Pekerjaan Roh Seperti Hujan
[AkhirZaman.org] Dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim’ (Yoel 2:23). Di belahan dunia Timur hujan awal turun pada musim menabur. lni pentlng supaya benih bisa tumbuh. Di bawah pengaruh hujan yang menyuburkan itu kecambah yang masih lunak akan tumbuh. Hujan akhir yang turun dekat pada akhir musim akan mematangkan gandum dan menyiapkannya untuk penyabitan. Tuhan menggunakan cara kerja alam ini untuk melambangkan pekerjaan Roh Kudus. [1]
Sementara embun dan hujan diturunkan pertama kali untuk menumbuhkan benih, dan kemudian mematangkan panen, begitulah Roh Kudus diturunkan melaksanakan proses pertumbuhan kerohanian dari satu tahap ke tahap yang lain. Pematangan biji gandum itu menggambarkan penyempurnaan pekerjaan rahmat Allah di dalam jiwa. Dengan kuasa Roh Kudus citra moralitas Allah disempumakan dalam tabiat. Kita harus sepenuhnya diubahkan ke dalam keserupaan dengan Kristus.
Hujan akhir yang mematangkan panen dunia melambangkan karunia rohani yang menyiapkan gereja bagi kedatangan Anak Manusia. Tetapi kecuali hujan awal sudah turun, tidak akan ada kehidupan; kecambah yang hijau itu tidak akan muncul keluar. Kecuali hujan awal itu telah melaksanakan pekerjaannya, hujan akhir tidak dapat menyempurnakan benih itu.—TM 506 (1897).
A. Penerapan Sejarah Kepada Gereja Secara Keseluruhan
Hujan Awal Turun di Tahun 31 Pada Hari Pentakosta
Dalam penurutan kepada perintah Kristus, mereka (murid-murid itu) menunggu di Yerusalem akan janji Bapa itu – yakni pencurahan Roh. Mereka tidak menunggu sambil bermalas- malasan. Catalan menyebutkan bahwa mereka ‘senantiasa berada dalam Bait Allah dan memuliakan Allah‘ (Lukas 24:53).
Sementara murid-murid itu menunggu kegenapan janji itu, mereka merendahkan hati dalam penyesalan yang sungguh-sungguh dan mengakui Ketldakpercayaan mereka. . . . Murid- murid itu berdoa dengan kesungguhan yang sangat supaya layak menghadapi manusia dan di dalam pergaulan mereka sehari-hari dapat mengucapkan kata-kata yang akan menuntun orang-orang berdosa kepada Kristus. Sambil menyingkirkan semua perbedaan, segala keinginan untuk lebih unggul, mereka saling berangkulan dalam persekutuan Kristiani. -AA 55-57 (1911).
Barulah sesudah murid-murid itu sudah berada dalam persatuan yang sempurna, pada waktu mereka tidak lagi berebutan kedudukan yang paling tinggi, maka Roh itu pun dicurahkan.-8T 20 (1904).
Pencurahan Roh di zaman para rasul merupakan permulaan dari hujan awal atau hujan yang mula-mula, hasilnya gilang-gemilang. Pada zaman akhir hadirat Roh itu akan berada bersama gereja yang benar. -AA 54, 55 (1911).
Hasil-Hasil dari Hujan Awal Pada Hari Pentakosta
Di bawah pengaruh Roh, Kata-Kata penyesalan dan pengakuan yang menyatu dengan nyanyian pujian Karena dosa- dosa telah diampuni. . . . Ribuan orang ditobatkan dalam satu hari. . . .
Roh Kudus . . . menyanggupkan mereka untuk fasih berbicara dalam bahasa-bahasa yang sejak itu mereka menjadi terbiasa. . . . Roh Kudus melaksanakan bagi mereka apa yang tidak dapat mereka capai bagi diri mereka sendiri seumur hidup.—AA 38-40 (1911). Hati mereka mendapat beban tambahan dengan kedermawanan yang begitu penuh, begitu mendalam, dan begitu meluas, sehingga hati mereka mendesak supaya pergi ke ujung bumi menyaksikan akan kuasa Kristus.-AA 46 (1911).
Apa hasil dari pencurahan Roh pada Hari Pentakosta itu? Kabar kesukaan tentang Jumselamat yang sudah bangkit itu disiarkan sampai ke bagian-bagian dunia terjauh yang dihuni manusia. . . . Gereja menyaksikan orang-orang yang bertobat itu berbondong-bondong bergabung dengannya dari segala penjuru. Orang-orang yang murtad ditarik kembali. . . . Ambisi dari orang-orang percaya adalah menyatakan keserupaan tabiat Kristus dan bekerja untuk memperluas kerajaan-Nya.- AA 48 (1911).
Janji Akan Hjan Akhir
Pencurahan Ron pada zaman rasul-rasul itu adalah ‘hujan awal,’ dan hasllnya gilang-gemilang. Tetapi hujan akhir akan lebih berlimpah lagi.-8T 21 (1904).
Dekat pada penutupan penuaian di dunia, suatu anugerah rohani yang diberikan secara khusus dijanjikan guna menyiapkan gereja bagi kedatangan Anak Manusia. Pencurahan Roh ini adalah bagaikan curahan hujan akhir.–AA 55 (1911).
