Penyelamatan Dari Dosa Dan Kenajisan.
[AkhirZaman.org] Apabila hukum Allah tertulis dalam hati maka itu akan nampak dalam kehidupan yang murni dan suci. Hukum-hukum Allah bukanlah huruf-huruf yang mati. Mereka adalah roh dan hidup yang akan membawa angan-angan dan pikiran tunduk kepada kemauan Kristus. Hati, yang di dalamnya tertulis hukum-hukum Tuhan itu akan dipelihara dengan rajin karena daripadanya akan terpancar kehidupan.
Semua orang yang mengasihi Yesus dan menuruti segala perintah-Nya akan menghindari setiap penampilan yang jahat; bukan karena mereka dipaksa berbuat demikian, tetapi karena mereka meniru teladan yang murni, dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum yang tertulis dalam hati mereka. Mereka mengaku dirinya bukanlah orang-orang yang tidak berkekurangan dan menaruh harap pada Allah yang dapat memelihara mereka dari dosa dan kenajisan. Suasana di sekeliling mereka murni; mereka tidak akan mencemari jiwa mereka atau jiwa orang lain. Kesenangan mereka adalah melakukan keadilan, kemurahan hati dan berjalan dalam kerendahan hati di hadapan Allah.
Bahaya-bahaya Akhir Zaman.
Bahaya yang mengancam jiwa orang yang hidup pada zaman akhir ini adalah ketiadaan agama yang murni, tidak adanya kesucian hati. Kuasa Allah yang dapat mempertobatkan belum berhasil mengubahkan tabiat mereka. Mereka mengaku percaya akan kebenaran yang kudus, sebagaimana bangsa Yahudi; tetapi dalam kegagalan mereka mengamalkan kebenaran itu, mereka tidak mengetahui isi Kitab Suci dan kuasa Allah. Kuasa dan pengaruh hukum Allah hadir mengelilingi mereka, tetapi tidak berada di dalam jiwa untuk memperbaruinya ke dalam kekudusan; itulah sebabnya Allah mengimbau mereka untuk melakukan apa yang benar. Ajakan Roh Allah diabaikan dan ditolak. Jiwa mereka, yang lemah yang tidak mempunyai kuasa kemauan untuk menang atas pencobaan, telah tercemar dan direndahkan. Mereka mempersatukan diri mereka seperti seikat kayu bakar yang siap dimusnahkan pada akhir zaman.
Tugas Dan Kewajiban Para Pendeta.
Para iman Yahudi diharuskan untuk menyatakan melalui penampilannya kesan simetris dan perbandingan yang tepat sebagai alat peraga untuk menyampaikan kebenaran. “Kuduslah kamu yang mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan.” Tuhan mengharuskan bukan hanya pikiran yang seimbang dan tubuh yang simetris para imam bagi pelayanan kudus dalam kaabah, tetapi Ia juga menuntut pikiran yang murni dan tiada cacat. Dan Ia menuntut dari kita kesucian yang sama dalam pelayanan Injil sekarang ini. Kehidupan orang-orang yang dipilih dan dipanggil-Nya seharusnyalah menyatakan pujian bagi Dia yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terangnya yang ajaib. Alkitab yang sama, yang berisi hak-hak istimewa umat Allah dan janji-janji-Nya kepada mereka, memuat juga tugas suci dan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan khidmat oleh para gembala jemaat supaya para anggota dapat melihat melalui perbandingan kehidupan gembala dengan gambaran ilahi yang diberikan, apakah gembala tersebut mempunyai mandat dari surga dalam keserupaan tabiat dengan Dia yang adalah Kepala Dari Semua Gembala. Allah menghendaki agar pengajar-pengajar Alkitab memiliki tabiat dan kehidupan keluarga yang menjadi teladan berdasarkan prinsip kebenaran yang diajarkannya itu.
Tabiat Yang Sebenarnya Suatu Pantulan Batin.
Kehidupan seseorang lebih berpengaruh daripada apa yang dikatakannya. Hidup yang tenang, tetap dan saleh adalah surat yang hidup, diketahui dan dibaca oleh semua orang. Orang dapat berbicara dan menulis seperti malaikat, tetapi praktik kehidupannya menyerupai malaikat jahat. Allah menghendaki agar umat yang percaya akan kebenaran, giat melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Orang-orang yang menempati kedudukan yang lebih tinggi akan diuji dengan patokan yang lebih tinggi pula. Mereka akan disaring; cacat-cela dan kejahatan mereka akan diselidiki; sebab jika ada, hal itu akan berkembang nyata dalam perkataan dan tingkah laku. Tabiat yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang dibentuk dari luar, atau dipakaikan kepada seseorang, tetapi itu adalah sesuatu yang memancar dari dalam. Jika kebaikan yang benar, kemurnian, kelembutan, kerendahan hati dan keadilan tinggal dalam hati, fakta tersebut akan dipantulkan di dalam tabiat; dan tabiat yang seperti itu akan penuh dengan kekuatan.
Kesalahan Dan Praktik Sekelompok Kecil Orang.
Petugas yang ditunjuk untuk menangkap Yesus melaporkan bahwa “tidak pernah ada orang berbicara seperti Orang ini.” Tetapi sebab yang sebenarnya adalah tidak pernah ada orang yang hidup seperti Orang ini; sebab jika kehidupan-Nya tidak demikian, tak mungkinlah Ia berbicara seperti itu. Kata-kata yang diucapkan-Nya sangat meyakinkan mereka karena berasal dari hati yang murni, suci, dibebani dengan cinta dan simpati, kemurahan hati dan kebenaran. Betapa senangnya orang-orang yang membenci hukum Tuhan menemukan cacat-cela dalam tabiat orang yang mempertahankan hukum itu! Mereka sangat senang melontarkan celaan terhadap semua orang yang setia dan benar, sebab mendapati kesalahan dan ketidakmurnian dalam hidup sekelompok kecil orang.
