Roh Pelayanan dan Pengorbanan Diri
[AkhirZaman.org] Sudah lama Allah menunggu agar roh pelayanan menguasai seluruh jemaat supaya masing-masing mau bekerja bagi Dia sesuai dengan kemampuannya. Apabila anggota-anggota gereja Allah melakukan tugas yang sudah ditentukan di ladang yang serba kekurangan, baik di dalam maupun di luar negeri, dalam memenuhi perintah lnjil, maka seluruh dunia akan segera mendapat amaran dan Tuhan Yesus akan kembali ke dunia ini dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. -AA 111 (1911).
Di mana-mana terdapat satu kecenderungan untuk menggantikan pekerjaan organisasi dengan usaha perorangan. Kebijaksanaan manusia condong kepada konsolidasi dan pemusatan guna membangun gereja-gereja dan lembaga-lembaga yang besar. Banyak orang membiarkan pekerjaan kebajikan dilaksanakan oleh lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi; mereka memaafkan diri untuk tidak berhubungan dengan dunia, dan hati mereka pun semakin dingin. Mereka menjadi asyik sendiri dan tidak dapat diyakinkan. Kasih kepada Allah dan manusia pudar dari dalam jiwa.
Kristus menyerahkan pekerjaan perorangan kepada para pengikut-Nya – sebuah pekerjaan yang tidak dapat diwakilkan. Pelayanan kepada orang yang sakit dan miskin, penyebaran lnjil kepada yang sesat, tidak boleh dibiarkan pelaksanaannya oleh komite atau pun badan sosial. Tanggung jawab perorangan, upaya perorangan, pengorbanan pribadi, adalah tuntutan penginjilan.—MH 147 (1905).
Pakailah Sampai Aku Datang
Kristus berkata, ‘Pakailah ini sampai Aku datang kembali‘ (Lukas 19:15). Mungkin saja hanya beberapa tahun sampai riwayat kita tamat, tetapi kita harus mempergunakannya sampai waktu itu.—RH, 21 April 1896.
Kristus menginglinkan agar setiap orang mendidik dirinya sendiri untuk merenungkan dengan tenang akan kedatangan-Nya yang kedua Kali. Sggnua orang harus menyelidik Firman Allah tiap-tiap hari, narnun tidak mengabaikan tugas-tugas yang sekarang.-Surat 28. 1897. Kristus menyatakan bahwa ketika la datang sebagian dari umat-Nya yang sedang menunggu itu akan sibuk dengan transaksi-transaksi bisnis. Sebagian orang sedang menabur di ladang, yang lain sedang sibuk mengumpulkan hasil panennya, dan ada yang sedang menggiling padi. Bukanlah kehendak Allah agar umat pilihan-Nya meninggalkan tugas dan tanggung jawab hidupnya, lalu termangu-mangu merenung dan hidup dalam impian rohani.-Ms 26, 1901.
Sibuklah dengan pekerjaan-pekerjaan yang balk yang mungkin engkau lakukan dalam hidup ini.-5T 488 (1889).
Seolah-Olah Tiap hari Adalah Hari Terakhir Bagi Kita
Kita harus berjaga-jaga dan bekerja serta berdoa seakan- akan inilah hari terakhir yang diberikan kepada kita.-5T 200 (1882).
Satu-satunya rasa aman kita adalah dalam melakukan pekerjaan kita setiap hari seperlunya, bekrja, berjaga-jaga, menunggu, setiap saat sesuai bersandar pada kekuatan dari Dia yang sudah mati dan bangkit kembali, yang hidup untuk selama-lamanya. Surat 66, 1894.
Setiap pagi serahkanlah dirimu bersama anak-anakrnu kepada Allah untuk hari itu. Jangan berhitung secara bulanan atau tahunan; itu bukanlah hakmu. Satu hari yang singkat diberikan kepadamu. Seolah-olah ltulah harimu yang terakhir di bumi ini, bekerja selama jam-jam hari itu bagi Tuhan. Bentangkanlah rencana-rencanamu di hadapan Allah untuk dilaksanakan atau pun dibatalkan, sebagaimana akan ditunjukkan oleh pemeliharaan-Nya.-7T 44 ( 1902).
Pemeliharaan Sabat yang Seksama [1]
Bapa semawi kita ingin agar melalui pemeliharaan hari Sabat manusia tetap mengenal Diri-Nya. la rindu agar Sabat mengarahkan pemikiran kita kepada-Nya sebagai Allah yang benar dan hidup, dan agar melalui pengenalan akan Dia kita beroleh hidup dan kedamaian.-6T 349 (1900).
