[AkhirZaman.org] Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dilaporkan mendapat kecaman dari netizen yang ada di Twitter. Sebab, Erdogan mengatakan kepada seorang bocah perempuan bahwa dia bakal menjadi terhormat jika gugur dalam medan perang. Diwartakan BBC Indonesia Selasa (27/2/2018), awalnya Erdogan tengah berpidato dalam kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti). Kongres tersebut diadakan di kota Kharamanmaras, Turki Selatan, pada Sabtu pekan lalu (24/2/2018). Dalam kongres yang disiarkan langsung di televisi itu, perhatian Erdogan tertuju kepada bocah perempuan yang mengenakan seragam militer dengan baret merah marun.
Baret dengan warna merah marun tersebut merupakan lambang dari Komando Pasukan Khusus Turki. Erdogan langsung mengajak anak yang sedang menangis itu naik ke panggung, dan bertanya apa yang dia lakukan di kongres tersebut. “Kita punya baret merah marun di sini, dan juga bendera Turki di sakunya. Jika dia tewas di medan tempur, mereka akan menaruh bendera di atasnya,” kata Erdogan. Erdogan kemudian kembali bertanya ke anak tersebut, apakah dia siap untuk menjadi jika waktunya tiba, yang kemudian bocah perempuan itu dengan “Ya”. Para pendukung Erdogan kemudian berteriak agar Erdogan bersedia membawa mereka ke Afrin. Afrin adalah kawasan di Suriah yang saat ini tengah menjadi target militer Turki dalam operasi bernama “Tangkai Zaitun”. Operasi itu dilakukan karena Turki menganggap Afrin adalah basis kelompok milisi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang dituding sebagai teroris. Dilaporkan BBC Indonesia, tidak diketahui identitas anak itu, dan mengapa dia mengenakan seragam pasukan elit Turki. Tindakan Erdogan langsung mendapat kecaman dari warganet yang menyamakannya dengan “penganiayaan anak”. “Memalukan! Dia hanya seorang anak. Anda seharusnya tidak mengharapkan dia mati!” komentar seorang warganet. Ini bukan pertama kalinya Erdogan memantik kontroversi karena komentarnya yang menetapkan semua tentara dan polisi yang tewas bertugas sebagai martir. Oposisi menuduh Erdogan menggunakan pemakaman tentara maupun anak-anak untuk pidato politiknya.
https://goo.gl/g3UQ1E
Dalam memimpin suatu pemerintahan ada banyak orang yang bisa jadi kehilangan akal sehat mereka untuk mengambil keputusan yang baik.
Siapapun mereka sebagai manusia pasti merasakan tekanan-tekanan politik yang luar biasa beratnya tentu bila tidak sehat akan berdampak pemikiran pengambilan keputusan yang baik bahkan terburu-buru.
“Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.”
Mazmur 33:16.