Suatu kehidupan yang tenang dan tetap dari seorang Kristen yang murni, benar dan tiada bercampur, akan berbicara dengan penuh kefasihan kepada orang lain. Kita akan menghadapi banyak pencobaan selama hidup di dunia ini, tetapi bukanlah merugikan kita, malah pencobaan itu akan menjadi keuntungan bagi kita jika kita menolaknya. Ada batas yang tak dapat dilampaui oleh setan. Iblis dapat menyalakan dapur api pencobaan yang akan memusnahkan buih logam yang dilebur, tetapi tidaklah merusak malah akan memurnikan emas. Demikianlah kita akan memperoleh tabiat yang lebih murni, meningkat kepada taraf yang lebih tinggi daripada keadaan sebelum pencobaan itu terjadi.
Di Baal-Peor.
Kejahatan yang mendatangkan murka Allah kepada orang Israel adalah tingkah laku yang tidak senonoh. Godaan wanita untuk menjerat jiwa-jiwa tidaklah berakhir di Baal-Peor. Walaupun orang Israel yang berdosa itu segera mendapat hukuman namun kejahatan yang sama terjadi berulang-kali. Setan paling aktif mencari jalan untuk menjatuhkan Israel sama-sekali. Balak melalui nasihat Bileam telah memasang perangkap. Orang Israel berani menghadapi musuh mereka dalam peperangan, melawannya dan mengalahkannya; tetapi apabila mereka digoda oleh wanita, mereka tidak menolaknya. Mereka diundang untuk menghadiri pesta pemujaan berhala. Di sana mereka memuaskan selera minum anggur yang mengakibatkan pikiran mereka semakin keruh.
Kuasa pengendalian diri dan kesetiaan mereka kepada hukum-hukum Tuhan tak dipertahankan. Indera mereka sudah menjadi sangat tidak peka di bawah pengaruh alkohol, dan nafsu yang tidak suci menguasai diri mereka, mengalahkan semua perintang, membuat mereka mendatangkan pencobaan kepada diri-sendiri sampai akhirnya mereka menghadiri pesta pemujaan berhala ini. Mereka yang tak pernah gentar dalam peperangan, orang-orang yang berani, tidak membentengi untuk melindungi jiwanya dari godaan untuk memuaskan nafsu yang rendah. Penyembahan berhala dan tingkah laku yang tidak senonoh berjalan bersama-sama. Mula-mula mereka mencemarkan hati nurani oleh nafsu dan kemudian menyimpang lebih jauh dari Allah melalui penyembahan berhala, dengan demikian menunjukkan bahwa mereka memandang rendah Allah Israel.
Tipu Daya Setan Diulangi.
Dekat pada penutupan sejarah dunia ini, setan akan bekerja dengan segala kuasanya dalam cara yang sama dan menggunakan godaan yang sama seperti yang dilakukannya dahulu terhadap orang Israel pada waktu mereka telah hampir memasuki tanah perjanjian itu. Ia akan memasang perangkap terhadap orang yang mengaku memelihara hukum-hukum Allah dan mereka yang sudah hampir mencapai batas Kanaan semawi itu. Ia akan menggunakan kuasanya dengan sedapat-dapatnya supaya berhasil menjerat jiwa-jiwa dan mengalahkan umat Allah pada titik lemah mereka. Mereka yang belum berhasil mengendalikan nafsu rendah dengan kuasa yang lebih tinggi yang sebenarnya terdapat dalam diri mereka sendiri, mereka yang membiarkan pikiran mengembara dalam pemanjaan untuk memuaskan nafsu yang rendah, merupakan sasaran godaan setan yang memang telah berketetapan hati untuk membinasakan mereka, yaitu dengan cara mencemari jiwa mereka dengan percabulan.
Setan tidak secara khusus menujukan serangannya pada bagian yang kurang penting, tetapi memasang perangkapnya melalui orang yang mau menggabungkan diri sebagai agennya untuk menarik orang lain lalu membuat mereka merasa bebas melakukan hal yang dilarang oleh hukum-hukum Allah. Orang-orang yang menduduki jabatan-jabatan penting, yang mengajarkan penurutan kepada hukum Tuhan, yang mulutnya penuh dengan ucapan-ucapan sakti dalam membenarkan hukum-hukum Allah, hukum yang diserang habis-habisan oleh setan — terhadap orang-orang yang demikianlah setan melancarkan serangan kuasa kegelapan yang dimilikinya melalui agen-agennya. Setan menjatuhkan mereka pada titik lemah tabiat mereka sebab ia mengetahui bahwa seorang yang melanggar satu saja hukum Tuhan telah bersalah terhadap semuanya. Demikianlah setan berhasil menguasai manusia itu seluruhnya.
Pikiran, jiwa, tubuh dan hati nurani tercakup dalam kehancuran. Jika orang yang berhasil dikalahkan oleh godaan setan itu adalah seorang juru kabar kebenaran yang memiliki terang yang besar atau jika ia telah dipergunakan Allah sebagai seorang pekerja khusus dalam penyebaran injil, betapa besarnya kemenangan setan itu. Betapa iblis bersuka ria! Dan betapa Allah tidak dimuliakan!
Jangak, Satu Alat Pemikat Yang Digunakan Setan.
Perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh orang Ibrani telah membawa akibat yang lebih besar terhadap mereka daripada semua peperangan yang mereka hadapi dan tipuan Bileam pun. Mereka menjadi terpisah dari Allah mereka. Naungan dan perlindungan mereka telah meninggalkan mereka. Allah menjadi musuh mereka. Begitu banyaknya pangeran dan rakyat Israel yang berlaku jangak sehingga telah merupakan dosa bangsa itu. Itulah sebabnya Allah murka terhadap seluruh perhimpunan itu.
Sekarang ini, setan yang sama bekerja untuk maksud yang sama, melemahkan dan membinasakan orang-orang yang mengaku memelihara hukum-hukum Allah, sementara mereka berada di perbatasan Kanaan semawi. Setan mengetahui sekaranglah waktu baginya. Ia mempunyai hanya sedikit waktu untuk bekerja, maka dengan kuasanya yang dahsyat ia akan memasang perangkap terhadap umat Allah untuk mengalahkan mereka pada titik lemah tabiat mereka.
Wanita Sebagai Penggoda.
Beberapa wanita akan menjadi penggoda dan berusaha dengan sekuat tenaganya untuk menarik perhatian pria terhadap mereka. Mula-mula mereka akan mencari cara agar laki-laki bersimpati terhadap mereka. Kemudian berusaha mendapat kasih sayang, seterusnya membujuk mereka untuk melanggar hukum Allah yang suci. Orang yang mau menaruh pikiran dan kasih sayangnya di tempat yang Allah larang tidak akan keberatan memuja berbagai ilah dan tidak menghormati Allah. Allah akan membiarkan mereka bertaut dengan kasih sayang yang keji itu.
Perlu menjaga pikiran; memagari jiwa dengan perintah Allah yang terdapat di dalam firman-Nya; dan sangat hati-hati dalam setiap pemikiran, perkataan dan perbuatan agar jangan terjual ke dalam dosa. Perlu menjaga agar jangan membiasakan diri memanjakan pemuasan nafsu yang rendah. Pemanjaan diri dalam pemuasan nafsu yang rendah bukanlah buah dari pikiran dan hati yang disucikan.
Tugas umat yang menuruti hukum-hukum Allah sekarang adalah berjaga dan berdoa, menyelidik Kitab Suci dengan rajin, menyimpan firman Allah di dalam hati agar mereka tidak berdosa karena mempunyai ilah di dalam pikiran dan karena melakukan perbuatan yang merendahkan derajat. Janganlah umat Allah sama dengan gereja yang telah jatuh ke dalam kemerosotan yang penuh berisi binatang-binatang haram dan burung-burung yang najis.–RH Mei 17, 1887.
Layak Untuk Diubahkan.
Akan ada kelompok manusia yang layak diubahkan dan dibawa ke surga seperti Henokh. Mereka mengharap dan menantikan kedatangan Tuhan. Persiapan ini akan berlangsung terus bersama semua orang yang mau bekerja sama dengan Yesus dalam pekerjaan penebusan. Yesus telah memberikan diri-Nya untuk kita supaya Ia dapat menebus kita dari segala kesalahan dan menyucikan bagi-Nya suatu umat pilihan yang rajin berbuat baik. Allah telah membuat persediaan untuk menyanggupkan mereka menjadi orang Kristen yang cerdas, mengetahui sepenuhnya semua kehendak-Nya di dalam kebijaksanaan dan pengertian rohani.
Pengetahuan yang berdasar pada teori adalah perlu, tetapi pengetahuan akan kebenaran yang paling besar pun tidak dapat menyelamatkan kita; pengetahuan kita haruslah disertai perbuatan. Umat Tuhan bukan hanya perlu mengetahui kehendak-Nya, tetapi mereka harus melakukannya. Banyak akan tersingkir dari kumpulan orang percaya oleh pembersihan sebab mereka mengetahui kebenaran tetapi hidup mereka tidak disucikan olehnya. Kebenaran harus ditanamkan dalam hati, menyucikan dan membersihkan dari segala keduniawian dan hawa nafsu termasuk segi kehidupan pribadi yang sangat dirahasiakan pun. Kaabah jiwa haruslah dibersihkan. Setiap perbuatan rahasia pun berada seperti di hadapan takhta Allah dan para malaikat-Nya, sebab segala sesuatu terbuka bagi-Nya dan dari hadapan-Nya tak ada yang dapat disembunyikan.
Kemerosotan Kelakuan Dalam Pernikahan.
Pada zaman kita ini, sumpah pernikahan sering tidak dihormati. Allah tidak pernah merencanakan agar pernikahan dibuat menjadi penutup perbuatan yang penuh dosa. Hawa nafsu dan perbuatan yang rendah dalam hubungan pernikahan mendidik pikiran dan cita rasa moral untuk melakukan perbuatan yang membawa kemerosotan moral di luar pernikahan.
Allah sedang memurnikan suatu umat yang memiliki tangan yang bersih dan hati yang murni untuk berdiri di hadapan-Nya pada hari penghakiman. Patokan harus ditinggikan, angan-angan hati dimurnikan; keadaan tergila-gila terhadap perbuatan yang merendahkan harus ditinggalkan dan jiwa diangkat tinggi ke dalam kemurnian pikiran dan perbuatan yang suci. Semua orang yang akan memenangkan ujian dan cobaan yang menanti kita adalah orang yang menerima hidup ilahi di dalam dirinya yaitu mereka yang telah meninggalkan dan bukan mengambil bagian dalam kejahatan pemuasan hawa nafsu di dunia ini.
Sumber Kuasa Rohani.