Sebelum berlakunya pehukuman Allah yang terakhir atas bumi ini akan terjadi di kalangan umat Tuhan suatu kebangunan kesalehan yang sesungguhnya yang belum pernah disaksikan sejak zaman rasul-rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan atas anak-anak-Nya.—GC 464 (1911).
Pekerjaan itu akan mirip dengan yang terjadi pada Hari Pentakosta. Sebagaimana ‘hujan awal’ itu diberikan, dalam bentuk pencurahan Roh Kudus pada saat terbukanya penginjilan, untuk menumbuhkan benih yang berharga itu, demikianlah ‘hujan akhir’ akan dicurahkan pada penutupannya untuk mematangkan penuaian. -GC 611 (1911).
Hujan Akhir Akan Menghasilkan Seruan yang Nyaring
Pada waktu itu ‘hujan akhir,’ atau penyegaran dari hadirat Tuhan, akan turun untuk memberi kekuatan kepada seruan nyaring dari malaikat yang ketiga, dan menyiapkan orang-orang saleh untuk bertahan dalam masa ketika ketujuh malapetaka itu yang terakhir itu hendak dituangkan.-EW 86 (1854).
Saya mendengar mereka yang mengenakan pakaian perang mengumandangkan kebenaran dengan kuasa yang besar itu berhasil. . . . Saya bertanya apa yang menyebabkan perubahan besar ini. Seorang malaikat menjawab, ‘ltulah hujan akhir, penyegaran dari hadirat Tuhan, seruan nyaring dari malaikat yang ketiga.’ -EW 271 (1858).
B. Penerapan Pribadi Terhadap Umat Kristen Secara Perorangan
Hujan Awal Menghasilkan Pertobatan; Hujan Akhir Mengembangkan Tabiat yang Serupa Dengan Kristus
Tidak pernah dalam pengalaman kita di mana kita dapat melepaskan dengan bantuan sesuatu yang menyanggupkan kita untuk memulai. Berkat-berkat yang diterima di bawah curahan hujan awal perlu bagi kita sampai kesudahan. . . . Sementara kita mencari Allah demi Roh Kudus, itu akan mengerjakan dalam diri kita kelemahlembutan, kerendahan hati, suatu ketergantungan secara sadar terhadap Allah untuk penyempurnaan hujan akhir.- TM 507, 509 (1897)
Roh Kudus berusaha tingal dalam setiap jiwa. Jika la disambut sebagai tamu terhorrnat maka mereka yang menerimanya akan disempurnakan di dalam Kristus. Pekerjaan baik yang sudah dimulai akan dirampungkan; pikiran yang suci, kasih surgawi, dan perbuatan-perbuatan Kristiani akan menggantikan pikiran yang kotor, perasaan yang jahat, dan perbuatan-perbuatan memberontak.-CH 561 (1896).
Kita mungkin sudah memiliki suatu takaran Roh Allah itu, tetapi dengan doa dan iman kita harus senantiasa mencari lebih banyak Roh. Tidak pernah itu akan menghentikan usaha kita. Kalau kita tidak bertambah majur, jika kita tidak menempatkan diri dalam suatu sikap untuk menerima baik hujan awal maupun hujan akhir maka jiwa kita akan hilang, dan tanggung jawab itu akan terletak pada diri kita sendiri. . . .
Acara-acara pertemuan gereja, seperti acara perkemahan, kebaktian-kebaktian jemaat setempat, dan semua kesempatan di mana terdapat usaha penarikan jiwa secara perorangan, itu adalah kesempatan-kesempatan yang ditentukan Allah untuk mencurahkan hujan awal dan hujan akhir.-TM 508 (1897).
Bilamana disediakan jalan bagi Roh Allah, maka berkat akan datang. Setan tidak dapat lagi menghalangi hujan berkat untuk turun ke atas umat Allah atau pun menutup jendela-jendela surga agar hujan itu tidak dapat turun ke bumi.- 1 SM 124 (1887).
Kita Harus Tekun Berdoa untuk Kecurahan Roh Kudus
Kita harus tekun berdoa untuk kecurahan Roh Kudus sebagaimana murid-murid itu berdoa pada Hari Pentakosta. Kalau mereka membutuhkannya pada waktu itu, maka kita lebih membutuhkannya lagi sekarang ini.-5T 158 (1882).
Kecurahan Roh Kudus ke atas jemaat dinantikan pada rnasa mendatang, tetapi adalah kesempatan bagi jemaat untuk mendapatkannya sekarang. Carilah itu, doakanlah itu, percayalah akan hal itu. Kita harus memilikinya, dan Surga sedang menunggu untuk menganugerahkannya.-Ev 701 (1895);
Takaran Roh Kudus yang kita terima akan sebanding dengan takaran kerinduan kita dan iman yang ditunjukkan untuk itu, serta pemanfaatan yang akan kita buat dari terang dan pengetahuan yang hendak diberikan kepada kita.-RH, 5 Mei 1896.
Kita masih belum cukup rela untuk mengganggu Tuhan dengan permohonan-permohonan kita, dan memohon kepada-Nya karunia Roh Kudus itu. Tuhan ingin agar kita mengganggu Dia dengan hal ini. la mau agar kita mendesakkan permohonan kita ke tahta itu. -FE 537 (1909).