesatan akan muncul dalam bentuk pengajaran-pengajaran, namun itu akan lebih mengelabui (ayat 24) karena disertai dengan pernyataan tanda dan mujizat yang tampak terlihat oleh mata dan akan menipu seluruh panca indera kita.
Namun satu hal yang patut kita soroti adalah pelaku dari penyesatan itu. Sekali lagi, istilah Mesias dan nabi memberikan petunjuk yang begitu kuat bahwa Yesus memberikan peringatan untuk waspada terhadap mereka yang mengaku sebagai orang gereja, dan bahkan mengaku sebagai pemuka-pemuka gereja. Apa maksud dari semua amaran ini? Tidaklah aman untuk mendasarkan iman dan kepercayaan kita kepada manusia kendatipun kepada Uskup atau pendeta. Ini semua bergantung kepada hubungan kita dengan Tuhan dan bagaimana kita memperlakukan Alkitab serta menggunakan waktu dan tenaga kita guna “menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah 17:11).
Jangan pernah berkata, “Saya tidak akan tertipu. Saya orang Kristen.” Namun Paulus mengatakan, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12).