Pekerjaan setan tak separuh pun terlihat sebab kemurnian dan kesucian tidak nyata dalam hidup dan tabiat orang yang mengaku pelayan-pelayan Kristus. Dikuatkan dengan segenap tenaga yang dapat kita peroleh di dalam kuasa-Nya yang mulia, kita akan terlindung dari cobaan setan. Kristus dan kemurnian-Nya serta daya tarik-Nya yang tiada tara haruslah menjadi bahan renungan jiwa kita. Tersedia kuasa rohani bagi semua orang jika mereka mau memilikinya agar dapat menolak cobaan, agar kewajiban dapat dilaksanakan dan jiwa tetap berpegang teguh kepada ketulusan hati. Mereka yang merasa perlu dikuatkan oleh tenaga Roh Allah di dalam dirinya, tidak akan kehilangan keutuhan jiwanya. Doa yang sungguh-sungguh dan berjaga-jaga akan menolong mereka memenangkan cobaan. Kita harus dipersatukan dengan Kristus dengan iman yang hidup.
Seperti Tabiat Kristus.
Kita berada di tengah bahaya-bahaya zaman akhir. Setan telah turun dengan kuasanya yang besar untuk menyesatkan. Ia mengikat pikiran atau angan-angan hati kepada hal-hal yang tidak murni, yang terlarang. Orang-orang Kristen dapat menjadi seperti Kristus dalam tabiat oleh tinggal di dalam Model ilahi. Hubungan kita dengan sesuatu apapun akan berpengaruh dalam membentuk hidup dan tabiat.
Saya telah membaca tentang seorang pelukis yang tidak pernah mau melihat sesaat pun suatu lukisan yang tidak sempurna agar tidak mempengaruhi matanya dalam menilai sesuatu yang indah atau mengubah konsepnya mengenai keindahan menjadi menurun. Apa yang paling sering kita lihat dan paling sering kita pikirkan, sedikit banyaknya dibayangkan Allah dan keindahan-Nya tak akan menyenangi pemandangan yang diciptakan oleh angan-angan yang terbit dari hawa nafsu….
Kebijaksanaan Setan Yang Mengerikan.
Setan bekerja sekarang seperti ia bekerja di taman Eden, melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukannya melalui semua generasi manusia. Iblis tahu betul apa yang dihadapinya. Ia mengetahui titik-titik lemah dalam setiap tabiat manusia; dan bila kelemahan tabiat ini tidak diperbaiki, ia akan mempertunjukkan kebijaksanaannya yang mencelakakan itu untuk melaksanakan muslihatnya menjatuhkan orang yang paling kuat pun, para pangeran dalam pasukan Israel. Sepanjang sejarah dalam urutan generasi manusia terdapatlah rongsokan orang yang terkenal yang telah dibinasakan karena jiwa-jiwa itu tidak mempunyai pasukan pertahanan dalam batinnya. Dan sekarang sementara kita mendekati penutupan sejarah, setan akan melakukan pekerjaannya dengan sangat giat untuk meruntuhkan prinsip dan membuat kebobrokan tabiat.
Dosa dilakukan oleh banyak orang yang mengira bahwa kejahatan itu benar-benar tersembunyi dan tak akan ketahuan. Tetapi ada Seorang yang berkata, “Saya tahu segala perbuatanmu; tak ada yang tertutup yang tak akan tersingkap dan tak ada yang disembunyikan yang tak akan diketahui.” Apabila pikiran tergila-gila terhadap ide yang sifatnya dosa, maka penipuan dilakukan; kebohongan akan dipraktikkan; bagi mereka yang melakukan dosa yang demikian tak akan sulit baginya untuk berdusta. Tetapi ketahuilah bahwa semua dosa akan dinyatakan kelak.
Dosa Tak Dapat Disembunyikan Dari Hadapan Allah.
Allah melihat orang berdosa. Mata yang tidak pernah tidur mengetahui segala sesuatu yang dilakukan manusia. Itu tertulis di dalam kitab-Nya. Orang dapat menyembunyikan dosanya dari ayah, ibu, istri dan kawan-kawannya, namun semua kebohongan terbuka di hadapan Allah dan tertulis dalam catatan-Nya…. Raja Daud adalah seorang yang penuh penyesalan dan walaupun ia mengaku dan membenci dosanya, ia tak dapat melupakannya.
Ia berseru, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu; ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku…. Kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang” (Mzm. 139:7-12).
Allah ada di mana-mana. Ia melihat, Ia mengetahui segala sesuatu dan mengerti niat dan maksud hati. Sia-sialah usaha untuk menyembunyikan dosa dari pengamatan-Nya. Ia melihat nenek-moyang kita yang pertama di Eden. Ia melihat Kain ketika ia mengayunkan tangannya membunuh Habel. Ia melihat dosa-dosa dari penduduk dunia pada zaman dahulu dan menghitung hari-hari mereka lalu menghukum mereka dengan air bah. Ia melihat dosa-dosa umat perjanjian-Nya, orang Yahudi, pada waktu mereka berkomplot untuk membunuh Anak-Nya.
Buku Peringatan Allah.
Sebagaimana pastinya Allah mencatat setiap pelanggaran demikian pun pastinya setiap dosa rahasia akan dibawa ke pengadilan. Dosa rahasia itu mungkin terlindung dari pandangan manusia fana, terlindung dari pandangan orang baik-baik, orang yang hidupnya murni, dan dari orang-orang kudus, dari teman-teman dan dari musuh pun; tetapi Allah melihatnya. Semua dosa akan dinyatakan dalam hari penghakiman, dan kalau tidak disesali dan ditinggalkan sebelum waktu itu maka orang berdosa itu akan menerima hukuman sesuai dengan beratnya pelanggarannya; sebab sebuah catatan dari semua perbuatan manusia tersimpan di dalam buku peringatan Allah. Semua perbuatan yang baik dan semua perbuatan yang jahat yang dilakukan selama hidup manusia tercatat di sana.