Sepanjang minggu kita harus memikirkan tentang Sabat dan mengadakan persiapan untuk memeliharanya sesuai dengan hukum itu. Kita tidak hanya sekadar menghormati Sabat sebagai sesuatu yang bersifat hukum. Kita harus memahami hubungan kerohaniannya dengan semua transaksi kehidupan. . . Apabila Sabat itu diingat sedemikian rupa, maka hal jasmaniah tidak akan dibiarkan untuk mengganggu hal yang rohaniah. Tidak ada tugas yang harus dilakukan selama enam hari bekerja itu ditinggalkan sampai hari Sabat.—6T 353, 354 (1900).
Kebutuhan-kebutuhan hidup harus dipenuhi, orang sakit harus dirawat, kebutuhan-kebutuhan orang yang berkekurangan harus dipenuhi. Dia yang lalai meringankan penderitaan pada hari Sabat tidak akan dianggap tak bersalah. Hari perhentian Allah yang Kudus diciptakan bagi manusia, dan perbuatan-perbuatan kebajikan sangat sesuai dengan maksudnya. Allah tidak menghendaki makhluk ciptaan-Nya menderita satu jam pun yang sebenarnya bisa diobati pada hari Sabat atau hari yang lain. DA 207 (1898)
Kesetiaan Dalam Persepuluhan dan Persembahan
Persepuluhan itu suci, disisihkan oleh Allah bagi Diri-Nya. ltu harus dibawa ke dalam perbendaharaan-Nya untuk digunakan demi menunjang pekerja-pekerja lnjil dalam tugas mereka. . . . Bacalah dengan teliti Kitab Maleakhi pasal tiga dan simaklah apa yang Allah katakan mengenai persepuluhan.-9T 249 (1909).
Perjanjian Baru tidak mengundangkan kembali hukum persepuluhan, seperti juga tentang hari Sabat; Karena keabsahan dari keduanya sudah diterima, dan makna rohaniah keduanya yang mendalam itu sudah dijelaskan.–CS 66 (1882).
Sekarang Tuhan memanggil umat MAHK di setiap tempat untuk menyerahkan diri mereka kepada- Nya dan melakukan yang terbaik, sesuai dengan keadaan mereka, untuk membantu pekerjaan-Nya. Oleh kedermawanan mereka dalam menyediakan pemberian-pemberian dan persembahan, la rindu agar mereka menyatakan penghargaan mereka atas berkat-berkat-Nya serta rasa syukur mereka untuk kemurahan-Nya.—9TA 132 (1909).
Amal yang sedang mati adalah suatu pengganti yang buruk bagi kedermawanan yang hidup.-5T 155 (1882).
Kebutuhan-kebutuhan pekerjaan ini akan terus meningkat sementara kita mendekati masa kesudahan.-5T 156 (1882).
Kita ditempatkan dalam pencobaan di dunia ini untuk menentukan kemampuan kita untuk hidup yang akan datang. Tidak ada yang bisa masuk ke surga yang tabiatnya dicemari oleh noda mementingkan diri yang kotor. Karena itu, Allah menguji kita sekarang dengan mempercayakan kepada kita harta yang fana, di mana cara kita menggunakannya bisa menunjukkan apakah kita dapat dipercaya dengan kekayaan-kekayaan yang kekal. -CS 22 (1893).
Dirikan Lembaga-Lembaga Baru
Sebagian orang mungkin berkata, ‘Kalau Tuhan akan datang segera, untuk apa mendirikan sekolah-sekolah, rumahsakit-rumahsakit, dan pabrik-pabrik makanan? Apa perlunya bagi orang-orang muda kita mempelajari keterampilan-keterampilan?’
Adalah rencana Tuhan agar kita senantiasa menggunakan talenta yang telah diberikan kepada kita. Kita tidak dapat memanfaatkannya kecuali kita menggunakannya. Harapan Kedatangan Kristus yang segera itu tidak boleh membawa kita kepada kemalasan. Sebaliknya, itu harus menuntun kita untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk kita kerjakan demi memberi keuntungan kepada umat manusia.-MM 268 (1902).
