Wednesday, November 27, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanCara Makan dan Kerohanian (4)

Cara Makan dan Kerohanian (4)

Hubungan Dengan Hidup yang Menang
[AkhirZaman.org]
 Makan, minum dan berpakaian, semua membawa pengaruh langsung kepada kemajuan kerohanian kita. Banyak jenis makanan yang dimakan bebas oleh orang kafir menjadi larangan bagi orang Israel. Ini bukan hanya perbedaan tertentu. Perkara-perkara yang dilarang itu adalah makanan yang tidak sehat. Pengumuman tentang makanan haram itu memberikan satu pelajaran bahwa penggunaan makanan yang merusak kesehatan adalah mencemarkan tubuh. Yang merusak tubuh cenderung merusak juga jiwa. Itu tidak melayakkan dia berkomunikasi dengan Allah, tidak layak juga untuk pelayanan yang kudus dan agung.

Roh Tuhan tidak dapat menolong kita, dan membantu kita dalam penyempurnaan tabiat kekristenan, sementara kita memanjakan selera sampai merusak kesehatan, dan sementara kesombongan menguasai diri. Semua yang mewarisi keadaan Ilahi akan lepas dari kebusukan nafsu di dunia ini. Tak mungkin bagi orang yang memanjakan selera untuk memperoleh kesempurnaan Kristen. Inilah penyucian yang benar. Itu bukan hanya satu teori, satu emosi, atau bentuk kata kata, tetapi prinsip yang hidup dan aktif memasuki hidup kita sehari hari. Itu menuntut agar kebiasaan kita waktu makan, minum, dan berpakaian semua menunjang kesehatan fisik, mental dan moral agar kita dapat mempersembahkan tubuh kepada Tuhan bukan persembahan kebiasaan yang salah, tetapi “satu persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.”

Kebiasaan kita akan hal makan dan minum menunjukkan apakah kita orang dunia atau tergolong orang-orang yang diasingkan Allah dari dunia dengan kebenaran Nya yang perkasa itu. Adalah tidak bertarak dalam hal makan yang menyebabkan ketidakberdayaan sehingga kemuliaan Tuhan dirampas. Oleh karena kegagalan menyangkal diri, banyak di antara umat Allah tak dapat mencapai standar kerohanian yang tinggi yang telah ditetapkan bagi mereka meskipun mereka menyesal dan bertobat, seluruh kekekalan akan menyaksikan sesuatu yang hilang dari mereka oleh karena mementingkan diri. Betapa banyak orang kehilangan berkat Allah yang disimpan bagi mereka dan diberikan dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.

Ada banyak jiwa yang bergumul untuk memperoleh kemenangan dan berkat khusus sehingga mereka melakukan sesuatu perkara yang besar. Dalam hal ini mereka tetap merasa harus bergumul di dalam doa dan linangan air mata. Apabila orang orang seperti ini mencari Tuhan dengan doa untuk mengetahui kemauan Allah, kemudian melakukan kehendak Nya dengan segenap hati tanpa pamrih dan pemanjaan diri, mereka akan merasa tenang.

Semua penderitaan, semua pergumulan dan air mata, tidak akan membawa berkat yang didambakan. Diri harus seluruhnya diserahkan. Mereka harus melakukan pekerjaan yang pasti sambil mengharapkan kelimpahan kasih karunia Allah yang telah dijanjikan bagi semua orang yang memintanya di dalam iman.

“Setiap orang yang mau mengikut Aku,” kata Yesus kepada mereka, “ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Marilah kita mengikuti Juruselamat dalam kesederhanaan Nya dan penyangkalan diri Nya. Marilah kita meninggikan Manusia Golgota dengan kata-kata dan kehidupan kita yang kudus. Juruselamat mendekati mereka yang menyucikan diri bagi Allah. Apabila ada suatu waktu di mana kita memerlukan pekerjaan Roh Allah di dalam hati dan kehidupan kita, sekaranglah waktunya. Marilah kita memegang teguh kuasa Ilahi untuk menghidupkan satu kehidupan yang kudus disertai penyerahan diri.

garden wlp CopyNenek moyang kita kehilangan Eden karena pemanjaan selera, dan satu satunya harapan kita memperoleh Eden kembali ialah melalui penyangkalan selera dan nafsu secara teguh. Pertarakan dalam hal cara makan dan penguasaan nafsu akan melindungi intelek dan kekuatan mental dan moral akan menyanggupkan manusia menguasai semua sifat sifatnya dan membedakan yang benar dari yang salah, yang suci dari yang biasa. Semua orang yang benar-benar merasakan pengorbanan Kristus pada waktu meninggalkan istana Nya di surga dan datang ke dunia untuk melawan penggodaan, akan bersenang hati menyangkal diri dan memilih menderita bersama Kristus. Kristus menunjukkan dalam hidup Nya bagaimana cara manusia mengalahkan pencobaan.

Takut akan Tuhan adalah permulaan segala hikmat. Mereka yang telah menang sebagaimana Kristus telah menang akan senantiasa menjaga diri untuk melawan penggodaan setan. Selera dan nafsu harus dibatas sesuai dengan kata hati nurani, supaya intelek tidak menyimpang, kuasa pemikiran jelas, sehingga pekerjaan setan dan jeratnya tidak disalahpahami sebagai sesuatu yang datangnya dari Allah. Banyak orang menginginkan kemenangan dan upah terakhir yang akan diberikan kepada pemenang tetapi tidak sudi bekerja keras menyangkal diri, seperti Penebus. Hanya melalui penurutan dan usaha yang berkesinambungan kita akan menang sebagaimana Kristus telah menang.

Dengan mengendalikan kuasa, selera ribuan manusia tidak akan rusak, karena jikalau mereka menang dalam hal ini, mereka akan mempunyai kuasa moral mengalahkan setiap pencobaan setan. Tetapi mereka yang menjadi hamba selera akan gagal dalam menyempurnakan tabiat Kristen. Pelanggaran manusia yang terus-menerus selama 6000 tahun telah membawa penyakit, rasa sakit, kematian dan segala akibatnya. Sementara kita mendekati akhir sejarah, penggodaan setan untuk memanjakan selera akan lebih berkuasa dan lebih sukar untuk dikalahkan. Dia yang mengingini terang Allah tentang reformasi kesehatan mempunyai satu pertolongan saat menyucikan diri melalui kebenaran. Dia layak mendapat kekekalan.

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?