Fakta bahwa semua dosa ditumpuk dan tersimpan untuk dibukakan pada suatu ketika adalah suatu kenyataan yang mengerikan; dan mengapa orang yang mengaku putra dan putri Allah berani melanggar hukum Tuhan padahal mereka mengetahui dengan terang dan jelas bahwa mereka menentang hati nurani mereka dan oleh dosanya orang lain juga akan binasa, adalah suatu hal yang tak dapat diterangkan. Sudahkah mereka merasakan kuasa dari dunia yang akan datang? Pernahkah mereka merasakan senangnya persekutuan indah dengan Allah? Kalau sudah, mengapa mereka berbalik kepada pemuasan nafsu, perbuatan yang menyalahkan mereka, yang merendahkan jiwa mereka?
Hari Allah Menyingkapkan Tabir.
Hari besar yang terakhir sudah sangat dekat. Biarlah semua orang mempertimbangkan bagaimana sekarang ini setan sedang berusaha untuk menguasai jiwa manusia. Ia sedang bermain taruhan dengan jiwamu. Akan adakah dosa yang engkau lakukan persis pada perbatasan Kanaan semawi? Aduh, akan begitu nyata! Seorang suami akan mengetahui untuk pertama kali tipuan dan kepalsuan yang telah dilakukan istrinya yang selama ini dianggapnya suci dan tak bersalah. Istri akan mengetahui untuk pertama kalinya kasus suaminya yang sebenarnya, dan keluarga dan para sahabat akan melihat bagaimana kesalahan dan kepalsuan dan kebobrokan mengelilingi mereka selama ini; sebab segala rahasia hati akan dinyatakan. Saat penghakiman Allah sudah hampir tiba–telah sekian lama ditunda karena kebaikan dan karunia Allah. Tetapi sangkakala Allah akan berbunyi, menimbulkan ketakutan yang luar biasa dalam hati manusia yang hidup yaitu mereka yang tidak bersedia akan datangnya hari itu dan yang akan membangkitkan orang mati dari kubur mereka. Takhta putih yang agung akan muncul, dan semua orang benar yang telah meninggal dalam iman akan diubahkan untuk mewarisi hidup yang kekal.
Bagaimana pun kecilnya dosa yang dilakukan akan membinasakan jiwa apabila tidak ditinggalkan. Dosa-dosa kecil akan membengkak menjadi dosa yang lebih besar. Pikiran yang tidak murni, perbuatan yang tidak suci yang dilakukan sendiri secara sembunyi-sembunyi, kekasaran, pikiran dan perbuatan untuk memuaskan nafsu yang rendah dalam hidup berumahtangga, mengumbar hawa nafsu di bawah sumpah pernikahan, akan menuntun kepada setiap dosa yang lain yaitu pelanggaran semua hukum-hukum Tuhan.
Kelemahan Manusia Bertumbuh Dengan Kejamnya.
Manusia yang dipercayakan Allah dengan talenta yang mulia kalau tidak erat berhubungan dengan Allah, akan bersalah dalam kelemahan yang sangat dan karena tidak memilih karunia Kristus di dalam jiwanya, akan melakukan kejahatan yang lebih besar. Hal ini terjadi karena mereka tidak membuat kebenaran Allah menjadi bagian kehidupan mereka. Disiplin pribadi mereka bercacat; pemeliharaan jiwa mereka tidak mengalami pertumbuhan ke arah kemajuan; kecenderungan bawaan tak dikekang dan telah merendahkan jiwa mereka. Untuk mengatasi kelemahan alami, Yesus telah mengadakan persiapan yang cukup yaitu bahwa mereka dapat menang atas godaan melalui rahmat-Nya. Bila tidak menang, kelemahan itu sendiri akan menjadi pemenang yang kejam, menaklukkan mereka dan terang surgawi akan menjadi pudar dan akhirnya padam.
Pendidikan Tinggi Tidaklah Cukup.
Saya merasa terpaksa untuk menulis mengenai hal ini dengan sungguh-sungguh sebab saya merasa ada bahaya yang mengancam kita. Pada waktu yang telah lalu kita mempunyai contoh tokoh yang menempati kedudukan yang tinggi akan tetapi bobrok. Manusia yang sangat cakap yang memiliki banyak talenta dalam pengaruhnya namun tidak menaruh percaya sepenuhnya pada Allah, tetapi membiarkan dirinya dipuji, disanjung-sanjung dan dicumbu oleh orang-orang besar dunia, lalu kehilangan keseimbangan dan mengira bahwa dosa orang besar bukanlah kejahatan. Pengawal surgawi meninggalkan mereka dan jalan hidup mereka cepat menurun menuju kebobrokan dan hilang pengharapan akan kebahagiaan hidup yang kekal. Sama-sekali mereka kehilangan patokan perilaku yang terhormat, tidak lagi membedakan yang salah dari yang benar, antara dosa dan kebenaran. Ada terang dan gelap dalam tabiat manusia dan salah satu di antaranya pasti menang.