Suatu pekerjaan besar harus diselesaikan di seluruh dunia dan jangan ada orang yang berkesimpulan bahwa Karena hari kiamat sudah dekat maka tidak perlu lagi usaha khusus untuk membangun berbagai lembaga seperti yang diperlukan oleh pekerjaan ini. . . . Bilamana Tuhan nanti menyuruh kita supaya tidak lagi berusaha membangun gedung-gedung pertemuan dan mendirikan sekolah-sekolah, rumahsakit dan lembaga percetakan, maka itulah waktunya untuk kita berpangku tangan dan membiarkan Tuhan menyelesaikan pekerjaan ini tetapi sekaranglah kesempatan kita untuk menunjukkan semangat kita bagi Allah dan kasih kita kepada umat manusia. -6T 440 (1900).
Pekerjaan Misi Kesehatan
Sementara agresi keagamaan merongrong kebebasan bangsa kita, mereka yang mau membela kebebasan hati nurani akan ditempatkan pada posisi yang tidak menyenangkan. Demi kepentingan mereka sendiri maka, selagi ada kesempatan, mereka menjadi cakap dalam menangani penyakit, penyebab-penyebabnya, pencegahannya dan pengobatannya. Dan mereka yang melakukan hal ini akan mendapatkan suatu lowongan kerja di mana saja. Akan ada orang-orang yang menderita, dan jumlahnya banyak, yang akan membutuhkan pertolongan tidak saja di kalangan orang-orang yang seiman dengan kita, tetapi terutama dari kalangan mereka yang tidak mengenal kebenaran.–CH 506 (1892)
Saya suka untuk memberitahukan kepada kamu bahwa segera tidak ada pekerjaan untuk dilaksanakan dalam bidang kependetaan kecuali pekerjaan misi kesehatan.-CH 533 (1901).
Umat Allah Menghargai Kesehatan Mereka
Pembaruan kesehatan, sebagai ditunjukkan kepada saya, adalah bagian dari pekabaran malaikat yang ketiga dan sangat erat hubungannya sebagaimana eratnya hubungan antara tangan dan lengan dengan tubuh.–IT 486 (1867).
Teh, kopi, tembakau dan alkohol harus kita sebutkan sebagai kegemaran yang jahat. Kita tidak dapat menyamakan dengan daging, telur, mentega, keju, dan bahan-bahan sejenisnya yang ada di atas meja. Bahan-bahan ini tidak diutamakan sebagai beban dari pekerjaan kita. Apa yang disebutkan lebih dulu — teh, kopi, tembakau, bir, anggur, dan segala jenis minuman keras — tidak boleh digunakan walaupun sedikit-sedikit, melainkan harus dibuang.–3SM 287 (1881).
Pertarakan yang sejati mengajarkan kita agar sama sekali membuang segala sesuatu yang merusak dan menggunakan dengan bijaksana apa yang menyehatkan.-PP 562 (1890).
Udara bersih, sinar matahari, bersih dari minuman keras, istirahat, gerak badan, makanan yang sesuai, pemakaian air, percaya kepada kuasa llahi – inilah obat-obat yang sejati.-MH 127 (1905).
Apa saja yang merusak kesehatan bukan hanya mengurangi kebugaran tubuh, tetapi cenderung melemahkan kemampuan pikiran dan moral. Pemanjaan akan suatu kebiasaan yang tidak menyehatkan membuat lebih sukar bagi seseorang untuk membedakan antara yang benar dari yang salah, dengan demikian lebih sulit menolak kejahatan.–MH 128 (1905).
Kembali Kepada Makanan yang Asli
Allah sedang berusaha menuntun kita secara selangkah demi selangkah untuk kembali kepada rancangan-Nya semula — bahwa manusia harus bergantung pada hasil-hasil bumi yang alami. Di antara mereka yang menantikan kedatangan Tuhan yang masih memakan daging pada akhirnya akan membuangnya; daging hewani akan berhenti menjadi bagian dari menu mereka. Kita harus selalu memandang kepada tujuan akhir ini dan berusaha terus untuk mencapai tujuan itu.–CH 450 (1890).
Pembaruan-pembaruan yang lebih besar harus tampak di antara umat yang mengaku sedang menantikan kedatangan Kristus yang segera. Pembaruan kesehatan di kalangan anggota-anggota kita harus dilaksanakan yang sebelumnya tidak dilakukan. Ada orang-orang yang harus disadarkan akan bahaya makan daging yang masih menyantapnya, sehingga membahayakan kesehatan tubuh, pikiran dan rohaninya. Banyak yang sekarang baru setengah-setengah bertobat dalam soal makan daging akan keluar dari lingkungan umat Allah, dan tidak lagi berjalan bersama mereka.-RH, 27 Mei 1902.
