[AkhirZaman.org] Pada tahun 2020, mencuci tangan secara teratur sepertinya masuk akal. Selain mencuci tangan saat musim pilek dan flu, kebanyakan dari kita tumbuh besar dengan mencuci tangan sebelum makan, setelah ke kamar mandi, dan setelah bersin atau batuk.
Tapi praktek cuci tangan baru berumur lebih dari 150 tahun. Sebelum pertengahan abad ke-19, banyak orang meninggal karena infeksi yang sebenarnya dapat dicegah dengan kebersihan tangan dasar. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang mengapa dan bagaimana di balik mencuci tangan.
Sejarah Cuci Tangan
Pada pertengahan tahun 1800-an, seorang dokter Hongaria di Rumah Sakit Umum Wina bernama Ignaz Semmelweis melihat adanya pola yang mencolok. Dia melihat perbedaan yang mencolok dalam angka kematian pasien di antara bangsal rumah sakit yang berbeda. Rumah sakit itu begitu besar sehingga bidan merawat pasien bersalin di satu sayap, dan dokter merawat pasien bersalin di sayap lain. Perbedaan antara dua lingkungan ini sangat mengejutkan. Di bangsal bidan, angka kematian ibu 36,2 per 1.000 kelahiran, sedangkan di ruang dokter angka kematian 98,4 per 1.000 kelahiran.
Diantara perbedaan antara kedua lingkungan. Salah satu yang paling penting, menurut temuan Semmelweis, adalah bahwa dokter sering melakukan otopsi dan kemudian langsung pergi ke bangsal bersalin tanpa membersihkan tangan mereka. Ketika dia membuat aturan bahwa semua dokter harus mencuci tangan setelah otopsi, angka kematian di bangsal bersalin dokter diturunkan ke tingkat yang sama dengan di bangsal bidan.
Pada tahun 1867, seorang dokter Skotlandia bernama Joseph Lister menerbitkan sebuah makalah yang mendorong para dokter untuk mencuci tangan dan mensterilkan peralatan medis. Meskipun ini tampaknya masuk akal sekarang, pada saat itu, penyedia layanan kesehatan sering menggunakan alat yang sama pada banyak pasien. Hasilnya adalah banyak infeksi yang tidak perlu, rumit, dan bahkan kematian. Hasil positif Lister begitu kuat sehingga pada tahun 1875, ahli bedah di seluruh dunia secara luas mengadopsi metode sterilisasi dan cuci tangan.
Mengapa: Ilmu Cuci Tangan
Mencuci tangan penting karena banyak penyakit menyebar melalui partikel kecil yang tidak dapat Anda lihat atau rasakan. Misalnya, jika seseorang batuk atau bersin ke tangannya dan kemudian menyentuh gagang pintu, tetesan pernapasan dari bersinnya dapat tetap berada di gagang pintu. Orang berikutnya yang menyentuh kenop pintu dapat mengambil partikel tersebut. Jika mereka tidak membersihkan partikel dari tangan mereka, mereka dapat memasukkan kuman ke dalam tubuh mereka sendiri dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.
Penelitian menunjukkan, jika setiap orang mencuci tangan secara teratur, kita dapat mengurangi penyebaran penyakit pernapasan seperti flu biasa, flu, atau COVID-19, hingga 21 persen. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa mencuci tangan mengurangi penyakit gastrointestinal hingga 31 persen dan membantu mencegah resistensi antibiotik.
Bagaimana: Praktik Terbaik Kebersihan Tangan
Meskipun sebagian besar dari kita tahu untuk sering mencuci tangan, tidak semua dari kita mencuci tangan dengan benar. Ikuti lima langkah sederhana berikut untuk mencuci tangan Anda secara menyeluruh, setiap kali:
- Basahi tangan Anda dan gunakan sabun. Tidak masalah apakah air yang Anda gunakan panas atau dingin.
- Oleskan sabun di telapak tangan, di sela-sela jari, dan di bawah kuku.
- Gosok tangan Anda selama minimal 20 detik. Ini kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang Anda kira.
- Bilas tangan Anda dengan baik.
- Keringkan tangan Anda dengan handuk kertas atau handuk bersih. Matikan keran sambil menutupi tangan Anda dengan handuk kertas atau handuk.
Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan kamar kecil, setelah membuang ingus atau batuk, dan setelah menyentuh sampah. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Akan lebih baik jika Anda menggunakan pembersih yang cukup sehingga tangan Anda tetap basah selama sekitar 20 detik.
Pentingnya kebersihan diri telah diajarkan dalam cara yang paling meyakinkan. Sebelum berhimpun di Bukit Sinai untuk mendengarkan proklamasi hukum oleh suara Allah, seluruh bangsa itu telah disuruh supaya membersihkan diri dan pakaian mereka. Petunjuk ini diwajibkan dengan ancaman mati. Tidak ada kenajisan yang boleh dibiarkan di hadapan Allah. (Membina Keluarga Sehat, hal.253, Pf.1)
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus. Umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. “ (I Petrus 2:9)