Tetapi Allah di surga sedang menimbang nilai moral manusia. Ia akan memutuskan dengan adilnya. Orang jahat tidak akan dibiarkan selamanya tanpa pengawasan. Selain karunia dan kebenaran yang ditanamkan ke dalam hati dan ditempa dalam tabiat, tak ada lagi yang dapat memelihara orang-orang terdidik yang memiliki talenta besar tetap mempertahankan moral yang tinggi. Andaikata kepandaian yang luar biasa yang diperoleh dari pendidikan tinggi sudah cukup, tentu tabiat mereka akan kokoh seperti batu karang. Tetapi mereka memerlukan kesalehan tabiat. Rasul Paulus berkata bahwa ia hidup oleh rahmat Allah yang tinggal di dalam dirinya. Umat Allah harus bangkit dan mengikat pinggangnya dengan selengkap senjata kebenaran.–RH Mei 24, 1887.
Penyebab Kegagalan Orang Israel.
Banyak orang Israel dahulu jatuh padahal tanah Kanaan sudah terlihat. Apa dosa mereka? Perbuatan yang tidak senonoh. Dan nafsu hati yang tidak suci ini mengendalikan hidup banyak umat yang mengaku pengikut Kristus. Perkataan dan perbuatan banyak orang yang mengetahui kebenaran adalah bobrok. Mereka mempunyai kuasa berpikir, mereka mengerti kebenaran tetapi tidak bertobat dengan sempurnanya; tidak merasakan kuasa kebenaran yang menyelamatkan dalam jiwa mereka. Mereka tidak menjamu Kristus sebagai tamu terhormat di dalam keluarga mereka. Pemuasan hawa nafsu menggerogoti seluruh jiwanya, mencemari dan merusak seluruh anggota keluarganya…. Kemurnian dan kekudusan hubungan pernikahan yang ditetapkan di Eden untuk dipelihara suci dan ditinggikan telah disalah-gunakan menjadi sarana pemuasan nafsu yang rendah.–Ms 31, 1885.
Raja Daud Menyimpang Dari Kebenaran.
Allah memilih Daud seorang gembala yang rendah hati menjadi pemerintah bangsa-Nya. Ia mengikuti pertarungan dengan ketat dalam semua upacara agama Yahudi, dan membuat dirinya sangat menonjol dalam keberanian dan percaya sepenuhnya kepada Allah. Ia sangat luar biasa dalam kesetiaan dan penghormatan. Keteguhan, kerendahan hati, cinta akan keadilan dan kemampuannya mengambil keputusan, membuatnya layak untuk melaksanakan maksud Allah yang tinggi-tinggi, mengajar orang Israel dalam pengabdian mereka, dan memerintah mereka sebagai seorang raja yang bermurah hati dan bijaksana.
Ia mempunyai tabiat yang tulus dan sungguh-sungguh. Pada waktu Daud berlaku benar di hadapan Allah dan memiliki tabiat yang luhur inilah Allah menyebutnya orang yang dikasihi-Nya. Sebagai raja yang memerintah di atas takhtanya, tata kenegaraannya nyata benar bedanya dari tindakan raja-raja di sekelilingnya. Ia membenci penyembahan berhala dan dengan rajinnya mencegah orang Israel terbujuk mengikuti perbaktian kepada ilah bangsa-bangsa di sekelilingnya. Ia sangat dihormati dan dikasihi rakyatnya.
Ia sering mengalahkan musuh dan memperoleh kemenangan. Kekayaan dan kebesarannya bertambah. Tetapi kemakmurannya telah mempengaruhinya untuk menjauh dari Allah. Banyak godaan yang sangat besar yang dihadapinya.
Akibat Yang Menyedihkan Dari Poligami.
Akhirnya ia jatuh ke dalam perlakuan kebiasaan raja-raja di sekelilingnya, yaitu memiliki banyak istri dan ia benar-benar mengalami kepahitan hidup akibat poligami itu. Kesalahannya yang pertama adalah mengambil lebih dari satu istri, berbeda dari pengaturan Allah yang sebenarnya. Penyimpangan dari kebenaran ini membuka jalan kepada berbagai kesalahan yang lebih besar. Raja-raja bangsa-bangsa kafir di sekitarnya menganggap bahwa adalah menambah kemuliaan dan menaikkan martabat bila memiliki banyak istri, lalu raja Daud pun mengira bahwa akan bertambah kehormatan dan kemuliaan tahtanya bila memiliki beberapa istri. Tetapi semasa hidupnya ia melihat sendiri akibat kejahatannya berupa perselisihan, persaingan dan iri hati di antara para istri dan anak-anaknya itu.
Pertobatan Daud.
Kejahatan Daud dalam kasus Uria dan Batsyeba adalah sangat keji di dalam pemandangan Allah. Karena Allah adalah adil dan tidak pandang bulu, Ia tidak dapat membiarkan dosa Daud lalu Ia mengirim nabi Natan untuk menyampaikan teguran dan celaan keras kepadanya. Melalui suatu kisah kehidupan seorang janda yang diperlakukan sewenang-wenang oleh seorang penguasa, Natan berhasil menggambarkan betapa Daud telah melakukan suatu kesalahan yang menyedihkan. Sampai saat itu Daud tidak melihat berapa jauh ia telah meninggalkan Allah. Ia memaafkan dirinya dalam menuruti jalan hidupnya yang berdosa sehingga apa yang diingininya dianggapnya dapat saja dilakukannya. Suatu langkah yang salah telah menyediakan jalan untuk yang lainnya, sampai akhirnya dosa-dosanya mendatangkan peringatan keras dari Tuhan melalui nabi Natan.