Waktu untuk Berpuasa dan Berdoa
Sekarang dan seterusnya sampai masa kesudahan umat Allah harus lebih tekun, lebih waspada, tidak bersandar pada kebijaksanaan mereka sendiri, melainkan percaya pada hikmat Pemimpin mereka. Mereka harus menyisihkan waktu untuk berpuasa dan berdoa. Sama sekali berhenti makan mungkin tidak perlu, tetapi mereka harus sédikit makan makanan yang paling bersahaja.-CD 188, 189 (1904);
Puasa sejati yang harus dianjurkan kepada semua orang adalah berhenti dari setiap jenis makanan merangsang, dan menggunakan makanan sederhana yang menyehatkan secara tepat yang Allah telah sediakan dengan limpahnya. Manusia perlu lebih sedikit dalam memikirkan soal apa yang akan mereka makan atau minum dari makanan jasmani, dan lebih banyak memikirkan tentang makanan darisemawi yang akan memberi kebugaran dan vitalitas kepada pengalaman rohani yang sempurna.-MM 285 (1896).
Ragi kesalehan belum kehilangan seluruh kuasanya. Pada waktu di mana bahaya dan tekanan gereja paling besar.
sekelompok kecil orang yang sedang berdiri dalam terang akan mengeluh dan menangis karena kekejian yang dilakukan
di negeri ini. Tetapi yang lebih istimewa adalah bahwa doa-doa mereka akan naik demi gereja itu karena para anggotanya sedang berlaku menurut cara dunia ini.–5T 209, 210 (1882).
Percaya Sepenuhnya Pada Allah
Akibat pekerja-pekerja yang tidak berserah maka kadang kala terjadi hal-hal yang tidak beres. Engkau mungkin menangis akibat dari perbuatan orang lain yang salah, tetapi jangan khawatir. Pekerjaan ini berada di bawah pengawasan Tuhan yang baik. la hanya meminta agar para pekerja itu mau datang kepada-Nya demi kepentingan mereka, serta menuruti petunjuk-petunjuk-Nya. Seluruh bagian pekerjaan ini – jemaat-jemaat, Daerah-Daerah, Sekolah-Sekolah Sabat, lembaga-lembaga kita — berada di hati-Nya. Kenapa khawatir? Kerinduan yang mendalam untuk melihat gereja menjadi hidup haruslah disertai dengan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah. . . .
Jangan seorang pun melemahkan kemampuan-kemampuannya yang diberikan Allah dengan cara berusaha memajukan pekerjaan Tuhan secara lebih terburu-buru. Kemampuan manusia tidak dapat mempercepat pekerjaan ini; kemampuan-kemampuan ini haruslah dipadukan dengan kemampuan kecerdasan-kecerdasan surgawi. . . . Sekalipun semua pekerja yang sekarang ini sedang mengemban tanggung jawab yang terberat disisihkan, pekerjaan Allah akan terus maju.-7T 298 (1902).
Perbaktian Keluarga
Pada petang dan pagi bergabunglah dengan anak-anakmu dalam perbaktian Allah, membaca Firman-Nya dan menyanyikan pujian bagiNya. Aarlah mereka menghafalkan hukum Allah.—Ev 499 (1904).
Hendaklah acara-acara kebaktian keluarga itu singkat dan penuh semangat. Jangan biarkan anak-anakmu atau anggota keluarga yang lain takut menghadapinya Karena acara-acara itu membosankan dan kurang menarik. Apabila dibacakan pasal yang panjang dan diuraikan serta doa yang panjang pula dilayangkan, maka acara yang indah ini jadi menjemukan, dan rasanya lega bila telah selesai. . . .
Biarlah sang ayah memilih satu bagian Kitab Suci yang menarik dan mudah dipahami; beberapa ayat saja sudah cukup untuk menyajikan satu pelajaran yang bisa dipelajari dan diamalkan sepanjang hari itu. Mungkin ada beberapa pertanyaan, sedikit penjelasan yang menarik dan mendalam dikemukakan, atau (sebuah) kejadian singkat yang mengenai sasaran dapat disampaikan sebagai ilustrasi. Sedikitnya beberapa bait dari nyanyian yang bersemangat dapat dinyanyikan, dan doa yang dilayangkan haruslah singkat dan terarah. Orang yang memimpin dalam doa jangan mendoakan tentang segala hal, melainkan harus mengungkapkan kebutuhan-kebutuhannya dengan kata-Kata yang sederhana, lalu pujilah Allah dengan ucapan syukur.-CG 521, 522 (1884).
-PPAZ