Daud seperti tersentak dari tidur. Ia merasa betapa rendahnya ia telah jatuh. Ia tidak mencari maaf untuk apa yang telah ia buat,atau mencoba meringankan dosanya seperti yang dilakukan Saul; tetapi dengan duka-cita dan penyesalan yang dalam ia menundukkan kepala di hadapan nabi Allah dan mengakui kesalahannya. Natan memberitahu Daud bahwa karena ia sungguh menyesali dosanya dengan pengakuan yang rendah hati, maka Allah akan mengampuni dosanya dan mencegah berlakunya sebagian dari ancaman hukuman yang telah diucapkan dan ia dibiarkan hidup.
Pelanggaran Dan Hukuman.
Namun Daud harus mendapat hukuman karena dengan perbuatannya ia telah sangat menista Tuhan dan melalui hal itu memberi kesempatan kepada musuh-musuh Allah untuk menghujat. Peristiwa ini telah dimanfaatkan oleh musuh-musuh Allah sejak zaman Daud sampai hari ini. Orang-orang yang suka meragukan sesuatu telah menyerang kekristenan dan mengejek Alkitab karena Daud memberi mereka kesempatan. Mereka mengungkap pengalaman Daud kepada orang Kristen–dosanya dalam kasus Uria dan Batsyeba, istrinya yang banyak–lalu kemudian menegaskan bahwa Daud disebut orang yang berkenan di hati Allah; dan jika catatan Alkitab adalah benar, tentu Allah membenarkan Daud dalam kejahatannya.
Kepada saya diperlihatkan bahwa adalah ketika Daud hidup dengan murninya, dan berjalan sesuai dengan nasihat Allah, ia disebut sebagai orang yang berkenan di hati Allah. Pada waktu Daud meninggalkan Allah dan membuat tabiatnya ternoda karena kejahatan yang dilakukannya ia bukan lagi orang yang berkenan di hati Allah. Allah tidak dapat membenarkan pelanggarannya sedikit pun lalu Ia mengutus Natan, nabi-Nya dengan suatu celaan yang menakutkan Daud karena ia telah melanggar hukum Tuhan.
Allah memperlihatkan ketidaksenangan-Nya terhadap Daud yang mempunyai banyak istri dengan menjatuhkan hukuman kepadanya, dan membiarkan kejahatan muncul dari tengah-tengah keluarganya sendiri untuk menentangnya. Allah membiarkan bencana yang mengerikan menimpa Daud, seorang yang pada waktu ia setia disebut sebagai orang yang berkenan di hati Allah. Ini membuktikan kepada generasi berikutnya bahwa Allah tidak akan pernah membenarkan siapapun yang melanggar hukum-hukum-Nya, tetapi ia akan menghukumnya, walau bagaimanapun kebenarannya dan berkenan di hati Allah waktu mereka setia kepada-Nya. Jika orang benar berbalik dari kebenarannya lalu melakukan kejahatan, kebenaran mereka yang dahulu tak akan dapat menyelamatkan mereka dari murka Allah yang benar dan kudus.
Dosa-dosa Orang Benar Dalam Alkitab.
Tokoh-tokoh dalam sejarah Alkitab telah melakukan dosa yang sangat besar. Dosa-dosa mereka tidak disembunyikan, tetapi dicatat dengan teliti di dalam sejarah umat Allah berikut hukuman yang didatangkan Allah atas pelanggaran itu. Kejadian-kejadian tersebut dicatat agar menjadi pelajaran demi kebaikan generasi berikutnya dan supaya memberi ilham untuk mempercayai firman Allah sebagai suatu catatan sejarah yang teliti. Orang yang hendak meragukan Allah, meragukan kekristenan dan firman Allah, tidak akan mengadili dengan jujur dan tidak memihak, tetapi akan mengadili dengan pikiran yang dipenuhi prasangka. Mereka akan menyoroti cacat-cela yang terdapat dalam tokoh-tokoh utama orang Israel.
Allah menyuruh supaya suatu penggambaran tabiat orang-orang terbaik dan terbesar pada zamannya dicatat dengan setia dalam sejarah yang diilhamkan. Orang-orang ini fana, sasaran godaan setan. Kelemahan dan dosa-dosa mereka tidak ditutup-tutupi tetapi dicatat dengan setia, lengkap dengan peringatan dan hukuman yang dijatuhkan. “Hal-hal ini dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang sedang menantikan akhir dunia ini.”
Allah tidak memperkenankan banyak bahasa di dalam firman-Nya yang memuji kebaikan-kebaikan orang-orang terbaik yang pernah hidup di dunia ini. Semua kemenangan mereka dan perbuatan baik yang mereka lakukan dianggap berasal dari Allah. Ia sajalah yang layak menerima kemuliaan, Ia sajalah yang harus ditinggikan. Ia adalah segalanya dan di dalam semua. Manusia hanyalah agen, alat yang lemah dalam tangan-Nya. Segala kuasa dan keunggulan berasal dari Allah. Ia melihat dalam diri manusia suatu kecenderungan yang terus menerus untuk menjauhkan diri dari Allah dan melupakan-Nya, lalu menyembah makhluk tetapi tidak menyembah sang Pencipta. Itulah sebabnya Allah tak membiarkan pujian kepada manusia tercatat di dalam sejarah kudus.
Mazmur Pengakuan Dosa.
Daud berbaring di tanah, di atas abu dan debu untuk menyatakan pertobatannya. Ia memohon keampunan Allah dan tidak menyembunyikan penyesalannya dari orang-orang besar dan hamba-hambanya. Ia menulis mazmur pengakuan dosa, menceritakan dosa dan pengakuannya dengan menyadari sepenuhnya bahwa mazmur itu akan dinyanyikan kelak oleh generasi-generasi mendatang. Ia ingin agar orang-orang lain mendapat pelajaran dari sejarah hidupnya yang menyedihkan.
Nyanyian karangan Daud itu memang dinyanyikan oleh seluruh bangsa Israel, khususnya di dalam perhimpunan-perhimpunan istana, di hadapan para imam, penatua dan di hadapan orang-orang mulia. Daud mengetahui bahwa pengakuan dosanya akan diperhatikan oleh generasi berikutnya. Ia mengemukakan persoalannya dan menyatakan kepada siapa ia menaruh percayanya dan mengharap keampunan. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Basuhkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Lepaskanlah aku dari hutan darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!” (Mzm. 51: 3, 4, 16).
Daud menyatakan roh seorang manusia yang sudah bertobat. Seandainya ia mempunyai roh seperti raja-raja bangsa-bangsa di sekitarnya, ia tidak akan mengakui kepada Natan betapa menjijikkan dosanya, tetapi akan membunuh nabi yang setia memperingatkannya. Walaupun ia mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai raja yang berkuasa penuh, namun ia mengakui dengan rendah hati semua tuduhan yang diarahkan padanya. Ini membuktikan bahwa ia masih takut dan gentar akan sabda Allah.
Beberapa Akibat Kesalahan Daud.
Daud telah mengalami betapa pahitnya akibat dari pelanggarannya. Anak-anaknya melakukan dosa seperti yang dilakukan ayah mereka. Amnon melakukan kejahatan besar terhadap Tamar. Absalom membalas dendam dan membunuh Amnon. Kejadian-kejadian itu mengingatkan Daud kembali akan dosa-dosanya dan memberi kesadaran kepadanya betapa berat ketidakadilan yang telah dilakukannya terhadap Uria dan Batsyeba.–4SG 85-89.
Peringatan Melalui Kehidupan Orang Lain.
Dengan jelas Allah menegur pria dan wanita berdosa yang menodai tubuh dan jiwa mereka oleh perbuatan yang tidak senonoh. Mereka mengetahui teguran kepada orang-orang yang jatuh dalam cobaan yang sama, dan mereka mengetahui bahwa murka Allah menimpa para pelanggar itu…. Allah telah menyatakan penghukuman terhadap setiap dosa. Dosa karena berbuat sesuatu yang tidak senonoh dengan tegas dikecam dan dihukum Allah. Pria dan wanita akan dihakimi sesuai dengan terang yang telah mereka terima dari Allah.–TM 437.
Dikendalikan Oleh Akal Budi Yang Telah Disucikan.
Setiap nafsu yang tidak suci harus dikendalikan oleh akal budi yang telah disucikan, melalui rahmat Allah yang dianugerahkan dalam setiap keadaan darurat. Tetapi jangan hendaknya sengaja diatur supaya terjadi keadaan darurat. Janganlah ada orang yang dengan sengaja menempatkan dirinya dalam suatu keadaan yang mengundang godaan atau memberi peluang kepada orang lain untuk mengira ia telah melakukan perbuatan yang tidak bijaksana.–1MCP 237.
Pengenalan Diri Dengan Tepat Di Dalam Terang Firman Allah.
Godaan setan yang terus menerus dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan manusia untuk memerintah hatinya sendiri, untuk meruntuhkan pengendalian diri. Setan menuntun manusia untuk memutuskan pengikat yang menghubungkan dirinya dalam suatu ikatan yang kudus dan membahagiakan dengan Penciptanya. Dan apabila ia telah terpisah dari Allah, hawa nafsu akan menguasai pikiran, dorongan hati yang muncul seketika tak lagi mengindahkan prinsip, maka ia akan berbuat dosa dalam pikiran dan perbuatan; pertimbangannya diputarbalikkan, akal budinya menjadi lemah, dan ia perlu dikembalikan menjadi seperti semula oleh menghubungkan dirinya kembali kepada Allah, agar dapat melihat keadaannya yang sebenarnya di bawah terang firman Allah.–1MCP 228.
Kuasa Agama.
Dengan apakah orang muda dapat menekan kecenderungannya berbuat dosa dan mengembangkan sifat yang baik dan mulia dalam tabiatnya? Kemauan, daya pikir dan perasaan yang dikendalikan oleh kuasa agama akan berubah. “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (I Kor. 10:31). Inilah prinsip yang menjadi dasar setiap tindakan, pikiran dan dorongan hati jika manusia itu seluruhnya berada di bawah pengendalian Allah.
Keinginan dan hawa nafsu harus disalibkan. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Flp. 4:13). Kemauan, selera makan dan hawa-nafsu masing-masing menuntut untuk dipuaskan, tetapi Allah telah menanamkan dalam dirimu keinginan akan mencapai tujuan yang tinggi dan kudus; dan tidak perlulah hal-hal ini direndahkan. Merendahkan derajat terjadi hanya jika kita menolak untuk dikendalikan oleh akal budi dan hati nurani. Kita harus mengekang nafsu dan menyangkal diri.
Setan Membuntuti Pemuda.
Pikiran yang tak disucikan tidak mendapat kekuatan dan kesenangan yang telah disediakan Allah untuk setiap orang yang datang kepadanya. Terdapat kegelisahan, keinginan yang menyala-nyala untuk sesuatu yang baru, yang dapat memuaskan, menyenangkan dan mempesonakan pikiran dan pemuasan keinginan ini disebut kesenangan. Setan mempunyai daya tarik yang sangat memikat pikiran dan membangkitkan imajinasi para pemuda sehingga mereka terjerat. Jangan membangun tabiatmu di atas pasir keduniawian.–Ms 59, 1900.